Raeviga masih berkutat dengan layar ponselnya walau malam telah semakin larut.Pikirannya masih melayang-layang tentang pelecahan yang dilakukan Bosnya.
Ia mendengus kesal.
Dering whatapps dari Siska membuatnya melupakan sejenak dengan kejadian di kantor.
Panggilan Telfon Siska
Raeviga mengangkat telfon Sahabatnya.Ia begitu terkejut mendengar suara lirih Seperti orang mabuk.
"Ka,lo kenapa? Halo!" Serunya memanggil nama Siska berkali-kali.
Namun gadis itu berdeham saja membuat Raeviga yang berada di kamarnya itu menjadi panik.
"Ka,lo dimana gue susulin deh.Share lokasi ya Ka.." Raeviga benar-benar menunggu kabar Siska dengan gusar.
"Apa ia masih sadar atau tidak.Ya tuhan tolong lindungi siska"gumamnya.
sudah berjam-jam menunggu kabar dari Siska namun tidak ada balasan.Ia mencoba menelfon gadis itu kembali.Namun hasilnya nihil.Tidak ada jawaban.
Terpaksa Raeviga mengambil keputusan untuk datang ke tempat kontrakan Siska dahulu.Ia berlari mencari taksi tengah malam.Melawan rasa kantuknya yang semakin menyerang.
___________
"Apartemen siska dikunci" decaknya kesal.Ia mengedor pintu namun tidak ada jawaban dari dalam.Ia mencoba menelfon kembali Siska.Kali ini handphone itu tersambung.
"Halo!". ucap lelaki dari seberang telfon.
"Lo siapa? dimana temen gue!"Raeviga melotot kala Suara lelaki yang mengangkatnya."Dirumah gue"
Raeviga sungguh kesal.Siapa lelaki itu.Beraninya ia menyentuh sahabatnya.
"Diman-"Raeviga ingin menanyakan Alamat rumahnya namun Seperti tau apa yang akan diucapkan Raeviga ia langsung memotong ucapannya.
"Nirwana Residence lantai dasar no.55.Cepet kesini dan bawa temen elo.." Tegas lelaki itu dari seberang telfon.
Tanpa fikir panjang Raeviga bergegas mencari taksi untuk membawanya ke alamat itu."Sebuah Apartemen" Ungkapnya.
Raeviga menekan tombol dering.Sekali ia tekan namun tak ada jawaban.Akhirnya berkali-kali memencet tombol itu agar Pemilik rumah segera keluar.
Seorang lelaki dengan hanya memakai handuk yang menutupi bagian bawahnya keluar terburu-buru.
"Sekali aja kalo mau mencet."Keluhnya kesal.Karena membuat suara bising di apartemennya.
"Mana sahabat gue"Raeviga langsung menerobos masuk begitu saja.
"Lo gak ad-"Lelaki itu ingin memarahi gadis di depannya karna asal menerobos apartemennya namun pukulan keras mengenai lengannya membuat lelaki itu menahan sakit.
"Lo apain sahabat gue!"Bentaknya marah.Menatap Siska yang sudah tidak sadarkan diri dengan seluruh tubuhnya tertutup selimut.
"Maksud lo?" lelaki itu tak mengerti asal pembicaraan gadis di depannya itu.
"Lo apain temen gue?"Raeviga meluapkan emosinya.Ia memukul pemuda itu berkali-kali tanpa ampun.
Karena tak kuat menahan sakit lelaki itu menahan kedua tangan Gadis di depannya dan menatapnya kasar.
"Gue gak ada selera buat nyentuh temen lo itu!"Tegasnya dan kasar.Lalu melepaskan tangan Raeviga dengan kasar.
"Lo itu jahat banget ya! udah main sama temen gue terus loh buang gitu aja!!"Raeviga begitu meluapkan emosinya.Mungkin ini juga sebagian emosi karena pelecehan Bosnya padanya.Semua lelaki sama saja.Binatang.
"Maksud lo,gue ada main gitu sama temen lo?"Lelaki itu mulai mencerna perkataan yang sedari tadi di lontarkan Raeviga.
"Gue itu nolong dia di jalan.Untung gak gue tabrak aja"Ucapannya lagi-lagi dengan nada kasar dan pergi ke kamar mandi meninggalkan Raeviga yang memaku.Ternyata ia salah persepsi.Bodoh
Raeviga mulai menghambur ke arah Siska yang berada di ranjang dan tergelatak tak sadarkan diri itu.
"Siska bangun.Ka,bangun dong"Raeviga terus mengoyang-goyangkan tubuh siska yang masih tidak ada respon.
"Ka,ayo bangun.."Raeviga mencoba memapah tubuh Siska namun siska terlalu berat untuknya.Ia melepaskan peganganya pada tubuh siska dah menjatuhkannya lagi.
