Dava dan Raeviga berjalan beriringan mencari kuliner tak jauh dari lokasi pantai,telapak tangan mereka saling memeluk satu sama lain.
“Mau makan ikan bakar ga?” tawar Dava pada Raeviga.
“Yah” Raeviga mengangguk mengiyakan.
“Nasi ikan bakar dua dan sekalian sama minumannya ya bu” Dava mengedarkan pandangannya mencari tempat duduk yang nyaman untuk mereka.
“Kita kesana..”tunjuk dava pada sebuah meja yang terletak paling ujung.
“kenapa Lo kembali lagi tadi?”tanya gadis itu penasaran.
“kan enak kalo makan berdua”balas Dava sambil tersenyum menggoda ke arah Raeviga.
Raeviga berdecak kesal namun beberapa menit kemudian ia mengulas senyum di bibirnya.Karena ia tahu pasti Dava mengkhawatirnya.Yah,tebakan Raeviga memang benar alasan Dava kembali adalah Kecemasannya meninggalkan Raeviga.Entah sejak kapan Dava mulai mencemaskan gadis di depannya itu dan mulai tertarik untuk berada di kehidupannya.
“Silakan..” hidangan makan malam mereka telah di sajikan di depan mereka.
“Terima kasih”ungkap Raeviga lirih
Penjual itu mengangguk dan tersenyum membalas ucapan Raeviga.
“Mau di kupaskan ga? Biar gue ambil duri-duri dari ikannya.”Dava menawarkan dirinya untuk membantu Raeviga.
Langsung saja Raeviga menyodorkan piring yang padanya, Dava yang telah siap mengambil piring Raeviga.
Raeviga tertawa ketika melihat Dava yang begitu teliti hanya untuk mengambil duri-duri ikan bahkan beberapa kali tangannya tertusuk oleh duri ikan.
“Lo sebenarnya bisa ngupas gak sih”Raeviga menertawakan Dava yang beberapa kali tertusuk duri ikan.
Dava tersenyum senang melihat Raeviga tersenyum lepas seperti sekarang.Ia memandang gadis itu sebentar.”Cantik”gumamnya.
Malam ini mereka menghabiskan waktu dengan saling memandang dan sesekali saling mengulas senyum ketika tatapan mereka bertemu.
___________
Arga menyelesaikan pekerjaan kantornya seharian,apa lagi setelah beberapa hari ini Raeviga tidak bekerja.Pekerjaannya semakin berat untuknya.Arga memang lelaki yang gila kerja dan gila wanita.Arga mencoba menghubungi Raeviga namun panggilan itu tidak aktif.Yah,Raeviga memang sengaja mematikan handphone-nya karena ia tau bahwa Arga pasti akan menelfonnya berkali-kali.
“Sial,Gadis bodo!”Arga melemparkan Hp-nya ke lantai dengan marah.Arga mengambil Bir dan meneguknya langsung dari botolnya.
Siska mengetuk pintu ruangan Arga,wanita ini ikut lembur kerja karena harus membantu menangani pekerjaan Raeviga yang beberapa hari ini terbengkalai.
Siska mengetuk pintu ruangan Arga,setelah mendapatkan balasan dari Arga untuk masuk Siska kemudian membuka pintu ruangan Arga.Siska sedikit terkejut dengan keadaan Arga yang setengah mabuk.
Siska sedikit takut untuk menghampiri Arga yang sedang duduk di Sofa.
“Maaf pak,sepertinya saya menganggu waktu bapak..”seru Siska hendak meninggalkan ruangan namun Arga menapiknya.
”Tidak masalah,apa yang kau butuhkan?”
Arga meletakkan botol Bir yang di pegangnya dan memposisikan duduknya dengan benar.
“Saya butuh tanda tangan Bapak di laporan ini..”wanita itu masih berdiri di tempat yang sama.Arga yang melihatnya sedikit meringis.
”Apa kau takut?”tanya Arga yang melihat sikap Siska yang sedikit gugup.
“Ti-daak Pak..” jawabnya pelan,ia memberanikan diri mendekat ke arah Arga.
“Saya butuh tanda tangan di Laporan ini pak..”Arga berdiri mengambil bulpoin di mejanya.Arga telah selesai mendatangani semua laporan ia menatap ke wajah Siska yang ketakutan.
“Lo gak perlu takut.Gue bukan hantu”.
Tangan Arga menyentuh kulit wajah Siska.Gadis itu sontak mundur ke belakang karena sentuhan fisik Arga.
Arga menghampirinya,menyentuh bahu Siska dan menahannya dengan jemarinya.Arga menatap lekat ke wajah Siska,seolah wajah gadis ini adalah Raeviga,gadis yang sangat dia rindukan sekarang.
“Pak,maaf..”Siska mencoba melepaskan diri dari Arga.
“Gue rindu elo,gadis bodo!”Seru Arga dengan memeluk paksa tubuh Siska.Wanita itu kini tak bisa berkutik dari dekapan lelaki ini.
“Lo milik gue..”Ungkapannya itu di lontarkan tepat di telinga kanan Siska,membuat gadis itu sedikit menjauhkan kepalanya karena geli.
