perut dafa terasa kenyang karena sudah menghabiskan bubur yang disuapin oleh marsya. ancaman marsya sangat menakutkan bagi dafa yang masih dalam kondisi terluka. marsya membuang bungkus bubur tersebut.
sya, kamu belum mandi ya?" tanya dafa tiba tiba.
hah? apa aku bau ya? aduh Malu banget aku."gumamnya dalam hati.
iya, emang kenapa? aku bau ya?" tanya marsya kembali dengan muka datarnya.
jangan marah sya, kamu nggak bau kok. aku tanya gitu, karena kamu masih terlihat cantik walau belum mandi dan tanpa polesan make up." jawab dafa tersenyum tanpa dosa.
siapa yang marah." jawab marsya sambil mengangkat bahunya.
oh iya, kamu sudah menghubungi orang tua kamu belum?" tanya marsya mengalihkan pembicaraan.
mungkin mbak sinta sudah menghubungi orang tuaku." jawab dafa santai.
handphone kau mana?" tanya marsya.
itu di atas meja." ucap dafa.
marsya mengambil handphone dafa dan menyuruh dafa menghubungi orang tuanya.
ini handphone kamu, mending kamu telepon orang tua kamu." ucap marsya menyodorkan handphone ke dafa.
kamu nggak mau nungguin aku ya sya?" ucap dafa sambil mengambil handphonenya dengan tangan kiri.
bukan gitu daf, pasti orang tua kamu khawatir. kalau kamu yang telepon orang tua kamu sendiri, setidaknya orang tua kamu bisa memastikan kamu masih bicara dan belum dead." ucap marsya dengan serius.
tega kamu sya ngatain aku dead." ucap dafa dengan muka melas.
hahahah, aku bercanda daf." ucap marsya sambil tertawa.
wah, baru kali ini aku melihat nya tertawa lepas seperti itu. makin cantik kalau tertawa." gumam dafa dalam hati menatap marsya yang sedang tertawa.
woy daf, lo malah bengong. udah hubungi cepat orang tuamu." ucap marsya membuyarkan lamunan dafa.
iya sya." jawab dafa segera menghubungi orangtua nya.
aduh, dia kok nurut banget ya. kalau begini makin dalam dag tancapan perasaan ini." gumam marsya dalam hati.
dafa menghubungi orang tuanya. benar kata marsya orang tua nya khawatir. setidaknya dengan mendengar suara dafa kekhawatiran orang tuanya sedikit berkurang. mungkin sekitar 20 menit lagi mama dan papa nya mengunjunginya.
sya, mungkin 20 menit lagi orang tua aku kemari." ucap dafa.
hmm, bagus deh." ucap marsya.
sya, kamu masih mau nemenin aku disini kan sebelum orang tua ku datang." ucap dafa sedikit ragu.
emang apa yang kamu takutkan? lagipun siapa yang nyulik orang sakit kayak kamu." ucap marsya datar.
tega kamu sya ninggalin aku sendiri disini." sahut dafa yang sedikit kecewa mendengar jawaban marsya.
yah ni orang masang muka melasnya, ya udah mending kamu tidur lagi. biar cepat pulih." ucap marsya.
aku nggak ngantuk sya." jawab dafa.
terus kamu mau ngapain? mau menari? atau berlari? jangan jangan lompat tingi?" tanya marsya serius.
hahaha, marsya marsya. kamu ini benar benar lucu." ucap dafa sambil tertawa mendengar jawaban marsya.
aduh meleleh hati ini melihat dia tertawa." gumam marsya di dalam hati.
sya, hutang aku banyak sama kamu sya." ucap dafa tiba tiba membuyarkan lamunan marsya.
nggak usah dipikiran, anggap saja itu sedekah aku ke kamu." jawab marsya tersenyum lebar.
ternyata kamu bisa bercanda ya sya, aku pikir selama ini kamu sariawan karena susah sekali berbicara kepada mu." ucap dafa.
iya aku memang sariawan, jadi malas ngomong yang nggak penting." jawab marsya serius.
hehe, sya kamu udah makan belum?" tanya dafa.
menurut kamu?" tanya marsya kembali.
belum, karena sepertinya dari tadi hanya menyuapiku saja." jawab dafa.
nah, itu tau. kenapa malah ditanya lagi kalau udah tau jawabannya." ucap marsya jutek.
maaf sya, gara gara bantuin aku makan. kamu jadi nggak makan. ya udah sya kamu makan aj dulu. biar aku temenin deh." ucap dafa tersenyum.
nggak usah sok merasa bersalah gitu. ntar aj aku makan dirumah setelah orang tua mu datang. aku bakal pulang." jawab marsya.
tidak terasa mereka sudah berbincang selama 20 menit. orang tua dafa telah tiba dirumah sakit. dan menghampiri ruangan dafa, karena dafa sudah memberitahukan diruang mana dia dirawat melalui sambungan telepon. mama riri mengetuk pintu.
tok...tok...tok.
permisi." ucap mama riri sambil membuka pintu tersebut.
masuk saja ma, pa." ucap dafa.
dafa gimana keadaan mu? apa ada yang terluka parah? apa perlu tindak lanjut? mana yang sakit fa?" tanya mama riri tanpa jeda karena merasa khawatir.
ma, dafa nggak papa. nggak usah khawatir. dafa hanya perlu istirahat beberapa hari saja ma." jawab dafa lembut.
syukurlah kalau gitu fa." ucap papa naufal.
oh ya ma pa, kenalin ini teman dafa namanya marsya. dia yang nemenin dafa disini." ucap dafa sambil melirik ke arah marsya.
oh, terima kasih marsya." ucap mama riri tiba tiba memeluk marsya.
aduh apa maksudnya ini? main peluk peluk aj." gumam marsya dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
ayyona
like like like like 😍😍😍
2020-09-28
1