Sekte surga suci menjadi semakin berwarna, setelah kedatangan Shen Jiewen. Bocah berusia 3 tahun itu benar-benar pembuat onar nomor 1, dia seringkali membuat murid-murid yang berada di sana geram, bahkan para tetua dan master sekte harus menanggung kekesalan, karena tidak berhasil melawannya.
Sejak keluar dari batu hitam, Shen Jiewen telah berada di tingkat Alam misteri, bocah itu bahkan tidak perlu repot-repot untuk berkultivasi, dia hanya harus tumbuh dan ranah kultivasinya akan meningkat dengan sangat cepat.
Murid-murid sekte terlihat sangat iri dengan keberuntungan yang dimiliki oleh bocah itu, mereka bahkan telah berkultivasi selama 15 tahun, namun masih berada di tahap peningkatan tulang, meskipun telah didorong dengan berbagai macam sumber daya yang lengkap.
Shen Jiewen hidup dengan keberlimpahan, bocah itu memiliki halaman yang sangat luas, dia tinggal di gunung paling tinggi dan memiliki fasilitas yang sama seperti para tetua maupun master sekte. Semenjak bocah itu diangkat menjadi cucu dari tetua pertama keluarga Lu, dia mendapatkan perhatian dari berbagai pihak, bahkan leluhur tua Lu seringkali menunjukkan dirinya, semenjak bocah itu tinggal di sekte surga suci.
Murid-murid sekte surga suci terlihat sangat bersemangat, mereka harus bisa melampaui tingkat kultivasi yang dimiliki oleh Shen Jiewen, sebagai keajaiban nomor 1 dan satu-satunya yang ada di sekte surga suci.
"Tetua! Tetua!" terdengar teriakan beberapa orang murid, tepat di depan halaman milik tetua Lu. Mereka berkumpul di saat yang bersamaan.
"Kenapa berteriak? Apakah kalian berpikir jika telinga pria tua ini mengalami gangguan?" tanya tetua Lu, dia baru saja akan beristirahat, setelah beberapa saat yang lalu memberikan pengarahan kepada murid-muridnya.
"Tetua! Ada masalah besar!" salah seorang murid bergegas maju untuk melapor.
"Katakan!" ucap tetua Lu, wajahnya terlihat sangat jelek.
"Tetua, hari ini adalah tugas kami untuk menyiram kebun obat, namun pada saat beberapa orang murid memasuki zona herbal langka, sepertinya ada seseorang yang memasuki tempat itu dan mencuri beberapa ginseng ungu yang berumur ribuan tahun." ucap pemuda itu, ada ketakutan di matanya, bahkan wajah tiga orang murid yang lain terlihat pucat pasi.
Tetua Lu memelototkan matanya, ginseng ungu itu telah ditanam selama ribuan tahun, bahkan termasuk salah satu sumber daya yang sangat langka di sekte surga suci, dia tak menyangka ada seseorang yang berani mencuri darinya.
"Apaaa? Cepat cari pencuri itu!" ucap tetua Lu, membuat keempat orang muridnya langsung berlari tunggang langgang, mereka juga memberitahu rekan-rekannya untuk membantu pencarian.
Semua murid terus menelusuri setiap sudut sekte surga suci, namun tiba-tiba saja seseorang berteriak dengan suara yang cukup lantang. "Tetua, lihat itu!"
Tetua Lu mengalihkan pandangannya, dia melihat seorang bocah berusia 3 tahun yang tengah mengunyah ginseng ungu miliknya seperti lobak. Bocah itu bahkan memperlakukan herbal langka tersebut seperti sayuran biasa yang tidak berguna, hal itu tentu saja membuat pria tua itu langsung merasakan hatinya berdarah-darah.
"Shen! Jiewen!" terdengar suara teriakan menggelegar dari mulut tetua Lu, membuat para tetua dan juga master sekte berkumpul di sana, bahkan murid-murid dari sekte surga suci mulai berdatangan satu persatu.
Bocah itu melirik, wajahnya terlihat sangat polos, bahkan matanya berkedip-kedip lucu. Dia menatap semua orang yang saat ini mengelilinginya, sambil terus menggerogoti ginseng ungu tersebut.
"Rasanya benar-benar sangat buruk! Tidak manis sama sekali!" ucap bocah itu sambil mengunyah ginseng yang hanya tersisa separo.
