Desa Vallius

"i-ibu?! ke-kenapa bisa terluka seperti ini?! siapa yang sudah melukaimu?!"  jawab aleia yang terkejut.

"dimana ayah?! aku tidak melihatnya. ibu jawab aku dimana ayah berada?!"  jawab aleia.

"uuhhuukk. al-aleia tolong dengarkan ibu baik-baik, te-tetaplah bertahan hidup aleia"  jawab ibu aleia

"kenapa ibu tiba-tiba berbicara seperti itu?"  jawab aleia

"mulai sekarang kamu mungkin akan menjalani kehidupan yang begitu pahit. uuhhukk, tetapi jangan menyerah kamu harus tetap maju untuk melewati itu semua"  jawab ibu aleia

"i-ibu?!"  jawab aleia yang menangis.

"dunia itu luas dan kamu mungkin akan menemukan seseorang teman yang baik yang akan menerima mu, kalau kamu menemukan seseorang seperti itu. uuhhuukk, jangan sampai kamu mengkhianatinya"  jawab ibu aleia

"apa yang sedang ibu bicarakan?!"  jawab aleia.

"ma-maaf, kalau kami tidak bisa menjadi orang tua yang baik untukmu. uuhhhukk, maafkan kami aleia dan jaga dirimu baik-baik, kami akan selalu menyayangimu"  jawab ibu aleia

"i-ibu?! jangan tinggalkan aku ibu! kumohon bangunlah!! tidak!!! kenapa ayah dan ibu meninggalkan ku?! kumohon buka matamu bu. tidaaakkkk!!"  jawab aleia yang menangis teriak.

Disuatu ruangan aleia...

"tidak! jangan tinggalkan aku. ayah, ibu"  jawab aleia yang terbangun karena mengingat mimpi tersebut.

"kenapa aku mengingat mimpi seperti itu lagi?"  jawab aleia.

Aku yang sedang melakukan pekerjaan...

Namaku aleia arlyne,saat ini aku berusia delapan belas tahun. sekitar dua hari yang lalu tuan muda leo, mengadakan ulang tahun itu untukku.

Padahal aku tidak ingin merepotkan serta yang lain, akan tetapi tuan muda tetap ingin mengadakannya dan bahkan memberikan sebuah hadiah kepadaku.

Entah kenapa aku merasa senang dan sudah lama sekali aku tidak merasakan hal seperti ini. sejak kejadian itu.

Beberapa tahun yang lalu...

Kami tinggal disebuah desa,yang bernama vallius. desa ini begitu nyaman, serta para penduduk yang ramah dan rumah kami cukup sederhana, meskipun begitu aku berserta orang tuaku tidak mengeluh. kami menjalani kehidupan sehari-hari seperti biasa.

Ayahku bernama gavin yang bekerja diladang sebagai pengantar barang panennya,untuk membiayai kami. begitu juga dengan ibuku bernama laila yang membantu ayah. sedangkan aku,membantu membersihkan rumah dan menyiapkan makanan untuk kami. untuk menghilangkan rasa lelah karena orang tuaku sudah bekerja keras. aku tidak ingin membebani mereka dan aku akan melakukan apa yang aku bisa.

Walaupun kami tidak punya apa-apa. aku bahagia karena aku memiliki ayah dan ibu. dan mereka adalah keluargaku yang berharga...

Aku berharap kami bisa berkumpul seperti ini selamanya. aku berbicara dalam hati.

Akan tetapi, tidak lama sebuah kejadian menimpa keluarga kami...

Itu terjadi ketika ayah dan ibu pulang dan ingin merayakan ulang tahun untukku, aku senang karena mereka tidak melupakannya.

Pagi hari...

"aleia,hari ini ulang tahunmu,apa kamu ingin merayakannya?"  jawab laila.

"i-ibu tidak melupakannya? a-aku pikir ibu melupakannya dan niatku ingin memberi tahu kan kepada kalian,tetapi melihat ayah dan ibu sibuk, jadi aku urungkan saja niatku"  jawab ku.

"mana mungkin ibu melupakannya, lagi pula kamu ini putri ibu satu-satunya. jadi tidak mungkin ibu melupakannya"  jawab laila.

"i-ibu. aku sayang ibu"  jawab ku dengan memeluk karena bahagia.

"oh iya, ayah hampir melupakannya. ayah baru mengingatnya ketika ibumu berbicara kepadamu"  jawab gavin

"hmph...aku benci ayah.."  jawab ku

"hahahaha...ayah hanya bercanda,jangan seserius seperti itu aleia."  jawab gavin

"ayahmu itu hanya bercanda aleia, biarkan saja dia memang seperti itu sejak dahulu"  jawab laila

"ehh, benarkah?! tetapi mengapa ibu menyukainya?"  jawab ku

"hmm, bagaimana ya. entahlah ibupun sudah lupa akan kejadiannya"  jawab laila

"ehh, ayolah bu cerita sedikit saja tentang kalian dahulu"  jawab ku dengan penasaran

"sudah-sudah. aleia kami akan kembali setelah pekerjaan kami selesai, maafkan ayah karena ayah harus mengurus beberapa barang hasil panen"  jawab gavin

"tetapi, kamu tenang saja. begitu kami sudah selesai kami akan segera pulang untuk merayakan ulang tahunmu"  jawab gavin

"ayah, ibu kalian tidak usah khawatir, aku baik-baik saja. aku akan melakukan apapun yang aku bisa disini dan aku akan menunggu kalian pulang"  jawab ku tersenyum dan tidak ingin orang tuanya khawatir.

"anak yang pintar, kalau begitu kami berangkat dulu"  jawab laila

"iya, selamat jalan ayah, ibu"  jawab ku.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!