Bab 15

"Mama... Papa... ," panggil Berli.

"Syukurlah... kamu tiba sayang," ucap Mama.

"Maaf... tadi, ban mobil Berli kempis jadi kesini naik taksi. Maaf banget yah," ujar Berli sendu.

"Tidak apa-apa, ayo kenalkan dulu sama calon mertua dan suami kamu," ucap Mama Rita.

Deg

Kenapa pria ini ada disini, apa dia calon suamiku, batin Berli.

"Sayang... ini calon mertuamu," ujar Tuan Wijaya.

Mengenalkan Berli kepada Tuan Wiliam.

Segera Berli mengulurkan tangan untuk bersalaman.

"Halo... ' Om saya Berli," ucap Berli. Tersenyum tak lupa mencium tangan Tuan William.

"Dan... ini calon suamimu Alexander William," ucap Papa menunjuk Alex.

"Halo... kenalkan Berliana Anatasia Wijaya," ucap Berli. Tersenyum tipis.

"Alexander William," ucap Alex. Dengan senyum di paksakan.

Astaga kenapa harus dia sih yang jadi calon suamiku, kalau tau Alex yang jadi calon suamiku pasti aku tolak, coba kemarin aku lihat foto yang akan mama tunjukan, batin Berli.

Berli segera mengambil tempat duduk di samping mama Rita.

"Sekarang... kita makan malam saja dulu. Baru setelah itu kita lanjutkan obrolan membahas anak-anak kita," ucap Mama Rita.

Mereka berempat makan dengan hening, Alex terlihat curi-curi pandang ke arah Berli.

Tingkah lakunya itu tak lepas dari tiga pasang mata yang terus memperhatikanya. Sedangkan Berli hanya menunduk sambil terus makan.

Tasia kamu cantik banget malam ini, kelihatanya benar ucapan Vino dan Brian sejarah akan terulang kembali, Tasia dan Rania kalian menjadi milikku, batin Alex.

Acara makan malam telah usai, mereka kembali membahas pernikahan antara Alex dan juga Berli.

"Jadi... bagaimana, Nak Berliana apakah kamu setuju kalau Alex menjadi suamimu?" tanya Tuan Wiliam.

"Panggil... saja Berli Tuan Wiliam, saya sudah setuju akan pernikahan ini seperti yang Mama dan Papa saya sampaikan," sahut Berli.

Gak mungkin aku nolak perjodohan ini, mau taruh dimana wajah orang tuaku, batin Berli.

Ternyata kamu masih cinta sama aku Tasia, buktinya kamu menerima perjodohan ini, batin Alex.

Alex kegeeran

"Panggi... saya Ayah Nak, karna sebentar lagi kalian akan menikah," ujar Tuan William. Tersenyum bahagia.

"Tapi... sebelum menikah saya ingin mengajukan perjanjian Pra Nikah," ucap Berli.

"Sayang... untuk apa perjanjian itu?" tanya Tuan Wijaya.

"Hemm... ada syarat-syarat yang harus calon suamiku penuhi. Jika dia setuju maka aku akan menikahinya," ujar Berli. Sambil menatap Alex.

"Syarat... apa yang kau inginkan?" tanya Alex. Membuka suara yang sedari tadi hanya diam.

"Aku... belum memikirkan hal itu. Beri aku waktu tiga hari, sekaligus aku akan membicarakan tentang mahar pernikahan," ujar Berli.

"Sayang... kau tidak akan meminta hal aneh, kan?" tanya Mama Rita.

"Mama... tenang saja, Berli hanya ingin melindungi diri saja. Kita kan tidak tahu ke depannya bagaimana," ujar Berli kepada Mama Rita.

"Bagaimana... Tuan Wiliam?" tanya Tuan Wijaya.

"Aku... rasa tidak masalah, Alex pasti bisa

memenuhi syarat itu."

"Baiklah... kita akan mengadakan pertemuan tiga hari lagi, untuk membahas penikahan ini. Sekarang kalian harus tunangan," ujar Tuan Wijaya.

"Hah... tunangan?"

Kaget Berli dan juga Alex serentak.

"Hanya... untuk mengikat saja, agar tidak ada orang lain yang naksir kalian berdua," ucap Tuan Wiliam. Tertawa.

