15

Tiga hari sudah berlalu sejak kepergian fort.

Hal itu membuat sky benar-benar merasa bosan, kampus sedang libur musim dingin dan sky seorang diri di rumah tanpa kemana pun.

Saat tengah memandang langit, perhatian sky teralihkan pada ponselnya yang berdering.

"ada apa?" tanya sky.

"ayo ke time zone!" ajak dunk.

"siapa saja yang akan ikut ?"

"aku, kau, max, dinez, kely, John dan pacar mu Kevin!" ujar dunk.

"pacar ? sejak kapan aku dengan Kevin berpacaran?"

"kau ikut tidak ?" Dunk mengalihkan pembicaraan.

"yaudah aku ikut. Sampai jumpa di tempat biasa ." Sky memutuskan sambungan tanpa mendengarkan jawaban dunk.

Tak butuh waktu lama sky telah siap dengan setelan kasualnya, jeans pendek dengan baju kaus putih.

"ayo bermain !" ajak Kevin menarik tangan sky memasuki arena bermain.

Tak terasa, hari sudah mulai petang. Mereka masih hanyut dalam permainan mereka.

"aku ke toilet dulu setelah itu kita pulang !"ujar sky menepuk pundak dunk.

Kelima temannya mengangguk dan memilih menunggu sky di dekat pintu toilet.

Beberapa menit kemudian sky keluar dari toilet.

"aku seleee..."

Sky terjatuh, lantai toilet licin karena baru saja di pel dan tidak ada papan peringatan.

"Aakhh" teriak sky menyentuh pergelangan kaki nya.

"are you okey? Kita harus menuntut atas kelalaian ini !" ujar John.

"tidak usah, bantu aku berdiri saja !" Lerai sky meraih tangan dunk dan dinez.

Mereka lalu menggandeng sky dan mengantar sky kerumah sakit.

"dasar ob bodoh!" maki max kesal sambil menyetir.

"jangan memaki, petugasnya tidak salah okei !! lihat, aku hanya keseleo dan lusa juga sudah sembuh .!" ujar sky masih tersenyum.

Mobil sky dibawa oleh max, di temani dinez dan Kevin. sedangkan mobil Kevin di bawa oleh John dan dunk. Setibanyanya di halaman rumah, mereka langsung keluar dari pintu dan Kevin membopong sky hingga ke pintunya.

"kami pulang dulu !" ujar Kevin mengusap kepala sky dan berlalu pergi.

Dengan sedikit tertatih sky melangkah memasuki rumahnya. Sebesar mungkin ia melangkah dengan normal agar tak dilihat oleh security-nya. Takut jika dia akan di laporkan pada sang paman.

Setelah menutup pintu, sky berjalan perlahan kearah tangga. Ruangan gelap menurunkan kewaspadaan sky karena tak akan ada yang melihat ia berjalan tertatih.

"baru pulang setelah di puaskan oleh kekasih mu?" Sebuah suara dari samping menyadar kan sky bahwa ia tak sendirian. Dan yang mengejutkannya lagi adalah itu suara milik sang paman.

"paman-aku ti_Tidak.."

Tanpa sky sadari, kini tangannya sudah di cengram kuat dan di seret menaiki anak tangga.

"ahhhh paman sakit" teriak dan keluh sky meengikuti langkah sang paman.

Ringisan dan erangan sky tidak berhenti hingga saat mereka tiba di dalam kamar sang paman.

"segitu nikmatnya atau kerasnya kalian bercinta hingga kau sulit berjalan seperti ini !" Fort mendorong sky kedalam kamar mandi.

"bersihkan tubuh kotormu, aku tak suka barangku di sentuh orang lain !" hardik fort membanting pintu kamar mandi.

Sky menagis, merasakan kakinya kian berdenyut menyakitkan. Ia masih terkejut soal fort yang menyeretnya tanpa ampun.