"Percuma lo bangunin dia.Udah kena pengaruh Alkohol."Pemuda itu datang menghampiri 2 Gadis yang berada di Ranjangnya itu.Lelaki itu telah berpakaian dengan lengkap tidak lagi bertelanjang dada.
"terus gue bawa dia gimana?" Ungkap Raeviga binggung.
Lelaki itu hanya mengangkat kedua bahunya.Tandanya tak tahu atau tak ingin peduli.Yang jelas ia hanya ingin kedua wanita ini segera pergi dari tempatnya.
"Lo bantu gue deh mapah dia.Pliss!"Seru Raeviga memohon.
"males gue"Ucap lelaki itu.Kemudian merebahkan tubuhnya diatas sofa empuk di seberang ranjangnya.
"Gue gak mau tau.Lo bawa di pergi secepatnya dari kamar gue."Pintah lelaki itu penuh penekanan.
"Dasar cowok berhati dingin.Kalo gue bisa bawa dia sendiri gue gak akan mau minta bantuan elo."Cetus Raeviga tak ingin kalah dengan lelaki di depannya itu.
Raeviga mulai berdiri di hadapan Lelaki itu.Ingin mencoba mengancam lelaki dingin di hadapannya ini.
"Atau lo pengen gue teriak biar seluruh apartemen denger dan memfitnah elo menjadi lelaki brengsek"ancam Raeviga penuh penekanan dan menatap tajam ke arah Lelaki yang sedang berbaring itu.
"coba aja kalo lo berani"Lelaki itu menguji keberanian Raeviga.Raeviga menghela nafasnya dalam-dalam.
"Akhhhhh!!!!.."Raeviga teriak sekuat-kuatnya yang ia bisa.Lelaki itu spontan meraih tangan Raeviga hingga gadis itu jatuh tersungkur di badannya.Dengan sigap ia menutup mulut nyaring Raeviga yang memekik telinga.
"Gendang telinga gue pecah tau!"Keluhnya menatap gadis yang berada di atas tubuhnya itu.
Raeviga melihat posisinya sekarang.Ia merasa tak nyaman dengan posisi tubuhnya yang menindih pria itu sekarang.Apalagi ia merasa di pahanya "milik"pemuda itu tiba-tiba mengeras.Mampus!
Raeviga mencoba berdiri dari posisinya sekarang.Wajahnya seketika malu tanpa alasan.Ia membalikkan wajahnya tidak menghadap ke arah pemuda itu lagi.
Sedangkan Lelaki itu mencoba menahan hawa nafsunya pada gadis itu yang kian memuncak.
"Gue akan antar kalian pulang"Ucap Lelaki itu tak tahan.Jika berlama-lama disini maka akan terjadi hal yang tak akan di inginkan.
"makasih"seru Reaviga lirih dan membantunya memapah Siska.
"Awas aja kalo lo bangun.Bakal gue sidang"Gerutu Raeviga itu terdengar oleh pria disampingnya.Ia tersenyum simpul mendengar gerutuannya.
"Ini sudah tengah malam.Tidak ada taksi yang akan lewat."Mereka menunggu taksi di pinggir jalan sekitar Apartemen.
"Trus kita jalan aja gitu?" Raeviga menguap berkali-kali.Ia sangat mengantuk sekarang.
"Bodo.Kita pake mobil gue aja!"
"Kenapa gak dari tadi aja sih"Keluh Raeviga kesal.
--------
Di dalam mobil Raeviga telah hanyut dalam tidurnya.Untung saja Pria itu sudah menanyai dimana alamat mereka.Ia memandang sekilas ke arah Raeviga yang tertidur pulas.Cantik.Gumamnya.
"Terima kasih atas bantuan lo."Ungkap Raeviga menjatuhkan tubuh sahabatnya itu di ranjangnya.
"Ini tempat tinggal lo?" melihat-lihat pajangan yang menghiasi rumah Raeviga.Foto-foto yang banyak terpajang di dinding rumah.
"Minimalis.."Ungkapnya.
"semua ini bokap gue yang desain.Dia bekas arsitek makanya dia tau hal semacam ini."jelas Raeviga.
"Cantik"Lagi-lagi Pria bergumam.Namun bukan Rumah minimalis itu yang ia puji melainkan wajah gadis itu yang begitu cantik saat sinar rembulan memancar wajahnya.
Bersambung...
Instagram : @ilyuaml1
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
Lisa aulia
siapa...belum tau nama nya...
2023-11-14
0
Zainab ddi
wah kayaky jodoh nih
2022-08-25
0
Aviqa Zahrah Aviqa
mampir
2022-01-26
0