Tetua Xu berpunuk, bocah di hadapannya selalu saja memiliki alasan untuk membuat dia benar-benar merasa geram, namun Shen Jiewen tidak memperdulikan raut wajah pria tua itu, dia segera menggelayut ke tangan Xu Jun dan mengajaknya untuk kembali menuju sekte surga suci.
"Ayah, ayo pergi! Udara di sini benar-benar tidak baik," ucapnya sambil menatap polos.
Xu Jun hanya menganggukkan kepala, kemudian mengangkat tubuh bocah itu dan menggendongnya. Sedangkan Xu Ran mengikuti dari belakang, sambil membawa batu hitam yang sebelumnya diambil oleh Shen Jiewen.
Wajah tetua Xu semakin jelek dan jelek, dia ingin sekali menjewer telinga bocah itu dan melemparkannya ke arah sungai. Sayangnya niat itu tidak pernah dia laksanakan, walau bagaimanapun Shen Jiewen telah dianggap sebagai putra oleh Xu Jun, sehingga mau tak mau dia harus tetap menjaga kewarasannya, agar tidak semakin menggila, akibat ulah dari bocah nakal tersebut.
"Huh!" tetua Xu menghembuskan nafas dari mulutnya, sambil sesekali meninju udara. Dia ingin sekali membalas kenakalan bocah itu dan melihatnya menangis, namun sayang, semakin hari, otak Shen Jiewen semakin berkembang, dia memiliki kecerdasan di atas rata-rata, sehingga trik apapun yang dimainkan oleh tetua Xu hanya akan menjadi mainan di hadapan bocah itu.
Tepat pada saat mereka akan segera pergi meninggalkan dimensi menengah, puluhan pria menghadang sambil mengarahkan pedangnya.
"Tinggalkan semua yang kalian dapatkan di sini dan kami akan membiarkan kalian tetap hidup!" ucap salah seorang pria, dia memiliki wajah garang dengan luka yang panjang pada pipi kanannya.
Shen Jiewen menatap tajam, kepalanya tiba-tiba saja miring ke kiri kemudian berpindah ke kanan, tak lama kemudian bocah itu mengoceh, hingga membuat orang-orang hampir saja tertawa atas ulahnya. "Kamu siapa?"
Wajah pria itu langsung berkedut, sedangkan tetua Xu akhirnya tertawa terbahak-bahak. Dia merasa sedikit terhibur, selama ini dirinya selalu menjadi lelucon bocah itu, namun pada hari ini ada pihak lain yang merasakannya, dia benar-benar dalam situasi yang sangat baik.
"Sialan! Bocah ini...!" pria itu menggeram sambil mengepalkan kedua tangannya, urat di dahinya terlihat menegang, sehingga membuat wajahnya menjadi semakin jelek dan jelek.
Murid-murid dari sekte surga suci saling berpandangan, meskipun jumlah mereka jauh lebih banyak dibandingkan para perampok itu, sayangnya tingkat kultivasi yang mereka miliki jauh lebih rendah dibandingkan pihak lain. Namun saat mengingat para master dan juga tetua ada bersama mereka, membuat murid-murid itu sedikit merasakan lega di hatinya.
"Cepat serahkan cincin penyimpanan kalian!" orang-orang itu mulai mendesak, membuat Shen Jiewen menjadi semakin murka. Bocah itu melompat dari gendongan Xu Jun kemudian mengarahkan pandangannya pada pihak lain.
"Jelek!" ucap bocah itu sambil melotot, dia benar-benar sangat membenci makhluk-makhluk berhati busuk seperti yang saat ini berdiri di hadapannya.
Mendengar hinaan yang meluncur dari mulut bocah itu, membuat orang-orang langsung marah, mereka serempak mengarahkan serangannya dan berniat untuk melenyapkan bocah nakal itu. Namun para master dan tetua sekte segera melompat keluar, mereka bergegas melindungi bocah itu agar tidak terkena serangan dari pihak lain.
Merasa bahwa mangsanya di ambil oleh orang lain, Shen Jiewen semakin liar, dia mengarahkan tinju kecilnya dan berhasil melukai beberapa orang penyerang, hingga merubahnya menjadi kabut darah.
Semua orang langsung tercengang melihat kejadian itu, mereka benar-benar tak menyangka jika bocah kecil berusia 3 tahun bahkan memiliki kekuatan yang jauh lebih mengerikan, dibandingkan dengan mereka.
Namun hal yang paling mengejutkan adalah esensi kehidupan yang dimiliki oleh orang-orang itu langsung naik dan terserap ke dalam mulut Shen Jiewen. Mata mereka langsung melotot, kakinya bergetar. Mereka berniat untuk kabur dari tempat itu, namun sayangnya kaki mereka bahkan tak bisa di langkahkan, itu seolah terkunci.
