PART 15

Mendengar itu Renang sangat terkejut, namun ia juga tidak percaya seorang gadis kecil di depannya adalah pemilik LA Compeny yang dalam setahun namanya berhasil memasuki 5 perusahaan besar.

"HAHAHA.. Kau sangat lucu. Kau harap aku percaya wanita hilang seperti mu pemilik LA Compeny sungguh lucu" ucap Rena mengejek

Mendengar gadis nya di hina emosi Revano memuncak "Diam kau Ja***"g! Jangan bicara mu!" bentak Revano

Rena yang di bentak pun tubuhnya langsung bergetar pasalnya baru kali ini ia melihat Revano semarah ini.

"Re-Revano kau bercanda kan?! Dia tidak mungkin dia bukan calon istri mu iya kan!" ucap enak bergetar

"Kau tidak percaya" ucap Agatha sinis

Seketika Agatha menarik dasi Revano yang membuatnya seolah2 sedang berciuman padahal disela bibir mereka berdua dihalangi tangan Agatha namun karna posisi Rena di belakang mereka jadi terlihat soalah-olah sedang berciuman, Revano sangat kaget dengan tindakan Agatha begitupun Rena yang langsung terjatuh karna saking syok nya dengan apa yang dilihatnya. Ia tidak percaya Agatha seberani itu mencium Revano.

"Dengarkan aku nona Rena, sebaiknya jauhi Revano dan jangan mencari masalah dengan ku atau kau akan tau akibatnya" ancam Agatha

"Kau tidak berhak mengaturku!" bentak Rena

"Aku memang tidak berhak tapi itu demi kebaikan mu. Sekarang pergi dari sini sebelum aku melempar mu lewat jendela" ucap Agatha sinis

"Kau tunggu pembalasanku" ucap Rena seraya berjalan keluar

"Maaf karena melakukan itu" ucap Agatha

"tidak masalah, dan bahkan bila kau benar-benar mencium ku pun aku tidak akan marah" ucap Revano tersenyum tipis

Mendengar itu Agatha menatap datar ke Revano, Revano yang melihat itu hanya terkekeh saja.

"bagaimana bila aku ingin menghubungi mu lagi? " tanya Revano

Agatha pun memberikan kartu namanya pada Revano "ini kartu namaku kau bisa liat nomor disitu"

"baiklah kalau begitu sampai jumpa lagi" ucap Revano sambil mengacak rambut Agatha, wajah Agatha langsung memerah mendapat perlakuan seperti itu dari Revano

"A-apa yang kau lakukan jangan rusak rambutku, sudah lah aku akan pulang" ucap Agatha salah tingkah dan langsung meninggalkan ruangan

Melihat gadisnya yang salah tingkah dan pipinya yang memerah seperti itu membuat Revano tertawa geli.

****

Sementara di tempat lain Rena sedang menyusun rencana untuk membalas Agatha ia tidak terima diperlakukan seperti itu di depan Revano sang pujaan hatinya, Rena pun menelepon salah satu anak buahnya yang dia perintahkan untuk membunuh Agatha.

"Halo.. Ini aku Rena. Aku ingin kau membunuh seseorang untuk ku! " ucap Rena melalui telepon

" Baik bos. Bagaimana bayarannya" tanya seseorang dari seberang telepon

"berapa pun kalian minta akan ku kasih tapi aku mau gadis itu lenyap. Akan ku kirim fotonya ke kalian"

" baik bos"

Setelah memutus sambungan telepon itu Rena pun segera mengirim foto Agatha pada orang suruhannya itu ia pun tersenyum senang ia tidak sabar melihat Agatha mati.

****

Saat melihat Agatha melajukan mobilnya keluar dari Hamilton Compeny orang2 suruhan Rena pun mengejar mobil yang dikendarai Agatha. Merasa sedang di ikuti Agatha pun segera menuntun mereka ke markas nya Agatha juga sudah menghubungi Franklin untuk menangkap orang2 itu.

"ck..ingin bermain2 dengan ku rupanya baik lah" ucap Agatha tersenyum sinis ia langsung mengambil ponselnya menghubungi Franklin

"aku sedang dibuntuti seseorang aku akan mengiringny menuju markas kau bersiap menangkap ya!" pinta Agatha ke Franklin

"Baik Queen"

Sesampainya ke depan markas Franklin dan beberapa orang mafioso lainnya langsung mencegat mobil itu dan membawa orang2 tersebut ke dalam markas untuk mereka introgasi.

****

Di dalam markas...

Setelah Franklin mengikat kedua orang, kedua orang itu pun langsung di introgasi.

"Siapa yang mengirim mu?" tanya Agatha dingin

"Apa urusan nya dengan mu kau pikir kami takut dengan mu Gadis kecil" ucap salah satu orang itu tanpa rasa takut karena mereka memang belum mengetahui siapa Agatha sebenarnya

"ck. Apa kalian tidak mengenali ku?!" tanya Agatha yang langsung memakai jubah dan topengnya saat melihat itu kedua orang suruhan itu pun bergetar ketakutan mereka syok melihat orang yang harus mereka bunuh adalah Mafia yang sangat kejam leader dari HelsAngel.

