BAB.3
Drake tengah menikmati kopi panasnya, namun seketika pandangannya terfokus oleh sosok yang tengah duduk di atas pohon dengan ketinggian sekitar 4 meter.
Drake William Poulsen
Kania?
Drake William Poulsen
( Menyesap kopi )
Drake William Poulsen
( Berbalik masuk kedalam kamar )
Drake William Poulsen
( Meraih kalung didalam laci )
Kania
Okay okay, seharusnya aku aman duduk di sini.
Kania
( Menarik napas panjang )
Kania
( Menghembuskan perlahan )
Kania
( Meminilasir debar ketakutan )
Kania
( Meraba dada mencari liontin )
Kania
( Meremas-remas dada memastikan )
Kania
TIDAK ADA!! BAGAIMANA BISA?
Drake William Poulsen
Kau mencari ini?
Kania
( Mengarah pada sumber suara dibawah pohon )
Kania
Bagaimana bisa kalungku ada di tanganmu, Mister?
Kania
( Mimik dibuat segila mungkin )
Drake William Poulsen
Turunlah.
Kania
Tidak mau... Aku betah di sini,-
Kania
Kania suka di sini... Mister, lempar saja kalungnya padaku...
Kania
Ayo ayo ayo lempar... Kita bermain lempar-lemparan.
Kania
Kania butuh kegiatan di sini.
Kania
( Bertepuk- tepuk tangan )
Kania mengabaikan kedua kakinya yang gemetar karena ia harus duduk di ketinggian tanpa berpegangan.
Drake William Poulsen
( Menekan tombol didalam liontin )
Drake William Poulsen
Berhenti berpura-pura. Aktingmu tidak terlalu natural, Kania,-
Drake William Poulsen
( Menjeda sesaat )
Drake William Poulsen
Atau Serena?
Kania
[ Oh my gosh! Dia tahu! ]
Tanpa berpikir panjang Kania akhirnya melompat turun, menimpa tubuh Drake di bawahnya.
Drake William Poulsen
( Meringis sakit )
Hal itu dimanfaatkan oleh Kania untuk mengambil liontinnya kembali, tapi pria itu berhasil menjauhkan dari jangkauannya.
Dan pada akhirnya keduanya saling bergulat, memperebutkan liontin.
Kania
( Menggigit bahu Drake yang terluka kemarin )
Drake William Poulsen
Agh!!
Drake William Poulsen
( Meringis kesakitan )
Dan Kania kembali mengambil alih suara pekikan kala tubuhnya terlempar ke sungai berlumpur, akibat dorongan kuat dari Drake.
Kania
Oh shit, ini lumpur pengisap.
Kania
TOLONG KELUARKAN AKU DARI SINI!!
Kania
( Tubuh semakin tenggelem terhisap lumpur )
Drake William Poulsen
( Mengulurkan tangan pada Kania )
Kania
( Berhasil menggapai tangan Drake )
Sebuah ide pun tercipta dengan sangat cepat. Kania akan menarik tubuh pria itu sampai ikut terjatuh, setelahnya ia akan menggunakan badan kingkong Drake menjadi tempatnya berpijak untuk naik.
Dan Drake akan mati tenggelam di bawah lumpur bersama rahasianya. Kania akan aman bersama si liontin.
Tapi itu hanyalah khayalannya semata,- kenyataannya, tarikan tangan dari Kania tidak berpengaruh apa-apa bagi pria itu.
Drake William Poulsen
( Berjongkok kokoh )
Drake William Poulsen
( Menyorot Kania dingin )
Kania
( Tersenyum seramah mungkin )
Drake William Poulsen
Kau ingin berusaha membunuhku lagi?
Kania
Tentu saja tidak, aku hanya ingin sedikit bermain-main saja, Sir.
Drake William Poulsen
Pertama menusukku, kedua kau berusaha menarikku ke lumpur pengisap, Serena.
Kania
Aku bilang aku hanya bermain-main saja.
Kania
Aku itu pasien rumah sakit jiwa. Pikiranku tentu agak gila.
Kania
Dan apa yang kulakukan padamu hanya sebagian kecil dari kegilaanku yang ingin bermain,-
Drake William Poulsen
Aku sudah mengatakan berhenti akting.
Kania
Okay,- tapi bisa kah kau mengeluarkanku segera?
Kania
Sebentar lagi aku akan benar-benar tenggelam!
Drake William Poulsen
Seperti katamu tadi, kita akan bermain-main sebentar.
Kania
Oh tidak, jangan sekarang aku sedang tidak ingin!
Kania
NYAWAKU SEBENTAR LAGI AKAN TENGGELAM, BERENGSEK!!
Drake William Poulsen
Jawab pertanyaanku dulu.
Drake William Poulsen
Siapa kau? Untuk apa kau berpura-pura menjadi pasien di sini?
Drake William Poulsen
( Menatap dingin dan tenang )
Dan Kania tidak ingin menjawab atau semuanya akan terbongkar,-
Kania
Namaku Serena, kau sudah mengetahuinya tadi.
Kania
Aku adalah seorang wartawan.
Kania
Aku datang kemari untuk menyelidiki keganjilan di rumah sakit ini setelah banyaknya pasien menghilang atau meninggal secara misterius.
Kania menjelaskan cepat. Mengubah pikirannya dengan cepat kalah tubuhnya semakin tidak berdaya.
Kania
Aku sudah menjawab, jadi cepat keluarkan aku dari sini!
Kania menelan salivanya saat lumpur sudah mengisapnya sampai leher.
Drake William Poulsen
( Tersenyum miring )
Kania
OH SIALAN! DASAR BERENGSEK! PENIPU!!
Kania
APA KAU JUGA TERLIBAT, WARRIOR BAJINGAN?!
Kania
UNTUK APA KAU KEMARI?!
Kania
SEORANG TENTARA TIDAK ADA HUBUNGAN DENGAN ORANG GILA,-
Kania langsung menghentikan caciannya saat lumpur sudah menyentuh bibirnya.
Kania
( Menatap Drake geram )
Drake William Poulsen
( Bangkit berdiri )
Drake William Poulsen
( Berbalik badan meninggalkan Kania )
Kania hanya bisa melihat kepergian pria itu dengan lumpur terus mengisapnya sampai benar-benar tenggelam,
Menyisakan kedua tangannya saja yang terus melambai-lambaikan minta tolong.
Tapi sedetik kemudian, Kania merasakan tubuhnya terangkat dalam sekali hentak.
Mengabaikan bokongnya yang menyentuh sesuatu. Ia di dudukan paksa.
Kania
( Menyingkirkan lumpur diwajah )
Dan Kania mendapati Drake tengah menatapnya setelah hampir membuat nyawanya melayang.
Kania
( Menangis terisak )
Kania
KAU MEMANG BERENGSEK!! BAJINGAN!!
Kania
( Memukul-mukul dada Drake )
Kania terisak penuh ketakutan akan kematian di dalam lumpur yang gelap dan pengap.
Comments
zoey lyn
ade rasa Abang dunia ade bang
2025-02-19
0
Alino
makin kesini makin menegangkan
2024-05-09
3