" Kenapa belum siap Han, bus sekolah sebentar lagi datang," pekik Hyejin dari dapur kepada Haneul yang masih asik menonton televisi. Padahal jam sudah menunjukkan pukul 07.00, tapi anak itu masih sangat santai.
" Aku libur Eomma. Aku sudah izin kepada Miss Loren. Eomma kan sedang sakit, aku takut tiba-tiba pingsan lagi saat aku pergi ke sekolah," sahut Haneul dari depan televisi.
Hyejin menghela nafasnya. Ia sedikit gemas dengan ulah sang anak. Bisa-bisanya menggunakan alasan itu untuk tidak pergi ke sekolah. Meskipun apa yang dikhawatirkan oleh Haneul benar juga.
" Ya baiklah, untuk hari ini saja oke? Lagi pula Eomma sudah tidak apa-apa Han, Eomma sudah baik-baik saja."
" Yes!!"
Haneul tetaplah Haneul, bocah laki-laki berusia 7 tahun yang bersikap sesuai dengan usianya, masih menonton kartun dan ada rasa malas juga ke sekolah. Meskipun pola pikirnya terkadang dewasa tapi dia tetaplah anak-anak.
Hyejin tersenyum melihat tingkah putranya itu yang terlihat senang karena abisa izin satu hari lagi untuk tidak bersekolah. Setidaknya Hyejin bersyukur bahwa putranya masih bersikap sesuai usianya. Kata-kata yang dilontarkan Haneul kemarin cukup membuat Hyejin merasa was-was. Dia takut jika putranya dewasa sebelum waktunya, tanpa Hyejin tahu lebih dalam memanglah Haneul seperti itu. Dia sudah mengerti banyak hal dan juga sudah bisa mencari solusi tentang permasalahan yang mungkin saat ini Hyejin alami.
" Aku sungguh bersyukur memiliki mu Han. Meskipun banyak rintangan yang dulu ku alami, tapi aku bahagia kamu masih ada bersamaku," gumam Hyejin lirih.
Dan hari itu Hyejin berjibaku dengan studio fotonya yang berada di sekitaran pertokoan yang biasa banyak didatangi para turis. Studio Hyejin memang tidak menyatu dari rumah mereka. Setidaknya butuh waktu sekitar 30 menit untuk kesana. Hyejin enggan tinggal di studio yang sebenarnya bisa ditinggali juga. Dia memilih tinggal di pinggiran kota karena tidak terlalu ramai dan juga lebih nyaman pastinya.
Klang
Lonceng berbunyi, tanda pintu dibuka juga sayangnya pengunjung. Haneul yang juga ikut ke studio langsung berjalan menghampiri si pengunjung dan mengucapkan selamat datang tentu dengan bahasa negara itu.
" Bienvenue Madame," sapa Haneul menyambut kedatangan tamu di studio mereka.
" Waah lucunya, oh I'm so sorry. Can you speak English?" jawab pengunjung tersebut.
" Saya bisa menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik Nyonya, jadi sepertinya tidak perlu menggunakan Bahasa Inggris," sahut Haneul dengan tersenyum.
Wanita itu sungguh lega karena dapat menemukan orang yang berasal dari negara yang sama dengannya. Mereka pun dengan mudah berbicara akrab. Hyejin bahkan bisa mendengar obrolan mereka dari dalam.
" Eomma, ada Tante yang ingin melakukan foto studio," ucap Haneul ketika Hyejin keluar dari dalam. Ia sedikit heran mengapa Haneul menggunakan bahasa asli mereka. Dan setelah melihat si pengunjung dan dia memberi salam, Hyejin akhirnya tahu bahwa mereka memiliki asal negara yang sama.
" Waah aku sangat senang bisa bertemu saudara sebangsa dan setanah air di sini. Apakah kamu sudah lama menjadi seorang FG? Maaf tidak sopan sekali ya, kenalkan aku Abilla Dwi Wiryawan, panggil saja aku Billa."
