Tanah Terlarang Lembah Teratai Api Dan Es memang seperti namanya, dipenuhi dengan aura mistik dan juga bahaya yang tidak terhitung jumlahnya. Bahkan ketika kaki mereka baru saja menginjak tanah, beberapa binatang iblis bermunculan, salah satunya adalah laba-laba yang sangat besar, dimana kedua matanya memancarkan sinar berwarna hijau dan membuat siapapun yang terkena pancaran sinar itu akan meledak.
"Hati-hati! Laba-laba raksasa ini benar-benar sangat berbahaya!" ucap salah seorang pria memperingatkan rekan-rekannya, mereka berusaha untuk menjauh dari laba-laba itu.
"Sial!" pemuda yang lain nampak tidak seberuntung rekan-rekannya, dia tidak sempat menghindar dan langsung berhadapan dengan laba-laba raksasa. Tubuhnya tertekan di atas tanah, setelah sebelumnya mendapatkan tendangan dari kaki belakang raksasa itu. Dia menyemburkan darah segar dan hampir saja pingsan, jika rekan-rekannya tak segera membantu.
"Pergi!" seseorang melemparkan serangan cakram ke arah laba-laba raksasa, namun tanpa diduga binatang itu segera menyemburkan jaring dari mulutnya dan membungkus seluruh tubuh pria itu, kemudian menghancurkannya dengan sangat mudah.
Semakin banyak orang yang memasuki situs kuno, mereka harus lebih berhati-hati lagi, ada lebih dari 10 mayat dalam kondisi hancur tepat pada saat mereka melangkah masuk, bau amis darah mulai tercium dan membuat beberapa orang merasakan perutnya mual.
Xu Jun bersama kelompoknya berjalan melewati arah lain, dia tidak bertemu dengan laba-laba raksasa. Namun saat ini pandangan mereka mengarah pada buah berharga yang menyebarkan bau yang sangat harum, nampaknya buah itu sudah mulai matang dan menunggu untuk dipetik.
"Buah api ke delapan!" seru salah seorang pemuda, wajahnya terlihat sangat senang, ada 9 buah yang tergantung di pohon itu dan semuanya dalam kondisi matang.
Namun ada beberapa pola tepat di bawah pohon itu, nampaknya pemilik tanah terlarang memang telah menanam formasi, sehingga seseorang yang ingin mengambil buah-buahan itu tidak akan dengan mudah mendapatkannya.
"Huh!" seorang pemuda tiba-tiba saja maju, dia menebaskan pedangnya ke arah pohon itu dan berharap agar kesembilan buahnya bisa terjatuh. Namun sayangnya dia terlempar hingga beberapa puluh meter ke belakang, setelah melakukan serangan tajam. Nampaknya ada semacam formasi pembalik yang digunakan oleh seseorang untuk menyegel tempat itu.
"Hahaha... Tuan muda Hong? Sepertinya kau sangat senang bermain tanah!" terlihat sekelompok pemuda yang memasuki tempat itu, mereka menertawakan pemuda yang sebelumnya terjatuh, akibat menyerang buah berharga.
"Semuanya! Serang bersama-sama!" ucap pemuda itu kepada rekan-rekannya, dia bersama lima orang yang lain segera mengerahkan seluruh kekuatan dan langsung mendorong ke arah pohon yang menjulang tinggi. Dia yakin dengan kekuatan gabungan, pasti akan mampu merusak formasi pohon itu.
Weng...
Pola yang berada di bawah pohon itu langsung bersinar dan mengirimkan serangan tajam ke arah mereka, sehingga membuatnya langsung saling bertabrakan satu sama lain. Mereka terjatuh di atas tanah dalam kondisi yang jauh lebih buruk dibandingkan tuan muda Hong sebelumnya.
"Hahaha... Tuan muda Xie, apakah di kediamanmu tidak ada seorang pelayan wanita yang cantik, sehingga kau berbuat seperti itu dengan antek-antekmu?" ucap tuan muda Hong membalas ucapan pemuda itu sebelumnya, hingga membuat wajah mereka memerah, karena saat ini posisinya benar-benar sangat canggung.
Bahkan beberapa orang yang datang selanjutnya dibuat terheran-heran dan langsung pergi sambil terkikik, mereka berpikir jika tuan muda dari keluarga Xie tersebut sangat tidak normal dan menyukai sesama jenis.
"Sial! Pohon ini bahkan lebih cabul dibandingkan manusia!" ucap tuan muda Xie sambil mengibaskan lengannya, dia baru saja menjatuhkan kedua orang anteknya dan langsung berdiri tegap.
Tuan muda Hong membulatkan matanya setelah mendengar ucapan pemuda itu, dia bahkan tidak berpikir demikian, namun sepertinya tuan muda Xie mendapatkan tekanan mental yang cukup besar, karena posisi terjatuhnya yang tidak elit dan benar-benar ambigu.
Xu Jun dan rombongannya melewati tempat itu begitu saja, dia tidak berniat untuk mengambil buah berharga dan lebih memilih untuk mencari keberadaan batu hitam seperti yang diperintahkan oleh leluhurnya.
