Kini ibu Aryani sudah selesai makan dan minum obat, Aryani pun menyuruhnya untuk istrahat supaya segera sembuh, namun wanita paru baya itu bukannya istrahat mala bertanya sama anak semata wayangnya itu.
"Kamu dapat uang dari mana untuk operasi ibu sayang" tanya Seni pada anaknya namun Aryani hanya diam karena tidak tau harus menjelaskan apa.
"Kamu tidak melakukan hal yang tidak-tidak kan" lanjutnya lagi karena anaknya hanya terdiam.
"Saya yang bayar semua biaya operasi ibu" kata Yuda sambil berjalan ke ranjang perawatan ibu Aryani.
"Perkenalkan nama saya Yuda Bu' kekasih Aryani" lanjut lelaki itu kembali laku mencium punggung tangan perempuan paru baya itu.
"Nak.. Kenapa kamu tidak perna bilang kalau kamu sudah punya kekasih" tanya Seni pada anaknya namun lagi-lagi Aryani hanya terdiam.
"Ini semua salah saya Bu, saya yang meminta Aryani agar merahasiakan hubungan kita dulu, sampai kami benar-benar yakin pada jenjang yang lebih serius" bukan Aryani yang menjawab melainkan Yuda membuat mata gadis di sebelahnya melotot tajam sementara seni hanya tersenyum.
"Kenapa kamu mau biayain semua operasi ibu nak" tanya Seni pada Yuda.
"Seperti yang saya katakan tadi Bu, kami merahasiakan hubungan kami karena kami belum memikirkan keseriusan, dan kami telah sepakat untuk ke jenjang yang lebih serius, makanya saya biayain semua operasi ibu karena saya tidak mau orang yang saya cintai bersedih bila hari bahagia kami sudah tiba Bu" jawab Yuda membuat Aryani semakin melotot tidak percaya menatap laki-laki di sampingnya itu.
"Kamu benar-benar anak yang baik nak, ibu terharu mendengarnya" kata Seni mengelus bahu Yuda sambil meneteskan air mata bahagianya, ibu Aryani pun mengambil tangan anaknya dan menaruhnya dalam genggaman tangan Yuda.
"Secepatnya Bu, tapi kamu mau ibu sehat dulu" jawab Yuda dengan senyum palsunya.
"Ibu akan segera sehat nak, ibu sangat bahagia mendengar kabar bahagia dari kalian" ibu Aryani tersenyum dengan sangat lebar sambil menatap Yuda dan anaknya secara bergantian.
Setelah makan obat, tidak lama kemudian ibu Aryani sudah tertidur pulas, Aryani pun menarik tangan Yuda dengan kesal dan membawanya keluar dari ruangan itu.
"Kenapa kamu bicara omong kosong sama ibu aku" kata Aryani dengan pelan saat dia sudah menutup pintu karena takut ibunya mendengar pembicaraan mereka.
" Kalau aku bicara dengan jujur,ibu akan syok dan akan kembali sakit, dan aku tidak mau itu semua terjadi, aku sudah bayar mahal di sini" jawab Yuda dengan tenang dan santai.
Mendengar perkataan lelaki itu, Aryani tidak bisa berkata apa-apa, dia pun mendudukkan bokongnya di atas kursi sambil memijit kepalanya, melihat itu, Yuda pun ikut duduk di sampingnya.
"Kamu tidak usah pusing-pusing memikirnya semua ini, aku yang akan mengurusnya, kamu cukup mempersiapkan diri" kata lelaki itu dengan santainya.
"Kenapa kamu dengan begitu mudahnya mengajakku menikah" tanya Aryani dengan pelan.
"Simpel saja, aku di sini hanya perlu istri untuk sementara waktu biar ada yang mengurusku, dan setelah kerjaan aku di sini selesai aku akan kembali ke kota kelahiran ku dan menikahi kekasihku di sana" kata Yuda dengan santainya tanpa memikirkan perasaan perempuan yang ada di sampingnya.
"Apa setiap kamu ke kota lain kamu juga melakukan hal sama" tanya Aryani dengan nada yang sedikit bergetar dan matanya mulai berkaca-kaca.
"Tidak... Aku menikahi mu karena aku memang akan berada di sini selama beberapa bulan, dan aku butuh kamu sebagai partner, kita akan saling menguntungkan, dan aku akan membayar mu setiap bulannya" kata Yuda yang membuat hati Aryani semakin terpukul, entah kenapa harinya begitu sesak mendengar perkataan lelaki itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments