Shen Jiewen Pergi

Murid-murid sekte surga suci terlihat sangat sibuk membereskan sisa kekacauan yang sebelumnya telah terjadi, mereka bekerja sama untuk menyingkirkan puing-puing bangunan yang hancur, termasuk melemparkan mayat-mayat para pemuda asing ke hutan.

Beruntung tidak ada satu korban jiwa dari murid sekte surga suci, mereka hanya mengalami luka ringan dan luka berat. Selama masih ada pil penyembuh, seluruh luka akan segera pulih dengan cepat.

Sebelumnya, para pemuda asing berniat untuk merampas senjata milik murid sekte surga suci, akibat keserakahan mereka, saat mengetahui bahwa seluruh murid memiliki satu atau dua senjata tingkat 1 yang berbahan divine metal.

Sehingga mereka bekerja keras, tidak hanya untuk melindungi dirinya sendiri, termasuk melindungi persenjataan. Apalagi semua persenjataan tersebut di tempa sendiri pada saat mereka kembali dari dimensi menengah.

Shen Jiewen berjalan dengan sangat santai, rambut peraknya melambai tertiup angin. Semua murid membungkukkan badan ke arahnya, jika di masa lalu mereka sangat mengagumi kemampuan pemuda itu, namun hari ini mereka jauh lebih menghormatinya.

Selain usianya telah mencapai 18 tahun, pemuda itu juga memiliki kecakapan tempur yang jauh lebih kuat dari sebelumnya, padahal dia sama sekali tidak pernah berkultivasi dan hanya tidur selama 15 tahun, namun murid-murid dari sekte surga suci meyakini, bahwa saat ini Shen Jiewen telah melewati jalan surgawi, mungkin saja dia telah menjadi salah seorang saint.

Orang suci!

Semua murid sekte surga suci menggertakan giginya, mereka akan berusaha dengan sekuat tenaga untuk bisa mencapai tahap itu. Shen Jiewen terkekeh melihat kelakuan mereka, pemuda itu tentu saja mengetahui apa yang saat ini dipikirkan oleh murid-murid dari sekte surga suci.

"Ambil dan tingkatkan lagi kultivasi kalian!" ucap Shen Jiewen sambil melemparkan beberapa inti spirit binatang dan juga buah kehidupan yang berharga.

Mata murid-murid itu langsung berbinar, mereka bergegas menyambut kedua sumber daya terpenting untuk peningkatan kultivasi dan langsung berlari menuju halaman masing-masing.

Mereka harus segera mengejar ketinggalan, apalagi saat ini banyak di antara mereka yang masih terjebak dalam tingkat prasasti, meskipun telah berkultivasi selama hampir 20 tahun.

Shen Jiewen kembali menuju kamarnya, saat ini Xu Jun bersama seluruh anggota keluarganya duduk menunggu pemuda itu.

"Duduk!" ucap tetua Lu, dia tersenyum pada pemuda itu sambil sedikit membocorkan aura kultivasinya.

Selama 10 tahun, tetua Lu telah berusaha keras, hingga akhirnya dia berhasil menyeberangi jalan surgawi dan menjadi salah seorang elit tingkat tinggi.

Shen Jiewen tersenyum tipis, pemuda itu jauh lebih tenang dibandingkan sebelumnya. Namun hal itu membuat Xu Jun sedikit tidak nyaman.

Batuk!

Xu Jun melirik ke arah kedua orang anaknya, dia juga melemparkan senyuman manis kepada istrinya.

"Jiewen, ayah ingin memperkenalkanmu dengan keluarga baru kita, dia Liu Fei Fei, istri ayah dan ini dua anak kami, Xu Tianling dan Xu Xiaofeng." ucap Xu Jun, Shen Jiewen melirik ke arahnya, kemudian menatap satu persatu adiknya.

"Hmm..." Shen Jiewen tidak mengatakan apapun, dia segera berdiri kemudian berjalan ke arah jendela. Pemuda itu menghilang dari kamar, tanpa mengucapkan sepatah kata pun kepada anggota keluarganya, membuat Liu Fei Fei dan kedua orang anaknya merasa sedikit kecewa, sepertinya Shen Jiewen tidak menyukai mereka.

"Ayah, apakah gege marah kepada kami?" tanya Xu Xiaofeng, gadis kecil itu menggigit bibir bawahnya dengan mata yang berkaca-kaca, dia hampir saja menangis. Padahal sebelumnya, dia berpikir bahwa Shen Jiewen akan memeluknya.

Xu Tianling juga merasakan hal yang sama, namun dia tidak banyak berbicara, hanya diam sambil menatap Xu Jun.

Tetua Lu menggelengkan kepala, "Sejak kecil, anak itu sangat sulit untuk dikendalikan. Entah apa yang akan dilakukannya saat ini."