"Ma-mafkan kami Queen. Kami hanya disuruh oleh nona Bright untuk membunuh mu" ujar salah satu dari mereka gugup

" owh.. rupanya dia ingin bermain denganku baiklah aku akan ikutin permainan nya" ucap Agatha mengeluarkan senyum smirik nya yang membuat semua orang yang ada disana bergidik ngeri "Kau sekarang telfon dia dan katakan kau sudah mendapatkan ku dan membawaku ke gedung tua ini!dan pastikan dia akan kemari kalau tidak keluarga kalian yang akan mendapatkan akibatnya!" perintah Agatha pada ke dua orang itu yang mendapat anggukan mereka.

Franklin memberi mereka ponsel, selang beberapa menit panggilan itu pun terhubung.

"No-nona Bright kami sudah mendapatkan gadis itu kami membawa nya ke gedung tua anda bisa kemari melihat nya" ucap orang itu menutupi ke gugupannya

"ck. Kenapa kalian tidak langsung membunuhnya saja" decak rena

"A-apa nona tidak mau bermain dengan gadis ini?!" ucap salah satu orang itu meyakinkan rena

"benar juga aku akan kesana kirim alamatnya"

"baik nona"

Setelah telfon terputus Agatha tersenyum smirik tadinya ia tidak ingin memperdulikan Rena namun karena Rena sudah berani mengusik nya maka ia akan membuat Rena menyesal karena sudah mengganggu nya, Agatha pun sudah menyuruh anak buahnya untuk bersiap2.

Tidak lama kemudian Rena sampai di markas Agatha awalnya Rena merasa aneh karena banyak orang yang berjaga namun ia menepis nya ia pikir itu adalah sarang orang-orang suruhannya, saat masuk di dalam markas ia diantar ke Franklin ke sebuah ruangan ia pun langsung masuk dengan senang hati karena mengira Agatha ada disana dan ia juga bisa segera membalas kan dendam nya, namun ia sangat terkejut saat mendapati kedua anak buahnya dengan kondisi diikat dengan tubuh yang mengenaskan .

"ck.. Kau sudah sampai rupanya nona bright" ucap Agatha menunjukkan senyum smiriknya

Melihat orang itu Rena menjadi bergetar ketakutan namun ia juga bingung mengapa Mafia no. 2 yang paling ditakuti berada disini. Pasalnya saat ini Agatha menggunakan topeng juga jubah kebesarannya.

"Me....mengapa kau ada disini" tanya Rena gemetaran

"Kau tidak mengenali ku nona!" ucap Agatha membuka topeng juga jubahnya.

Melihat orang itu adalah Agatha membuat Rena tersungkur ia tidak percaya dengan apa yang dilihatnya, gadis kecil yang sudah mempermaluakan nya dan sangat ingin ia bunuh merupakan Mafia yang paling di takuti pasalnya semua orang yang membuat masalah dengan nya dipastikan akan lenyap dan sekarang ia mencari masalah dengan gadis itu ia tidak tau apa yang akan terjadi padanya.

"mengapa diam nona bright?! Bukankah kau menginginkan nyawa ku tadi?!" ucap Agatha dingin seraya mendekat ke arah Rena

"ti..tidak jangan mendekat" teriak histeris Rena

"kenapa kau takut? Bukankah kau begitu berani tadi?hahaha.." ucap Agatha seraya menarik rambut Rena kasar

"kumohon lepaskan aku. A.. Aku berjanji tidak akan mengganggu mu lagi" ucap Rena menangis melihat itu Agatha melepaskan tangannya dari rambut Rena bukan karena kasihan hanya saja ia malas mendengar tangisan Rena yang begitu mengganggu menurutnya

"ck.. Membosankan! Sebaiknya kau ku apakan ya?"

"kumohon lepaskan aku. Aku janji tidak akan mengganggu mu lagi"

"melepaskan mu? Kau sudah menganggu ku dan ingin ku lepaskan ayolah itu mustahil!"

Rena pun hanya tertunduk ia yakin ia tidak akan bisa lolos dari tempat itu. Melihat wajah Rena yang ketakutan membuat sebuah ide muncul di kepala Agatha ia segera memanggil Franklin masuk

"Kau siapkan obat yang pernah aku buat dan suntikan obat itu kepadanya!" perintah Agatha

"Apa itu tidak apa2 Queen" tanya Franklin pasalnya obat itu temuan baru Agatha dan belum pernah di uji

"ck.. Apa kau mencoba menentangku. Cukup ikuti perintahku!" tegas Agatha

"baik Queen"

Tak lama Franklin pun keluar dari ruangan itu dan pergi menyiapkan obat racikan Agatha yang ia masukkan dalam suntik yang nantinya akan di suntik ke Rena, setelah selesai Franklin langsung menuju ke ruangan tadi dan memberikan suntik itu pada Agatha.

