" Sayang, keluar yuk. Percuma kita kemari kalau hanya berdiam di hotel saja."
Seorang wanita sedang menggelayut manja di lengan seorang pria. Jika dilihat secara pintas semua orang tahu pasti mereka salah pasangan. Entah pasangan yang sudah menikah atau hanya kekasih semata.
" Aku malas Billa, cuacanya sungguh dingin. Kau tahu kan aku tidak suka hawa dingin begini. Lagi pula mengapa harus liburan di sat musim sendang dingin begini sih."
Pria tersebut menggerutu, sedangkan kan sang wanita yang bernama Bila hanya bisa mendengus kesal. Saat musim dingin begini adalah hal yang paling menyenangkan untuk berlibur ke luar negeri karena bisa menikmati salju. Tapi agaknya pria yang bersamanya itu memang tidak menyukainya. Padahal susah payah mendapatkan cuti mengingat profesi pria itu yang sagat sulit untuk libur.
" Sai, kau ini sungguh menyebalkan. Bagaimana kalau kita melakukan foto shoot saja. Sekalian foto ala-ala prewedding, kita cari studio foto kalau memang kamu malas keluar."
" Ya, lakukan sesukamu Bil."
Srupuuuut
Sai memilih meminum cappucino panasnya dan menatap ke luar restoran. Ia merasa bekerja lebih menyenangkan ketimbang berlibur. Dia merasa rindu dengan bau obat, desinfektan dan juga sirine ambulan yang berlalu lalang. " Aku ingin cepat kembali pulang," gumam Sai lirih.
Sedangkan Billa, ia sibuk mencari referensi studio foto yang bisa melakukan apa yang ia inginkan itu. Foto prewedding adalah hal yang sudah lama ia dambakan. Menjadi tunangan Sai selama setahun ini, tapi pria itu belum juga menentukan tanggal pernikahan. Padahal ia sudah sangat ingin menikah dengan Sai.
Abilla Dwi Wiryawan, gadis berusia 27 tahun adalah seorang influencer dan juga selebgram yang memiliki lebih dari 1 juta pengikut. Apapun barang yang ia review pasti akan mendapatkan feedback yang baik. Maka dari itu banyak endorsement yang masuk. Bahkan liburannya ke kota P kali ini pun berasal dari salah satu perusahaan traveling.
" Hallo sahabat Abila, hari ini aku ... ."
Jika sudah mengucapkan kalimat itu, Sai langsung menyingkir dari sisi Abilla karena dia tidak suka masuk ke dalam kamera. Ini lah salah satu hal yang tidak Sai sukai yakni publikasi mengenai segala sesuatu di sosial media. Sai yang memiliki sifat tertutup sangat kontras dengan Abilla.
Jika kalian tanya, mengapa mau bertunangan kalau tidak suka dengan seorang influencer? Maka jawabannya adalah, saat mereka kenal dan memutuskan bertunangan, Abilla belumlah seterkenal itu. Dia memang suka mereview apapun benda yang ia gunakan dan di unggah di laman media sosialnya. Tapi tidak ada yang pernah menyangka bahwa Abilla akan disukai publik dengan semua unggahannya tersebut.
" Tck, kemana dia?" gumam Abilla kesal. Setelah mengakhiri siaran media sosial, Ia celingukan mencari Sai. Abilla pun berjalan keluar restoran dan menyusuri jalan sambil menghubungi ponsel sang tunangan. Namun, tidak ada jawaban. Abilla semakin kesal saat tidak menemukan keberadaan Sai. Ia memutuskan duduk di bangku sambil melihat ke sekeliling. Matanya tertuju dan terkunci dengan satu sosok.
"' Woaaah, ada wanita berhijab. Apa mungkin dia berasal dari negara yang sama dengan ku, apa dia warga asli sini. Lalu, apakah dia seorang fotografer?"
Mengingat apa yang ia inginkan tadi, Abilla berdiri dan langsung berjalan menuju ke tempat dimana wanita berhijab itu berada. Semakin dekat semakin dia yakin kalau wanita berhijab itu adalah seorang fotografer profesional. Bisa Abilla lihat, wanita tersebut saat ini sedang mengarahkan gaya dari sepasang wanita dan pria. Dilihat dari konsepnya, Abilla bisa tahu bahwa mereka sedang melakukan sesi foto prewedding.
" Pas, pucuk dicinta ulam pun tiba. Aku harus minta kontak fotografer itu."
Abilla menunggu untuk beberapa saat hingga sesi foto itu berakhir. Tanpa ragu, Abilla menyapa wanita tersebut dengan mengulurkan tangannya.