“Pak,maaf saya Siska..”rintih Siska ketakutan.Kini ia ketakutan dengan perlakuan bosnya.
“Siska?” Arga melepaskan pelukannya,menatap ke arah Siska.Arga mengejapkan kedua matanya memastikan gadis yang sedang di rengkuhnya.
“Sial!”Arga melepaskan rengkuhannya pada tubuh Siska,ia mengambil botol Bir itu dan meneguknya lagi berkali-kali.Siska yang terlepas dari dekapan Arga segera melenggang keluar dari ruangan bosnya namun tangan Arga lebih cepat menutup pintu ruangan dan menguncinya.
“Temani saya untuk malam ini,Siska!” Ungkapnya sembari membelai rambut lurus Siska.
Siska mungkin tidak secantik Raeviga,namun wajah oval dan kulit yang kuning langsat itu juga akan mampu memikat seseorang.
Siska dengan cepat menjauh dari Arga,ia menatap takut ke arah Arga yang kesetanan.”Pak,tolong lepaskan saya..”Siska memohon dengan berurai Air mata.
Namun watak keras Arga tidak akan meluluhkan hatinya.
Arga mendekat ke arah Siska,mencoba menyentuh lengan Siska yang lembut.Namun Siska semakin menjauh dari Jangkauannya,gadis itu meringkuk di samping sofa.
“Tak perlu takut sayang,kenikmatan ada padamu nanti..” Arga membelai wajah Siska,tangan itu terus menjalar hingga ke leher Siska.
“Tolong jangan lakukan ini pak,saya sudah memiliki tunangan”Ungkap wanita itu,meringkuk ketakutan di hadapan Arga.
“Hanya semalam,tunanganmu juga tidak ada tau”Arga sudah sangat ingin mencium bibir wanita di hadapannya.Ia menyentuh wajah wanita di hadapannya dengan kedua tangannya,mencondongkan tubuhnya ke arah Siska hingga Lelaki itu bisa mencium aroma tubuh Siska.Menggoda.
Sedetik kemudian,Siska sudah merasakan bibir Arga sudah menyatu dengannya.
Gadis itu sudah tidak bisa berkutik lagi.Tangan kokoh Arga sudah memeluknya erat.Menyentuh dan Mengecup bibir Siska.
“Penyatuan ini akan kita nikmati bersama.”Ucap Arga begitu pelan dan dalam.Siska semakin menangis tak berdaya.
____________
Dava dan Raeviga telah berada di penginapan.Berada dalam satu atap namun di kamar yang berbeda.Dava memperhatikan Raeviga yang sedang menyeduh teh hangat.
”Kau yakin tidak ingin tidur bersama?” Dava sudah berada di belakang punggung Raeviga.
“Jangan cari kesempatan atau Lo pengen di guyur dengan Teh hangat ini?”Raeviga mencondongkan teh yang baru di seduhnya ke arah Dava.
Spontan tubuh Dava menjauh dari Raeviga,membuat gadis itu tersenyum geli melihat Dava yang merasa takut.
“ Cewek gila!”Ejek Dava berseru pelan mengambil Teh yang juga Raeviga buatkan.
“Hah?” Raeviga membalikkan tubuhnya mendengar sindiran Dava.
“Tidak ada!” jawab Dava cepat dan tersenyum paksa.
“Mesum gila !” jawabnya lantang membuat Dava berdecak kesal.
Malam semakin larut,Raeviga telah berada di dalam kamarnya.Menyelimuti tubuhnya karena cuaca dingin yang di rasakannya.
Walau cuaca tidak terlalu dingin namun ia sudah merasa kediginan karena suhu tubuhnya yang tak mampu menahan suhu yang terlalu dingin.
Dava sedang berada di balkon memakai jaket tebalnya dan melihat pemandangan malam dari pantai di depannya.
Setengah jam kemudian ia masuk kedalam dan mengunci Jendela dan Pintu penginapan yang di desain mirip dengan rumah Panggung.
Dava melihat pintu kamar Raeviga terbuka.
”Apa gadis itu belum tidur?”gumamnya.
Dava tersenyum manis melihat Raeviga tertidur dengan membuntal banyak selimut di tubuhnya.
10 menit yang lalu,Raeviga mengambil selimut dari kamar Dava tanpa sepengetahuan pemiliknya,kemudian membuntal tubuhnya dan tertidur dengan nyenyak.
Dava tersenyum nakal melihat Raeviga yang telah tertidur.Ia masuk ke dalam kamar Raeviga dan berbaring di sebelah Raeviga.
Tangannya menarik lembut tubuh Raeviga dalam pelukannya,mengelus lembut dahi Raeviga dan tertidur memeluk gadis itu.Malam yang dingin membuat mereka tanpa sadar saling memeluk di sela tidurnya.
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments
Lisa aulia
jahat nya Arga...
2023-11-15
0
Saripati Sari
Arga jterlaluan y
2022-04-14
0
Charlie Wibisono
tuuh kaan...arga semua cewek di embat 😤😤 aq jd siska udh q tendang 🍆nya 😡 biarin dah dipecat...bos kagak ada akhlak
2021-06-15
0