Janin surgawi yang diasuh oleh kekuatan langit dan bumi jauh lebih berharga dibandingkan buah atau herbal apapun, bahkan senjata tingkat tinggi sekalipun tidak akan pernah membuat matanya menoleh.
Hal itu tentu saja membuat orang-orang yang melihatnya berpikir bahwa Xu Jun merupakan seorang pemuda yang memiliki tingkat kesadaran rendah, bahkan melewatkan kesempatan baik untuk meningkatkan kultivasinya.
Setiap buah berharga mewakili elemen seseorang, buah-buahan itu memiliki warna dan juga jenis yang berbeda-beda. Namun ketika seseorang memakannya, akan langsung memperkuat fondasi kultivasi sekaligus memberikan tambahan kekuatan pada elemen bawaan, sehingga siapa pun yang ingin agar ranah kultivasinya meningkat dengan sangat cepat, pasti berusaha untuk mendapatkan buah-buahan berharga tersebut untuk dikonsumsi.
Xu Jun hanya bisa menarik nafas panjang, tujuannya datang ke tempat itu bukanlah untuk mencari herbal ataupun buah surgawi. Dia harus bergerak cepat dan fokus, jangan sampai batu hitam itu ditemukan oleh orang lain.
Situs kuno telah terbuka selama 10 hari, namun hingga saat ini Xu Jun bersama rombongannya masih belum bisa menemukan batu hitam tersebut. Mereka terus berjalan berkeliling ke sana kemari, melewati berbagai macam kesulitan hingga akhirnya melihat sebuah jembatan yang sangat panjang.
Jembatan itu terbuat dari kayu yang sangat kuat, bahkan tidak bisa diledakkan oleh serangan apapun. Di ujung jembatan, terlihat sebuah batu besar berwarna hitam dan ada beberapa herbal yang hidup tepat di samping batu itu.
Mata Xu Jun langsung berbinar, dia berjalan melewati jembatan itu. Namun aura penindasan yang sangat kuat membuat lututnya bergoyang, dia berkali-kali harus berhenti dan menstabilkan kekuatannya.
Pria tua itu juga melangkah, dia berusaha untuk membantu Xu Jun. Namun sepertinya kekuatan yang mereka miliki masih belum mampu untuk membubarkan aura kuat yang tersimpan di sana, bahkan setelah berusaha selama beberapa hari, langkah mereka masih belum bisa mencapai ujung jembatan.
Orang-orang hanya menggelengkan kepala melihat kelakuan dari Xu Jun dan rombongannya, meskipun mereka juga bisa melihat tanaman herbal yang tumbuh di samping batu hitam, namun itu tidak lebih dari herbal muda yang berusia kurang dari 100 tahun. Akan lebih baik jika mereka mendapatkan buah-buahan berharga, yang jelas manfaatnya.
Situs kuno hanya terbuka untuk waktu 1 tahun, dan Xu Jun telah melewati 6 bulan di atas jembatan kayu. Dia berjalan dengan tertatih-tatih, menahan aura penindasan kuat, demi batu hitam yang dikatakan oleh leluhurnya.
Setelah menghabiskan waktu hampir 10 bulan, akhirnya Xu Jun bersama rombongannya sampai di ujung jembatan, dia menatap batu hitam itu dengan pandangan yang sangat rumit. Tidak ada satu pola pun yang tergambar di sana, bahkan itu terlihat seperti batu biasa.
Namun ketika seorang tetua menyalurkan energinya dan menyerang batu itu dengan sekuat tenaga, batu hitam tidak hancur, bahkan menyerap energi yang disalurkan oleh tetua itu dengan kecepatan yang sangat mencengangkan.
"Akhirnya! Benar-benar sangat sulit untuk mendapatkan batu hitam ini!" ucap Xu Jun, dia berusaha untuk memindai tempat itu menggunakan akal surgawinya, untuk memastikan tidak ada satu pola pun yang bersinar.
Setelah beberapa saat, pemuda itu segera menganggukkan kepala. Dia menyuruh rekan-rekannya untuk mencabut seluruh herbal muda dan membawanya.
"Tetua! Bagaimana cara kita membawa batu hitam ini?" tanya Xu Jun, dia telah berusaha untuk menarik batu itu ke dalam cincin penyimpanannya, namun ternyata tak bisa dilakukan.
Pria tua itu mengerutkan keningnya, namun tak lama kemudian dia segera berucap dengan sangat tenang. "Edarkan seluruh kekuatan kalian ke batu itu untuk menekan kekuatannya!"
Mereka segera melakukan perintah tetua itu dengan sangat cepat, batu hitam segera berubah menjadi sebesar kepalan tangan. Xu Jun memasukkannya ke dalam cincin penyimpanan dan berniat untuk meninggalkan tempat itu. Namun tiba-tiba saja langkah mereka terhenti, karena mendengar sesuatu yang terjatuh di atas tanah. Saat mereka membalikkan tubuh, matanya langsung melotot.
"Buah berharga!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
Laaaanjut dan sehat selalu Tor
2024-06-07
3
Defrin
sekali dayung dua pukau terlewati...
tak hanya herbal, batu hitam dan juga buah berharga yang datang sendiri
2024-05-30
5
y@y@
🌟👍🏾👍👍🏾🌟
2024-05-21
6