Xu Jun hanya bisa menghela nafas pasrah, "Mungkin dia masih syok karena tiba-tiba saja memiliki ibu dan juga dua orang adik, akan lebih baik jika kita semua memberikan waktu padanya."

Liu Fei Fei tersenyum tipis, meskipun hatinya kecewa, dia memaksakan diri untuk menganggukan kepala. "Itu benar, biarkan dia tenang, kita bisa membicarakannya kembali lain hari."

Mereka segera berdiri, kemudian keluar dari halaman Shen Jiewen dan kembali menuju tempatnya masing-masing.

Selama satu minggu, Xu Tianling dan Xu Xiaofeng terus mengunjungi halaman Shen Jiewen dan berharap bisa berbicara dengan pemuda itu, namun sayang, hingga saat ini Shen Jiewen masih belum kembali.

.

.

.

Di sebuah lembah yang di sebut lembah naga api, Shen Jiewen terus berjuang untuk bisa naik ke permukaan, sebelumnya, dia baru saja mendapatkan inti spirit dari naga merah, dia juga berhasil membawa daging binatang roh tersebut dan ingin membawanya ke sekte surga suci.

Daging naga sangat baik untuk dikonsumsi oleh para pembudidaya, selain berfungsi sebagai tonik, juga bisa menyehatkan tubuh.

Sebelumnya, Shen Jiewen merasa kaget karena pemberitahuan dari Xu Jun, dia tak menyangka jika pria itu saat ini telah menikah dan memiliki dua orang anak.

Selama dia tertidur, tidak banyak sumber daya yang tersisa, sehingga pemuda itu terus berpikir untuk memberikan sesuatu sebagai hadiah perkenalan, sekaligus pertemuan pertama dengan anggota baru keluarga mereka.

"Hadiah apa yang harus aku berikan pada ibu? Apakah dia menyukai senjata? Ataukah aku harus mencari hadiah yang lain?" gumam Shen Jiewen sambil menopang dagu, dia baru saja berhasil memanjat lembah itu, namun masih merasa sedikit bingung.

"Sepertinya aku juga harus mendapatkan hewan iblis untuk mainan kedua adikku," ucap pemuda itu. Dia menggulung lengan bajunya dan bersiap untuk kembali berburu.

Shen Jiewen baru saja akan meninggalkan tempat itu, namun tiba-tiba saja tanah berubah menjadi lava, ada energi besar yang muncul secara kebetulan, membuat pemuda itu langsung mengerutkan dahinya.

Dia awalnya enggan untuk memperhatikan, namun mengingat saat ini dirinya membutuhkan banyak sekali hadiah untuk adik dan juga ibu angkatnya, membuat pemuda itu akhirnya memutuskan untuk berkeliling sebentar dan mencari tahu.

Sementara di sisi lain, seorang gadis cantik memperhatikan pemuda itu, matanya menyipit sambil melengkungkan senyuman tipis. Di belakangnya, beberapa orang penjaga bayangan dan seorang kasim terus mengikuti.

"Tuan putri, kita harus segera kembali ke istana. Tempat ini bukan lagi wilayah kekaisaran naga perang," ucap kasim tua sambil membungkuk.

"Tidak! Bukankah aku masih memiliki waktu 3 bulan sebelum pertunangan? Lagi pula kaisar tua memberikan waktu untuk mencari calon suami sendiri, tidak masalah! Sekarang, aku sudah mendapatkannya!" ucap gadis itu. Para penjaga bayangan di belakangnya hampir saja tersedak.

"Tuan putri, bagaimana cara anda mendapatkannya?" tanya kasim tua, gadis itu menggosok kedua tangannya.

"Tidak sulit, aku akan menyeret pemuda itu ke istana kekaisaran dan memberitahu kaisar tua. Kalian! Siapkan tali!"

"Apaaa?" para penjaga bayangan hampir saja pingsan mendengar ucapan gadis itu.

"Tuan putri, apakah anda berpikir bahwa membawa seorang calon suami sama seperti membawa hewan peliharaan? Untuk apa menggunakan tali?" tanya kasim tua.

"Tidak ada tali? Tidak masalah! Pergi untuk mengambil peti mati!"

"Apaaa?"

Bruk...

Terpopuler

Comments

🍁FAIZ💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️

🍁FAIZ💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️

set dah ini tuan putri kok bar-bar banget masak bawa orang hidup pake peti mati😀😀😀

2024-06-21

3

Rhakean Djati

Rhakean Djati

putri gemblung. kayaknya cocok sama MC. sama² Badung.

2024-06-19

3

Rhakean Djati

Rhakean Djati

lah.sama calon suami di samakan kayak kambing. mesti di iket pake tali.hahahaa

2024-06-19

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!