NovelToon NovelToon

Psycopat

prolog

Happy Reading !!!

.

.

.

"Selamat ulang tahun sayang" ucap sang ibu bersamaan dengan dikecup-nya pipi anak manis itu. Lalu di susul oleh sang ayah.

"Ayah bunda, nanti kalau aku udah besar kita pergi ke tempat ini ya !" Anak itu menunjuk gambar pantai yang berada di atas meja.

Kedua orang tua-nya tersenyum dan mengangguk mendengar keinginan anak semata wayang-nya itu.

Saat tengah asik bercanda ,tiba-tiba suara dobrakan pintu terdengar di telinga ketiga-nya.

"Ayah bunda, aku takut" anak kecil itu berucap dan berlari memeluk sang bunda

Sepasang suami istri itu saling menatap seolah tau apa yang akan terjadi, dengan cepat wanita itu menggendong anaknya dan menyuruhnya untuk masuk ke dalam lemari.

"Sayang, kamu sembunyi disini dulu ya, jangan keluar atau bersuara apapun yang terjadi oke?"

"Baik bun, tapi bunda bagaimana ?" Tanya anak itu menatap wajah sang bunda

" jangan khawatir, yang terpenting kamu harus ingat apa kata bunda tadi, mengerti sayang ?"

Bocah itu mengangguk setelah mendapat kecupan dan sebuah benda tajam dari wanita itu untuk berjaga-jaga

Wanita cantik itu menutup lemari dan berjalan menghampiri sang suami. Anak itu mengintip dan mengamati semuanya dari cela lemari itu dengan gurat ketakutan .

Pintu berhasil terbuka dan menampilkan dua sosok pria ,yang satu memegang senjata api dan yang satunya memegang pisau tajam.

Melihat itu sang suami menarik istrinya untuk berada di belakangnya.

"Siapa kalian ?dan apa yang kalian lakukan" pria itu berucap dengan keras dan menodongkan pistol ke arah dua orang itu.

Belum sempat sang suami menarik pelatuk-nya, pria berbaju serba hitam itu lebih dulu menembakkan pistol ke arahnya.

Suara tembakan itu memenuhi rumah besar .

"MAASS" Teriak sang istri

Suaminya terkapar di lantai dengan tubuh bersimbah darah, disaat yang bersamaan pria yang satu lagi menarik paksa wanita itu.

Wanita itu ditarik, pakaiannya di robek dan dilecehkan dengan sangat brutal.

Bocah yang menyaksikan itu semua terkejut dan ketakutan. Seluruh tubuhnya menggigil dan dingin melihat sang ibu diperkosa oleh dua orang itu .

Ia menggenggam pisau itu dengan keras, ia tidak bisa apa-apa sekarang. Ia hanya bisa diam melihat sang ibu yang di siksa dan dilecehkan.

Setelah puas melakukan hal kejam itu, perut wanita cantik itu ditusuk pisau tajam dan ditembak tepat dikepalanya.

Merasa tidak puas, kedua pria itu menarik rambut wanita tak bernyawa itu dan melemparnya disamping jasad sang suami.

Mereka kembali menusuk-nusuk tubuh sepasang suami istri itu.

Anak laki-laki itu semakin takut dan menangis .Hanya saja ia tidak bersuara karena ia menutup mulutnya dengan tangannya.

"Bos bilang mereka punya anak, tapi dimana anaknya ?" Tanya pria bertopeng kepada pria berbaju hitam

"Mereka pasti menyembunyikannya, cari dia"

pria bertopeng langsung mengintip ke bawah ranjang tapi tidak menemukan anak itu. Ia lalu berjalan ke arah toilet.

Sedangkan pria berbaju hitam langsung menatap dan berjalan ke arah lemari besar itu. Tangannya menyiapkan pistolnya.

Saat pria itu hendak membuka lemarinya, lemari sudah terbuka dengan sendirinya dan saat yang bersamaan bocah itu melompat dan menusuk dada pria itu .

Ia juga ikut terjatuh saat pria itu terkapar dilantai.

Mendengar teriakan temannya, pria bertopeng itu berbalik dan terkejut melihat rekannya sudah tergeletak dengan penuh darah.

