Raeviga sedang berada di kamarnya membersihkan bibirnya yang telah disentuh oleh Dava.
"Kedua saudara sama saja,mesum!"Keluh Raeviga.
tok tok tok
Terdengar ketukan dari kamar Raeviga.Ia bergegas membuka pintu kamarnya.Raeviga terkejut dengan kedatangan Arga di depan kamarnya.
"Bapak?"
"kenapa disini?" lanjutnya lagi.Ia benar-benar terkejut dengan kedatangan bosnya.
"Ya,tuhan kini dua pria mesum berada disini"keluhnya dalam hati.
Arga tidak menjawab pertanyaan yang di lontarkan Raeviga.Ia hanya menatap rindu dengan sosok di depannya.
15 detik mereka hanya saling bertatapan,Raeviga sudah was-was apa yang akan di lakukan bosnya.Tangan Arga tiba-tiba menarik lengan Raeviga dan membawanya masuk ke dalam kamar Raeviga dan menguncinya.
"Oh tuhan apa lagi ini?"gumamnya
__________
"Kenapa kamu menerima perjodohan bodoh ini?" tanya Arga membentak membuat Raeviga sedikit ketakutan.
"ini urusan saya.Kenapa bapak ikut campur?"Raeviga mencoba melepaskan cengkaraman Arga di lengannya.
"tolong lepaskan tangan saya.Ini menyakitkan."Pinta Gadis itu menahan sakit di Lengannya.
"Urusanmu kau bilang? kamu itu wanitaku dan tidak akan menjadi milik orang lain."Keluhnya sambil mempertahankan cengkramannya.
"Kau salah besar Pak Arga.Saya bekerja di perusahaanmu sebagai pegawai bukan *******."Seru Raeviga sedih seolah harga dirinya telah di lecehkan oleh bosnya sendiri.Raeviga meronta sangat keras melepaskan tangannya dari Arga.
Arga melepaskan genggaman itu,Raeviga mencoba menahan tangisnya.Ia ingin menggunakan kesempatannya untuk lari keluar dari ruangan ini namun Arga ternyata bukan melepaskannya,ia justru mendorong Raeviga hingga terjatuh ke ranjang di belakang Raeviga.
Arga sudah menjatuhkan tubuhnya di atas Raeviga.Menahan kedua tangan gadis itu dengan erat.
"Hari ini akan ku buat kamu jadi wanitaku"Ungkap Arga sambil mendekatkan wajahnya ke leher Raeviga dengan cepat.Raeviga mencoba meronta namun apa daya tenaganya tidak sebanding dengan Arga.Arga menenggelamkan wajahnya ke lekukan leher Raeviga.Air mata Raeviga telah membasahi wajahnya.
"Lepasin!gue bukan *******!" Gertaknya dengan keras.Arga yang sudah kesetanan tidak mendengarkan ucapan Raeviga.Membiarkan walau wajah gadis yang sedang dalam dekapannya itu telah penuh dengan air mata.
"Aku akan melepaskanmu tapi tidak untuk sekarang"ucap Arga lagi dan mencium bibir Raeviga dengan kasar.
"Lep-pass-in Gu-ee!" Raeviga masih meronta dengan keras untuk keluar dari bekapan Arga.
Buk
Arga tiba-tiba terjatuh tersungkur ke lantai.Dava meninju wajah Arga dengan keras.
"Brengsek!"Ungkap Dava marah.Dava memukul wajah Arga berkali-kali hingga lelaki itu sudah babak belur.Dava menghampiri Raeviga yang ketakutan.
"Lo gak apa kan?"Tanyanya khawatir.
Raeviga menggelengkan kepalanya.
Dava membawa Raeviga berada di sampingnya.Arga meringis melihat keduanya sambil menahan sakit akibat pukulan bertubi-tubi adiknya itu.
"Lo bilang gue brengsek? Lebih brengsek mana sama Ibu lo yang *******?"Arga mencoba berdiri dan berjalan menghampiri Dava.Raeviga yang berada di samping Dava bergerak mundur menjauh dari Arga.
"Lo boleh benci sama gue tapi jangan ke wanita ini.Dia gak tau apa-apa kak!"
"Ibu Lo udah ngrebut papa dari mama dan gue.Dan sekarang Lo mau ngrebut wanita yang gue suka?"Arga menatap sinis kearah Dava.
"Buah emang jatuh gak jauh dari pohonnya.Ibu Lo ******* anaknya juga *******.Cuih!"Ungkapnya lagi.
Raeviga melihat Dava mengepalkan tangannya siap meninju wajah lelaki yang di anggapnya kakak itu.Namun Raeviga mengenggam kepalan tangan itu.Dava menatap Raeviga yang mencoba menghentikannya.
Dava melihat dari sorot wajah gadis itu sudah sangat ketakutan.