Beberapa menit di dalam kamar mandi, sky keluar dengan bathrobe biru. Belum sepenuhnya keluar sky kembali di seret.

Karena tak tahan dengan rasa sakit yang mendera kakinya, ia memberontak menolak untuk pertama kalinya.

"kau sudah berani melawan dan menentangku ?" kemarahan fort semakin memuncak.

"kau menyakitiku, kau tak mau bertanya ada apa denganku, kau selalu mendahului emosi mu !".  Teriak sky berani meskipun sebenarnya ia takut setengah mati melihat wajah pria di depannya.

Tanpa membalas ucapan sky, fort mendorong  sky dengan keras ke ranjang dan menindih tubuh kecil itu.

"kau melawan dan memberontak padaku ?!" Fort dengan murka.

"akhhhhhh... Sakit pamannnn... Kaki ku!" pekik sky benar -benar kencang sampai air matanya ikut keluar.

"sakit hiks hiks"

"Phamaann,, sakit hikss"

Sky menangis sambil mendorong tubuh kekar yang menghimpit cedera pada kakinya.

Menyadari ada sesuatu yang salah, fort bangkit lalu berjalan ke arah saklar lampu dan menghidupkan lampu kamarnya.

Begitu lampu menyala, fort melihat sky meringkuk dan terus menangis memegang kakinya yang di baluti perban.

Fort terdiam sejenak dan menyadari kesalahannya.

"Sky, aku tak tau kalau kakimu terluka. Maafkan paman ya sayang" lembuh fort dan menyentuh perban itu

"sakit paman!" rengek sky menahan denyut nyeri di kakinya.

Tanpa mengucapkan sepatah kata, fort melepaskan perban kaki sky, membuka dan mengambil sesuatu dari laci kemudian mengoleskan salep ke kaki sky.

"maafkan aku.. Aku hanya terbawa emosi melihat kau bersama pria lqin lagi !" ujar fort merasa bersalah dan di balas anggukan.

"katakan kenapa bisa begini ?" tanya fort berbaring di sebelah sky.

"aku terpeleset saat keluar dari toilet area bermain. Aku tidak tau kalau lantainya licin karena tidak ada papan peringatan !" jawab sky menelusupkan kepalanya di dada fort sambil mencari kehangatan disana.

Aky bisa merasakan tubuh fort menegang karena marah. Bahkan sky bisa merasakan urat tangan fort .

"katakan pada paman, dimana tempat bermain itu ? Aku akan memberi pelajaran dan membuat mereka bangkrut !" geram fort sambil memeluk sky

"tidak perlu, aku hanya ingin paman di sini menemani ku pasti sembuhnya lebih cepat !" ujar sky mengeratkan pelukannya pada tubuh fort.

"Apa kau tau !! jika aku terus bersamamu, kau akan terus aku gagahi, apa kau sanggup?" tanya fort berniat menggoda sky.

"tak masalah, tapi paman harus menjaga kakiku agar tak terhimpit itu sudah cukup !"  Tantang sky menatap mata pria tampan itu.

"Jangan salahkan aku jika selama cuti ,kau akan terus di rumah dan tidak bisa berjalan rubah nakal "

Fort menjauhkan tubuhnya sedikit, mendekatkan wajahnya dan sky. Fort mulai melumat, menghisap bibir dan lidah sky.

Keduanya saling beradu mulut, bertukar air liur tanpa merasa jijik selama 5 menit.

Tangan fort tak tinggal diam, bergerak menelusuk ke dalam baju sky. Tangannya memilih dan mengusap arena perut sky.

Fort kemudian membuka pakaiannya dan pakaian sky dengan hati-hati, tangannya yang besar bergerak turun menyapa adik kecil dan memasukkan 2 jarinya ke dalam lubang sky.

Sky hanya bisa bergerak merasakan permainan fort karena mulutnya di bungkam oleh mulut pria itu, tangannya memeluk leher fort bahkan mencakarnya jika tangan fort bergerak lebih cepat.

