Bab 13. Rencana Bu Lastri

"Mbak tidak usah khawatir dengan apa yang harus aku lakukan terhadap keluargaku. Perceraian ku dengan Ayu akan ku urus secepatnya."

"Syukurlah kalau begitu, Mbak hanya mengingatkan saja. Takutnya karena adanya Intan kamu malah abai akan hal itu, juga jangan lupakan dengan kewajibanmu terhadap kedua anakmu biar bagaimanapun mereka tetaplah menjadi tanggung jawab mu."

"Cukup Mbak, jangan terus menerus selalu membuat diriku seolah olah tidak paham dengan semua itu. Aku ingatkan, sebaiknya Mbak tidak perlu ikut campur dalam urusan rumah tanggaku."

Intan merasa geram mendengar perdebatan di antara Rayyan dan Saudara Iparnya yang seolah tidak akan pernah ada habisnya. Setengah berbisik pada Rayyan, dia berkata,

" Sudahlah Mas, sebaiknya kita istirahat saja, aku benar benar lelah dengan semua ini. Aku tidak ingin masalah ini membuatku stress sehingga akan berpengaruh terhadap kandunganku nantinya. Kamu masih ingat kan apa kata dokter ?" Rayyan menoleh sesaat ke arah Intan membenarkan ucapannya. Menghela nafasnya kemudian mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaan Intan.

"Kamu benar, kamu pasti lelah." setelah mengatakannya Rayyan menoleh kearah Mira,

"Ini sudah larut Mbak, kami permisi. Kasihan Intan jika dia disini terlalu lama hanya untuk menyaksikan perdebatan kita. Aku tidak ingin berpengaruh buruk terhadap kandungannya. Ayo sayang." setelah mengatakannya Rayyan bangkit dari duduknya sambil menggandeng tangan Intan dan membawanya masuk ke dalam kamarnya.

Setelah keduanya pergi, Mira melihat kearah Yudi kemudian berkata,

"Lihatlah, mereka berdua selalu membuatku kesal."mendengarnya Yudi menghela nafasnya berat kemudian berkata,

"Sudahlah, biarkan saja. Kita juga tidak bisa berbuat banyak. Yang terpenting bagi kita saat ini adalah kesehatan kedua orang tua kita, terutama Ibu. Kamu sebaiknya untuk sementara ini menginap saja dulu disini, dengan begitu aku merasa tenang."

"Aku memang akan tinggal dulu beberapa hari disini, Mas.

Oh ya, apa Mas juga akan menginap disini?" dengan cepat Yudi menjawab

"Tidak. Cukup kamu saja yang menginap. Kalau begitu Mas pamit, Desi pasti khawatir karena Mas terlalu lama disini. Kamu, tolong katakan pada Ayah dan Ibu kalau Mas pulang."

"Baiklah Mas, aku mengerti."

setelah itu keduanya langsung bangkit dari tempat duduknya, Mira mengikutinya sampai teras depan pintu.

"Hati hati Mas !." Yudi hanya menganggukkan kepalanya kemudian berlalu pergi. Setelahnya Mira berbalik, menutup pintu tidak lupa menguncinya kemudian berjalan menuju kamar kedua orangtuanya.

* * *

Di dalam kamar, setelah Pak Wahyu menyuruh Bu Lastri berbaring di tempat tidur, dia duduk disampingnya memberikan pijatan di kepalanya. Dia yakin tekanan darah tinggi Istrinya naik terbukti dengan keluhan yang dikatakannya setelah mereka masuk ke dalam kamar beberapa saat yang lalu. Beruntungnya, selalu tersedia obat penawarnya untuk penyakitnya itu.

Melihat Bu Lastri yang memejamkan matanya menikmati pijatan yang dilakukannya membuat Pak Wahyu tersenyum kemudian berkata,

"Pijatanku enak ya Bu ?" mendengar ucapannya, Bu Lastri langsung menjawab,

"Lumayan Mas, sakit kepalaku sedikit berkurang. Tapi, kalau Ayu pijatan dia lebih enak." mendengar ucapannya gerakan tangan Pak Wahyu langsung berhenti dan berkata,

"Kapan kamu tidak berhenti memikirkan Ayu, Bu ?" mendengar ucapannya Bu Lastri membuka matanya kemudian berkata,

"Aku tidak memikirkan Ayu, Mas. Hanya saja pertanyaanmu barusan mengingatkan ku padanya. Ketika dia sedang memijat kepalaku, selalu bertanya dengan pertanyaan yang sama dengan yang Mas ajukan."

"Begitu rupanya. Maafkan Mas ya, sudah membuat mu seperti ini. Tapi, apakah sikap kita terhadap Rayyan tidak terlalu berlebihan kan, Bu ?" Bu Lastri bangkit dari pembaringan nya, mengikuti Pak Wahyu duduk sambil menyandarkan kepalanya. Melihat kearah suaminya itu kemudian berkata,

"Tentu saja tidak, Mas. Itu semua tidak sebanding dengan apa yang dia lakukan terhadap Ayu. Mungkin sebaiknya kita harus memberikan dia sedikit pelajaran Mas." Pak Wahyu terdiam sejenak mendengar ucapannya, kemudian berkata,

"Apa rencanamu ?"

