Makanan Lezat

Shen Jiewen menatap murid-murid dan juga master sekte yang saat ini bertempur dengan puluhan pemuda asing, dia menatap keberadaan orang-orang itu seperti makanan lezat, bahkan pemuda itu menjilati bibirnya.

"Benar-benar sebuah keberuntungan, langit tahu bahwa aku baru saja bangun dan membutuhkan banyak nutrisi untuk hidup." ucap Shen Jiewen sambil melompat ke tengah-tengah kekacauan untuk memperingatkan semua murid dan juga master sekte.

"Mundur!"

Awalnya murid-murid dari sekte surga suci tidak mengindahkan peringatan tersebut, namun ketika mata mereka menatap rambut keperakan dari pemuda yang berdiri di tengah-tengah kekacauan, membuat senyuman di bibir murid-murid itu langsung merekah.

"Tuan muda Shen Jiewen!"

"Tuan muda! Kalahkan mereka!"

"Tuan muda, rumput di kebun obat milik tetua Lu telah dipanen oleh mereka!"

"Tuan muda! Mereka telah berani menerobos dan menyakiti murid-murid sekte!"

"Tuan muda! Hajar mereka!"

"Benar,"

"Ayo pukul!"

"Hahaha... Kalian semua tidak akan pernah bisa keluar dalam keadaan hidup-hidup, setelah berhadapan dengan tuan muda kami!"

Ocehan-ocehan yang dilontarkan oleh murid-murid dari sekte surga suci membuat sekelompok pemuda asing mengerutkan dahinya. Hingga hari ini, mereka masih belum mengetahui tentang kemampuan serta ketangguhan yang dimiliki oleh pemuda itu, para tetua benar benar membungkam mulut siapapun yang mengetahuinya di masa lalu.

Shen Jiewen berdiri tegak, postur tubuhnya yang sangat ramping ditambah dengan ketampanannya yang mengguncang dunia, membuat para pemuda itu seketika langsung merasakan kebencian.

Shen Jiewen terlalu sempurna, fisik yang menarik, wajah tampan, rambut keperakan ditambah dengan tatapan matanya yang sangat tajam, membuat pemuda itu terlihat mulia sekaligus misterius.

"Ciiih! Memangnya apa yang bisa diperbuat oleh pemuda lemah seperti itu? Di hadapan kami, dia tak lebih dari sampah!" ucap salah seorang pemuda sambil menunjuk ke arah Shen Jiewen, namun tiba-tiba saja dia merasakan sesuatu yang sangat menyakitkan, tepat setelah menyelesaikan kata-katanya.

Byuuur...

Pemuda itu menyemburkan sesuatu dari mulutnya, hingga membuat rekan-rekannya yang lain langsung melirik ke arahnya. Mereka terlalu kaget hingga berwajah pucat, karena tiba-tiba saja melihat perubahan pada tubuh rekannya.

Tangan pemuda itu bergetar sambil meremas dadanya yang terasa sangat sakit, seperti ditusuk seribu jarum. Padahal hingga saat ini, Shen Jiewen masih belum melakukan pergerakan apapun, namun entah kenapa, dia merasakan beban yang sangat berat, bahkan mentalnya mulai terganggu.

"Hati-hati! Ada yang aneh dengan pemuda itu!" teriak salah seorang pemuda asing, sambil menunjuk ke arah Shen Jiewen, dia yakin bahwa rekannya sama sekali tidak lemah, namun pemuda di hadapannya memiliki trik di lengan jubahnya, hingga bisa melancarkan serangan secara diam-diam, bahkan tanpa sepengetahuan siapapun.

Shen Jiewen tersenyum tipis, matanya mulai menatap satu persatu calon mangsanya. Jika di masa lalu, dia membutuhkan waktu hingga 15 tahun, untuk bisa meyerap seluruh esensi hidup milik musuh-musuhnya, namun dengan bertambahnya usia, tingkat kultivasi pemuda itu pun melonjak semakin tinggi, maka tidak sulit baginya untuk mencerna lebih dari 100 esensi makhluk hidup untuk saat ini.

Yang terpenting adalah dia membutuhkan makan dan Shen Jiewen tidak akan pilih-pilih, semua pemuda asing hanyalah dianggap sebagai hidangan pembuka olehnya. Setelah itu, dia akan segera pergi dari sekte untuk menyelesaikan permasalahan hingga ke akar-akarnya, agar tidak ada satu orang pun yang berani membuat ulah kembali di sekte surga suci.

Shen Jiewen tersenyum tipis, sambil membengkokkan jarinya ke arah para pemuda asing itu. "Datang!"

Provokasi Shen Jiewen tepat sasaran, para pemuda itu langsung terbakar oleh amarah, tubuh mereka sepertinya mendidih dan ingin segera melenyapkan pemuda yang telah berani melecehkan kemampuan mereka.

