9

West dan Eme memasuki ruangan baru. Ruang perawatan baru yang dihubungkan dengan tempat latihan mereka, biasanya. Pada basement bawah tanah.

Jalan mereka berdua, penuh pelan-pelan menuju ke tengah-tengah ruangan di depan matanya. Setelah baru saja masuk kedalam.

Serba pelat hitam dan berwarna abu-abu, rasanya semua tempat di basement ini, tidak ada perbedaan. Teknologi mutlak tercanggih yang dilihat untuk pertama kali, membuatnya tercengang.

Tidak ada pembatas, semua kasur berjejer rapi. Kotak-kotak besar dan kecil juga ada di sana—West tidak paham tujuannya.

Tubuh mereka hampir melekat, seperti pasangan muda disini.

Dilihat oleh mata West, dua petugas perawat berbaju putih dan bertopi miring, sibuk menjalankan tugas melayani satu pasien.

Satu ranjang telah terisi satu manusia berselimut. Kakinya bergerak kecil.

"Untung saja masih ada manusia selain kita, ya." Eme tersenyum lega.

West berjalan menghiraukan kalimat Eme, teman barunya. Semakin cepat dan penasaran dengan sahabatnya, West berjalan penuh kewaspadaan.

Erton menatap atas, dimana badannya ikut terbujur lurus menghadap yang sama, pada selimut putih yang menutupi setengah tubuhnya.

"Kau baik-baik saja?"

"Ya." Erton menutup kedua matanya. Dia tidak mengucap sesuatu lagi.

Satu perawat membuat tubuh West berjalan kebelakang. "Jangan ganggu pasien disini, kalian berdua," ucap perawat mengotak-atik layar diafragma pernafasan milik Erton.

"Apa dia baik-baik saja, perawat?" West memajukan dirinya.

Perawat pun berbalik melihat anak muda, penuh pertanyaan mengesalkan. Kami didorong paksa dari perawat tadi, untuk menjauhi kasur Erton.

"Apa dia baik-baik saja, perawat?" sekali lagi, West menanyakan hal yang sama.

"Anak ini baik-baik saja. Masalah kejut listrik membuatnya memiliki banyak alergi." Perawat mengatur napas. "Dia temanmu?"

"Iya, saya temannya."

"Kamu sudah tau kan tentang masalah kesehatan temanmu ini?"

"Tidak. Sama sekali tidak. Sebelum datang ke tempat ini, memang tidak pernah mengalami kejut listrik."

"Darimana asal kalian berdua?"

"Saya dari kota Greny, dan dia dari kota Dispath."

"Saya beritahu langsung saja." Perawat menunda kalimatnya, lantas diteruskan lagi. "Sangat rawan mengalami ruam merah apabila pertama kalinya merasakan kejut listrik. Semua seragam yang diantar ke kamar-kamar kalian, seutuhnya adalah berisi aliran listrik, jika ada yang melanggar peraturan disini."

West mengedip tidak percaya. Satu fakta, dia terima dalam-dalam. Eme melirik West, penuh kebingungan.

"Jam berkunjung sudah habis. Silahkan keluar." Perawat meninggalkan kami berdua.

Eme melihat pandangan menyamping. "West? kamu baik-baik saja?" tangannya mengelus pundak West.

West menggeleng. Lembutan tangan dari Eme seketika dilepaskan paksa. Anak penuh penasaran, berjalan cepat mendekati perawat yang ditemuinya.

"Oh!" Perawat membuka mulut kaget. "A-ada apa ini?"

"Berikan informasi lagi, perawat." Desak West, menekan suaranya ke wajah perawat itu.

Eme yang panik, berlari menahan tubuh West. Beberapa kali Eme lakukan untuk menariknya menjauh. Kakinya ditekan sebisanya, kepada lantai besi.

"Kami tidak bisa memberitahu apa lagi kepadamu. Kami tidak bisa membantu lagi."

"Apa?"

"West, hentikan!" Eme mengernyit meminta. Menggenggam pundak West sebisa telapak tangan yang dipegangnya.

Perawat tidak bisa mengatakan kata-katanya.

Gelang yang dipakai pada lengan West, memunculkan kilatan listrik. West terjatuh lemas pada lengan.

Situasi menjadi sedikit melenggang sejenak. Remasan tangan ke seragam perawat, akhirnya dapat dilepaskan begitu dua tangan West dilepas paksa.

"Harus situasi sekarang, huh?" West heran kepada gelang yang diaktifkan.

West kesusahan mengatur napasnya. Beberapa kali dia keluarkan melalui mulutnya, sambil berjongkok mengatur strategi.

Pintu terbuka dengan sendirinya. Empat petugas menangkap paksa tubuh West dan Eme. Menariknya keluar tanpa menunggu lama.

