DEGGGH
" Dan ayah... Oh maaf tuan aku salah memanggil anda ayah karena ayahku sudah m**i, jadi tuan hari ini adalah hari terakhir aku memiliki ayah dan hanya punya ibu jadi jika suatu saat kita bertemu di jalan atau di manapun anggap saja kita tak saling kenal " ucap Fara
Fara memandang tuan Andi dengan penuh tekanan dan berwajah dingin tidak ada lagi wajah takut sayang atau sedih yang ada hanya tatapan dingin menusuk.
DEGGGH
Hati ayah Andi merasakan perasaan entah apa tapi karena keegoisan dan kesombongan dia tidak mau mengakui semua perasaan yang timbul
sedangkan ibu dan fara merekapun meninggalkan rumah itu
"Ibu kita akan pergi kemana sekarang?" Tanta Fara
Ibu Tasya terdiam sebentar dan mengajak fara untuk duduk di kursi taman tidak jauh dari rumah mereka tadi lalu berkata.
"Maafkan ibu sayang mulai sekarang kita akan hidup berdua saja ,apa fara tidak apa apa nak?" ucap ibu Tasya
"Tidak apa ibu fara tidak akan sedih tingal di manapun asal ada ibu dan ibu tidak disakiti ayah lagi fara akan bahagia" jawab Fara
"Terima kasih sayang, Fara memang anak ibu yang terbaik, Kita akan mulai hidup dengan lembaran baru membuang semua kesedihan di rumah itu" ucap ibu Tasya terharu
" Iya ibu, insyaallah Fara akan selalu berusaha yang terbaik untuk kita" jawab fara
Mendengar apa yang di katakan oleh fara ibu Tasya langsung memeluk fara dan merasa kembali sakit hatinya mengingat semua yang terjadi,
" Jadi Bu kita akan kemana malam ini ?" Belum sempat ibu Tasya menjawab pertanyaan Fara mereka di kejutkan dengan suara anak kecil menangis.
sayu sayu terdengar suara anak kecil menangis
"Ibu kenapa ada suara anak kecil menangis apa ibu mendengarnya juga ?" tanya Fara
" Iya sayang ibu juga mendengar nya ayo kita lihat" ajak ibu Tasya
Mereka pun mencari asal suara itu sampai akhirnya Fara melihat sesuatu
Ibu lihat ...!!! Seru Fara
Ada apa Fara?" Tanya ibu Tasya
" kemari Bu lihat ...!! Seru Fara lagi
Mendengar terikan Fara ibu pun dengan cepat mendatangi Fara dan ternyata...
( Sumber dari pinterest / Anggap saja ini malam hari ya heheh.)
"Ya Allah, astaghfirullah" seru ibu Tasya
"Nak ... kenapa kamu di sini, ini sudah malam dimana rumah mu ,mari ibu antarkan ke rumahmu" ucap ibu Tasya.
Anak kecil itu hanya diam dan menangis
"Hai sayang ibu dan kakak orang baik kok jangan takut ya!" ucap fara
Anak kecil menganggukkan kepalanya dan masih menangis tapi sudah mereda dan mulai tenang
" Sayang kalau boleh kakak tau siapa namamu?" tanya ibu
" Erza " jawab anak itu
Lalu Fara bertanya kembali
"Dimana rumah mu erza" tanya Fara
Erza hanya menjawab dengan gelengan kepala
Fara dan ibu Tasya saling pandang bingung lalu ibu Tasya mulai bicara pada erza ,
"Nak apa kamu mau ikut ibu dan kakak pulang kerumah kami, Ini sudah malam besok baru ibu akan mencari rumah erza dimana ,bagaiamna apa erza mau ikut ibu dan kakak?" tanya ibu Tasya
"Iya"Ucap erza kecil
"Ibu memangnya kita akan tinggal dimana malam ini?" tanya Fara
" Tenang saja sayang ibu punya rumah sendiri tanpa sepengetahuan ayahmu itu, entah mengapa dulu ibu punya ke inginan membeli rumah tapi tanpa ayahmu tau mungkin karena hari ini akan terjadi" jawab ibu
"Alhamdulillah Bu jika masih ada tempat yang kita tuju, kalau begitu ayo bu kita pergi ini sudah sangat malam ibu juga belum sehat benar nanti tambah sakit" ucap Fara
" Baiklah ayo sayang" ajak ibu pada Fara dan erza
"Sini Bu biar Fara yang gendong erza" ucap fara
Mereka pun menuju rumah yang di maksud ibu Tasya dengan menggunakan taxi , 1 jam perjalan mereka tempuh akhirnya sampai pada rumah yang di tuju
" Bu ini beneran rumah yang ibu maksud?" tanya Fara
"Iya ini rumah milik kita sayang , mulai sekarang kita akan memulai hidup baru di rumah ini ,apa kamu senang sayang?" jawab ibu
"Sangat Bu Fara sangat senang rumahnya terlihat nyaman" jawab Farah dengan senyum manisnya
