"Alex... apa kau mendengarku?" tegur Tuan Wiliam.
"Iya... Ayah, Alex dengar semua perkataan Ayah." Dengan sedikit kesal.
"Baguslah... kalau begitu Ayah tidak mau kalau sampai perjodohan ini batal. Kau dengar itu Alex." Dengan tegas Tuan Wiliam bicara.
"Iya-iya... Ayah, aku tidak akan lupa dan juga tidak akan menolak perjodohan ini,"kata Alex. Dengan sedikit malas untuk bicara.
Memangnya a**ku bisa membantah semua keputusan mu tidak kan. Batin Alex.
"Ayah... jika tidak ada yang perlu di bicarakan lagi aku akan pergi ke kamarku," ucap Alex.
"Ya... sudah,kalau begitukembali lah ke kamarmu," jawab Tuan Wiliam.
"Selamat malam... Ayah, dan selamat beristirahat," kata Alex.
"Kau juga," ucap Tuan Wiliam.
Alex keluar dari ruang kerja ayahnya dan menuju lantai dua kamarnya.
Ceklek ... suara knop pintu di putar.
Alex masuk ke kamarnya dan segera mengambil handphone di atas nakas tempat tidur nya. Mengecek pesan dan juga beberapa telpon yang masuk.
Ada dari temannya Brian dan juga Vino dan juga dari sang wanita Rania.
Alex segera membalas chat yang masuk dari handphonenya. Setelah balas membalas chat di handphone, Alex merebahkan diri di kasur king size miliknya. Dia teringat akan foto wanita calon istri yang sebulan lalu Tuan Wiliam berikan.
Dia pun bangkit dari tempat tidur menuju laci meja hias tempatnya menyimpan semua parfum dan perlengkapan pribadi.
Bukan cuma cewek aja yang punya meja hias tapi cowok juga punya.
Di tariknya laci pertama dan diambilnya amplop berwarna coklat yang isinya terdapat foto.
"Sudah hampir 3 tahun kita tidak pernah berjumpa ternyata kamu ke luar negeri," gumam Alex. Sambil menatap foto sang calon istri.
"Apa... kamu sudah tahu kalau kita di jodohkan atau jangan-jangan kau tidak tahu lagi. Aku tidak dapat membayangkan bagaimana pertemuan kita nanti. Pasti kau akan marah ketika melihatku dan mungkin akan terkejut." Alex terus bicara, sambil terkekeh kecil.
"Kau memang sangat cantik bahkan menurutku benar-benar sempurna. Seperti bidadari kau sudah mengisi hari-hari ku selama 2 tahun kita menjalin hubungan.
Tapi sekarang isi hatiku sudah ku serahkan kepada Rania seorang. Maafkan aku karna telah menyakitimu Tasia," kata Alex.
Alex segera menyimpan kembali foto yang telah di lihat ke dalam tempatnya seperti semula. Lalu beranjak menuju lemari pakaian. Dibukanya lemari pakaian itu dan dibukanya bagian lemari yang paling bawah.
Diambilnya sebuah album foto semasa ia kuliah lalu dibukanya album kenang kenangan itu. Di bukanya lembar perlembar album itu dan terdapatlah foto antara dirinya dan juga mantan kekasih yang bernama Tasia. Di raba dan di usapnya foto kenangan itu sambil mengingat pertemuan mereka berdua dan bagaimana proses mereka menjadi sepasang kekasih.
Flashback Alex
Brukk...." *S*uara tabrakan antara dua orang manusia yang berlainan jenis.
"Maafkan... aku nona, aku tidak sengaja menabrakmu dan menyebabkan kantong belanjamu jadi berserakan," kata Alex.
"Tidak apa... Tuan, aku akan membereskan belanjaan ku," ucap Sang Nona.
"Biarkan... aku membantumu Nona," ucap Alex. Sambil memunguti buku-buku dan juga pakaian yang jatuh untuk di masukan ke dalam kantong belanjaan.
Keduanya berdiri setelah membereskan belanjaan yang jatuh tadi.
Deg
Keduanya saling menatap satu sama lain
Cantik sekali wanita ini, batin Alex.
Omg apa ini pangeran kenapa tampan sekali bahkan kak Daniel saja kalah tampan, batin Berli.
Suasana tiba-tiba saja menjadi canggung.
