Dilema

Jawaban itu membuat sepasang adik kakak itu hanya bisa menatap satu sama lain. Dan pastinya mereka merasa kecewa, tidak ada yang bisa ditanyai, karena penjual hanya ada mereka saja, selebihnya di luar.

"Baiklah, terimakasih. " Wanita penjual itu hanya mengangguk saja, ketika sang kakak ingin pergi, sang adik tampak menahan lengan kakaknya sambil berbisik.

"Tidak ada salahnya membeli satu kan kak? Anggap saja sebagai jawaban yang mereka berikan. " Jelas sang adik sambil berbisik.

"Kita tidak perlu kan itu. Tidak ada anak-anak di rumah kita. Dan itu pun masih dalam kandungan. Ayo, kita pergi. " Sang kakak memberikan senyum terimakasih tapi wanita penjual itu memberikan wajah masam.

"Dasar, membuang waktu saja. Banyak uang tapi pelit sekali! " Setelah memastikan kedua wanita kota itu pergi, bibir seperti moncong itik itu langsung mendumel.

"Jangan begitu, nanti tidak ada yang datang. Pasang lah wajah tersenyum. " Ucap suaminya mengingatkan.

"Buktinya tidak ada yang datang juga meskipun kita berikan senyuman! Justru bertanya hal yang lain!" Balas istrinya dengan jutek.

"Sudahlah! Kau jaga dulu. Aku mau beli makanan, lapar sekali. Karena bangun sangat pagi! " Sambil merogoh tas pinggang suaminya, wanita itu pergi mencari makanan. Sedangkan suaminya hanya bisa menghela napas melihat istrinya.

*********

Viola tampak bersorak untuk menarik pembeli yang lewat, meskipun tidak banyak. Hanya bisa dihitung jari saja. Tapi meksipun begitu, dirinya tidak boleh menyerah. Dengan sorak yang lebih besar lagi, Viola menjajakan dagangannya sambil memperlihatkan gelang miliknya.

"Gelang cantik untuk nona-nona cantik! Ayo lihat dulu. Tidak ditemukan di desa lain, harganya murah tapi berkualitas! " Viola terus bersorak mengatakan hal yang sama, berharap ada yang berhenti sejenak melirik ke arah nya.

Ada aturan di stasiun ini. Para pedagang tidak boleh berjalan dengan membawa dagangannya. Mereka diperbolehkan mencari tempat sendiri dengan ketentuan tidak menganggu jalan. Karena itu Viola akhirnya memilih tempat ini, karena tidak ada lagi tempat untuk nya berjualan.

"Gelang nya nyonya...." Viola langsung mendapatkan gelengan kepala dan juga penolakan dari tangan berhiaskan cincin mahal itu.

"Toiletnya tidak bau. Tapi mereka tidak mau menatap ku, aku juga tidak jual makanan." Viola tampak berhenti sejenak, mengambil napas sebelum bersorak kembali.

Dirinya menatap gelang buatannya yang dibantu oleh Ivan semalam. Dan juga tentunya request dari pembeli sebelum nya, Viola melirik jam yang tergantung di stasiun.

"Sebentar lagi kereta akan berangkat. Tampaknya mereka berpikir aku tidak jualan. Dan.... Siapa juga yang berpikir akan ada penjual di dekat toilet. " Kerongkongan Viola terasa kering, dirinya mengambil minum di keranjang miliknya.

Viola segera meneguk minuman segar itu untuk menghalau rasa dahaga nya. Dirinya duduk di kursi yang tersedia karena kakinya terasa lelah berdiri di tempat yang setidaknya bisa dilihat oleh wisatawan.

"Kalau tidak ada yang beli.... Tampaknya aku akan disini hingga sore hari. " Sejenak, Viola bersandar sambil menatap ke depan, dirinya sekarang berada di posisi mencari uang dengan usaha dari nol akan di hampir oleh masalah.

'Setiap orang dan setiap harinya orang-orang akan memiliki masalah mereka sendiri. Terkadang karena diri mereka sendiri, terkadang datang untuk menguji orang itu. Apakah dia mampu melewati nya atau tidak.'

'Memang masalah apa yang daddy punya? Semuanya punya daddy. Uang juga ada dan datang sendiri.' sang daddy tersenyum mendengar penuturan putri cantik nya.

