Mobil Sport hitam metalik telah sampai di kediaman Tuan Wijaya. Berli segera turun dari mobil yang sebelumnya sudah berpamitan pada Daniel.
Berli masuk ke kamar mendaratkan tubuhnya di sisi ranjang tempat tidur. Berli menghirup udara sedalam dalamnya kemudian mengembuskannya secara perlahan, dirinya benar-benar tidak menyangka ternyata sudah lama orang tuanya merencanakan semua ini. Tetapi sudahlah lagipula dia sudah menerima perjodohan ini dan malam besok adalah pertemuan perdana antara dirinya dan calon suaminya.
Berli menyambar handuk dan membawa baju ganti dan masuk ke kamar mandi. Merendamkan tubuhnya kedalam bathtub yang sudah di tetesi sabun cair dan juga essential oil.
Berli menghirup dalam-dalam aroma yang menenangkan itu. Setelah membersihkan dirinya Berli segera naik ke ranjang untuk tidur.
Di sisi lain
*****
Alex, Brian dan juga Vino telah sampai di Apartment mereka duduk di sofa di temani beberapa botol Wine.
Vino menuangkan wine itu kedalam gelas sloky milik Brian, Alex dan juga dirinya. Mereka menyesap minuman berwarna merah itu sedikit-sedikit seolah meresapi rasanya.
"Jadi... apa yang ingin kamu beritahukan ke kita berdua?" tanya Vino kepada Alex.
Alex meletakan gelas winenya di atas meja setelah menyesap minuman itu.
"Kalian... pasti akan terkejut jika mendengar berita ini," ujar Alex datar.
"Apa-an sih... cepetan napa," ucap Brian. Yang sudah tidak sabar ingin mendengar hal yang akan di sampaikan Alex.
"Oke... siapkan telinga dan jantung kalian ketika mendengar hal ini," ucap Alex lagi.
"Ish... ini orang dari tadi ngomongnya bertele-tele," kesal Vino.
"Begini... kalian sudah tahukan kalau aku di jodohin," ujar Alex.
"Iya... sudah," sahut Brian dan juga Vino.
"Kalian... tahu kagak, siapa calon aku?" tanya Alex.
"Gak tahu," jawab Brian dan juga Vino. Serentak
"Ck... kalian ini, gak ada jawaban lain apa?" ucap Alex.
"Ya... kamu, ngomong aja berbelit-belit gak usah kasih kita tebak tebakan deh," kesal Brian.
"Jadi... gini, calon istriku itu anak dari Tuan
Wijaya. Pendiri Wijaya Corp," ujar Alex.
Sontak Brian dan Vino melempari Alex dengan bantal sofa.
"Kox... di lempar sih," kesal Alex.
"Kamu... ngomong To The Point saja. Kalau soal itu mah kita udah tau. Yang jadi pertanyaannya siapa nama tuh cewek yang bakal jadi istri kamu," gerutu Brian.
"Iya... ini, aku mau kasih tahu kalian," ucap Alex.
"Iya... cepetan kasih tahu kalo kagak mending pulang sana," ucap Vino. Kesal karna sudah sangat penasaran akan nama wanita yang akan menjadi istri sahabatnya.
"Namanya... Berliana Anastasia Wijaya," ucap Alex lantang.
Kirk... kirk... kirk...." terdiam sejenak.
"Kenapa?" tanya Alex. Yang merasa heran akan diamnya para sahabatnya.
"Eh... Vin, kamu merasa familiar gak sih dengar nama itu cewek?" tanya Brian.
"Iya... aku juga rasanya pernah dengar nama itu cewek tapi dimana yah?"
Bingung sendiri sambil mengetuk dagunya.
"Yang... pasti anak Tuan Wijaya, kan dibelakang namanya ada marga Wijaya," ucap Brian.
"Itu... juga aku tahu Brian. Tapi kamu memang pernah dengar dan kenalkan dengan nama itu?" tanya Vino lagi kepada Brian.
"Udah... kalian gak usah pada bingung. Karena kalian udah kenal dan juga tahu itu cewek," ucap Alex.
"Siapa?" tanya mereka serentak kepada Alex.
"Tasia," ujar alex.
"Apa?"
Teriak kencang saking terkejut akan nama itu.
Alex segera menutup kedua telinganya akibat teriakan para sahabatnya.
"Kamu... kagak bercanda, kan?"
Vino yang masih tidak percaya akan hal ini.
"Serius... Alex?" tanya Brian.