"Hmm... aku minta maaf telah menabrakmu tadi karna terburu-buru aku tidak melihat kau berjalan," kata Alex.
"Iya... tidak apa-apa, aku juga minta maaf karna tidak hati-hati makanya sampai menabrak kamu," ucap Berli.
"Tidak... akulah yang salah karna terburu-buru.apa barang mu ada yang rusak aku akan menggantinya," ucap Alex.
"Tidak usah... lagi pula tidak ada yang rusak, "ucap Tasia.
"Baiklah... kalau begitu. Emm... kenalkan aku Alex. Menjulurkan tangan untuk bersalaman.
"Aku Berli." Sambil menyambut uluran tangan Alex.
Setelah memperkenalkan diri dan juga bersalaman keduanya lalu berpisah dengan harapan dapat bertemu kembali.
Aku harap kita bisa bertemu lagi Berli, batin Alex.
Semoga aku bertemu denganmu lagi Alex, batin Berli.
Alex segera berlalu dan menuju ke restoran dimana temannya Vino dan juga Brian sudah menunggu. Begitu juga dengan Berli segera keluar dari mall itu menuju parkiran tempat dia menyimpan mobil.
Alex segera menuju ke meja tempat temannya duduk.
"Woi... kenapa telat sih," ucap Vino kepada Alex.
"Iya... nih, yang buat janji siapa malah dirinya yang telat," kata Brian. Dengan nada kesal.
"Sorry... bro, telat karna macet tadi di jalan," kata Alex. Terkekeh.
"Alah... paling kamu telat karna main dulu sama pacar kamu yang baru," ucap Brian.
"Betul tuh!" kata Vino. Menambahkan.
Alex hanya terkekeh kecil mendengar perkataan sahabatnya itu.
"Tau aja kalian!" ujar Alex.
"Udah basi!" ucap Vino dan juga Brian.
"Eh... tapi cerita dong, gimana rasanya cewek baru kamu," kata Brian.
Brian sahabat Alex yang paling mesum. Hobinya juga tidak jauh dari para sahabatnya suka berganti pasangan layaknya pakaian ketika bosan langsung di buang.
"Biasa aja!" kata Alex. Menjawab dengan malas.
"Ha... biasa aja maksudnya?" kata Vino. Dengan rasa yang penasaran.
"Udah jebol bekas orang juga tapi sok jual mahal. Hampir 3 bulan aku jadian sama tuh cewek. Aku kira masih ting-ting nggak tau nya sama aja dengan mantan ku yang lain," ucap Alex. Dengan nada kesal.
"Ha... ha... ha ....". Vino dan Brian tertawa mendengar ucapan Alex.
"Sial... kalian kenapa jadi ngetawain," kata Alex. Heran dan juga kesal dengan tingkah dua sahabatnya itu.
"Hari... gini susah bro, cari yang masih Virgin. Aku saja belum pernah gimana ngerasain jebol gawang gadis perawan," ucap Brian.
"Kalo... aku mah udah kali. Memang rasanya beda. Ketika pertama kali masuk punya kamu seperti rasa di jepit," ucap Vino. Merasa jadi cowok paling beruntung.
"Udah deh... kalian pada ngapain ngomongin hal absurd kayak gini. Pada mesum otak kalian semua," kata Alex.
"Yah... sendiri juga ikut nimbrung tadi ngobrol," kata Brian.
"Oh... ya, tadi aku kan pas kesini nggak sengaja nabrak cewek bro. Gilak tuh cakep bener truz body sexy abis," kata Alex.
"Yang bener... siapa?" Vino penasaran.
"Yang... aku tahu namanya Berliana. Tapi aku nggak sempat minta nomor teleponnya tuh cewek udah pergi. Aku harap tuh cewek bisa ketemu aku lagi," ucap Alex. Sambil mengingat pertemuan singkat mereka berdua.
"Oh." Vino dan Brian hanya ber oh ria saja.
Flasback off
Tbc
Dukung Author dengan vote, like dan juga koment.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Anisatul Azizah
Orang pas kenalan cm bilang Berli😂
2022-06-25
0
kennytytyan
ohhhhh....sampahh, kasian si Berli kenapa harus di jodohkan dengan sampah
2022-06-22
0
🌻
Alex,yg terbaik bagimu,belum tentu yg terbaik bagi Tuhan mu untuk mu, Tuhan mu mengetahui segala nya sedangkan kamu tidak.
2022-02-13
0