Hampir satu jam mereka melakukan pemanasan, fort sudah sangat bernafsu. Fort mengecup seluruh wajah sky sebelum memasukkan titan kecilnya.

"Ehhnggg pamanhh"

"Phamannhh cepatlah" desah peat, dia juga mengerang karena bawahnya masih terasa sakit.

"Kenapa masih sempit ?padahal kita bercinta hampir setiap hari ahh" ujar sang paman masih berusaha meloloskan juniornya

"Jangan salahkan sky mmhh, salahkan punya paman yang di luar nalar itu. Akhh pamann"

Sky berteriak kencang dan menarik rambut fort saat fort memasukkan pusakanya dengan sekali hentakan.

Mereka terus melakukan hal tersebut saat bangun tidur maupun setelah 3 menit pelepasan... fort benar-benar menepati ucapannya yang tak membiarkan sky kemana-mana

Bahkan 4 hari berlalu dengan musim dingin yang penuh hasrat dan aksi ranjang mereka yang semakin memanas. Tangan fort terulur untuk membelai rambut pria-nya.

la tersenyum penuh kemenangan menatap sky yang meringkuk telanjang diatas ranjang, persis seperti janin.

Tangan fort membelai rambut sky lalu turun ke wajah.

Dingin. Itu lah rasa pertama yang fort rasakan saat menyentuh wajah pria yang tertidur pulas.

"Sky ikut paman ketempat kerja ya !!" Pinta anak berusia 9 tahun.

"Tidak"

"Tapi paman"

"Kalau aku bilang tidak ya tidak, kau mau aku pukul lagi hah ?"

Anak kecil itu menunduk menahan tangis saat mendengar bentakan dari sang paman.

"Hallo ?"

"....."

"Tidak usah khawatir, aku akan membantumu"

"......"

"Aku akan membawa sky sebagai alat penguji"

"......."

"Aku hanya penasaran"

"......."

"Kau mau atau tidak ?"

Pria yang lebih besar menutup panggilan, dan menghampiri sky yang masih tetap pada posisinya.

"Kau mau ikut ?"

"Bolehkah paman ?"

"Tapi sky harus menuruti perintah paman dan jangan nakal oke ?"

"Horeee, baik paman. Sky akan jadi anak yang baik"

"Paman !!kenapa tempat tinggal teman paman sangat seram ?"

"Diam"

Sky menutup mulutnya dan terus berjalan sambil menggandeng tangan pamannya.

Tok..tok..tok

"Masuklah"

"Nick, lakukan dengan cepat. Aku harus ke jepang setelah ini"

"Heii ,aku baru saja akan memulainya"

"Kenapa harus menguji hal seperti ini, apa kau seorang maniak pria ha "

"Jangan berlagak suci fort"

"Mau lo gue cincang ha ?"

"Pacar gue seorang pria, keluarga gue gak setuju karena dia gak bisa punya anak. Hal itu yang membuat gue menguji hasil karya ini"

"Tapi fort, lo gak keberatan kan kalau nanti ponakan lo kenapa-napa saat hasilnya gagal ?"

"Paling mati doang kan ?"

"Ai fort, brengsek lo !! Mati sih iya, tapi gak secepat itu . Anak ini akan menderita secara perlahan dan cacat seumur hidupnya ".

"Kenapa gak pacar lo aja yang lo jadiin alat uji ?"

"Lo bego ? Kalau berhasil mah bagus, kalau gagal ? "

"Paman ?" Anak kecil yang sedari tadi terbaring dan menyaksikan perdebatan panjang 2 pria dewasa akhirnya membuka suara.

Fort yang mendengar itu memberikan tatapan tajam kepada sky, kemudian beralih kepada nick.