'Itu dari luar sayang, tapi di dalam... Tidak segampang itu, sama dengan tubuh yang memiliki rupa yang memiliki ciri khas dan pesonanya tersendiri. Tapi di dalamnya penuh dengan kesulitan, begitu banyak aliran darah yang berada di dalam tubuh serta tak lupa kerangka yang menyusun nya dan organ-organ lainnya agar bisa membuat tubuh itu tetap sehat. Kau akan mengerti suatu saat nanti. Banyak hal yang daddy lakukan agar perusahaan tetap berdiri sayang. 'Percakapan itu terjadi ketika dirinya masih di bangku sekolah dasar. Viola yang memiliki keingin tahuan besar membuat dirinya sering bertanya.

Memiliki hidup yang mewah, membuat dirinya berpikir semuanya sangat mudah. Tapi sekarang, dirinya berada di posisi itu.

"Halo, apa ini dijual? " Lamunan Viola terhenti ketika sebuah suara berada di dekat nya. Tampak seorang pria berusia dua puluhan melirik keranjang miliknya.

"Ya, tentu. Ini dijual!" Jawab Viola yang langsung menujukkan gelang-gelang buatan nya.

"Ada berbagai model. Silahkan di lihat. " Pria itu melihat gelang-gelang buatan Viola.

"Aku pilih ini dan ini. Berapa? Bungkus segera, karena kereta akan berangkat." Viola termangu sejenak melihat pilihan pria itu, itu adalah gelang request.

'Bagaimana ini? ' Viola merasa dilema.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Devan elgan

Devan elgan

ini cerita yang ku cari cari selama ini plssss

2024-12-30

1

Salsabila Arman

Salsabila Arman

lanjut

2024-06-02

1

Moly

Moly

Lanjut...

2024-06-02

1

lihat semua
Episodes
1 Berubah Seketika
2 Kenyataan
3 Pembalasan pertama
4 Lintah Darat
5 Memulai...
6 Desa Baru
7 Ide
8 Gagal?
9 Finally!
10 Mencoba
11 Kesiangan
12 Hasil Pertama
13 Sentuhan Ajaib
14 Bersama
15 Gambar
16 Pagi Yang Berbeda
17 Rintangan Kecil
18 Dilema
19 Rezeki Tak Terduga
20 Dikerubungi Pembeli
21 Tanah Kosong
22 Keputusan
23 Menuju Toko
24 Kejutan
25 Tidak Percaya
26 Kebahagiaan Berlipat Ganda
27 Kunjungan Tak Terduga
28 Viral!
29 Orang Desa
30 Bulan Madu?
31 Bersiap-siap
32 Perjalanan Pertama
33 Membeli Ponsel
34 Menikmati Liburan
35 Sebuah Kejutan
36 Kejutan!
37 Pertama?
38 Sepenggal Masa Lalu
39 Kebahagiaan
40 Kembali Pulang
41 Kembali
42 Secarik Kertas
43 Pasca Libur
44 Ulat Bulu
45 Pandangan Iri
46 Tidak Kenal Lelah
47 Rencana Dan Persiapan
48 Hukuman
49 Sedikit Masalah
50 Ketukan
51 Hadiah
52 Apa yang terjadi!
53 Siapa?
54 Kejadian Sebenarnya
55 Segera Bangkit
56 Gunting Pita
57 Hasil Pemeriksaan
58 Selamat Datang!
59 Ke kota Lagi
60 Gangguan
61 Amarah
62 Rezeki Anak
63 Perekrutan
64 Ternyata Dua
65 Perangkap
66 Kegaduhan
67 Malam Yang Romantis
68 Panas Atau Hangat
69 Zonk!
70 Titik Terang
71 Mulai!
72 Ledakkan Pertama
73 Pendatang
74 Let's play the game!
75 Dikerjai
76 Lagi?
77 Rencana Besar
78 Pesta
79 Badai Di Tengah Hujan
80 Pengepungan
81 Dimana Istriku?
82 Rasa Bersalah
83 Bima, Teman Terbaik
84 Ini Nyata
85 Amarah
86 Saling Berjanji
87 Ponsel Ivan
88 Pemeriksaan Kedua
89 Ola
90 Kejutan
91 Kejutan 2
92 Momen Berharga
93 Proyek
94 Berita Buruk
95 Kericuhan
96 Beban
97 Satu Pinta
98 Kepingan-kepingan
99 Kekhawatiran Ivan
100 Provokator
101 Berita Mengejutkan
102 Pertemuan
103 Pertemuan 2
104 Penjelasan Damian
105 Ajakan Damian
106 Tidak Mengizinkan
107 Perseteruan Para Ipar
108 Tak Sabar
109 Kunjungan Damian
110 Menuju Daddy
111 Bel
112 Daniel
113 Daddy Dan Anak
114 Tantangan Mertua
115 Tidak Tenang
116 Status Ivan
117 Kebenarannya
118 Jangan Pergi
119 Suara Tembakan
120 Mengincar
121 Rencana
122 Undangan Pernikahan
123 Pesta pernikahan
124 Tragedi
125 Kebahagiaan Vidya
126 Jadi Nomor 2
127 Aku Tidak Peduli
128 Panik!
129 Persalinan
130 Pertemuan
131 Ambang kematian
132 Tangisan Ivan
133 Penyesalan
134 Menerima
135 Ayah Idaman
136 Hidup Bersama
137 WIFE NO 1
Episodes