"Sial! Bocah ini benar-benar iblis kecil," salah seorang pria berbicara sambil meludah, wajahnya menunjukkan kebencian yang sangat besar terhadap Shen Jiewen.
"Pria jelek!" bocah itu tak mau kalah, dia bertolak pinggang sambil menunjuk satu persatu wajah orang-orang itu dengan penuh kemarahan.
"Serang bersama-sama!"
"Habisi bocah iblis ini!"
"Tangkap dia!"
"Mari kita potong-potong tubuhnya!"
Terdengar suara-suara yang sangat memekakan dari mulut pria-pria itu, membuat wajah Shen Jiewen langsung berkedut, bocah itu menyapu cincin penyimpanannya, seketika, aura kejam dan menindas yang disertai niat membunuh muncul, membuat semua orang langsung berkeringat dingin. Mereka bahkan tak bisa menopang tubuhnya dan langsung terjatuh di atas tanah.
Bruk...
Bruk...
Bruk...
Tubuh mereka ambruk, Shen Jiewen menatap datar, aura kekerasan muncul dari wajahnya, mata bocah itu bersinar cerah, namun tiba-tiba saja berubah menjadi sangat redup dan tak lama kemudian, pedang patah muncul dengan seluruh pola yang bersinar, meningkatkan rasa ketakutan dan juga kengerian yang telah ada sebelumnya.
"Hehehe..."
Weeeeng...
Seluruh pedang bersinar, bocah itu mengayunkannya ke arah para perampok. Meskipun tanpa mempergunakan niat beladiri, namun pedang haus darah itu masih terus melesat cepat ke arah lawan.
Pu! Pu! Pu!
Satu persatu kepala terpenggal, membuat suasana menjadi sangat ngeri. Bahkan murid-murid dari sekte surga suci berbalik badan, mereka tidak ingin melihat pembantaian yang dilakukan oleh bocah berusia 3 tahun itu. Sedangkan para perampok yang masih hidup tercengang tak berdaya di tempatnya, mereka seolah kehilangan jiwa, saat menatap sosok yang menyerupai dewa kematian.
Puluhan esensi hidup orang-orang itu langsung naik, tak lama kemudian melesat dan masuk ke dalam mulut Shen Jiewen. Bocah itu bersendawa beberapa kali, namun tak lama kemudian kembali menebaskan serangannya.
Dia tidak ingin ada satu orang pun yang mengetahui tentang perbuatannya, maka akan lebih baik jika dia menyelesaikan masalah ini dengan segera, tanpa meninggalkan saksi hidup dari pihak lain.
Beberapa orang pria terbatuk, kemudian menyemburkan darah dari mulutnya. Ada luka menganga yang sangat dalam tepat pada jantung dan juga hati. Pria-pria itu menatap kosong ke arah Shen Jiewen, seolah-olah mereka menyesali perbuatannya.
Seandainya saja mereka tahu, bahwa bocah itu merupakan seorang pembunuh berdarah dingin, mungkin mereka tidak akan pernah berani untuk menyerang ataupun menghadangnya.
Namun penyesalan mereka telah terlambat, bahkan saat ini rasa sakit terus berkeliaran di seluruh tubuh, hingga tak lama kemudian membuat ledakan yang sangat besar.
Booom...
Booom...
Tubuh orang-orang itu langsung meledak dan menjadi hujan darah, Shen Jiewen berdiri dengan pedang di tangannya sambil tertawa jahat, melihat tubuh-tubuh bergelimpangan tanpa nyawa.
"Benar-benar jelek! Bau!" ucap bocah itu, dia segera mengeluarkan air dari cincin penyimpanannya, kemudian membersihkan tangan dan juga kaki.
Tak lama kemudian, bocah itu berjalan sambil tersenyum penuh semangat, dia melompat ke arah gendongan Xu Jun dan segera kembali bersikap lucu seperti biasanya.
"Ayah, ayo pulang!" ajak bocah itu, Xu Jun hanya menganggukkan kepala, dia segera bergerak dengan sangat cepat menuju ke formasi transfer, disusul oleh murid-murid yang lain. Namun wajah mereka masih pucat pasi, bahkan tak berani mendekat ke arah Shen Jiewen.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
🍁FAIZ💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️
Shen Jiewen berubah menjadi dewa kematian
2024-06-20
3
🍁FAIZ💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️
Shen Jiewen berubah menjadi dewa kematian
2024-06-20
3
Rhakean Djati
kena mental semua.hahaha
2024-06-19
3