Dava Dewantara.Adik dari pemilik perusahaan Junkfood terbesar itu masih berkutat dengan Laptopnya sedari tadi. Sial!
Dava menelfon seseorang.Sorot wajahnya terlihat kaku.Entah apa lagi kali ini masalahnya.Ia segera mengambil kunci mobilnya dan melajukan kendaraannya begitu cepat.
Dava telah sampai di kediaman Dewantara.Tempat yang sebenarnya tidak ingin ia kunjungi.Begitu banyak tekanan dan hanya pertengkaran dengan kakaknya saja yang akan ia lalui.
"Ada apa ma?" seru Dava menghampiri Mamanya yang sedang duduk di meja makan.Merenung.
"Umurmu berapa Dav?"Tanya Mamanya mencoba memastikan kembali.
"Dua puluh lima."Dava mulai penasaran akan mengarah kemana pembicaraan ini.
"Kamu harus segera nikah Dav."Ucap mamanya lirih.
"Iya mah,Dava akan nikah.Tapi gak sekarang."Keluhnya namun dengan nada yang begitu lembut agar tidak menyakiti wanita kesayangannya itu.
"Gak Dav.Minggu depan kamu udah harus nikah"Ucap mamanya tegas.
"Ada apa ini mah?" Dava benar-benar tak mengerti masalah apa yang sedang menimpa nya kini.
"Baca surat wasiat dari mendiang papamu"Ia memberikan surat yang telah sedikit usang dimakan waktu.Dava mulai membuka surat wasiat Papa dan membacanya.
........
"Untuk Keluarga kecilku,
Laili,istriku
Arga dan Dava,anak-anakku
Sebelum perusahaan ini berkembang pesat seperti sekarang.Papa berhutung harta dan nyawa pada temenan lama Papa.
Ginanjar,dia teman yang telah membantu Papa menjadikan perusahaan ini menjadi nomer 1.Untuk membuat keterikatan kita dan jasa-jasanya yang telah diberikannya.Papa memutuskan untuk Anak bungsu Papa,Dava Dewantara saat berumur 25 tahun nanti akan menikahi gadis semata wayang Ginanjar.Papa yakin dengan hubungan ini keterikatan antar perusahaan tak kan terpecahkan.
Jika kalian menolaknya maka Saham akan di donasikan kepada umum sebesar 70% Jika tidak,maka provit perusahaan akan di bagi rata oleh kedua belah pihak.Mencobalah untuk memulai selama 1 tahun.Jika Dalam kurun waktu itu kalian merasa tidak cocok.Maka keputusan akan ada di tangan kalian masing-masing.
Keputusan ini diambil oleh kedua belah pihak.Tidak ada pemaksaan dan ancaman.
...........
Dava melemparkan surat wasiat yang konyol baginya itu.Mana mungkin balas jasa dengan menikah.Dava berdecak Kesal.
"Mama yakin ini bukan manipulasi?" Dava benar-benar tidak percaya dengan hal ini.Mengapa harus dia.Mengapa bukan Kakaknya saja.
"Mama sudah cek keaslian wasiat ini Dav.Ini benar-benar Asli.Sekretaris ayahmu memang sengaja memberitahukan sekarang karena ini pinta Papamu.Bukankah minggu depan kamu akan pas berumur 25 tahun?"
Dava mengangguk pasrah.
"Cobalah untuk bertahan setahun Dav.Keputusan akhirnya akan ada di tanganmu lagi."Pinta mamanya.Ia hanya berharap bahwa wasiat suami ini akan memiliki dampak yang baik.Membuat suasana keluarga menjadi lebih hangat.
"lalu siapa anak dari bapak Ginanjar?Sudahkan mama mangeceknya?"Tanya Dava penasaran dengan gadis itu.
"yah,mama telah menelfon orang tuanya kemarin.Minggu depan saat hari kelahiranmu bukankah kau akan mengadakan pesta disana.Mereka akan bertemu kita disana."Terang Mamanya pada Dava.
Dava hanya mengangguk mengerti.Ia masih belum bisa menerima perjodohan aneh ini.
Sedangkan Ia telah memiliki wanitanya sendiri.Sekar.
________________
Raeviga berlari-lari kecil menuju kantor perusahaannya.Jam sudah menunjukkan 7 lewat 10 menit.
"Mampus!"gumamnya.
Siska yang sudah melihat Raeviga dari kejauhan menyuruhnya segera cepat datang.
"Bos udah dateng?" tanyaku takut.
"Udah"
"Mampus gue!"
"Tenang,kayaknya dia lagi ada urusan lagi.Dia langsung pergi gitu aja tadi." jelas Siska membuatku sedikit tenang.Setidaknya ia tidak harus pergi menemui lelaki itu.
Raeviga mulai memikirkan kembali apakah ia harus keluar dari pekerjaan ini.Sungguh ia takut jika Arga berulah kembali seperti kapan hari kepadanya.