"Kurang ajar" teriaknya dan berlari menuju anak kecil itu sambil menodongkan pisau.

Sang bocah kembali ketakutan dan gemetar, dengan perlahan ia bergerak mundur. Tapi tangannya menyentuh sesuatu yang dingin.

Ia menoleh dan melihat sebuah pistol milik pria tadi, dengan reflek menarik pelatuknya dan mengenai kaki pria bertopeng itu.

Tidak menyerah ,pria itu lalu bangkit dan menyayat lengan nya.

"Mati saja kau"

pria bertopeng itu kembali mengarahkan pisau itu ke arah bocah itu dan berhasil mengenai bahunya nya,di waktu yang bersamaan mata pria bertopeng itu terbelalak saat bocah itu berhasil menembakkan pistol tepat di dadanya dan menembus jantungnya.

Melihat penjahat itu tak sadarkan diri, si anak laki-laki mencabut pisau yang ada di bahunya. Menahan rasa sakit akibatnya.

Ia berjalan dengan terseok-seok, tubuhnya mulai melemah ditambah udara yang semakin dingin dan bau anyir membuat kepalanya pusing.

Ia menatap jasad orang tuanya sebentar lalu berlari keluar dari rumahnya.

Darah ditubuhnya terus keluar tapi ia tidak memperdulikan itu. Kakinya terus berlari dan tiba di tempat yang tidak ia ketahui.

Jalanan itu sangat sepi, dan tidak ada orang yang berlalu lalang.

Kepala nya semakin pusing, pandangan nya mulai kabur.

Sebuah mobil muncul tapi anak itu sudah tidak kuat untuk sekedar menghindar meski sudah di klasaon beberapa kali (Apa ia akan menyusul orang tuanya ?)

Tubuhnya terjatuh dan tidak sadarkan diri tepat saat mobil itu berhenti beberapa jarak darinya.

Pintu mobil itu terbuka.

Dua orang pria keluar dari mobil itu dan menghampiri bocah yang tak sadarkan diri.

"Nak, bangunlah "

"Coba kamu cek napas dan denyut nadinya" pinta pria yang lebih kecil kepada pria yang satunya.

"Tanpa kamu suruh sayang. Apa kamu lupa kalau suami mu ini seorang dokter ?"

"Jangan membuang waktu mile"

Pria bernama mile itu mengecek tubuh anak itu dan tersenyum ke arah istrinya ?

Mile lalu mengangkat tubuh kecil itu dan menaruhnya di kursi belakang.

"Aku akan duduk di belakang menjaganya" sahut pria yang bernama sea dan di balas anggukan

Di tengah perjalanan menuju rumah sakit, sea memanggil sang suami dan di balas deheman.

"Mile, bagaimana kalau kita mengadopsi anak ini saja ?" Tanya sea

"Tenang dulu sayang, nanti kita bicara kan ini lagi setelah anak itu mendapat kan perawatan oke ?"

"Ngga mile, aku gak mau nanti " Mile menatap wajah nata yang tertunduk dari kaca.

"Kamu beneran mau mengadopsi anak itu ?" Tanya mile lembut dan mendapat anggukan dari si istri.

"Iya, lagian kita udah menikah selama 4 tahun dan aku juga tau kalau kamu pasti menginginkan seorang anak, tapi hal itu tidak mungkin karena aku seorang pria"

"Nata sayang, jangan membahas itu lagi oke ? Aku memang menginginkan seorang anak tapi aku juga tidak mempermasalahkan hal itu, lagi pula aku sendiri yang memilihmu"

"aku tau aku tau. Tapi bisakah kau mempercepat mobilnya sampai rumah sakit?  Kalau kondisi anak ini sampai memburuk, aku tidak akan memaafkanmu"

Mile hanya diam dan melakukan perintah dari istrinya, ia tidak tau apakah kali ini ancamannya beneran atau hanya sekedar menakutinya seperti yang lalu lalu.

20 menit kemudian, mile dan nata sudah tiba di rumah sakit. Keduanya saat ini sedang menunggu dokter yang menangani bocah itu keluar dari ruangan.