"Terserah!"Dava memegang tangan Raeviga dan membawanya pergi dari ruangan Raeviga."Gue akan miliki Lo Rae!"Ungkap Arga lagi.Raeviga memgenggam telapak tangan Dava erat.Meminta perlindungan ke lelaki yang berada di samping.
"coba saja kalo Lo mampu"
Arga meninju tembok dengan marah.Tangannya sudah memerah bahkan berdarah.Wajahnya sudah sangat terluka oleh pukulan Dava."Sial"gerutunya.
___________
Dava membawa Raeviga ke suatu tempat dengan mobilnya.
"Lo mau bawa gue kemana?"Raeviga menatap nanar ke arah Dava.Meminta penjelasan kepada lelaki itu.
"pulang"jawabnya singkat
"Sekarang?tapi mama gue masih di sana."
Walau Raeviga sangat membencinya namun ia tidak akan tega meninggalkannya sendiri.
"Lo gak sadar? dari pagi dia udah pergi duluan sama mama gue!"jelasnya membuat Raeviga mengangguk mengerti.
Dava melirik sekilas ke arah Raeviga yang sudah diam tak bersuara.Ia melihat wajah sendu Raeviga tergambar jelas di wajahnya.
"Jangan ngelirik gue kayak gitu"tegur Raeviga tertangkap basah.
Dava hanya terkekeh geli mendengar ucapan Raeviga."emang gue ngelirik lo kayak apa?"
"Kasihan.Gue gak perlu belas kasihan dari elo."ungkapnya kemudian mengalihkan pandangannya menatap pemandangan diluar jendela mobil.
"Lo gak apa kan?"tanya Dava lagi.Ia menepikan mobilnya dan menatap ke arah gadis itu yang sedang memalingkan wajahnya dari Dava.
"Enggak"
"Gue akan jagain elo.Jadi tenang saja!"Ungkapnya mencoba menenangkan Raeviga.
"Gak perlu,gue bisa jaga diri gue sendiri"Jawab Raeviga ketus.
"Gak usah gengsi.Gue tau kok dalam hati elo berharap gue jagain kan?"Goda Dava ingin mencoba mencairkan keadaan.
"Bodoh amat!"Keluhnya
"Ayo jalan.Kok berhenti" imbuhnya lagi.
"Siap bos!"Dava melajukan kendaraannya lagi.Raeviga sedikit tersenyum mendengar perkataan Dava barusan.
Dava menangkap senyum kecil di wajah Raeviga dari kaca spion dalam.Tanpa sadar ia ikut tersenyum senang.
___________
Dava memarkirkan mobilnya di basement Apartemennya.Ia melihat Raeviga sudah tertidur pulas menyender ke jendela mobil.
"Ga,bangun"Dava mencoba membangunkan Raeviga.Namun Raeviga hanya menggeliat dan melanjutkan tidurnya lagi.
Dava menghela napas.Ia menggendong Raeviga ala bridal dan membaringkannya ke ranjang ukuran bigsize itu.Menyampir selimut menutupi badannya.
Dava berjalan ke kamar mandi membersihkan dirinya yang sudah terlihat lusuh.Ia membiarkan percikan air shower membasahinya dirinya.Pikiran melayang-layang tentang kejadian kemarin siang dengan kakaknya.Ini pertama kalinya ia emosi bahkan dengan berani memukul kakaknya biasa ia hanya membiarkan kakaknya menghina atau melukai siapapun.
Namun ketika melihat Raeviga,hatinya begitu sakit saat kakaknya mencium paksa Raeviga.Dava keluar dari kamar mandi setengah bertelanjang dada.Ia melihat Raeviga masih tidur dengan pulas.Ia mengambil kaos dari lemari dan memakainya.Dava kemudian menghampiri Raeviga yang masih tertidur dengan pulas.Menatap wajah Raeviga lekat.
Entah kenapa saat ini semakin ia melihat wajah gadis di sampingnya begitu dekat tatapannya akan terus terkunci padanya.
"Tentu saja Arga menyukaimu.Bahkan saat tidur wajahmu begitu cantik"Ungkap Dava sembari mengelus kepalanya dengan lembut.
Ia berjalan menuju sofa merebahkan tubuhnya dan tertidur di sana.
BERSAMBUNG
Kritik dan saran yang membangun juga di perbolehkan dengan senang hati.
Terima kasih,
Salam dari penulis yang sedang sibuk dengan perhitungan pajak.
Instagram : @ilyuaml1
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments
Lisa aulia
lanjut
2023-11-15
0
Saripati Sari
km Harris ngalah dav
2022-04-14
0
tumijan -
dava baik tp suka main lubang sama pelacur lagi ihhh jorok .... arga kasar tp gk main lubang
2021-07-07
1