Sraak sraaak
Buuk buuk
Klotak
Haneul hanya melihat apa yang sekarang ibunya sedang lakukan. Bukannya beristirahat sepulang dari rumah sakit, Hyejin malah sibuk membereskan barang-barangnya. Haneul sedikit merasa frustasi ketika Hyejin sama sekali tidak mau diam. Bahkan ucapannya tidak diindahkan oleh sang ibu.
" Eomma, please stop! Apa Eomma mau pingsan lagi?"
" Eomma tidak apa-apa sayang, kita harus cepat. Kita tidak lagi bisa tinggal di sini."
Haneul membuang nafasnya kasar. Meskipun dia sudah menduga hal itu, tapi tetap saja bocah berusia 7 tahun terkejut. Ia tahu bahwa ibunya akan memilih untuk segera pindah dari rumah ini setelah mengetahui bahwa Haneul memberitahu tempat yang mereka tinggali kepada kakek dan neneknya.
Hyejin tidak marah padanya, tapi dia melakukan dengan cara yang lain yakni kembali melarikan diri. Haneul memejamkan matanya sejenak, mungkin apa yang ia lakukan ini akan sedikit membuat ibunya sakit hati. Tapi, bagaimanapun ia harus mencobanya.
" Eomma, STOP!!! Eomma, mengapa sih Eomma bersikukuh untuk lari. Ini sudah bertahun-tahun Eomma, berhentilah untuk lari. Berhentilah untuk menghindar, dan berhentilah untuk menanggungnya sendiri. Eomma sakit, Eomma butuh keluarga Eomma dan aku tidak sanggup jika harus merawat Eomma sendiri. Apa Eomma sungguh tidak merindukan keluarga Eomma!"
Tak
Hyejin menghentikan apa yang saat ini sedang ia lakukan. Ucapan Haneul yang sedikit keras dan nada suara yang tinggi itu cukup membuat Hyejin terkejut. Ini adalah kali pertama Haneul bicara seperti itu padanya. Hyejin sampai terpaku dan tidak mengucapkan sepatah katapun saat ini.
Sedangkan Haneul, ia membuang nafasnya kasar. Ia menyadari bahwa dirinya salah, tapi sungguh dia tidak sungguh-sungguh di dalam perkataannya yang mengatakan bahwa dia tidak sanggup merawat Hyejin. Jika pun harus ditukar dengan semua kehidupannya dan kesukaannya di bidang musik dengan merawat Hyejin, tentu ia akan meninggalkan itu semua lalu memilih untuk merawat sang ibu. Ungkapan kasih anak sepanjang galah dan kasih sayang ibu sepanjang jalan, tidak akan pernah terjadi dalam diri dan hidup nya.
Greb
Haneul bangkit dari duduknya lalu memeluk sang ibu dari belakang. " Maaf Eomma, aku sungguh tidak bermaksud untuk bicara seperti itu. Aku hanya ingin Eomma berdamai dengan keadaan. Aku tahu itu tidak akan mudah, tapi tidak da hal yang tidak bisa dilakukan. Dan pertama-tama adalah dimulai dari keluarga. Biarkan kakek dan nenek menemui Eomma, aku yakin mereka sangat rindu. Apa Eomma tidak rindu padaku jika aku pergi? Hanya satu hari kegiatan di luar saja Eomma sudah sangat merindukanmu, apalagi ini kakek nenek sudah tidak bertemu dengan Eomma selama bertahun-tahun. Betapa sakit hatinya mereka menahan rindu pada putrinya."
Hiks hiks hiks
Air mata Hyejin tumpah. Ini pertama kali ia menangis di depan sang putra. Semua yang diucapkan oleh Haneul benar adanya. Selama ini dia sangat egois, dengan alasan malu karena peristiwa buruk yang pernah terjadi dalam hidupnya membuatnya menjauh dari keluarganya. Padahal sebenarnya ia bisa bercerita dan mencari perlindungan dari keluarganya.
" Maafkan Eomma Han, Eomma sungguh minta maaf padamu."
Tidak banyak yang Hyejin ucapkan selain kata maaf. Dan ia membalas pelukan sang putra dengan dekapan yang erat.
Di dalam kamar, Hyejin kembali memikirkan kata-kata yang diucapkan oleh Haneul. ia menatap langit-langit kamarnya, mengambil nafas dalam-dalam dan membuangnya perlahan.
" Sepertinya aku memang tidak bisa pergi dari sini. Haaah, begini saja dulu. Terserah apa yang akan terjadi nanti. Biarlah takdir Allah yang menentukan."
Hyejin mulai memejamkan matanya. Ternyata tubuhnya cukup lelah sehingga hanya dalam sekejap ia sudah tertidur pulas.
