Alex tersenyum tak kala mengingat pertemuan pertamanya dengan mantan kekasih. Dirinya segera merebahkan diri di kasur dan memejamkan mata untuk segera tidur.
*******
Matahari telah muncul sinarnya mulai menyusup di sela-sela gorden. Menerpa pemilik wajah cantik yang mulai terganggu akan silaunya mentari.
Gadis itu mulai mengerjap dan menggosok matanya. Hal pertama yang dilakukan mengambil jam beker untuk melihat pukul berapakah saat ini.
"Hoam... jam berapa sih, udah pagi aja nih hari," ucap Berli.
Ya wanita itu adalah Berli.
"Hah... sudah jam 7 pagi, telat deh ikut papa ke kantor. Mesti harus bergegas bersiap supaya papa nanti nggak marah sama aku," gumam Berli. Seraya membawa handuk dan pakaian ganti menuju kamar mandi.
15 Menit Berli membersihkan diri, Berli memakai pakaian kantor serta Make Up tipis di wajah. Setelah bersiap-siap Berli turun dari kamar atas.
Tak... tak... tak
Bunyi heel yang terdengar bersentuhan dengan lantai marmer. Pemilik kaki jenjang turun dari tangga menuju ruang makan untuk sarapan bersama kedua orang tuanya.
"Pagi Ma!" sapa Berli.
Dengan mencium pipi Mama Rita.
"Pagi Pa!"
Dengan mencium pipi Tuan Wijaya.
"Pagi juga sayang," ucap keduanya.
"Maaf... Pa, Berli kesiangan bangunnya."
"Tidak apa... sayang, lagian jam 8 kita akan berangkat. Masih ada 30 menit lagi pula telat sedikit tidak apa apa," ujar Tuan Wijaya.
"Ayo... sarapan dulu," kata Mama. Sambil menuangkan nasi goreng ke piring Berli dan juga suaminya setelah itu barulah menuangkan ke piringnya sendiri.
Mereka makan dengan begitu lahap selesai sarapan keduanya berpamitan ke mama Rita untuk segera ke kantor. Mama Rita segera mengantarkan suami dan juga anaknya ke pintu depan rumah.
Tuan Wijaya dan juga Berli segera menuju mobil mewah yang sudah terparkir cantik di depan rumah mereka.
Di depan mobil sudah menunggu supir pribadi Tuan Wijaya.
"Ma... Papa berangkatnya."
Memberikan tangan untuk di cium oleh mama dan mama segera menyambut uluran tangan papa.
"Iya... Pa, hati hati di jalan dan kamu juga sayang," ucap Mama kepada Berli.
"Kami berangkat Ma," ucap Tuan Wijaya.
Tak lupa mencium kening Mama Rita.
"Iya... dadah Pa, dadah sayang," ucap Mama.
Tuan Wijaya dan juga Berli segera masuk kedalam mobil dan supir segera menyalakan mesin mobil kemudian menjalankanya ke tempat tujuan. Sambil melambaikan tangan ke arah mama Rita mobil telah berlalu hingga tidak lagi terlihat oleh mata Nyonya besar yang masih setia berdiri di depan pintu masuk mansion.
Mobil melenggang dengan kecepatan sedang membelah keramaian kota menuju ke Perusahaan Wijaya yaitu Wijaya Corp.
"Sayang," panggil Papa.
"Iya... Pa, ada apa?" sahut Berli.
Dengan menolehkan kepalanya ke samping agar dapat melihat wajah Papa.
"Apa kamu merasa gugup sayang?" tanya Tuan Wijaya.
"Sedikit... Papa, lagian kan ini pertama kalinya Berli ke kantor. Dulu waktu kuliah Berli hanya tau nya main saja. Tetapi semenjak tinggal di luar Berli jadi bisa mandiri tidak lagi manja kayak dulu," ucap Berli.
"Papa... senang kamu sudah menjadi sosok yang lebih dewasa. Itu artinya kamu sudah siap untuk menikah," kata Tuan Wijaya.
"Ishh... Papa, kox jadi melenceng ke arah itu sih."
Dengan nada sewot yang manja.
"Loh... memangnya kamu tidak ingin nikah?" tanya Papa lagi.
"Ya... mau lah Pa tapi kan calonnya belum ada," ucap Berli.
"Kamu... tenang aja, Papa akan mencarikan pasangan untukmu."
Dengan menepuk punggung tangan anaknya.