" Saya Hyejin, senang juga bertemu dengan Mbak Billa. Aah iya apakah Mbak mau melakukan foto shoot? Indoor atau outdoor, saya punya beberapa referensi untuk outdoor."
Pembicaraan mereka singgung menyenangkan. Dan Haneul memilih untuk menyingkir. Sudah sejak lama ibunya itu tidak berbicara dengan santai dan sesenang itu. Memang biasanya jika menemui klien ia akan antusias, tapi tidak seperti saat sekarang ini. Mungkin karena mereka memang berasal dari asal yang sama, jadi pembicaraannya pun menjadi mengasyikkan.
" Aah jadi begitu, waah sayang bekali ya tunangan mbak udah pulang."
" Huh dia memang menyebalkan. Pria kaku seperti kertas amplas. Tapi mbak jika nanti aku kesini lagi aku minta mbak ya yang jadi FG nya. Apakah boleh saling bertukar nomor? Oh iya kalau Mbak Hyejin pulang ke tanah air berkabar ya mbak, biar kita bisa banyak ngobrol."
Hyejin mengangguk kecil, ia tersenyum mendengar celotehan Abilla yang menurutnya lucu. Hyejin jadi teringat dengan adiknya, mungkin usianya sama dengan Abilla ini. Jika mereka berdua bertemu pasti lah cocok.
Setelah saling bertukar nomor ponsel, Abilla meninggalkan Hyeda Picture--nama studio Hyejin. Rupanya hari ini adalah hari terakhir Abilla di kota itu dan besok dengan penerbangan awal wanita itu akan kembali ke tanah air.
Ada sepercik rindu saat Hyejin berbicara dengan Abilla. Ia seperti pulang ke rumah karena bertemu dan berbicara dengan orang yang berasal dari sana. Ini sudah sejak lama dia tidak merasakan kenyamanan ketika berbicara dengan seseorang.
Drtzzzz
Ponsel Hyejin berbunyi. Ia tersenyum cerah saat mengetahui isi pesan dari sang pengirim. Rupanya pengirimi pesan itu adalah kliennya waktu itu yang ia potret. Mereka sangat senang dengan hasil yang sudah dikirimkan dan tentunya sangat puas. Bahkan mereka juga memberi bonus kepada Hyejin.
" Kedua orang itu sungguh terlalu baik, tapi alhamdulillaah ini adalah rezeki. Terimakasih," gumam Hyejin lirih sambil tersenyum.
" Eomma, kita harus pulang sekarang?"
Haneul yang baru saja keluar dari dalam kamar mandi mendadak mengajak Hyejin pulang. Tentu saja Hyejin heran pasalnya mereka belum lama membuka Hyeda Picture. Jika pulang berarti mereka harus menutupnya lagi.
" Memangnya ada apa Han?"
Wajah Haneul terlihat bingung. Bocah itu tidak bisa berkata-kata dan itu membuat Hyejin semakin heran serta penasaran. Belum pernah Haneul bersikap seperti sekarang ini.
" Katakan dulu kepada Eomma, ada apa dan mengapa kita harus pulang. Ini baru tengah hari Han, dan bahkan kita baru saja buka." Hyejin menatap tajam kearah putranya, ia mencoba menyelidiki raut wajah Haneul yang tampak tidak biasa.
" Han, apa kau membuat masalah," imbuh Hyejin. Dan raut wajah Haneul semakin tidak nyaman ketika Hyejin menatap dengan lekat.
" Ehmmm, itu. Baru saja aku mendapat telepon katanya orang yang bernama Hajoon akan datang ke rumah. Tapi sungguh Eomma aku tidak tahu siapa pria itu. Waktu aku mengambil ponsel Eomma yang aku hubungi adalah kakek dan nenek."
" Apa??"
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Nanik Kusno
Keluargamu Heijin.....temuilah... hadapi kenyataan ini
2024-07-26
1
Bunda Aish
temui Hye, sudahi pelarian mu, apa tidak lelah
2024-05-25
1
marie_shitie💤💤
dah jodoin ajh klo cocok sai yg kaku buat hyejin ajh haha
2024-05-24
0