jam menunjukkan pukul 07.00 wib, dafa sudah rapi dengan baju kerja lapangannya, tidak seperti baju formal biasanya. karena dia mendapat pesan dari pak luki untuk langsung ke lokasi pembangunan. dafa tidak sempat sarapan karena lokasinya jauh dan memakan waktu sekitar 1 jam perjalanan dekat dengan rumah sakit bunda. dafa pamitan kepada mama dan papanya.
ma, pa dafa berangkat dulu ya. assalamualaikum." ucap dafa menyalami orang tuanya.
iya nak, hati hati." ucap mama riri dan papa naufal serentak.
dafa melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh, karena dia tidak ingin terlambat. sebenarnya kondisi dafa sedang tidak fit karena malam tadi dia bergadang ditambah tidak sarapan pagi ini. sedikit membuat kepala dafa pusing. dafa sampai lokasi pembangunan dan bertemu pak luki. setelah sampai disana dafa menyerahkan file desainnya kepada pak luki dan menjelaskannya secara garis besar. setelah menjelaskan kepada pak luki, dafa izin sarapan terlebih dahulu karena kepalanya terasa pusing. pak luki mengizinkannya.
pak, mohon maaf saya permisi sarapan dulu." ucap dafa.
iya daf, nggak papa. pasti kamu tidak sempat sarapan dan bergadang tadi malam kan. kamu benar benar hebat bisa cepat menyelesaikan desainnya." jawab luki.
terima kasih atas pujiannya pak, saya mohon undur diri." ucap dafa dan pergi meninggalkan pak luki.
dafa melangkah kearah mobilnya dan mengambil dompet serta handphonenya. dan pergi berjalan ke tempat makan yang tidak jauh dari lokasi pembangunan. kepala dafa sudah mulai terasa berat, saat menyebrang jalan dia sedikit oyong dan tidak melihat motor dengan melaju cepat menabrak dafa. dafa pun tergeletak di jalan dengan simbahan darah yang lumayan banya. semua orang berlari ketempat dafa dan langsung membawa dafa ke rumah sakit bunda karena dekat dengan lokasi pembangunan.
ayo cepat pak bawa dafa kerumah sakit." ucap pak luki khawatir.
iya pak, kita bawa ke rumah sakit bunda saja." kata salah seorang pekerja disana.
sekarang mereka sudah di IGD, dafa langsung ditindak. semua menunggu di luar. pak luki menyarankan untuk semua kembali bekerja biar dia dan sinta saja yang mengurus semuanya.
sinta tolong kamu urus semua ini." ucap pak luki.
baik pak, akan saya urus pak." jawab sinta.
sekalian kamu tungguin dafa ya sin. saya mau menemui klien dulu dan jangan lupa hubungi keluarganya." ucap pak luki.
baik pak." ucap sinta.
dafa masih berada didalam ruang tindakan. dan sekarang pukul 08.10 wib waktunya marsya untuk pulang dan libur hari ini. ketika marsya ingin pulang dia dipanggil oleh salah satu rekan dari dalam ruangan tindakan untuk minta tolong membantunya. karena petugas pagi masih apel pagi. marsya pun masuk me ruangan tindakan. betapa terkejutnya marsya melihat dafa yang tertidur di meja tindakan.
dafa..." ucap marsya khawatir dan badannya sedikit gemetar melihat orang yang dia cintai terbaring dengan lumuran darah.
sya, kamu nggak papa kan sya. tolong bantu perban yang ini sya." ucap perawat tersebut.
nggak papa kak, marsya bantu bersihin ini dan marsya perban kan kata marsya." dengan langsung mengambil tindakan perawatan luka.
setelah sekitar 15 menit di dalam ruangan tindakan. dafa sudah selesai di perban kepala, tangan dan kaki nya. tangan kanan dafa sepertinya retak dan untuk sementara harus pakai gendongan dan belum bisa digunakan karena harus diistirahatkan agar cepat pulih. dafa di pindahkan ke ruang cempaka 1. sekarang dafa masih belum sadar dan cairan infus terus menetes. marsya juga ikut masuk ke ruang rawatan dafa. dia melihat sudah ada seorang wanita yang menunggu dafa. ya itu mbak sinta sekretaris pak luki.
permisi mbak." ucap marsya.
oh iya, ada sus?" ucap sinta mengira bahwa marsya suster disana karena pakaian dinas malam yang ia kenakan.
itu mbak, mbak dipanggil sama perawat di depan." ucap marsya menyampaikan pesan teman sejawatnya tadi.
iya sus, sus saya bisa minta tolong?" tanya sinta.
boleh mbak, apa yang bisa saya tolong?" tanya marsya kembali.
tolong jaga pasien ini sebentar." ucap marsya mengatupkan kedua tangannya.
baik lah mbak, saya akan jaga disini sementara mbak mengurus data pasien." ucap marsya.
terima kasih sus." ucap sinta berlalu pergi meninggalkan dafa dan marsya di ruangan itu.
marsya duduk di kursi tepat di sebelah tempat dafa tertidur. betapa khawatirnya marsya melihat keadaan dafa. air matanya pun lolos yang sedari tadi dia tahan agar tidak ada yang melihatnya.
kenapa harus begini? aku nggak sanggup liat kamu terluka daf. daf izinkan aku untuk menghilangkan perasaan ini daf. aku nggak mau kecewa lebih jauh lagi daf." gumam marsya dalam hati dan mengusap air matanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Baranzha_Putri
semangat kak aku mampir 🥰
2020-10-17
1
ayyona
like like duyu 😎😍
2020-09-28
1
Sept September
semangat kakakkkk 🤗
2020-09-10
1