Shen Jiewen menatap rubah itu dengan penuh minat, di tangannya, sebuah rantai hitam telah muncul, dia berniat untuk membawa rubah itu dan menjadikannya sebagai peliharaan.
"Hahaha... Aku menemukanmu!" ucap Shen Jiewen, dia segera mendorong kekuatannya untuk menangkap rubah itu, sehingga membuat lawannya langsung berlari untuk menghindari serangan.
Selain itu, dia juga menatap rantai hitam yang saat ini berada di tangan Shen Jiewen dengan sangat waspada.
Dia adalah seekor rubah, makhluk yang dikaruniai kepercayaan diri yang sangat tinggi, dia juga dikenal sangat licik dan memiliki teknik ilusi untuk membuat lawannya menjadi linglung. Namun di hadapan Shen Jiewen, dia berubah menjadi seekor kucing kecil yang ketakutan dan terus-menerus dikejar oleh bocah itu seperti teror.
"Huuu..." rubah itu terus berlari, Shen Jiewen mengejarnya tanpa henti, dia telah menetapkan rubah itu sebagai mangsa, maka tidak ada satu orang pun yang bisa menghalanginya untuk mendapatkan apa yang dia inginkan.
Orang-orang yang menonton di bawah memelototkan matanya, bagaimana mungkin seekor rubah ungu yang telah mengembangkan kecerdasan dan merupakan binatang roh tingkat tujuh takut pada seorang bocah berusia 3 tahun? Seberapa mengerikan kah kekuatan yang dimiliki oleh bocah itu, sehingga bahkan seekor binatang roh berlari ketakutan setelah melihatnya?
Shen Jiewen tertawa, jubah kecilnya berkibar tertiup angin, dia memicingkan matanya ke arah rubah itu, dengan hap! Rantai hitam akhirnya berhasil mengunci leher rubah itu dan membuatnya tak bisa lagi berlari.
Mata rubah itu berkaca-kaca, dia tidak ingin menjadi hewan peliharaan ataupun hewan kontrak dari seorang manusia. Namun Shen Jiewen mengabaikan hal, itu dia segera bergerak ke arah rubah kecil kemudian menggendongnya.
Penampakan itu membuat orang-orang yang saat ini menonton di bawah merasakan kulit kepala mereka seakan terbakar, semua orang yang datang ke dimensi menengah berharap mendapatkan keberuntungan, entah itu senjata pusaka, ramuan herbal ataupun buah berharga, namun bocah itu seakan mengabaikan semuanya, dia malah terus bermain-main bersama rubah kecil, yang saat ini meringkuk ketakutan dalam pelukannya.
Shen Jiewen akhirnya sampai di puncak, ada sebuah pohon yang memiliki beberapa buah yang telah matang berdiri di sana. Namun sebuah formasi rahasia langsung aktif, begitu kedua kaki bocah itu berdiri disana.
Shen Jiewen mengerutkan dahi, dia menatap pohon itu dengan sangat rumit. Tak lama kemudian bocah itu segera berseru dengan suara yang cukup lantang, "Pohon jelek! Lemparkan seluruh buahmu padaku, jika tidak? Aku akan menggigit semua akarmu hingga gundul!"
Pohon itu tidak bereaksi, seolah-olah mengejek Shen Jiewen. Namun rubah yang saat ini berada dipelukan bocah itu terlihat mengerutkan dahinya, dia seolah mengingat beberapa serpihan yang kabur dari memori otaknya.
Shen Jiewen melangkahkan kakinya, dia meninju tanah, hingga menyebabkan keretakan, tanpa ragu, bocah itu menarik akar pohon kemudian menggigitnya dengan sangat kencang, hingga membuat batang pohon itu langsung bergetar. Tak lama kemudian, Shen Jiewen berdiri sambil mengeluarkan seringaian.
Pa! Pa! Pa!
Pohon itu segera menjatuhkan buah-buahannya ke arah Shen Jiewen, hingga membuat wajah bocah itu langsung menjadi cerah. Dia memasukkan seluruh buah-buahan ke dalam cincin penyimpanan dan menyisakan dua untuk dia konsumsi.
Shen Jiewen menggigit buah itu dengan sangat santai, kemudian mengunyahnya perlahan. Saat daging buah itu ditelan, sebuah energi besar segera muncul, dia merasakan ledakan kekuatan dalam meridiannya, yang membuat energi langit dan bumi berkumpul, kemudian menerobos masuk ke dalam tubuhnya secara gila-gilaan.
Shen Jiewen mengernyitkan dahi, tak lama kemudian bocah itu tersenyum tipis. Dia memberikan satu buah yang tersisa pada rubah kecil, hingga membuatnya langsung senang.
