Bab 4

Alexander Wiliam anak tunggal dari Wiliam keturunan Inggris Indonesia. Ibunya telah lama meninggal sejak usianya 16 tahun sekarang Alex berusia 27 tahun.

Alex menggantikan ayahnya memimpin Perusahaan yang telah di dirikan oleh mendiang Kakeknya Jordan. Di bawah kepimpinan seorang Alexander perusahaan itu menjadi sangat berkembang pesat.

Alexander sosok yang tegas, pintar dan berwibawa. Banyak orang yang segan jika melihatnya karna sifat dan kepintarannya dalam berbisnis. Alex sangat lihai dalam memposisikan dirinya di tempat di mana dirinya berada.

Mempunyai rupa yang rupawan dan juga kekayaan yang berlimpah tentu banyak wanita yang memperebutkanya. Alex sejak dulu memang terkenal playboy, tetapi semenjak dirinya bertemu dengan gadis bernama Rania, dirinya hanya setia pada satu orang gadis saja. Tidak ada lagi seorang Alex yang bergonta ganti pasangan. Dirinya sudah merasa puas terhadap satu gadis saja walaupun cara dirinya bersatu dengan gadis itu telah menyakiti perasaan wanita lain.

Awalnya Alex hanya bermain-main dengan Rania. Wanita itu hanya dijadikan penghangat ranjangnya saja tapi lama kelamaan timbul rasa nyaman dalam diri Alex. Sama-sama tidak mempunyai orang tua yang lengkap,seorang Alex merasa kurang di perhatikan oleh sang ayah. Karna alasan sibuk bekerja dan Rania hanya mempunyai seorang ibu saja tanpa kehadiran sosok ayah. Mungkin itu yang menjadikan keduanya saling melengkapi.

Pertemuan pertama mereka tidak sengaja ketika Alex berkunjung di club malam tempat Rania bekerja mencari uang. Rania sebagai pelayan yang membawa minuman yang telah di pesan oleh Alex beserta teman- temannya.

Awalnya Alex hanya biasa saja melihat Rania karna Rania sama seperti wanita cantik yang lainnya. Hanya cantik saja dengan tubuh yang di bilang Body Goals sama seperti yang lain. Karna pada waktu itu Alex telah mempunyai kekasih yang jauh lebih cantik dan bisa di bilang sempurna.

Tapi dengan tidak di sangka-sangka ternyata Rania adalah teman dari kekasihnya sendiri atau mungkin bisa di bilang sahabat bagi sang kekasih.

Pertemuan yang intens di apartemen dan club malam menjadikan mereka dekat dan menjadi teman tidur yang saling memuaskan. Pastinya tanpa sepengetahuan dari sang kekasih sekaligus sahabat dari Rania.

Selama menjalin hubungan percintaan dengan sang kekasih Alex juga menjalin hubungan dengan Rania tapi hanya sebatas patner s**x. Selama menjalin hubungan dengan Rania Alex merasa di perhatikan dirinya seperti mendapat kasih sayang seorang ibu. Alex selalu mencurahkan isi hatinya kepada Rania dan Rania selalu mendengarkan keluh kesah Alex. Berbeda dengan sang kekasih yang memang mempunyai sifat manja dan juga kekanakkan.

Bukannya mendengarkan isi hati sang pujaan hati, tetapi Alex lah yang harus membimbing dan juga selalu memperhatikan sang kekasih. Padahal dirinya juga butuh di perhatikan.

Sang kekasih memang bak putri kerajaan karna memang berasal dari keluarga terpandang dan mempunyai orang tua yang lengkap maka dari itu sifatnya sangatlah manja.

Alex tidak mempermasalahkan itu dirinya mencintai sang kekasih dengan sepenuh hati. Gadis itu sangat cantik menjadi mahasiswi populer di kampusnya dan di gilai oleh para mahasiswa disana.

Alex sangat bangga karna bisa menjadi kekasih dari wanita itu. Bahkan dengan bangganya Alex selalu memamerkan kepada teman-temannya bahwa dirinya telah menjadi milik wanita itu.

Tetapi itu saja masih kurang baginya memiliki kekasih cantik tapi hanya bisa di pamerkan kepada temannya untuk apa.

Alex butuh lebih seperti memuaskan hasrat ke laki-lakiannya.

