BAB 14

Winda jadi takut pernikahannya sama Kiki terancam batal, karena kehadiran mertuanya Kiki dan harus mencari keberadaan istrinya Kiki sampai ketemu.

"Cari kemana perempuan culun itu Mas, masa cuman karena dia tidak ada kita tidak jadi nikah sih Mas?" tanya Winda dengan cemas sekaligus kesal, kenapa orang tuanya Sintia bisa tiba-tiba datang ke Jakarta.

"Mana Mas tahu Dek, iya sudah kita pergi dari rumah ini sekarang yuk, toh mereka tidak tahu dimana kita tinggal kan sayang, oh iya Ayah dan Bunda rapihkan barang-barang kalian karena bakal ikut kita pindah juga!" perintah Kiki melihat Winda sekaligus melihat kedua orang tuanya.

"Duh meninggalkan rumah ini, bagaimana perabotannya Ki baru saja dibeli masa ditinggal begitu saja sih?" tanya Bundanya Kiki yang tidak ingin perabotan dirumah anaknya ditinggal begitu saja.

"Iya sudah Kiki cari mobil bakter sekarang, lebih baik kalian siapin barang kalian sekalian Usi juga suruh berkemas iya ikut dengan kita." lanjut Kiki yang setuju, barang-barang yang baru dibeli Winda jangan ditinggal begitu saja.

Kiki telefon kenalannya yang punya truk pengangkut barang, supaya bisa angkut sofa, meja makan, perlengkapan masak, dan AC.

**

Budiman memberikan laporan ke Sintia, kalo Budiman sudah berhasil minta Usi kerjain Kiki dan Winda selama kerja di rumahnya Kiki.

"Apa perempuan itu takut dipecat?" tanya Sintia melihat Budiman.

"Awalnya takut Bu, tapi saya jamin jika dia ketahuan sama Kiki, Winda, dan orang tuanya Kiki jangan takut tidak punya pekerjaan, saya akan memberikan uang ganti rugi jadi aman kerjain Winda dan Kiki setiap harinya." ucap Budiman yang berhasil bujuk Usi.

"Tidak masalah ada ganti rugi, di rumah ada Usi yang kerjain Kiki dan diluar rumah ada saya yang kerjain Kiki, kerja yang bagus Budiman saya salut sama pekerjaan kamu selalu berhasil." puji Sintia karena Budiman selalu bisa diandalkan dalam tugasnya selalu berhasil.

Budiman yang mendapatkan pujian dari Sintia merasa senang, karena tidak membuat bos nya kecewa sama pekerjaannya.

**

Ayahnya Sintia baru pulang ke rumah barunya Sintia, karena sudah berhasil kerjain menantu, besan, dan perempuan perusak rumah tangga anaknya.

"Untung Bunda minta kesini sayang, waktunya tepat sekali Kiki habis ditagih sama pemilik kontrakan ditagih sewa dan tidak sengaja ketemu dijalan terus dia cerita apa yang dia lihat langsung deh Ayah manfaatkan situasi buat kerjain Kiki." ucap Ayahnya Sintia merasa puas, sudah kerjain laki-laki yang tidak bisa setia karena seenaknya mau nikah lagi tanpa restu Sintia dan Kiki mengabaikan anaknya.

"Bunda tahu sayang, tadi Bunda lihat dilayar cctv semuanya sayang, Bunda jadi kesal sama plakornya itu tidak ada malu sama sekali seenaknya tinggal dirumahnya Kiki bikin jijik saja." ucap Bundanya Sintia yang sudah tahu semuanya, karena tadi anaknya buka laptop dan melihat monitor cctv di rumah nya Kiki.

"Oh Sintia pasang cctv sayang, terus sekarang Sintia kemana sayang kok tidak ikut pulang?" tanya Ayah nya Sintia yang dari tadi tidak melihat Sintia dirumah.

"Masih kerja Ayah, habiskan kuenya sayang tadi sengaja beli sama Sintia buat kita makan disini sayang." lanjut Bundanya Sintia langsung ambil kue bolu.

Bundanya Sintia tadi belanja banyak sama Sintia sebelum anaknya kembali kerja, karena persediaan cemilan dirumah sudah habis membuat Sintia ajak Bundanya belanja tadi.

**

Kiki kesal sekali karena tidak ada satu pun mobil truk, yang dipesannya sampai dirumahnya padahal sudah telefon kenalannya yang biasa sewa mobil truk.

"Sial disaat butuh semuanya ada kendala begini!" protes Kiki kesal karena tidak ada yang datang sama sekali.

"Aku tidak ingin pergi tanpa bawa ini semua iya Mas, perabotan disini pemberian temen aku yang wajib dibawa pergi sama kita!" tegas Winda yang tidak ingin, semua barang mewah yang sudah dibelinya ditinggal begitu saja.

"Apa kamu coba cari dulu dimana Sintia, sampai kalian sudah resmi menikah habis itu kalian pindah dari sini tidak usah sembunyi-sembunyi dari orang tuanya Sintia dan kamu bilang bakal menceraikan Sintia setelah kalian menikah nanti." ide Bunda nya Kiki yang tidak mau pindah, karena tentunya merepotkan sekali.

"Apa kita ikutin saran Bunda saja Mas, dari pada kita pergi sekarang Mas terus soal bayar kontrakan aku ada uang Mas bisa bantu bayarin dulu bagaimana?" tanya Winda yang setuju sama ide mertuanya.

"Iya sudah Mas ikutin saran kalian saja kalo begitu." lanjut Kiki singkat.

Kiki akan mencoba mencari keberadaan istrinya, sekalian berangkat kerja dan pulang mencari Sintia berharap bisa ketemu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!