Wajah orang-orang itu berubah-ubah, merah, hijau kemudian hitam. Mereka memandang ke arah bocah itu seolah-olah melihat monster.
"Shen Jiewen! Apakah kau yang mencuri ginseng ungu milikku?" tanya tetua Lu, wajahnya di selimuti kemarahan.
Mata Shen Jiewen berkedip-kedip, wajahnya tiba-tiba saja berubah menjadi sangat sedih. "Itu karena aku kekurangan uang, bahkan makanan yang dikirimkan ke halamanku juga benar-benar sangat sedikit. Bagaimana bisa aku membiarkan perut kecilku terus kelaparan? Jadi aku mencari rumput ini untuk dimakan!"
"Hah!"
"Apaaa?"
"Kelaparan?"
"Rumput?"
"Shen! Jiewen! Bagaimana bisa kau memperlakukan ginseng ungu yang telah berumur ribuan tahun sebagai rumput biasa? Itu adalah herbal tingkat tinggi, bahkan harganya sangat mahal." ucap tetua Lu, dia bingung antara harus menangis atau tertawa setelah mendengar jawaban dari mulut bocah itu.
Shen Jiewen memandang pria tua itu sebentar, kemudian melirik lagi ke arah ginseng ungu yang saat ini berada di tangannya. "Tapi rasanya benar-benar sangat buruk! Ini tidak seperti herbal yang mahal!"
Mata tetua Lu semakin melotot, cucu angkatnya ini benar-benar sangat tercela, dia bahkan menghina ginseng itu setelah memakannya. "Siapa yang mengajarimu untuk mencuri?"
Shen Jiewen terdiam, namun tak lama kemudian bocah itu terisak, matanya terlihat berkaca-kaca. "Kakek tua, aku terlalu miskin, aku tidak punya uang untuk membeli makanan, bahkan pelayan hanya mengirimkan makanan yang sangat sedikit ke halamanku."
Leluhur Lu baru saja keluar dari kediamannya, saat dia mendengar suara tangisan dan juga ucapan yang keluar dari mulut Shen Jiewen, membuat wajah pria tua itu langsung menghitam, dia bergegas meraih tubuh bocah itu, kemudian memelototkan matanya ke arah tetua Lu.
"Apa yang kau lakukan? Berani sekali kau membully Shen Jiwen, bahkan di hadapan para tetua dan juga murid-murid sekte. Apa kau sudah lupa pelajaran yang kubuat sebelumnya?" tanya leluhur Lu, membuat lutut tetua Lu tiba-tiba saja bergetar.
"Leluhur, ini tidak seperti yang anda bayangkan," tetua Lu mulai membela diri, namun pria tua di hadapannya itu benar-benar tidak peduli. Dia segera melangkah pergi sambil menggendong Shen Jiewen, bocah itu melambaikan tangannya ke arah tetua Lu, dia juga menjulurkan lidahnya dengan sangat santai, membuat wajah semua orang langsung berkedut-kedut.
"Dasar bocah sialan!" umpat tetua Lu, sambil mengetatkan rahangnya, dia tidak menyangka jika dirinya telah menampung seorang iblis kecil di dalam sekte surga suci.
"Lu Feng! Aku mendengarnya! Pergi ke aula leluhur dan berlutut di sana! Kau benar-benar sangat berani mengacaukan seorang bocah yang polos!" ucap leluhur Lu, suaranya terdengar sangat menggelegar.
"Sial! Bocah ini benar-benar membuatku gila!" ucap tetua Lu sambil menjambak rambutnya sendiri, dia bergegas pergi menuju aula leluhur dan menjalani hukuman.
Sedangkan para tetua, master, dan murid-murid sekte surga suci segera kembali ke tempat mereka masing-masing, dengan beberapa pemahaman tentang bocah itu. Mereka tidak boleh melakukan provokasi secara terang-terangan terhadap Shen Jiewen, jika tidak? Kemungkinan besar leluhur Lu akan memberikan hukuman yang sangat berat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
🍁FAIZ💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️
ingat Shen Jiewen jadi inget bocah tua nakal 😄😄😄
2024-06-20
3
Jul lay
gemes sma jiwen🤣🤣🤣
2024-06-14
3
Defrin
hmmmm.... kalah kau tetua lu sama bocah berumur 3 tahun
2024-05-30
4