Kenapa bukan mile saja kan dia juga seorang dokter ?jawabannya karena ini bukan rumah sakit tempat ia bekerja. Jadi dia tidak boleh seenaknya

.

.

.

.

T. B. C

1

Happy reading !!!

"Selamat ulang tahun sayang" Ucap sea sambil membawa kue dan meletakkannya di meja makan tepat didepan anaknya yang sedang memakan pizza itu.

Sea bahagia dan senang saat senyuman lebar dari bibir terlihat. Sea tidak menyangka bahkan anak yang ia adopsi beberapa tahun silam kini sudah berusia 7 tahun.

"Thank you pa" sky menghampiri pria yang ia panggil papa itu dan memeluknya.

"Sama-sama sayang, sekarang make a wish dulu " ,sky menuruti perkataan papa-nya dan mengangkat kedua tangannya.

"Sky ingin mempunyai sebuah villa yang indah dan damai" doanya

(Dan juga tinggal bersama orang yang aku cintai) lanjutnya dalam hati.

Lalu sky membuka matanya dan meniup lilin itu.

"Harapan yang bagus, papa mendukungmu dan semoga keinginan sky terwujud "

Sky kembali memeluk pria yang merawatnya itu.

Mereka berdua duduk di kursi masing-masing dan menyantap hidangan serta kue yang ada di atas meja.

Sea ikut bahagia saat melihat senyuman terpancar di wajah anak itu, meskipun sky bukanlah anak kandung-nya tapi sea menyayangi dan merawat sky seperti anak-nya sendiri.

(Tumbuhlah menjadi anak yang baik dan ceria sky), batin sea menatap sky yang fokus dengan makanannya.

"Sky mau hadiah apa ?katakanlah"

"Sky ingin ke pantai bersama papa dan menikmati pemandangan serta membeli banyak makanan enak disana seharian" jawab sky antusias dan ceria.

Sea menggeleng-kan kepala heran dan gemas. Anaknya ini selalu saja ingin kepantai dan berkeliling menyantap jajanan dan makanan disana.

"Tapi papa kan harus bekerja sayang " ucap sea lembut ,matanya melirik jam yang berada di tangannya 07:30.

30 menit lagi, sekarang ia harus tiba di kantor jika tidak  mau terlambat dan kena marah bos nya.

"Papa selalu saja bilang seperti itu, masa sky harus kepantai sendiri lagi ? Tidak bisakah papa cuti sehari dan menghabiskan waktu dengan sky ?"

Ya benar, meskipun usianya masih dibawah umur. Tapi sky bisa pergi kemana-mana tanpa di dampingi orang dewasa dan hal tersebut terbilang wajar di daerahnya. Jadi sudah tidak heran lagi jika anak usia 6 , 7 atau 8 tahun bepergian sendirian.

Suara sky terdengar pelan, wajahnya menunduk sendu. Sea yang melihat itu merasa bersalah dan ikut sedih, dan berakhir luluh.

Selama ini dia harus melakukan 2 peran dan menjadi single parent. YA !sejak sang suami meninggal 4 tahun lalu ,sea memutuskan untuk bekerja di beberapa tempat untuk menghidupi kebutuhannya dan sky.

Ia juga berusaha membagi waktunya untuk menemani sky, meskipun beberapa bulan sekali.

Kali ini sea akan mengabulkan keinginan anak-nya, ia juga merasa sudah lama ia dan sky tidak liburan bersama.

"Baiklah, papa akan menemani sky tapi papa harus meminta izin dulu kepada atasan papa" Ucap sea menenangkan sky

Dan seperti sebuah sihir, wajah sky yang tadinya ditekuk dan memelas berubah menjadi cerah.

Kali ini sea harus bisa menepati janjinya kepada sky, ia akan berusaha mendapatkan izin dari atasannya .Meskipun ia tau bos nya itu sulit untuk dimintai.

Sea juga tidak yakin kalau bos nya itu akan memberikan izin kepadanya karena dia adalah tangan kanan /sekretaris yang mengurus perusahaan.

"Sky yakin pasti bos papa akan mengizinkan papa" celetuk sky kemudian berpamitan sebelum masuk ke kamarnya.