Tetapi sayangnya sang kekasih selalu berprinsip jika hal itu hanya boleh di lakukan pada saat mereka menikah. Dan itu tentu saja membuat Alex mencari wanita yang bisa mengerti dirinya, maka Rania lah wanita itu.

Ketika siang hari maka Alex akan bersama sang pujaan hati tetapi pada malam hari maka Alex akan bersama Rania.

Emang pria brengsek Alex.

*****

Alex telah sampai di kediaman orang tuanya tepat pukul 8 malam. Pintu gerbang telah di buka oleh penjaga mansion ketika melihat Tuan Muda mereka datang. Alex segera melajukan mobilnya menuju pintu masuk utama Mansionnya.

Alex mematikan mesin mobil dan segera keluar dari mobil sport yang di kendarainya. Melemparkan kunci mobil kepada salah satu pelayan mansion untuk memakirkan mobilnya di garasi.

"Selamat malam... Tuan Muda," sapa kepala pelayan Gery. Yang telah menunggu kedatangan Tuan Mudanya di pintu masuk mansion.

"Hmm... malam Gery ,apa ayah sudah pulang?" tanya Alex. Sambil berjalan dan kepala pelayan Gery mengikuti dari belakang.

"Sudah... Tuan, Tuan Besar sudah menunggu kedatangan Anda untuk makan malam bersama," jawab Gery.

"Baiklah... katakan kepada ayahku untuk menungguku di ruang makan. 10 menit lagi aku akan tiba, aku ingin berganti pakaian dulu," kata Alex.

"Baik... Tuan Muda, saya akan sampaikan pesan Anda. apa ada yang Tuan Muda inginkan lagi?" tanya Gery.

"Tidak ada... kau boleh pergi Ger," ucap Alex.

Menaiki tangga menuju lantai atas kamarnya

"Baik... Tuan," sahut Gery.

Alex membuka pintu kamarnya dan meletakan tas kerja di sofa dan segera menuju walk in closet mengambil pakaian santai ketika ia berada di rumah.

Setelah berganti pakaian, Alex segera turun dari tangga menuju ruang makan disana telah duduk Tuan Wiliam yang menunggu anak satu-satunya itu.

"Selamat malam... Ayah," sapa Alex. Yang telah menarik satu kursi di samping sang ayah untuk duduk.

"Hmm... malam juga, sekarang ayo kita makan malam dulu setelah itu baru kita bicara," kata Ayah.

Pelayan segera melayani majikannya untuk mengambilkan makanan yang ada di atas meja makan.

Keduanya makan dengan hening,menikmati masakan lezat yang telah koki masak untuk mereka.

Setelah makan Alex dan Tuan Wiliam segera menuju ruang kerja untuk bicara.

"Alex... calon istrimu, telah pulang dari luar Negeri tadi siang jadi secepatnya kalian akan bertemu. Mungkin minggu ini kita harus bertemu dengan keluarga Wijaya," kata Tuan Wiliam. Menambahkan.

Baru Alex akan menjawab tiba-tiba pintu ruang kerja ayahnya di ketuk.

Tok... tok ... tok... !

"Masuk!"sahut Tuan Wiliam, yang persilahkan pelayan rumahnya untuk masuk kedalam ruang kerja.

Pelayan itu masuk membawa minuman dan makanan ringan untuk kedua majikannya.

"Silakan... Tuan Besar dan Tuan Muda," ucap sang pelayan.

Ketika sudah meletakan barang yang dibawanya dan segera berlalu dari ruang tersebut. Tidak lupa menutup kembali pintu ruangaan tempat sang majikannya bicara dengan anaknya.

"Alex...,"panggil sang Ayah.

"Apa Kau mendengarkan ku?"

"Iya... Ayah, Alex dengar semua perkataan Ayah." Dengan sedikit kesal.

"Baguslah... kalau begitu Ayah tidak mau kalau sampai perjodohan ini batal.Kau dengar itu Alex." Dengan tegas Tuan Wiliam bicara.

"Iya-iya... Ayah, aku tidak akan lupa dan juga tida akan menolak perjodohan ini," kata Alex. Dengan sedikit malas untuk bicara.

Tbc

Dukung Author dengan vote, like ,dan juga koment.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***