Tuan wijaya, Tuan william dan Mama Rita tertawa bersama sedangkan Alex dan Berli hanya tersenyum kecut.

Tuan Wiliam segera mengambil kotak beludru berwarna merah di kantong saku celananya dan segera memberikannya kepada Alex.

Ternyata Ayah sudah mempersiapkan semuanya huh, batin Alex.

"Ayo... kalian duduk berdampingan," ujar Tuan Wiliam.

Alex segera bangkit dari kursinya dan berpindah ke samping kursi Berli. Sekarang Alex dan juga Berli saling bertatapan wajah.

"Pasangkan cincin itu kepada Berli... " titah Tuan William.

Alex hanya menganggukan kepala. Mengambil cincin Berlian itu di dalam kotak dan memasangkannya ke jari manis Berli.

Berli memberikan jari tangannya kepada Alex begitu pula sebaliknya. Berli memasangkan cincin di jari manis Alex. Mereka berdua pura-pura tersenyum di depan keluarga.

"Sekarang... kalian, sudah resmi tunangan dan bulan depan adalah hari pernikahan kalian," ucap Tuan Wiliam.

"Selamat sayang... !"

Mama Rita dan Papa Wijay mencium pipi Berli secara bergantian.

"Terima kasih... Ma, Pa," ucap Berli.

Dengan memeluk kedua orang tuanya.

"Selamat... Nak," ucap Tuan Wiliam.

Membelai kepala Berli.

"Terima kasih... ' Om, eh Ayah," ucap Berli. Tergagap karna belum terbiasa memanggil

Tuan Wiliam dengan sebutan ayah.

"Selamat... juga untukmu Alex," ucap Mama Rita, Tuan Wijaya dan Tuan Wiliam.

Secara bergantian.

"Terima kasih... Ayah, Om dan Tante," ucap Alex. Sambil merangkul ketiga orang dewasa itu secara bergantian.

Tuan wijaya, Mama Rita dan juga Tuan Wiliam kelihatan sangat bahagia sekali. Mereka tersenyum sumringah akhirnya persahaban antar dua keluarga itu semakin erat dengan bersatunya Alex dan juga Berli.

Sedangkan Berli dan juga Alex hanya tersenyum tipis saja.

Entahlah bagaimana perasaan mereka berdua saat ini.

Akhirnya aku bertunangan juga dengan pria ini, kau jangan senang dulu Alex, kita tunggu saja tiga hari lagi, batin Berli.

Tasia sekarang kau sudah bertunangan denganku, kau akan aku jadikan sebagai pajangan saja seperti masa lalu, batin Alex.

"Sekarang... mari kita pulang," ajak Mama Rita.

"Sepertinya... aku akan tidur nyenyak malam ini. Aku benar-benar bahagia, akhirnya Alex akan menikah dengan wanita yang sangat cantik," ujar Tuan Wiliam. Dengan bahagia.

"Bukan hanya cantik, anakku juga sangat pintar Willy. Alex tidak akan menyesal mempunyai istri sepertinya," ujar Tuan Wijaya.

Berli hanya tersenyum mendengarnya. Wajahnya merah merona merasa malu akan pujian yang di lontarkan papa dan Tuan Wiliam.

Aku memang beruntung mendapatkan Tasia semua pria akan iri terhadapku sama seperti di masa lalu, wanita ini akan aku pamerkan, batin Alex.

"Tentu saja... aku sangat beruntung. ' Om Tasia sangat cantik," ujar Alex.

" Siapa Tasia?" tanya Mama Rita.

"Hemm... maaf Tante, bolehkah aku memanggil Berli dengan panggilan Tasia?" tanya Alex. Sambil menggaruk tengkuk yang tidak gatal.

"Apa... itu panggilan khusus untuk Berli?" tanya Mama Rita.

"Benar Tante," sahut Alex. Tersenyum.

"Itu... terserah kamu Nak, bagaimana dengan mu sayang?" tanya Mama Rita kepada Berli.

"Terserah... Alex saja ingin memanggil diriku siapa," ujar Berli.

Cih masih saja kau memakai panggilan itu untukku, batin Berli.