"Apa... aku bilang, kalian berdua pasti akan terkejut dan gak percaya akan ucapanku. Aku saja awalnya terkejut, saat ayah kasih foto Tasia ke aku," ujar Alex.
"Wow... apa ini Alex, sepertinya yang di katakan Brian di Club tadi beneran terjadi. Cinta lama belum kelar," ucap Vino. Mengejek Alex.
"Diem kalian," ucap Alex kesal.
"Terus... sekarang kamu gimana?" tanya Brian ke Alex.
"Mau... bagaimana lagi, yah terpaksa aku harus nikah sama Tasia. Kan kalian tahu kalau ayahku gak terima penolakan," ujar Alex.
"Terus... Rania bagaimana, yang kita tahu dia hanya tahu kamu di jodohkan. Tapi belum tahu siapa calonnya?" tanya Vino.
"Maka... dari itu, pusing aku mikirnya," ucap Alex. Sambil memijit pangkal hidungnya.
"Aku... rasa kamu kena karma deh," ujar Brian.
"Kamu... sih, pake selingkuh sama Rania segala. Sudah tahu Rania itu temannya Tasia. Eh malah kamu embat," ucap Vino. Yang menyalahkan sikap Alex tempo dulu.
"Kox... kalian nyalahin aku sih. Kan kalian tahu awalnya aku sama Rania cuma pathner se*x ," Alex tidak terima di salahkan.
"Tapi... kan, sekarang kamu beneran cinta sama Rania," ucap Vino.
"Itu... kan, karna aku sudah putus sama Tasia. Kalo aku gak kepergok lagi wik-wik sama Rania, sudah pasti aku gak bakalan putus sama Tasia," ucap Alex.
Mereka hanya terdiam sibuk dengan pikiran masing-masing. Bunyi ponsel Alex membuyarkan lamunan mereka bertiga.
Tuts... tuts... tuts...."
Ponsel Alex berdering ternyata Rania menelpon.
"Hallo... baby," ucap Alex.
"...........................
"Oke... kamu tunggunya," ucap Alex.
"Bro... aku cabut yah, biasa Rania takut tidur sendirian. Soalnya tadi mati lampu."
Alex pamit kepada Brian dan juga Vino.
"Iya," jawab Vino dan Brian.
Alex mengambil kunci mobil dan segera keluar apartment Vino menuju apartment Rania.
"Eh... Vin," panggil Brian.
"Ada apa?" tanya Vino.
"Aku... merasa masa lalu akan terulang kembali deh," ucap Brian.
"Maksud... kamu, sejarah mungkin terulang gitu?" tanya Vino.
"Kayak... lagu aja omongan kamu. Serius nih." ucap Brian. Dengan kesal.
"Lah... aku juga serius kali, yang pasti kali ini bakalan lebih seru," ucap Vino.
"Kamu... kira sinetron Vin," kesal Brian.
"Beruntung... banget sih Alex, di perebutkan sama dua cewek cantik," gumam Brian.
"Kalo... aku jadi Alex nih, aku bakalan pilih Tasia lah dari pada Rania," ujar Vino.
"Kamu... kan, dari dulu memang gak suka Rania. Pantas saja kamu milih Tasia," ucap Brian. Sambil menyesap Wine.
"Bukannya... gitu, kamu tahu sendiri. Masa lalu Rania itu, bahkan kamu pernah tidur bareng dia," ucap Vino kepada Brian.
"Itu... sebelum mereka bersama Vin. Sekarang Alex udah cinta mati sama Rania," ucap Brian.
"Pokoknya... aku, gak suka Rania. Tasia bahkan gak tahu apa pekerjaannya. Dan waktu itu aku sempat terkejut kalo Tasia punya teman kayak Rania. Wanita itu benar-benar pandai berakting," ucap Vino lagi.
"Itu... terserah pendapat kamu. Kita sebagai sahabat hanya bisa mendukung semua keputusan Alex," sahut Brian.
Sebenarnya *a*ku juga kurang setuju Alex bareng Rania. Tapi mau gimana lagi kalau Alex sendiri saja sudah jadi bucinnya Rania, dan sebagai teman hanya bisa mendoakan saja yang terbaik buat Alex, batin Brian.
Tbc
Dukung Author dengan vote, like dan juga koment.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Yuniki On-Off E𝆯⃟🚀
Bathinmu itu salah, harusnya kamu daridulu ingetin Alex Brian 😴😴😴
2024-02-08
0
Zamie Assyakur
alex sex bebas.. jgn sm berlin apa
2022-12-18
0
Afifah Hilya Nafisah
😌lanjut
2022-05-18
0