" Hallo, boleh berkenalan denganmu, aku Abilla."
" Oh ha-lo aku ..."
" Bila ... Kemana saja kamu. Aku dari tadi mencarimu. Ayo kembali, aku sudah kedinginan ini."
Abila memberengut, ini adalah kali pertama dia tidak suka Sai menemuinya. Pasalnya dirinya sedang berbicara dengan orang yang penting ( baginya). Sebenarnya Abilla ingin acuh, tapi saat melihat raut wajah Sai yang mulai kesal membuat Abilla menyerah juga. Lagi pula saat ia membalikkan tubuhnya, wanita berhijab itu sedang menghadap ke arah lain berbincang dengan pasangan yang mungkin merupakan kliennya. Abilla menjadi kesal karena Sai yang datang membuatnya tidak jadi berkenalan dengan wanita itu.
" Kenapa memberengut, lagi pula kamu tadi bicara dengan siapa?" tanya Sai.
" Gara-gara siapa aku kesal begini. Kamu tiba-tiba menghilang, dan tadi aku tuh baru mau ketemu dengan wanita cantik berhijab yang aku yakini dia adalah seorang fotografer. Seperti yang aku katakan tadi, kita kan mau melakukan foto prewedding, aku butuh FG. Kebetulan ada tapi malah tidak ketemu gara-gara kamu."
Abilla terus mengoceh, ini kebiasaannya memang jika sedang kesal. Dan bagi Sai itu sudah hal yang biasa diterima oleh telinganya. Merasa penasaran, Sai menoleh ke arah belakang. Seperti yang dikatakan oleh Abilla, wanita itu cantik. Sesaat Sai terpesona,walaupun tidak dari dekat tapi dia bisa melihat tatapan wanita itu sungguh teduh. Ia pun menelengkan kepalanya, dan sepintas ia merasa bahwa wanita itu tidak asing bagi dirinya.
" Kenapa?"
" Tidak, wanita berhijab itu, sepertinya aku pernah melihatnya . Dia tidak asing, terasa sangat familiar, tapi dimana ya?"
Sedangkan di sisi belakang sana, wanita berhijab yang tidak lain dan tidak bukan adalah Hyejin sedang sibuk memperlihatkan hasil jepretannya kepada sang klien.
" Bagaimana, apakah sudah bagus atau mau diulang?"
" Tidak, semua fotomu sangat bagus. Dan tidak perlu diulang, kami sangat puas. Kau selalu yang terbaik bagi kami, Merci (terima kasih)."
Hyejin tersenyum puas. Setiap melihat kepuasan yang tergambar pada wajah kliennya membuat hati Hyejin bahagia. Dan pasangan tu bukan hanya sekali saja menggunakan jasanya. Sudah dua kali ini mereka menggunakan jasa Hyejin untuk mengabadikan momen bahagia mereka. Yang pertama saat mereka bertunangan dan yang kedua adalah prewedding ini, bahkan mereka sudah memesan Hyejin untuk bisa mengabadikan momen pernikahan mereka.
" Aku tunggu kamu Hyejin, semoga kamu bisa memfoto pernikahan kami."
" Aku tidak ingin berjanji, tapi aku akan berusaha untuk bisa."
Pasangan itu kemudian berpamitan untuk pulang. Hyejin juga mengucapkan terimakasih sebelum mereka berpisah. Dan ia baru ingat bahwa tadi ia bicara dengan seorang wanita secara singkat. Hyejin merasa yakin bahwa wanita itu berasal dari negara yang sama dengannya karena saat menyapanya tadi dia menggunakan bahasa yang ia kenali juga.
" Aduh, aku sungguh tidak sopan tadi. Padahal dia ingin menyapa tapi aku lebih dulu pergi. Tapi sepertinya dia sudah pergi dengan kekasih atau bisa jadi suaminya. Aah iya itu."
Deg!
Ada perasaan tidak nyaman yang Hyejin rasakan saat melihat sosok pria yang berjalan dengan wanita yang menyapanya tadi, tapi dia tidak tahu mengapa hal tersebut ia rasakan. Padahal dia melihat pria itu dari jauh. Tapi rasanya sangat tidak asing. " Perasaan apa ini. Apa aku mengenalnya. Haaah. Tentu saja tidak mungkin. Tidak semua orang dari tanah air aku kenal bukan?"
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
guntur 1609
apakah sai pernah memperkosa mamanya han
2025-02-03
0
Nanik Kusno
Sai adalah ayah biologis Hanoel ..
2024-07-23
0
marie_shitie💤💤
bentar bentar wanita dan perempuan kok prewedding ka??? belok kah
2024-05-23
1