"Begini . . ."

Tok tok tok . . .

Suara ketukan di pintu kamar mereka, membuat Bu Lastri tidak melanjutkan ucapannya. Keduanya melihat kearah pintu, Bu Lastri menyuruh Pak Wahyu untuk segera membukakan pintu.

"Coba kamu lihat, Mas !" Pak Wahyu langsung menuruti perintahnya dan segera menuju pintu kamar kemudian membukanya. Melihat Mira pelakunya, dia langsung bertanya ?

"Kamu, Ra ?" mendengar perkataannya, Mira tersenyum kemudian berkata,

"Bolehkah aku masuk ?" mendengarnya, Pak Wahyu berbalik melihat kearah Bu Lastri meminta persetujuan darinya. Melihatnya, Bu Lastri paham akan hal itu dan menganggukkan kepalanya. Pak Wahyu berbalik kearah Mira kemudian berkata,

"Masuklah, Ra." setelah mendapatkan persetujuan dari keduanya, Mira langsung masuk menghampiri Bu Lastri dan duduk di kursi yang ada di samping tempat tidur, sementara Pak Wahyu menutup kembali pintu kamarnya kemudian berbalik menghampiri keduanya.

"Bagaimana keadaan Ibu ?" melihat Bu Lastri yang pucat membuat Mira cemas dengan keadaannya. Mendengar ucapannya Bu Lastri tersenyum, kemudian berkata,

"Kamu tenang saja tidak usah khawatirkan Ibu, sekarang Ibu baik baik saja. Tadinya kepala Ibu sedikit sakit, tapi setelah meminum obat sakitnya sudah berkurang. Setelah cukup beristirahat akan segera sembuh apalagi Ayahmu mengurus Ibu dengan baik." Mira lega mendengar ucapan Bu Lastri, kemudian berkata

"Syukurlah kalau begitu. Oh ya Bu, Mas Yudi sudah pulang. Tadi dia menyuruhku untuk mengatakannya pada kalian." Pak Wahyu mengangguk kemudian berkata,

"Tidak apa-apa, Ra. Kami mengerti, kasihan Desi jika Yudi terlalu lama disini. Lagi pula saat ini keadaan Istrinya lebih penting, hanya tinggal beberapa Minggu lagi dia akan segera melahirkan." perkataan Pak Wahyu membuat Bu Lastri dan Mira terdiam, keduanya membenarkan akan hal itu.

Setelah beberapa saat Pak Wahyu melihat kearah Bu Lastri dan kembali berkata,

"Bagaimana dengan rencana yang akan Ibu katakan. Apa itu ?" Mira dengan cepat bertanya,

"Memangnya rencana apa, Bu. Kenapa aku tidak tahu ?"

"Sebenarnya itu hanya untuk memberikan sedikit pelajaran pada adikmu. Tapi, Ibu juga tidak tahu apakah akan berhasil atau tidak ?"

"Apa itu ?" melihat Mira yang terlihat tidak sabar ingin mengetahui tentang rencananya, Bu Lastri menggelengkan kepalanya. Kemudian setelah beberapa saat melanjutkan ucapannya,

"Mungkin, sebaiknya kita biarkan saja Intan untuk tinggal disini jika Rayyan pergi kembali ke kota untuk bekerja." mendengar ucapannya Mira terkejut kemudian berkata,

"Aku tidak setuju, Bu. Bukankah Ibu yang bilang kalau akan segera menyuruh mereka pergi dari sini ?" Bu Lastri menghela nafasnya berat kemudian berkata,

"Tadinya Ibu berpikir seperti itu. Tapi, keenakan Intan jika terus selalu bersama Rayyan, Ibu tidak ingin seperti itu. Intan juga harus seperti Ayu dulu, mengurus rumah ini dan juga kami. Tapi, setelah Intan melahirkan, mereka harus pergi dari rumah ini." mendengar ucapannya, Mira tetap tidak setuju dengan rencana Bu Lastri kemudian berkata,

"Tidakkah ada rencana yang lain, Bu ?"

"Lalu menurut mu harus bagaimana ? Bisa saja Ibu mengusir keduanya dari rumah ini. Tapi coba kamu pikirkan lagi, Ra. Bukankah jika mereka hidup terpisah dengan Ibu, mungkin saja Rayyan tidak akan lagi memberikan sebagian uangnya pada Ibu ?"

"Tapi, Bu . . ."

"Sudahlah, Ra. Biarkan kami beristirahat, besok kita bicarakan lagi. Kalau kamu punya rencana yang lain, itu lebih baik lagi." Pak Wahyu tidak ingin kesehatan Istri nya terganggu lagi, untuk itu dia berkata begitu.

"Baiklah, maaf Mira mengganggu waktu istirahat kalian." setelah mengatakannya, Mira bangkit dari tempat duduknya kemudian bergegas membuka pintu kamar, menutupnya kembali kemudian berjalan menuju dimana kamarnya berada.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!