Nama tasia adalah Nama panggilan khusus Alex untuk Berli pada saat mereka berpacaran.

Hanya Brian, Vino dan juga Alex yang memanggil nama Berli dengan sebutan Tasia.

"Aku... rasa tidak lama lagi mereka akan saling mencintai," ujar Tuan Wiliam.

"Benar... yang kau katakan itu Will," ujar Tuan Wijaya.

"Baru... bertemu saja sudah ada nama panggilan sayang," ujar Mama Rita. Menggoda calon menantunya itu

Aku memangn mencintai anakmu tante, tapi itu dulu, batin Alex.

Mama benar aku memang mencintai Alex tapi itu dulu, batin Berli.

Tbc

Dukung Author dengan vote, like dan juga koment.

Terpopuler

Comments

Yuniki On-Off E𝆯⃟🚀

Yuniki On-Off E𝆯⃟🚀

marooook bgt kamu Lex 😴

2024-02-08

0

simbok

simbok

benci bgt aku sama Alex rania

2022-12-25

0

Zamie Assyakur

Zamie Assyakur

ihhhhh males sama alex...

2022-12-18

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 43
45 Bab 44
46 Bab 45
47 Bab 46
48 Bab 47
49 Bab 48
50 Bab 49
51 Bab 50
52 Bab 51
53 Bab 52
54 Bab 53
55 Bab 54
56 Bab 55
57 Bab 56
58 Bab 57 18+
59 Bab 58
60 Bab 59
61 Bab 60
62 Bab 61
63 Bab 62 S2
64 Bab 63 S2
65 Bab 64 S2
66 Bab 65 S2
67 Bab 66 S2
68 Bab 67 S2
69 Bab 68 S2
70 Bab 69 S2
71 Bab 70 S2
72 Bab 71 S2
73 Bab 72 S2
74 Bab 73 S2
75 Bab 74 S2
76 Bab 75 S2
77 Bab 76 S2
78 Bab 77 S2
79 Bab 78 S2
80 Bab 79 S2
81 Bab 80 S2
82 Bab 81 S2
83 Bab 82 S2
84 Bab 83 S2
85 Bab 84 S2
86 Bab 85 S2
87 Bab 86 S2
88 Bab 87 S2
89 Bab 88 S2
90 Bab 89 S2
91 Bab 90 S2
92 Bab 91 S2
93 Bab 92 S2
94 Bab 93 S2
95 Bab 94 S2
96 Bab 95 S2
97 Bab 96 S2
98 Bab 97 S2
99 Bab 98 S2
100 Bab 99 EXTRA PART ALEX DAN BERLI
101 Bab 100 EXTRA PART JO DAN HERA
102 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 43
45
Bab 44
46
Bab 45
47
Bab 46
48
Bab 47
49
Bab 48
50
Bab 49
51
Bab 50
52
Bab 51
53
Bab 52
54
Bab 53
55
Bab 54
56
Bab 55
57
Bab 56
58
Bab 57 18+
59
Bab 58
60
Bab 59
61
Bab 60
62
Bab 61
63
Bab 62 S2
64
Bab 63 S2
65
Bab 64 S2
66
Bab 65 S2
67
Bab 66 S2
68
Bab 67 S2
69
Bab 68 S2
70
Bab 69 S2
71
Bab 70 S2
72
Bab 71 S2
73
Bab 72 S2
74
Bab 73 S2
75
Bab 74 S2
76
Bab 75 S2
77
Bab 76 S2
78
Bab 77 S2
79
Bab 78 S2
80
Bab 79 S2
81
Bab 80 S2
82
Bab 81 S2
83
Bab 82 S2
84
Bab 83 S2
85
Bab 84 S2
86
Bab 85 S2
87
Bab 86 S2
88
Bab 87 S2
89
Bab 88 S2
90
Bab 89 S2
91
Bab 90 S2
92
Bab 91 S2
93
Bab 92 S2
94
Bab 93 S2
95
Bab 94 S2
96
Bab 95 S2
97
Bab 96 S2
98
Bab 97 S2
99
Bab 98 S2
100
Bab 99 EXTRA PART ALEX DAN BERLI
101
Bab 100 EXTRA PART JO DAN HERA
102
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!