(Semoga saja )

Sea bekerja sebagai sekretaris sekaligus tim penyidik, ia juga merawat seorang anak dari temannya yang telah tiada. Dengan perasaan cemas dan deg degan, sea mengeluarkan ponselnya dari dalam tas.

Ia mengetik nomor seseorang dan mendekatkan nya dekat telinga saat penggilan tersebut terhubung.

"Hallo, selamat pagi tuan. Bisakah saya mengambil cuti 1 hari ?" Ucap sea to the point karena ia tau bos nya itu tidak suka basa basi.

"....."

"Beneran tuan ?terimakasih".

Begitu panggilan terputus, sea tersenyum senang karena bos nya memberinya cuti dengan mudah. Meskipun di akhir kalimat, bos nya berkata 'nikmatilah liburanmu karena ini mungkin liburan terakhirmu'

Sea paham maksud dari bos nya, ini mungkin terakhir kalinya ia cuti. Ia juga sadar dan akan menerima konsekuensi karena meminta izin secara mendadak, padahal perusahaan lagi sibuk-sibuk nya

Sea tidak peduli kalau kedepannya ia akan bekerja sangat keras, yang terpenting sekarang adalah ia bisa menepati janji-nya .

"Horeee, apa yang sky bilang. Pasti bos papa akan mengizinkan papa"

Sky sangat bahagia, ia bahkan bertingkah seperti anak kecil (tapi emang masih kecil sih hehehe) dengan melompat-lompat di atas sofa.

"Kalau begitu sky pergi bersiap bersama mbak lily, papa akan menunggu di sini dan mengirimkan pekerjaan kepada bos papa"

"Baik pa, ayo mbak"

Sky menarik tangan pengasuhnya itu menuju kamar dengan senang.

Sea dan sky menghabiskan waktu seharian ini dengan sangat baik, mereka berdua melakukan hal yang sky inginkan bersama.

Mereka berenang bersama, bermain, berkeliling, membeli berbagai macam makanan dan duduk menyaksikan matahari terbenam di pinggir pantai .

Sea benar-benar menikmati waktunya bersama sang anak, sea menutup mata dan merasakan terpaan angin yang sejuk sejenak.

Mereka benar-benar menghabiskan waktu berdua, hingga tidak terasa malam pun tiba.

Sea melirik ke arah bawahnya dan mendapati sky yang tertidur di pangkuannya dengan permen yang masih berada di mulutnya.

"Jika papa tau kalau kamu akan sebahagia dan sesenang itu saat kepantai, papa mungkin lebih memilih tidak bekerja dan hanya menemanimu" Ucap sea memperhatikan wajah tenang dan polos anaknya sambil mengusap kepalanya.

"Sky sayang, bangun yuk kita pulang"

Sebenarnya tidak tega mengganggu tidur sang anak, tapi sea juga tidak ingin mengambil resiko jika sky sakit karena angin malam.

"Mmmmmhh"

Sky membuka mata perlahan sambil tersenyum. Sea langsung menggendong sky menuju parkiran.

"Kenapa papa menggendongku ?sky sudah besar naa"

Sea tidak mengatakan apapun dan hanya menggendong sky. Setibanya diparkiran sea tidak menurunkan sky, dia menatap wajah anak itu dengan intens

"Papa sea kenapa ?" Tanya sky yang masih berada di gendongan sea

Mendengar itu senyum sea terukir di wajahnya 'dia memang peka, sama sepertimu sel' (batin sea)

"Sekarang papa turunkan sky dulu, sky tau kalau papa sayang sama sky. Tapi papa juga harus tau kalau sky sangat sangat menyayangi papa juga" .

Hanya sekitar 10 menit perjalanan mereka ,yahh karena jarak rumahnya dan tempat tersebut tidaklah jauh. Hanya saja sky meminta untuk naik mobil saja.

Setibanya di halaman depan rumah, sea kembali menggendong sky masuk ke dalam rumah .

Sky tidak mengatakan apapun .Sea juga tidak tau dan tidak mengerti kenapa ia kembali menggendong sky masuk ke rumah.