" Alhamdulillah Jika begitu ayo kita masuk !!!" ucap ibu tasnya
" Assalamualaikum" ucap ibu dan fara saat membuka pintu
" Ayo sekarang kita istirahat erza ikut ibu kita bersih bersih dan tidur ya sayang, Fara kamu juga istirahat ya besok kita bicara lagi nak ini sudah malam" ucap ibu tasya
" Baik Bu" Ucap Fara
Saat masuk kamar Fara tidak langsung istirahat dia duduk di sofa yang ada di kamarnya. Termenung memikirkan semua yang terjadi sampai tidak sadar jika air matanya sudah membasahi pipi mulusnya
Semua kata kata menyakitkan yang di ucapakan ayahnya sangat menyakitkan apa salah Farah terlahir sebagai wanita ,apa hanya pria yang bisa menjadi kebanggaan seorang ayah dari kecil Fara sangat mengharapkan pelukan ayahnya setiap melihat ayahnya dia hanya bisa mengintip dari cela pintu dan jendela Karena jika dia melihat secara terang-terangan ayahnya akan menghukumnya tidak boleh. Pernah suatu hari ada acara di sekolahnya yang mengharuskan dia untuk untuk mengajak ayahnya di suatu pertandingan ayah dan anak tapi bukan mendapat tanggapan baik ayahnya malah berkata menyakitkan
" Tidak ada waktu saya untuk mengurusi acara tidak berguna dengan putri tidak berguna seperti kamu ,aku akan datang kesekolah itu tapi bukan untuk mu melainkan untuk rehan" ucap ayah Fara waktu itu
Rehan sepupu Fara, Farah hanya bisa menangis dalam diam dan melihat semua temanya mengikuti lomba dan ayahnya tertawa bahagia dengan Rehan sedangkan dia hanya bisa melihat dari balik pohon taman sekolahnya karena sedih dan malu pada temanya
sejak saat itu Fara tidak pernah lagi meminta ayahnya untuk datang kesekolah atau pun acara sekolah lainya. Farah mencoba mandiri dan tidak mau memperlihatkan kesedihannya pada ibu karena ibu pun sudah sangat menderita
"Astaghfirullah Fara, cukup tidak usah di pikirkan lagi yang penting sekarang adalah bagaimana bisa membahagiakan ibu dan berjuang menunjukan kepada ayahnya suatu saat jika dia bisa hidup lebih baik menjadi wanita sukses dan semua orang akan mengenalnya" ucap Fara menyemangati dirinya sendiri
" Bismillah semangat Fara ..." Ucap Fara menyemangati dirinya sendiri
" Selamat pagi Bu ..!!! " Cup
Sudah menjadi kebiasaan Fara untuk mencium ibunya saat pagi hari .
"Selamat pagi sayang " Ucap ibu Tasya saat melihat anaknya
" Sarapan dulu sana...! pasti kamu lapar dari kemarin Soren belum makan kan, ibu sudah buat sarapan untuk kita dan maaf ibu juga sudah makan duluan" ucap ibu sambil tersenyum.
" Loh ibu kok sudah masak seharusnya biar Fara saja Bu, ibu belum begitu sehat kenapa bekerja terlalu keras, lalu ini ibu lagi apa ..? Sejak kapan ibu bisa menjahit kenapa Fara tidak tau ..? Ujar Fara
Ibu tersenyum mendengar perkataan Fara
"Tidak apa ibu tadi lapar jadi langsung masak dan soal menjahit dari ibu remaja ibu sudah belajar menjahit, ini adalah hobi ibu tapi karena di rumah ayahmu tidak ada mesin jahit dan ibu tidak ada waktu menerus kan hobi ibu" ujar ibu
" Ini ibu sedang mencoba membuatkan baju untuk erza. kasihan dia pasti sangat gerah memakai baju semalam sudah kotor dan kita tidak ada baju anak kecil mau beli ini masih pagi belum ada toko buka jadi ibu lihat ada persediaan kain ibu jadi ibu buat saja." jelas ibu Tasya
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Ta..h
erza anak bos kayanya hilang mungkin saat main di taman.
2024-10-28
0
dwi widia ningrum
pelajaran kok ini sebenarnya , klo kita sebagai harus pintar.disakiti yaa tinggalkan tidak ada alasan untuk bertahan.anak?itu tidak bisa dijadikan alasan.bahkan gk baik untuk tumbuh kembang anak karena hidup dengan org tua yg salah satunya selalu menyakiti pasangannya.jangan jadi perempuan bodo,karena bukan hanya kita yg akan merasakan sakitnya tapi si anak juga terkena dampaknya
2024-10-01
0
Firman Firman
lnjut orang yg GK tau bersyukur macem bapk ini
2024-09-22
0