"Hah... Papa ngomong suka ngaco," ucap Berli
kesal.
"Sudah... nanti makan malam dirumah Mama dan Papa akan bicara serius dengan kamu," ucap Papa.
45 Menit kemudian mobil telah sampai di kantor Wijaya Corp. Supir segera turun untuk membukakan pintu mobil untuk kedua majikannya.
Tuan Wijaya yang masih terlihat gagah di usia yang setengah abad itu keluar dari mobil di ikuti oleh wanita cantik di sebelahnya.
Mereka di sambut oleh para karyawan yang telah berjejer di lobby perusahaan karna mereka telah diberitahu akan adanya sang pewaris yang akan datang berkunjung ke perusahaan tempat mereka bekerja.
Semua karyawan menundukan kepalanya ketika atasan mereka lewat. Keduanya menuju tempat yang telah di sediakan untuk memberikan sebuah pengumuman.
"Ehem... Daniel, apa kamu sudah urus semuanya?" tanya Tuan Wijaya. Kepada sang asisten sekaligus keponakannya itu.
"Sudah... Tuan, silakan untuk segera menuju tempat yang telah di sediakan," ucap Daniel.
"Hmmm... baiklah," sahut Tuan Wijaya.
"Perhatian-perhatian... kepada seluruh karyawan, untuk berkumpul di aula perusahaan karna Presider kita akan memberikan sebuah pengumuman," ucap sang asisten Daniel.
Semua karyawan perusahaan baik yang biasa maupun para petinggi sudah berkumpul semua di tempat yang telah disediakan.
Daniel mulai memberikan mikropon kepada Presider untuk segera memberikan perihal penting tujuan di kumpulkan nya seluruh staf Perusahaan dan Tuan Wijaya menyambutnya dengan seulas senyum tipis.
Di sambutnya Mic itu dan segera bicara kepada para staf yang telah tidak sabar mendengar sebuah pengumuman.
"Ehem... perhatian semuanya,kalian pasti sudah tahu hal apa yang akan saya sampaikan. Saya akan secara resmi memperkenalkan pengganti saya sebagai Presider di Wijaya Corp ini. Dia adalah anak kebanggaan saya Berliana Anastasia Wijaya. Kalian mungkin tidak pernah melihatnya berkunjung ke kantor karna selama ini putri saya tinggal di luar Negeri. Karna dia sudah kembali maka sekarang dia akan menggantikan saya," ucap Tuan Wijaya.
Menyerahkan Mic kepada putrinya untuk memperkenalkan diri kepada para staf perusahaan.
"Terima kasih... kepada Papa saya Tuan Wijaya, karna telah menpercayai saya untuk menggantikan beliau memimpin perusahaan besar ini. Perkenalkan saya Berliana Anastasia Wijaya yang mulai saat ini akan bekerja dengan kalian semua. Saya harap kalian mau mengajari saya dan juga bekerja sama untuk terus memajukan perusahaan ini sekian dan terima kasih," ucap Berli.
Semua yang berada di ruang aula bertepuk tangan dengan riuh.
Selesai beramah tamah kepada seluruh karyawan, mereka semua bubar dan segera menuju kursi kerjanya masing-masing.
Didalam area kerja itu banyak yang membicarakan atasan baru mereka.
"Nggak... nyangka banget, Tuan Wijaya punya putri yang sangat cantik," ucap karyawan Pria.
"Iya... cantik banget dan juga bodynya sexy abis. Aku yang cewek aja iri banget," ucap karyawan Wanita.
Mereka berkasak kusuk membicarakan atasan baru yang mempesona dan anggun itu.
"Hmmmm." Daniel berdehem.
Daniel lewat beserta rombongan petinggi atasan. Ada juga Berli dan Tuan Wijaya sontak saja semua karyawan yang bergosip itu tutup mulut.
Para petinggi itu segera menaiki lift khusus untuk menuju lantai atas tempat dimana ruangan petinggi itu berada.
Tbc
Dukung Author dengan vote,like dan juga koment.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Zamie Assyakur
mulut lambe turah 🙄🙄🙄
2022-12-18
0
Olivia Muanies
warga +62 kbnyakan berlaih mnjd team. lambe turah🤣🤣🤣😆
netizen ad dmna mna...
gag d dunia nyata, sinetron, d novel pun jg ono🤣🤣
2021-11-10
1
seon
visualnya dong
2021-05-21
0