Updated 137 Episodes

1
Berubah Seketika
2
Kenyataan
3
Pembalasan pertama
4
Lintah Darat
5
Memulai...
6
Desa Baru
7
Ide
8
Gagal?
9
Finally!
10
Mencoba
11
Kesiangan
12
Hasil Pertama
13
Sentuhan Ajaib
14
Bersama
15
Gambar
16
Pagi Yang Berbeda
17
Rintangan Kecil
18
Dilema
19
Rezeki Tak Terduga
20
Dikerubungi Pembeli
21
Tanah Kosong
22
Keputusan
23
Menuju Toko
24
Kejutan
25
Tidak Percaya
26
Kebahagiaan Berlipat Ganda
27
Kunjungan Tak Terduga
28
Viral!
29
Orang Desa
30
Bulan Madu?
31
Bersiap-siap
32
Perjalanan Pertama
33
Membeli Ponsel
34
Menikmati Liburan
35
Sebuah Kejutan
36
Kejutan!
37
Pertama?
38
Sepenggal Masa Lalu
39
Kebahagiaan
40
Kembali Pulang
41
Kembali
42
Secarik Kertas
43
Pasca Libur
44
Ulat Bulu
45
Pandangan Iri
46
Tidak Kenal Lelah
47
Rencana Dan Persiapan
48
Hukuman
49
Sedikit Masalah
50
Ketukan
51
Hadiah
52
Apa yang terjadi!
53
Siapa?
54
Kejadian Sebenarnya
55
Segera Bangkit
56
Gunting Pita
57
Hasil Pemeriksaan
58
Selamat Datang!
59
Ke kota Lagi
60
Gangguan
61
Amarah
62
Rezeki Anak
63
Perekrutan
64
Ternyata Dua
65
Perangkap
66
Kegaduhan
67
Malam Yang Romantis
68
Panas Atau Hangat
69
Zonk!
70
Titik Terang
71
Mulai!
72
Ledakkan Pertama
73
Pendatang
74
Let's play the game!
75
Dikerjai
76
Lagi?
77
Rencana Besar
78
Pesta
79
Badai Di Tengah Hujan
80
Pengepungan
81
Dimana Istriku?
82
Rasa Bersalah
83
Bima, Teman Terbaik
84
Ini Nyata
85
Amarah
86
Saling Berjanji
87
Ponsel Ivan
88
Pemeriksaan Kedua
89
Ola
90
Kejutan
91
Kejutan 2
92
Momen Berharga
93
Proyek
94
Berita Buruk
95
Kericuhan
96
Beban
97
Satu Pinta
98
Kepingan-kepingan
99
Kekhawatiran Ivan
100
Provokator
101
Berita Mengejutkan
102
Pertemuan
103
Pertemuan 2
104
Penjelasan Damian
105
Ajakan Damian
106
Tidak Mengizinkan
107
Perseteruan Para Ipar
108
Tak Sabar
109
Kunjungan Damian
110
Menuju Daddy
111
Bel
112
Daniel
113
Daddy Dan Anak
114
Tantangan Mertua
115
Tidak Tenang
116
Status Ivan
117
Kebenarannya
118
Jangan Pergi
119
Suara Tembakan
120
Mengincar
121
Rencana
122
Undangan Pernikahan
123
Pesta pernikahan
124
Tragedi
125
Kebahagiaan Vidya
126
Jadi Nomor 2
127
Aku Tidak Peduli
128
Panik!
129
Persalinan
130
Pertemuan
131
Ambang kematian
132
Tangisan Ivan
133
Penyesalan
134
Menerima
135
Ayah Idaman
136
Hidup Bersama
137
WIFE NO 1

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!