***
8 tahun lalu di negeri gingseng julukan dari Korea Selatan
Malam itu, Hyejin sedang berjalan disebuah sebuah pusat perbelanjaan. Esok ia akan kembali ke tanah air dan rencananya malam ini ia akan mencari oleh-oleh untuk adik dan juga teman-temannya. Seharian bersama kakeknya diperusahaan membuat Hyejin tidak bisa pergi saat hari masih gelap. Namun saat di parkiran basement ia dibuat terkejut dengan sesuatu.
( Ini nanti kalau ada yang bilang, lagian kok pergi sendiri malam-malam. Asli gue tampol beneran hahaha. Guys namanya juga cerita. Kita kadang ingin berikan moment yang bisa membuat hal itu ada.)
Sraaak
" Maaf, Anda siapa ya!"
" Sttttt gadis cantik, diam lah dan temani aku."
Mata Hyejin membelalak, ia sangat terkejut saat tangan seorang pria menarik tangannya. Apa lagi bau minuman keras tercium dari bibir pria itu. Ia ingin memberontak tapi mulutnya sudah langsung dibungkam oleh pria tersebut. Tubuh Hyejin yang kecil tentu saja kalah dengan tubuh pria itu yang tinggi dan lebih besar darinya. Sekeras apapun dia mencoba melawan jelas tenaganya tidak bisa melebihi si pria. Sehingga dengan mudah tubuh Hyejin ditarik ke dalam mobil.
Apalagi tangan Hyejin sudah diikat dengan sebuah dasi dan mulutnya juga dibungkam dengan kain. Hyejin mencoba mengetuk kaca jendela tapi tetap tidak bisa, dan sepertinya kaca mobil itu tidak bisa melihat apa yang terjadi di dalam. Ditambah lantai basement tidak terang membuat orang tidak tahu apa yang terjadi di sana.
" Emphh emphh emphh!"
Hyejin terus berusaha memberontak saat pria itu mulai menindih tubuhnya. Kakinya yang masih bebas ia gunakan untuk menendang-nendang, tapi lagi-lagi itu gagal karena pria itu mencengkeram erat kaki Hyejin.
" Sttt, diamlah. Aku hanya akan memberimu sebuah rasa senang, jadi nikmati saja oke," ucap pria itu dengan nada bicara yang terpengaruh dengan alkohol.
Air mata Hyejin tumpah. Takut, itulah yang saya ini dia rasakan. Bagaimanapun di dalam dirinya dia sudah tahu apa yang akan terjadi. Air mata Hyejin semakin deras saat pria itu mulai melucuti pakaiannya. Ia pun meraung ketika semua bagian tubuhnya terkena oleh bibir pria itu. Dan rasa sakit yang luar biasa ia rasakan ketika bagian bawah tubuhnya diterobos oleh benda tumpul milik pria yang sama sekali tidak di kenal.
Hyejin tergugu, detik itu juga hidupnya hancur karena ulah pria bajingan yang tidak ia ketahui siapa dia. Tapi dari bahasa yang dipakainya, ia tahu bahwa pria itu berasal dari tanah air.
" Hei manis, jangan menangis. Bukankah ini nikmat, untuk apa kamu menangis hmmm. Waah luar biasa ini yang pertama bagimu ya, sebenarnya sama sih. Ini juga yang pertama bagimu. Bocah-bocah sialan itu ternyata memberiku sesuatu. Ughhhh ... "
Hyejin sudah tidak bisa membagi lagi. Tubuhnya lemas, setelah pria itu selesai tanpa sadar Hyejin tertidur sejenak. Dan ketika dia bangun ikatan dintangannya sudah di lepas, kain yang berada di mulutnya pun juga sudah tidak ada. Ia kembali menangis, dan dengan tubuh gemetar Hyejin kembali memakai pakaiannya. Sebelum keluar dari mobil itu, Hyejin melihat wajah pria itu dengan seksama. Sumpah serapah ia layangkan karena pra itu tertidur pulas seperti tidak melakukan apa-apa.
" Akan aku pastikan, kau tidak akan pernah tenang selama hidup mu nanti. Sebanyak apapun pencapaian yang kau dapat, tidak akan membuat hatinya nyaman dan tenang. Itu lah akibat yang harus kau rasakan dari perbuatan bejat dan jahat mu terhadap ku, dasar bajingan!"
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Inooy
koq aq ngakak y saat kaka bilang mo nampol yg bilang malam2 kluar sendirian 🤣🤣
dunia halu mah sah2 aj kaa mo gimana2 jg, sekalipun d luar nurul...
2025-02-15
0
guntur 1609
brti daibtelah memperkosa hye ijin. pantas dia trauma
2025-02-03
0
A&A
tim nyimak kak🤭🤭
2024-05-25
0