"Cepatlah"

Fort duduk diam, menyaksikan tangan lihat temannya membela tubuh sky... walaupun sudah di beri obat bius tapi obat itu tidak berpengaruh padanya.

Jadi selama proses percobaan itu, sky tidak henti-hentinya menangis dan berteriak.

Nick merasa iba tapi tetap melanjutkan aksinya karena permintaan fort, fort berdiri di depan sky dan nick. Fort mengikat kaki dan tangan sky agar tidak bergerak liar.

Tangisan kesakitan sky tidak terlalu berisik karena terus ditatap tajam oleh sang paman.

Percobaan pemasangan rahim dan lainnya selesai dalam 2 jam, sky juga tertidur sejam yang lalu.

"Lalu bagaimana kau tau berhasil atau gagal ?sky masih kecil... meskipun aku memerawaninya dia tidak akan hamil karena masih di bawah umur"

"Kau berani memukulku ?" Sergahnya

"Tidak seperti itu juga brengsek, kita tunggu 3 bulan kedepan. Kalau sky merasa sakit yang hebat di bagian perutnya, muntah darah, mimisan atau kejang-kejang berarti hasilnya gagal dan rahim dalam perutnya akan menjadi racun yang merenggut nyawanya"

"Kalau berhasil ?"

"Ya tidak terjadi apa-apa"

"Gue pamit kalau begitu, sky sudah bagun dan gue harus ke jepang 2 jam lagi"

"Kalau berhasil kabari gue dan jaga ponakan lo jangan sampai bablas"

Sesampainya di rumah, fort menggendong sky yang tertidur. Membawanya masuk dan merebahkannya di tempat tidur.

"Paman ?"

"Kenapa ?" Tanya fort datar

"Paman, perut sky sakit dan tidak bisa bergerak"

"Itu karena jahitannya belum kering, jangan banyak gerak dan tidur saja"

"Temani sky"

"Jangan manja"

"Tapi pa__"

Ucapan sky berhenti  dan menutup mata saat melihat tangan pamannya bergerak membuka ikat pinggangnya...

Kepergian fort selama 2 hari membuat sky menjadi anak yang pendiam, mengurung diri di kamar, tidak makan minum, terus menangis. Bahkan perban yang seharusnya diganti kemarin tidak ia lakukan.

Sky juga akan mengamuk dan berteriak histeris jika bibi pengasuh pamannya dan dirinya atau siapapun masuk ke dalam kamarnya.

Fort yang mendapat informasi itu dengan marah membatalkan pertemuannya dengan klien dan menemui sky.

Saat memasuki rumah, fort menendang pintu kamar sky yang di kunci dari dalam. Menyaksikan wajah dan tubuh bak mayat itu.

"Apa kau ingin aku membunuhmu ? KATAKAN" hardik fort.

Sebuah tali melayang ,menyentuh tubuh mulus sky.

Suara teriakan, tangisan terdengar begitu pilu. Anak itu terus memanggil nama sang paman dan memohon agar di lepaskan, namun sang paman terus mencambuk dirinya.

Sky hanya bisa menangis dan menjerit, ia sudah tidak bisa mengatakan apa-apa selain itu.

"Pamaannnn" sky berteriak dan membangunkan pria di sebelahnya.

"Sayang !!! Sky bangun"

"Skyy" teriak fort melihat wajah pucat dan air mata di wajah sky.

"Pamaann,,, sky janji tidak akan nakal lagi. Jangan hukum sky" ucap sky saat membuka mata dan langsung memeluk sang paman.

"Paman tidak akan menghukum sky kalau sky tidak nakal"

"Sky janji, tidak akan nakal lagi"

Fort memberi sky air untuk diminum, kemudian memeluk tubuh bergetar itu.

Fort mengusap lembut air mata dan rambut sky hingga pria kecil itu kembali tertidur. Kemudian ia menyusul sky dengan tangan yang masih memeluk prianya .

.

.

.

.

.

.

Next !!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!