Padahal, biasanya anak itu ia biarkan jalan sendiri. Sea tidak tau, ia hanya merasa ingin terus di dekat sky dan tidak ingin kehilangan anak itu.

"Sky sayang sama papa sea"

Ucap anak itu menelusupkan kepalanya ke leher sea dan mencari kenyamanan.

"Hahaha, papa juga menyayangi sky"

Sea membawa sky dalam gendongannya menuju kamar anak itu, ia meminta bantuan mbak lily untuk membuka pintunya .

Sea menidurkan sky di ranjang. Entah karena kelelahan atau apa, anak itu langsung tidur dengan lelap.

Sea menarik selimut dan menutupi tubuh sky, ia juga mencium kening sky.

"Selamat malam anak papa"

Belum selesai ia mencium kening sky, terdengar suara bel.

"Siapa yang bertamu malam-malam begini ?" Tanya nya pada diri sendiri.

Sea kemudian bangkit dari ranjang dan berjalan ke luar, tapi sebelum benar-benar meninggalkan sky. Ia memperhatikan kembali apakah anaknya sudah terselimuti dengan benar atau tidak.

Setelah pintu terbuka, sea melihat sosok pria asing berdiri di depannya. Pria itu adalah bos nya.

"Silakan masuk tuan" sea nyuruh atasannya untuk duduk terlebih dahulu.

"Mba lily, tolong buatkan kopi" Teriak sea karena pengasuh sekaligus art nya itu sedang berada di dapur.

"Baik tuan" sahut mba lily dari arah dapur

Keduanya terdiam beberapa saat sampai sea memutuskan percakapan lebih dulu

"Maaf tuan, kalau boleh saya tau ada gerangan apa tuan datang malam-malam begini ?" Tanya sea sopan

Meskipun bos didepannya masih muda, tapi sea tetap berbicara sopan karena pria didepannya adalah atasannya.

Pria yang dipanggil tuan itu tidak menjawab pertanyaan dari sea, ia hanya menyodorkan sebuah map berwarna merah ke depan sea.

Sial,celaka

Tubuh sea bergerak gusar dan panik, sedangkan pria di depannya duduk dengan tenang.

.

.

.

.

.

T. B. C

Lanjut gak nih !!??

2

Beberapa jam yang lalu didalam ruangan di sebuah perusahaan bernama Thiti corp, terlihat seorang pemuda tampan dan gagah duduk di kursi kebanggaannya. Tangannya menggenggam erat sebuah map berwarna merah, jangan lupa raut wajah tampan itu terlihat menggeram sangat dingin dan menakutkan.

Emosinya seakan meningkat, ternyata dugaan-nya selama ini yang merasa bahwa ada yang tidak beres dari sekretarisnya itu ternyata benar adanya.

Dari awal dia sudah merasa aneh dan ada yang janggal, pasalnya pria yang melamar sebagai sekretaris nya itu dengan mudahnya bergabung di perusahaannya. Bahkan pria itu bekerja dengan cekatan dan terlihat santai santai meskipun banyak tekanan.

Bahkan orang-orang sebelum dia yang bergabung di sini semuanya mengundurkan diri, hanya dia-lah satu-satunya yang mampu bekerja selama beberapa tahun. Ternyata ada alasan besar dibalik semua itu.

"Hah, aku tidak menyangka kalau kau akan bermain-main dengan ku tuan sea" ucap nya dengan seringaian menatap map yang ada ditangannya.

Dia tidak tau apakah perasaan nya ini adalah perasaan senang atau kesal, dia sangat senang karena ia mempunyai mainan yang baru tapi ia juga kesal karena itu artinya dia harus mencari sekretaris yang baru lagi dan mampu bekerja secara kompeten .Baginya tidaklah muda.

Beruntung karena dia menyadari keanehan itu lebih awal, jadi dia bisa menyelesaikannya dengan cepat.

"Aku jadi penasaran, selain berencana untuk menghancurkan dan menjatuhkan perusahaanku dari dalam. Rencana apa lagi yang akan kau lakukan "dia menatap foto formal milik sea .