Walau bagaimanapun, para pemuda itu pernah hidup di dalam penjara, melewati berbagai macam pertempuran untuk bertahan hidup. Namun seorang pemuda biasa yang mereka anggap sebagai semut, berani menantang kekuatan absolut yang mereka miliki.

Mereka adalah murid-murid dari seorang yang telah memasuki jalan surgawi, sekalipun kemampuan dan kekuatan yang dimiliki oleh mereka masih berada di tingkat alam misteri dan juga tingkat pencerahan, namun untuk menghancurkan beberapa sekte kecil, mereka masih lebih dari cukup.

"Heh bocah! Kau terlalu berani! Ingin menantang kekuatan kami hanya dengan tubuh lemahmu itu, kau benar-benar meminta kematian!" salah seorang pria berteriak, dia segera menembakkan tinjunya ke arah Shen Jiewen.

Namun pemuda dihadapannya masih tetap diam di tempat, sambil sesekali cemberut. Sejak kecil, dia benar-benar tidak suka dengan sesuatu yang kotor dan tinju yang digunakan oleh pemuda itu telah berlumuran darah, sehingga membuatnya langsung merasakan jijik yang teramat sangat.

"Jelek!" ucap Shen Jiewen, dia segera bergerak untuk menghindari serangan tersebut sambil merogoh sesuatu dari cincin penyimpanannya, sepasang sarung tangan berwarna hitam muncul dan langsung terpasang pada kedua tangan pemuda itu.

Wajah para pemuda asing terlihat semakin buruk, kali ini mereka tak ingin terlalu banyak mengeluarkan tenaga, sehingga berpikir untuk menyerang pemuda di hadapannya secara bersama-sama.

Wush...

Mereka mulai meluncurkan beberapa serangan tajam ke arah Shen Jiewen, namun pemuda itu hanya menggunakan satu tangan untuk menangkis semua serangan, dia bahkan berhasil membubarkan serangan lanjutan yang dilakukan oleh para pemuda itu hanya dengan mengetuk-ngetukkan jari telunjuknya, hingga membuat mata semua orang langsung melotot kaget.

"Apaaa? Bagaimana bisa dia membendung serangan yang kita lemparkan?"

"Setinggi apa tingkat kultivasi pemuda itu?"

"Sial! Ternyata sampah ini memiliki kemampuan!"

Para pemuda asing mulai menunjukkan keterkejutan mereka, kali ini berbagai senjata tingkat 1 mulai keluar dari cincin penyimpanan orang-orang itu dan mereka berniat untuk menangkap Shen Jiewen untuk mendapatkan teknik kultivasi yang dimilikinya.

Blar...

Shen Jiewen mulai mengekstraksi kekuatan petir, hingga membuat sosok pemuda itu menjadi sangat menyeramkan. Namun siluet anggun dan mulianya tidak bisa dihindari, sehingga siapapun pasti akan berpikir bahwa pemuda itu adalah seorang iblis dalam wujud dewa.

Rentetan pukulan yang disertai oleh energi petir benar-benar berhasil membubarkan serangan yang dibuat oleh pihak lawan, mereka bahkan dipukul mundur tanpa diberikan kesempatan untuk melawan. Dia mulai mengerahkan beberapa tendangan ke arah para pemuda asing, hingga membuat wajah mereka langsung bengkok, bahkan hidungnya patah dan beberapa gigi tanggal dengan darah yang terus-menerus mengalir dari mulutnya.

"Ciiih! Lemah!" cibir Shen Jiewen.

Para pemuda itu terlihat semakin berang dan kembali melakukan penyerangan secara bersama-sama, namun Shen Jiewen berkali-kali menunjukkan celah diantara dua kekuatan, meskipun mereka semua telah bersatu dan melakukan penyerangan, alhasil, tidak ada satu jurus pun yang berhasil menembus pertahanannya.

Mereka bahkan dibuat terengah-engah, akibat kelelahan karena terlalu banyak mempergunakan energi asal, ditambah dengan fakta, bahwa lawan yang mereka hadapi saat ini bukanlah seorang pembudidaya tingkat alam misteri, mungkin saja dia telah melompati gerbang surga dan mengembangkan pemahaman tentang dao.

"Tingkat saint?"

"Orang suci? Ciih! Siapa yang akan percaya, jika seorang pemuda yang baru saja berusia 18 tahun bisa menjadi seorang saint. Benar-benar tidak masuk akal.

Booom...

Kekuatan Shen Jiewen meningkat beberapa puluh persen, membuat pemuda itu lagi-lagi mengerahkan energi mentalnya, dia menjatuhkan lawan menggunakan energi frekuensi suara dan berhasil membunuh puluhan orang hanya dalam waktu 2 kali pembakaran dupa dan seluruh esensi hidup milik para pemuda asing itu akhirnya melonjak naik dan langsung terserap ke dalam tubuh Shen Jiewen.

"Makan!"

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***