"Makan!" ucap Shen Jiewen, dia terus berkeliaran di puncak gunung dan berharap mendapatkan sesuatu yang berharga. Namun setelah mencari beberapa kali, bocah itu segera menggelengkan kepalanya. Sepertinya energi besar yang dia rasakan saat berada di bawah memang berasal dari buah kehidupan yang sangat berharga, sehingga membuat semua orang merasakan denyutan dalam meridiannya.
Namun tepat saat bocah itu berniat untuk kembali, sebuah retakan di tanah segera mengganggu konsentrasinya, Shen Jiewen berjongkok, dia melihat sebuah pedang patah yang telah berkarat namun memiliki niat membunuh yang sangat besar.
"Huh! Pedang jelek!" umpat bocah itu, namun tangannya dengan terampil mengambil pedang itu, kemudian memperhatikan setiap pola yang ada di sana.
Shen Jiewen hanya melemparkan pedang itu pada cincin penyimpanannya, dia tidak berniat untuk mengaktifkan pola sedikitpun. Masih ada orang-orang yang terjebak di bawah sana, jika dia melakukan hal itu, maka kekacauan akan segera terjadi. Bisa saja orang-orang itu akan menyergapnya, sedangkan dia saat ini tidak memiliki cukup kekuatan untuk melawan terlalu banyak orang. Yang terpenting adalah kembali ke sekte surga suci dan membawa rubah sebagai hadiah.
Shen Jiewen menatap sebuah batu hitam seukuran kursi, batu itu terlihat sangat biasa, namun permukaannya benar-benar sangat licin, sehingga bocah itu yakin bahwa sebelumnya ada seseorang yang mempergunakan batu itu sebagai tempat duduk, ketika dia mengembangkan pemahaman dao nya.
Shen Jiewen menatap ke bawah, kemudian berteriak dengan suara yang sangat kencang. "Ayah! Aku menemukan batu, apakah anda ingin menggunakannya sebagai tempat duduk?"
Xu Jun yang mendengar teriakan Shen Jiewen hanya bisa mengerutkan dahinya, batu? Putra kecilnya itu telah bekerja keras untuk naik hingga ke puncak, namun hanya mendapatkan sebuah batu untuk tempat duduk? Hal itu tentu saja membuat Xu Jun langsung merasakan hatinya berdarah.
Orang-orang memandang bocah itu dengan aneh, untung mereka tidak memaksakan diri untuk berjalan hingga ke puncak, ternyata tidak ada harta berharga apapun di sana. Satu persatu dari mereka mulai meninggalkan tempat itu dan mencari ke arah lain, sementara yang lainnya masih menunggu bocah itu turun dari puncak.
Beberapa saat kemudian, Shen Jiewen turun, ada sebuah batu yang cukup lebar di bawa oleh bocah itu, sepertinya memang tidak ada harta berharga di atas puncak dan hanya sebuah batu besar yang biasanya digunakan oleh seseorang untuk berkultivasi. Lalu berapa harga batu itu dibandingkan dengan keselamatan seseorang? Bahkan itu tidak berarti apa-apa.
Wajah semua orang langsung berkedut, meskipun bocah itu berhasil mencapai puncak, namun dia hanyalah seorang anak berusia tiga tahun. Dengan kemampuannya, berapa banyak harta berharga yang akan dia dapatkan? Bocah itu bahkan terlihat sangat senang dengan batu hitam dan juga rubah kecil yang saat ini di bawanya.
"Hei bocah! Apa kau tidak menemukan hal lain yang lebih berharga dibandingkan batu itu?" tanya tetua Lu, wajahnya terlihat diselimuti oleh kekesalan, dia merasa diolok-olok oleh bocah itu, karena hanya membawa batu dan juga seekor rubah.
Shen Jiewen menatap pria tua itu, sudut bibirnya terangkat ke atas. "Tentu saja aku juga bertemu dengan beberapa binatang jelek, sayangnya aku tidak tertarik, mereka memiliki bulu yang sangat kasar dan bau."
Pu!
Semua orang langsung tertawa terbahak-bahak, setelah mendengar jawaban dari Shen Jiewen, bocah itu memiliki mata yang sangat tajam, dia bisa membedakan binatang yang cantik dan juga sangat buruk.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
🍁FAIZ💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️
bocah super yang nakal.. sampai binatang roh tingkat 7 pun ketakutan padanya..
2024-06-20
3
Menarik sekali Shen Jiwen yang Lucu selalu bikin heboh
2024-06-07
2
y@y@
🌟👍👍🏻👍🌟
2024-06-03
4