"Haaaaa, aku jadi tidak sabar menguji setangguh apa dirimu hahaha" lanjutnya

Pria yang memiliki wajah tampan dan berperawakan tegas itu bernama fort thitipong. Dia adalah pewaris dari perusahaan ternama thiti corp.

Fort sendiri menduduki jabatan ceo di perusahaan milik sang ayah yaitu mile .

2 tahun yang lalu, mile mengalami kecelakaan dan terbaring koma selama beberapa bulan dengan perawatan intensif. Sebagai anak tunggal dan calon pewaris membuat fort ikut turun tangan menangani perusahaan tersebut menggantikan sang ayah.

Hal tersebut tidaklah mudah diawal, fort mendapat penolakan keras dari beberapa pemegang saham lainnya. Namun fort tidak menyerah dan berhasil membujuk para petinggi serta menangani masalah yang terjadi di perusahaannya.

Bahkan setelah sang ayah terbangun dari koma dan membaik, fort tetap pada pendiriannya. Mile juga senang karena anaknya sudah bisa membuktikan kalau dia memang pantas menjadi pewaris.

Mile memutuskan untuk tidak bekerja, ia akan menyerahkan semuanya kepada fort. Ia hanya akan membantu memonitor dan mengawasi perusahaan cabang ,serta memastikan tidak ada orang yang membuat masalah disana.

Fort thitipong masih muda tapi sudah mampu bekerja dan menghandle perusahaan serta bersaing dengan perusahaan lain. Bagaimana tidak ?saat masih anak-anak ia suka sekali mengikuti sang ayah, ia juga suka membaca dan belajar di ruang kerja bersama ayahnya.

Sebagai seorang pewaris, fort sudah diajarkan tentang cara kerja bisnis dan dunia bisnis di usia 8 tahun ,ia juga mempekerjakan guru privat khusus bisnis.

Di usianya yang ke 15 tahun, fort sudah tidak belajar bersama guru privat tetapi diajarkan langsung oleh sang ayah.

Fort diperkenalkan sebagai pewaris perusahaan di usinya yang ke 18 tahun. Meskipun sudah diperkenalkan, fort tidak langsung mengambil alih jabatan sang ayah.

Fort masih ingin menikmati masa remajanya seperti anak-anak yang lain, dan itu tidak masalah bagi mile dan sang istri.

Ia ingin fort mengambil alih saat anaknya sudah siap, meskipun ia berharap anaknya itu sudah menggantikannya di usia itu tapi mile juga tidak ingin terlalu mengekang sang anak dan berakhir anaknya itu menjadi pemberontak dan tidak beres.

Fort baru resmi menggantikan sang ayah di usianya yang ke 26 tahun dan sekarang usianya sudah 28 tahun. Fort sangat bekerja keras untuk mempertahankan perusahaannya, tapi sekarang ada orang yang berani untuk menghancurkan menara yang sudah dia capai dan pertahankan ?!

"Aku tidak menyangka kalau kau seorang mata-mata" . Fort terkekeh saat mendapatkan laporan terbaru dari orang kepercayaannya.

"Apa perlu saya membereskannya sekarang tuan ?" Tanya pria itu setelah memberitahukan laporan kepada tuannya

"Tidak, tidak perlu. Biar aku sendiri yang menyelesaikannya, biarkan dia menikmati hari-hari terakhirnya lebih dulu" jelas fort dengan senyum miring.

Fort mengambil ponselnya, mengetik sebuah pesan 4899 caldwell dr 00.00

Setelah mengirim pesan tersebut, fort vangkit dari duduknya dan menepuk pundak bawahannya yang sudah mengerjakan tugasnya dengan baik.

"Kerja bagus " lanjutnya lalu berjalan keluar dari kantor.

Fort masuk ke dalam mobilnya, mengendarai mobil itu keluar dari area perusahaan. Fort menyetir dan tak berhenti tersenyum menantikan permainan selanjutnya.

Cukup lama fort mengendari mobilnya, kini mobil itu berhenti di depan sebuah rumah minimalis lantai 2 itu.

Fort keluar dari mobilnya dan berjalan menuju pintu rumah itu.

Fort mengetuk pintu di depannya dan berdiri dengan tenang sampai pintu itu dibuka.