" Silahkan Queen" ujar Franklin memberi suntik itu, melihat itu Rena langsung mundur dan berteriak histeris.

"Ti..tidak kumohon jangan apa2 kan aku hiks.. Hiks.." tangis histeris Rena

Melihat Rena seperti itu membuat Agatha tertawa, dan tawa itu membuat Franklin bergidik ngeri.

"Ya Tuhan mengapa Queen terlihat lebih mengerikan dengan tawa nya ini" batin Franklin

"Tidak jangan! dasar kau iblis! Jangan mendekat! Dasar wanita gila! Wanita Brengsek! " teriak Rena histeris

Mendengar itu membuat Membuat Agatha langsung mengeluarkan senyum smirik nya.

"Sungguh malang wanita ini, ia pasti tidak akan selamat lagi" batin Franklin mengasihani Rena

"HAHAHA.... Kau mau aku lebih gila baik lah akan aku tunjukkan yang lebih gila lagi" ujar Agatha mendekati Rena dan langsung menyuntikan cairan itu yang membuat Rena tertidur, pingsan lebih tepatnya.

"Queen i.. Itu sebenarnya Cairan untuk apa? Apa dia akan mati?" tanya Franklin sedikit gugup karena ngeri melihat bos nya itu

"entahlah tapi tenang saja ini tidak akan membunuhnya" ucap Agatha yang laki2 mengeluarkan senyum smirik nya "Kau (tunjuk ny pada Franklin) sekarang bawa dia ke salah satu kamar nanti kita liat reaksi dari Cairan itu dan jangan ada yang menyentuh nya" pinta Agatha

"Siap Queen"

Setelah itu Agatha langsung bergegas kembali ke mansion sepanjang perjalanan Agatha terus memikirkan Revano yang sangat mirip dengan kak Ano nya bukan hanya itu Agatha juga memikirkan saat Revano memeluk nya tadi dan lagi-lagi hal itu membuatnya malu.

Saat malam harinya, ketika makan malam semua orang heran dengan Agatha yang terlihat trus melamun melihat itu Nanda dkk saling pandang lalu kembali menatap Agatha. Agatha yang merasa dipandangi mereka pun heran namun tidak memperdulikan hal itu dan kembali ke kamarnya. Nanda dkk pun semakin heran.

"Frank ada apa dengan thata?" tanya Nanda penasaran

"aku juga tidak tau" ucap Franklin datar

"bagaimana kalau kita langsung saja tanyakan padanya?" usul Devina

Awalnya Nanda dan leina ragu, namun karena mereka sangat penasaran mereka pun memutuskan untuk ke kamar Agatha dan langsung bertanya padanya.

Saat ini dikamar Agatha ia sedang bermain dengan laptop nya sambil terus memikirkan ucapan Revano tadi, yang mana membuatnya tidak bisa fokus.

Tok.. Tok... Tok..

"Thata apa kau sudah tidur? " tanya leina

" Belum. Masuklah" jawab Agatha dari dalam

Saat pintu terbuka nampak lah Nanda dkk, Nanda dkk langsung saja duduk di samping Agatha.

"Jadi Tha apa yang terjadi? Mengapa kau terus melamun?" tanya Nanda

"memangnya aku begitu?" tanya Agatha bingung

"Apa kau tidak sadar? Dari tadi sejak kau pulang dari perusahaan kau trus saja melamun, apa yang kau pikirkan?" jelas Devina

"Apa kau ada masalah?" tanya Leina

Mendengar itu Agatha ragu-ragu untuk menceritakan soal Revano dengannya tadi tanpa ia sadari pipinya kembali bertemu merah.

"ehh..ada apa dengan mu? Kenapa wajah mu memerah?" ujar Nanda

"ini semua salah Revano" kesal Agatha

"Apa yang dia lakukan? Apa dia mengancam mu? Kalau begitu biar aku yang menhanjarnya" ucap Nanda geram

"Apa kau bodoh! mana mungkin dia mengancam Agatha" ujar Devina

"bu.. Bukan begitu tadi dia memeluk ku dan memanggil ku sayang" ucap Agatha malu-malu

"HAH! APA!" teriak Nanda dkk berbarengan

Visual Rena:

GAES JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK YA :)

Like and komen ya :)

Terpopuler

Comments

ⓐⓖⓘⓢ INTANia saքʊtʀi

ⓐⓖⓘⓢ INTANia saքʊtʀi

gw punya halu sendiri thor

2021-06-25

1

Dilla

Dilla

kok malah visual rena, bukn nya agatha

2021-06-05

0

Kakashi 🌪️

Kakashi 🌪️

we Thor visual pemeran utama ny mana please lah kemon 😩😩

2021-06-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!