"Selamat siang, Nona. Apakah anda nona Zoey Bakker?" Seorang pria paruh baya menyapa Zoey dengan ramah. Zoey tersenyum sopan ke arah pria tersebut.
Zoey memandang mobil Sedan di belakang supir yang menjemputnya dan memunculkan senyum kecil di bibir merah chery-nya. Oscar benar-benar totalitas. Andai saja dia tidak mengalami semua hal aneh di masa lalu, mana mungkin dia tidak tahu trik yang sedang dimainkan calon suaminya itu.
"Ya, Pak. Apakah anda orang yang ditugaskan untuk menjemput saya?" suara Zoey begitu lembut dan ramah. Supir itu tersenyum melihat gadis calon istri tuan mudanya.
"Anda benar, Nona. Perkenalkan nama saya Rownie, saya yang akan mengantar anda bertemu dengan tuan Armand dan tuan Oscar."
"Baiklah, terima kasih sebelumnya paman Rownie dan maaf merepotkanmu."
"Sudah tugas saya, Nona."
Pak Rownie membukakan pintu untuk Zoey. Setelah memastikan Zoey masuk. Pria paruh baya itu segera duduk di kursi kemudi.
Paman Rownie sedikit mengernyit keheranan, karena tidak ada satu pun anggota keluarga nona muda ini yang keluar melepas kepergiannya. Yang paman Rownie tidak ketahui, Selena dan kedua orangtuanya mengintip di balik jendela.
Mereka tertawa melihat mobil jemputan Zoey. Dasar Zoey bodoh. Baru dijodohkan dengan suami miskin saja, dia begitu sombong dan meminta putus hubungan keluarganya. Lihat saja nanti. Mereka tidak akan membiarkan gadis itu kembali lagi.
Paman Rownie segera menjalankan mobilnya meninggalkan kediaman keluarga Bakker. Zoey memandangi rumah yang selama ini menjadi tempat tinggalnya. Dia tidak menyangka jika selama ini dia bukan bagian dari Bakker. Pantas saja sejak kepergian nenek dan kakeknya, perlakuan mereka selalu membeda-bedakan antara dirinya dan Selena.
"Paman Rownie, boleh saya bertanya?" Zoey akhirnya buka suara setelah cukup lama terdiam.
"Silahkan, Nona. Saya akan menjawabnya jika memang saya tahu."
"Bagaimana sosok tuan Armand dan tuan Oscar ini? Aku belum pernah bertemu dengan mereka. Aku khawatir akan menyinggung salah satunya."
"Keduanya adalah sosok pria yang sederhana. Nona tenang saja, tuan Armand sangat ramah, tapi tuan Oscar sedikit pendiam," ujar pak Rownie, raut wajahnya tampak bangga saat menyebutkan perihal kedua majikannya. Zoey mengangguk. Dia mengingat ingat lagi, bagaimana di masa lalu saat dia bertemu dengan tuan Armand dan Oscar, dia bertingkah memalukan. Datang dengan make up tebal dan bertingkah konyol menolak perjodohan hingga membuat Oscar marah.
Namun, sekarang Zoey akan berusaha merubah semuanya. berbekal ingatan masa lalunya, dia bertekad akan merubah nasib hidupnya, maka kini saatnya dia membuat Oscar menjadi miliknya. Setidaknya dengan memiliki beberapa ingatan penting, dia tidak ingin mati dengan sia-sia seperti kehidupannya yang lalu.
Zoey memasuki sebuah Restoran dengan langkah tegap dan anggun. Tidak ada riasan tebal lagi di wajahnya, karena Zoey ingin tampil apa adanya demi memikat Oscar. Hari ini dia tampil sederhana dengan kecantikan yang tidak diragukan lagi.
Seorang pramusaji membimbing Zoey memasuki sebuah ruangan yang telah dipesan oleh tuan Armand. Zoey sempat menghentikan langkahnya sesaat dan mengambil napas dalam.
Tenang Zoey. Kamu pasti bisa melewati semuanya. Temukan kebahagiaanmu yang pernah diambil paksa oleh mereka.
Zoey memasang senyum manisnya sebelum melangkah masuk. Saat dia memasuki ruangan, pandangan Zoey langsung tertuju pada sosok pria yang sangat dia kenali di masa lalunya. Tatapan pria itu seolah ingin mencabik-cabik Zoey saat itu juga.
Oscar Reid De Gaulle, pria berusia 27 tahun. Dia pria yang sangat tampan dan dingin serta bermulut tajam dan berhati iblis. Dia adalah sumber petaka di dalam kehidupan masa lalu. Dan kali ini Zoey ingin mencoba peruntungan dengan menjerat calon suaminya ini.
"Halo tuan Armand, tuan Oscar. Perkenalkan namaku, Zoey. Zoey Bakker. Aku cucu kedua kakek Steven," kata Zoey, fasih. Dia masih merasakan tatapan tajam Oscar kepadanya, tapi dia pura-pura tidak memperhatikannya dan terus memasang senyum palsu.
"Duduklah, Zoey," ujar Tuan Armand. Zoey mengangguk dan duduk di depan kedua pria beda generasi itu.
Zoey duduk dengan canggung, di bawah tatapan dua orang di depannya itu. Bahkan untuk mengangkat wajahnya, Zoey tidak berani, tapi apakah benar demikian? Jawaban adalah tidak. Dia hanya ingin meninggalkan kesan lugu dan polos di depan mereka.
"Zoey, kami di sini. Apakah kamu takut dengan kami?" tanya Tuan Armand. Pria baya itu tersenyum melihat Zoey yang tampak takut dan malu.
Zoey perlahan mengangkat pandangannya. Dia tersenyum. "Maaf, Tu_tuan Armand. A_ku ...."
"Panggil aku kakek Armand. Aku seumuran dengan Steven," ujar pria tua itu. Zoey menganggukkan kepalanya.
"Baik, Ka_kakek."
"Zoey, ini cucuku Oscar. Dia adalah pria pekerja keras. Sangking kerasnya bekerja, dia sampai tidak kepikiran untuk menikah. Aku khawatir tua sendirian, sedangkan teman-temanku yang lainnya bahkan sudah memiliki cucu buyut. Bagaimana penilaianmu terhadapnya?" tanya kakek Armand.
Zoey langsung melirik Oscar malu-malu. "Kakek, aku tidak tahu bagaimana menilai orang, terlebih kami baru saja bertemu. Akan tetapi jika kamu bertanya bagaimana kesan pertamaku pada cucumu. Dia terlihat .... " Zoey menjeda ucapannya dan menatap Oscar dengan sedikit keberanian. Oscar mengangkat sebelah alisnya, penasaran. Bagaimana wanita ini akan memberi kesan padanya.
"Tuan Oscar tampak luar biasa," ujar Zoey lalu menunduk malu, telinganya bahkan memerah begitu pula dengan pipinya, dalam hatinya Zoey memuji aktingnya sendiri.
Tuan Armand tertawa mendengar ucapan Zoey dan sikap malu-malunya. Dia puas dengan cucu Steven ini. Dia pikir gadis ini sangat cocok dengan cucunya yang berharga. Oscar yang melihat telinga Zoey memerah setelah memujinya, tanpa sadar dia menyunggingkan seulas senyum tipis.
"Kalian akan punya waktu untuk pendekatan dan mengenal satu sama lain, tapi ada hal yang lain yang ingin aku katakan padamu, Zoey."
"Silahkan, Kek. Aku akan mendengarmu."
"Apakah kamu keberatan jika kalian harus menikah besok pagi?"
Zoey pura-pura terkejut. Matanya bergetar, dia melirik Oscar yang tampak santai. "Ka_kakek apa ini tidak terlalu cepat?"
"Zoey, aku harus segera pergi untuk berdagang. Usaha keluarga kami adalah berjualan. Aku akan merasa tenang jika meninggalkan kalian dengan status suami istri."
"Tapi, kakek. Kamu bahkan tidak menanyakan pendapat tuan Oscar."
"Dia sudah setuju sejak awal."
"Jika Tuan Oscar tidak keberatan, aku juga tidak, tapi keluargaku mungkin tidak bisa datang."
"Itu bukan hal yang penting, selagi kamu setuju."
Sejak tadi Oscar tidak bicara. Sebenarnya Zoey cukup kesal, tapi berhubung kakek Armand sangat baik, dia jadi tidak terlalu peduli pada pria kutub itu.
Mereka makan bersama sebelum akhirnya kakek Armand dan Oscar membawanya pergi dari restoran. Mobil yang dikendarai oleh Oscar terbilang mobil murah, tapi Zoey tidak protes. Dia justru tampak menikmati suasana jalanan yang mereka lewati.
Mereka berhenti di rumah yang sangat sederhana. Ini adalah rumah pertama kakek Armand.
"Masuklah," kata Kakek Armand mempersilahkan Zoey masuk. Dia berjalan di belakang Oscar. Namun, karena terus menunduk dia tidak menyadari jika Oscar menghentikan langkahnya alhasil kepalanya menyundul punggung Oscar.
Zoey mendesis sembari memegangi kepala. Kakek Armand tertawa melihat kelakuan Zoey, lelaki tua itu sangat terhibur melihat calon cucu menantunya.
Oscar membalikkan tubuhnya, wajahnya terlihat suram, hingga membuat Zoey tanpa sadar mundur karena takut.
"Oscar! Oscar, kamu kembali."
Seorang perempuan tiba-tiba berlari hendak memeluk Oscar, karena Zoey tahu siapa perempuan itu, Dia tiba-tiba berdiri di depan Oscar dan menghadang pelukannya.
"Iyuh, menyingkirlah! Dasar perempuan gatal. Aku ingin memeluk Oscar, bukan kamu."
"Tidak boleh, dia adalah calon suamiku. Kamu tidak bisa memeluknya sembarangan," kata Zoey yang masih berdiri tegak di depan Oscar. Sekali lagu dia dibuat kagum dengan cara kerja otaknya yang begitu luar biasa.
Oscar tersenyum karena reaksi spontan Zoey. Entah mengapa dia merasa terhibur dan tidak marah pada sikap Zoey. Dia justru menyukainya.
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
SSDY
ehem ehem mulai ada ketertarikan Oscar ke zoey niiii 🤭🤭🤭
2025-01-23
1
martina melati
luar biasa dkasih ngulang lagi
2024-05-31
3
Mbing
lucu ya
2024-05-27
1