Benar saja, tak lama setelah ia mengetuk dan menekan bell. Pintu terbuka dan memperlihatkan seorang pria dengan pakaian kerja itu.

Dia adalah Sea wasuthorn, pria berusia 37 atau 39 tahun yang berhasil mengecoh pandangannya selama 2 tahun ini. Pria yang hampir ia jadikan orang kepercayaannya.

Fort sendiri seorang bisexual, dan ia tertarik dengan paras pria itu. Meskipun usianya sudah tua tapi parasnya masih muda dan cukup sexy.

Tentu saja fort tertarik, toh dia juga sering mendatangi pertemuan-pertemuan dan ia butuh pendamping untuk diperlihatkan ke kliennya.

Lebih tepatnya seseorang yang bisa diandalkan dalam urusan bisnis. Tapi ternyata keputusannya itu salah, fort bahkan berpikir lebih baik membawa seorang pelacur bersamanya daripada pria di hadapannya itu.

"Silakan masuk tuan" sea mempersilakan fort masuk dan menyuruhnya duduk di sofa

Keduanya saling diam dan bertatapan .

Fort tidak langsung menunjukkan tujuan ia datang ke rumah sea, dia menikmati wajah kebingungan pria itu .Sea bahkan tidak sadar bahwa kedatangannya malam ini mungkin membuatnya menyesal.

Hingga beberapa menit kemudian, sea mengeluarkan suaranya dan bertanya maksud dari kedatangannya. Fort tidak menjawab ,bibirnya terangkat dan menyerahkan map berwarna merah ke hadapan pria itu dengan tenang.

Wajah sea berubah pucat dan sedikit berkeringat saat melihat foto dan data dirinya terpampang jelas disana "Sea wasuthorn, penyidik 2"

Membaca kalimat itu saja sudah menjelaskan semuanya serta membuat sea panik dan sedikit gemetar. Sudah pasti ada catatan selama ia jadi sekretaris, catatan korupsi dan catatan yang ia lakukan untuk menghancurkan perusahaan yang susah payah fort perjuangkan.

Fort melihat gerak gerik sea dan hanya menatapnya dengan tatapan datar. Dalam hati fort ,ia sangat senang terlebih melihat wajah pucat dan ketakutan dari penghianat itu.

Dengan gerakan reflek, sea bangkit dan mengambil langkah. Berharap ia bisa menunda sedikit waktu untuk memberikan laporan.

Tapi tidak, sebelum kakinya melangkah menaiki anak tangga. Fort menembakkan peluru ke arahnya dan mengenai kaki serta perutnya.

Sea terjatuh dan dan tersungkur menghantam lantai.

Suara tembakan dan teriakan itu jelas membuat penghuni lainnya terkejut, begitu juga seorang wanita yang berada di dapur.

"Tuaan" mba lily berteriak dan berlari saat melihat tuaannya terkapar di lantai dengan bersimbah darah.

Tapi sayang teriakan itu hanya sekedar teriakan malang karena wanita itu jatuh tersungkur sebelum dirinya mendekati tuannya.

Fort berjalan pelan ke arah sea yang merintih kesakitan dan lemah. Di waktu yang bersamaan wanita itu mengeluarkan ponselnya dan hendak menelfon seseorang, namun naas sebelum itu terjadi 2 tembakan mengenai tangan serta dada wanita itu.

Fort lalu mendekat ke arah lily dan menginjak ponsel itu dengan sepatu pentofel yang ia gunakan.

Kemudian fort mendekat ke arah sea, merendahkan sedikit tubuhnya agar dapat melihat dengan jelas ekspresi kesakitan itu.

Fort membelai pipi sea lalu mencengkram wajah pria itu dengan senyuman.

"Kamu pikir, kamu pintar ?" Ucap fort

"Tentu saja, kalau tidak kamu tidak mungkin terkecoh dengan ku selama 2 tahun " balas sea dengan suara melemah dan sisa nafas yang ia punya.

"Ah,tatapan yang sangat bagus aku sangat menyukai matamu ini"

Bukannya terganggu oleh ucapan pria itu sebelumnya, fort malah tertawa dengan keras

.

.

.

.

Next ?

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!