"Ka,kalo gue cari kerja lagi gimana?"meminta pendapat kepada satu sahabatnya ini.Yah,jika Raeviga jadi keluar dari pekerjaan maka otomatis ia tidak bisa lagi bekerja sama di pekerjaan ini lagi bersama Siska.
"Kenapa lo mau pindah Rae?"selidik Siska.Ia berat hati merelakan Raeviga jika tidak lagi bekerja bersamanya lagi.
"udah bosen aja.Pengen suasana kerja yang lain"Melihat gerak-gerik mencurigakan dari mata Raeviga.Membuat Siska tak percaya apa yang dikatakan gadis di depannya itu.
"Jujur sama gue.Ada apa?" tandas Siska lagi.
"Gue..gue beneran pengen suasana kerja baru.Disini tiap hari gue diomelin.Gak betah"Raeviga tidak bisa mengatakan begitu saja pada Siska bahwa bos mereka hampir melecehkannya.Kini Raeviga begitu takut jika harus bertemu dengan Bosnya lagi.
Siska hanya mengangguk mengerti.
"Udah dapat pekerjaan pengantinya?"
"Belum cari.Masih tanya pendapat lo dulu"
"Keputusan di tangan lo.Jika pindah dari sini buat lo nyaman.Aku juga seneng"Siska memeluk sahabatnya ini.Begitu banyak masalah kehidupan yang harus Raeviga lalu.Tentang hidupnya.Orang tuanya.Tekanan dari Mamanya.Dan sekarang tentang pekerjaannya.
"Panggil Raeviga untuk ke ruanganku sekarang!"Pinta Arga pada salah satu pegawai yang telah masuk ke ruangannya.
"baik pak"
"Rae, Bos manggil lo tuh" seru pegawai itu dan berlalu pergi ke mejanya.
Raeviga mengarahkan pandangannya kepada Siska.Ia menyakinkan Raeviga bahwa ia akan baik-baik saja."Tidak ada yang perlu di khawatirkan."serunya lirih.
Raeviga mengangguk mengerti.Ia menelan salivanya ketika ia sudah sampai di pintu ruangan itu.
Tok tok tok
Raeviga mengedarkan pandangannya mencari sosok yang ia takuti itu.
"Masuklah" Raeviga terkejut kala suara itu datang dari arah belakang.Raeviga memberi jalan kepada Arga untuk masuk ke ruangannya.
"Bapak cari saya.."
Arga mulai duduk di tempatnya.Menatap layar laptopnya sekilas dan mulai menatap lekat gadis yang di rindukannya.
"Lo udah punya pasangan? Egh,maksudku apakah kamu sekarang single?"
"......." Raeviga hanya diam tak menjawab.Sejujurnya tak ada lelaki yang sedang dekat dengannya.Namun jika ia mengatakan seperti itu bukankah akan dengan mudah bosnya ini melecehkannya lagi.Ia menjadi serba salah dengan jawaban yang akan di lontarkannya.
"jika kamu diam.Maka akan saya simpulkan sendiri pertanyaan yang saya ajukan tadi."
Ia tersenyum sekilas pada Raeviga dan mulai mencari berkas laporan.
"Saya memanggilmu karena kamu harus menyusun laporan keuangan penjualan bulan lalu.Kemarilah"Arga menyuruh Raeviga untuk lebih dekat padanya.
"Say..saya di sini saja pak."Raeviga sedikit melangkah mundur.
Arga tersenyum sekilas melihat tingkah gugup Raeviga padanya.
"Saya sekarang sedang puasa untuk menjamahmu jadi mendekatlah untuk ku jelaskan tentang berkas-berkas ini."
Raeviga sedikit mendekat.
"Lebih dekat."Arga menarik tangan gadis itu lembut.Membuatnya untuk lebih mendekat padanya.
Tubuhnya seolah mati rasa dibuatnya.Tangan Arga yang menyentuh tangannya tadi sedikit mengelus telapak tangan Raeviga sebelum kembali fokus pada pekerjaan.
"Mesum"ungkap Raeviga dalam hatinya.Menatap sinis kearah Arga yang menjelaskan laporannya.
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Dava...pasti yg nolongin Siska mabok itu Dava kan, Dan yg di jodohin papanya Untuk Dava adalah Raeviga Aku panggil Rae aja ya,Susah banget nyebut namanya, Dan Bos Rae di kantor adalah Arga kakaknya Dava kan..itu sih tebakan ku aja ya thor?
Tapi kenapa harus di jodohin sama anak bungsu apa Arga si sulung udah nikah kah?
2024-08-25
0
Qaisaa Nazarudin
Arga kakaknya Dava?? Jangan bilang kalo yg mau di jodohin ama Dava itu Rae,Hadehh bisa perang sodara nih,Wasiat itu juga kenapa bukan anak sulung,Kenapa harus anak bungsu,sulung aja lom nikah,malah bungsu yg di suruh nikah..🤔🤔🤔
2024-05-26
0
Lisa aulia
ternyata kakak adek .. Arga dan Dava..JD pilih mana ya...😅😅😅
2023-11-15
0