setelah 1 bulan berlalu, marsya pindah tugas ke ruangan nifas. marsya disibukkan dengan pekerjaannya. sedangkan dafa setelah mengalami kecelakaan, melakukan rawat jalan. sekarang sudah pulih dan bekerja seperti biasanya. dafa dan marsya jarang berkomunikasi setelah kejadian kecelakaan tersebut. dafa pernah beberapa kali menghubungi marsya tetapi marsya tidak pernah mengangkat panggilan telepon dari dafa. ntah apa alasan marsya tidak mengangkat telepon dari dafa. seperti siang ini marsya sedang duduk sambil menulis laporan pasien dan menunggu jam pulang kerja. ponselnya berdering, siapa lagi kalau bukan dafa yang menelponnya.
tut...tut...tut
marsya tidak menjawab panggilan tersebut dia hanya membiarkannya saja. rena yang duduk di sebelah marsya pun kepo siapa yang menelpon marsya dan kenapa tidak di jawab.
sya, itu ponselmu berdering." ucap rena menunjuk ponsel milik marsya.
iya ren, aku tau. biarkan saja tidak penting." jawab marsya masih sibuk menulis laporan.
emang siapa yang menelpon sya?" tanya rena mengambil ponsel marsya di atas meja. dan tanpa persetujuan marsya rena menjawab panggilan tersebut.
hallo." ucap rena tiba tiba dan marsya kaget ponselnya sudah di telinga rena. marsya hendak merebutnya tapi sayang rena langsung menjauhkan diri dari marsya.
hallo sya, kamu lagi dimana?" tanya dafa diseberang telepon tanpa tahu siapa yang menjawab panggilannya.
oh, ini bukan marsya. ini rena teman marsya. marsya sedang dirumah sakit. ada perlu apa?" tanya rena.
ooow, aku kira marsya. ya sudah sampaikan padanya kalau aku tadi menghubunginya. assalamualaikum." ucap dafa mengakhiri panggilannya.
waalaikum salam." jawab rena.
mata marsya sudah seperti orang yang akan menerkam musuhnya. rena merasa takut akan tatapan mata marsya.
hehhe, ini sya. aku kembalikan ponselmu." ucap rena tanpa dosa.
kamu ini ren, tidak sopan." ucap marsya ketus langsung mengambil ponselnya.
maaf sya, aku traktir makan deh." jawab rena membujuk marsya agar tidak marah lagi padanya.
nggak mau." sahut marsya.
ayo lah sya." jawab rena dengan nada melasnya.
nggak mau kalau cuman sehari. kamu harus traktir aku selama satu minggu." ucap marsya.
marsya memang anak yang cepat luluh dan tidak menyimpan dendam. jika marsya marah dia pasti akan memaafkan orang yang membuatnya marah. itulah yang banyak membuat orang suka berteman dengan marsya. mereka berdua sekarang sudah berada di tempat makan karena sekarang jam kerja mereka sudah berakhir.
sya, apa kamu tau. kalau yang menelponmu tadi dafa teman kamu yang tempo hari." ucap rena.
iya, aku tahu." ucap marsya menganggukan kepalanya sambil menikmati makanannya.
terus kenapa tidak kamu jawab? sepertinya ada hal penting yang akan dia sampaikan padamu." ucap rena.
sudah lah, biarkan saja. lagi pula aku tidak memiliki hal penting apapun yang dibahas dengannya." jawab marsya.
emang nggak ada hal penting. aku hanya berusaha untuk menghilangkan perasaanku saja. menghindar adalah jurus ampuhku." gumam marsya dalam hati.
setelah selesai makan, marsya dan rena pun pulang ke rumah masing masing. karena besok adalah hari weekend, itu tandanya kak farah akan pulang kerumah. marsya akan disibukkan dengan membantu ibu nya memasak untuk menyambut kak farah.
"___________"
jam menunjukkan pukul 16.00 wib. dafa membereskan pekerjaannya dan segera pulang kerumah. saat diperjalanan, ponselnya berdering. dafa menepikan mobilnya dan menjawab panggilan tersebut.
hallo do, ada apa?" ucap dafa.
daf, minggu depan mona ulang tahun. dia mengundangmu, berangkat bareng yuk." jawab faldo.
aku nggak tau do bisa datang atau nggak." ucap dafa.
ayo lah daf, mona mengundang semua teman sekolah kita dulu. pasti ramai dan sekali reuni daf." ucap faldo.
ya sudah, aku pertimbangkan. nanti aku hubungi kembali." jawab dafa mengakhiri panggilan.
ah, malas sekali kau harus menghadiri pesta ultah mona. membayangkan dia saja aku sudah merasa risih." gumam dafa dalam hati.
dafa melajukan mobilnya kembali. sebelum pulang kerumah dafa membeli pesanan mamanya terlebih dahulu. dan sekarang dafa sudah berada di halaman rumahnya. dafa masuk kedalam rumah dan menemui mama riri untuk memberikan pesanan mamanya.
assalamualaikum ma, ini pesanan mama." ucap dafa memberikan pesanan mamanya.
waalaikumsalam fa, terima kasih." jawab mama riri.
dafa mau mandi dulu ya ma." ucap dafa berlalu pergi kekamarnya.
dafa segera mandi, setelah selesai mandi dafa duduk disamping tempat tidur sambil memainkan ponselnya. ya ada beberapa pesan masuk, salah satunya pesan dari mona yang mengundang dafa. dafa hanya membiarkannya saja. dia lebih memilih membalas pesan penting masalah pekerjaannya saja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Baranzha_Putri
mampir kak
2020-10-18
1
ayyona
lanjut jempol 😍😎
2020-09-29
1
Sept September
like like
2020-09-18
0