Petugas tadi syok melihat kondisi kami. Berdiri kaki, tidak tau mau melakukan apa.

Pintu bekerja dengan sendirinya. Dua petugas berlari menuju ke tempat kami.

"Apa yang kalian lakukan?!" Eme dibawa paksa terlebih dahulu. "Apa ini?!" dua telapak tangannya sengaja memukul dua dada petugas, seperti anak kecil.

West ikut diseret keluar oleh tangan-tangan petugas berseragam lengkap. Satu petugas memegang lengan atas bagian kiri, dan satunya memegang lengan atas bagian kanan, bersama-sama.

Pintu menutup sendirinya, menggunakan mesin.

West dan Eme telah berdiri pada luar pintu tadi. Masih dalam pegangan empat petugas, salah satu perawat muncul dari dalam ruangan tadi. Di tangannya telah terbawa suntik ukuran sedang.

"Hei, apa ini?!" West meraung-raung menghindar.

Eme tidak bisa mengedip matanya. Eme juga bertindak yang sama seperti West, laki-laki di sampingnya.

"Lakukan sekarang, Sus." Satu petugas menyuruh.

Perawat tadi mengangguk. Satu suntikan mengenai leher Eme, lebih awal. Dalam sepuluh detik, kedua mata Eme menjadi menutup.

West yang melihatnya, seketika membuat marah. Dua tangan West, digerakkan acak. "Eme! Eme! sadarlah, Eme!"

Tidak ada balasan dari Eme, West mencoba menendang lutut satu petugas dengan kaki kirinya. Disusul menendang petugas satunya. Dua pegangan tadi, merenggang sebentar.

Dalam kesempatan kecil, West mengeluarkan satu kekuatan yang dimiliki. Menghempaskan dua petugas, akhirnya dikeluarkan jelas.

Perawat yang kaget, menjadi berlarian masuk kedalam pintu. Suntikan tadi jatuh begitu saja.

"Eme! Eme! bangun!" West menampar kecil pipinya.

Eme tergeletak jatuh, dengan mata yang merapat. Dua tangan dan dua kaki direntangkan lemas.

"Dia masih tidak bisa bangun!" West berbicara dalam suasana genting. Dilihat dari jauh, petugas tadi mulai bangun. "Eme, maafkan aku."

West berlari yang dia bisa.

Satu pintu dilewati dengan mudah. Larinya cepat dan jauh, dari dua petugas yang mengejarnya.

"Nak, tunggu!" satu petugas berkata kepada West, sambil berlari.

"Aku bukan anakmu!"

Gelang yang dipakai West, mendadak aktif kembali. West terjatuh untuk kedua kalinya. Lengannya tidak mudah menahan serangan kejut listrik.

Untung saja anak itu dekat dengan pilar ruang latihan. Digesernya pelan-pelan sampai bisa menekuk tubuhnya, West duduk dibawah, dan mengamati sekitar.

"Semoga mereka tidak mencari sampai sini."

Hologram wanita muncul. "West, hentikan usahamu sekarang."

"Kau lagi?"

"Benar, West. Maafkan aku, untuk sekarang, West."

"Untuk apa?"

Keringat muncul berlebihan, ditambah ucapan membingungkan dari hologram gelang itu, membuatnya bimbang.

Listrik kejut nampak paling jelas di matanya. Warna putih ukuran kecil menggerogoti permukaan kulitnya, langsung.

West terjatuh untuk kesekian kalinya, sejak dia bertarung dengan orang-orang disini.

"Lemah." West meninju lantai yang dia bisa, sisa tenaga.

Tubuhnya lemas dan tidak terperdaya.

Dua tangan menangkap tubuh West, mendadak. Diteruskan dua tangan memegang tubuhnya lagi. Menyeret paksa ke tengah-tengah cahaya lampu.

Hologram menyala terang. "Ada saatnya kami harus bertindak seperti ini, West." Kemudian mati begitu saja.

"Hei, apa maksudmu, hologram?!" West berteriak sendiri kepada gelang yang dipakai.

Tubuhnya meraung-raung meminta kebebasan kepada dua petugas tadi, yang dikejarnya.

Satu perawat muncul membawa satu suntikan yang sama seperti tadi.

"H-hei, tu-tunggu dulu!" sepatah demi sepatah kata, West ucapkan penuh kengerian dan kegelisahan.

"Sshhtt." Perawat wanita mengarah jari telunjuk ke bibirnya.

Tabung kecil berisi cairan aneh, bergerak masuk kedalam leher West Bromwich ketika anak itu masih sadar. Setelahnya, cairan tadi telah habis.

Pandangan kabur, tidak jelas kepada dua matanya. Wajah perawat di depan matanya langsung, seperti garis-garis aneh. Diikuti juga penglihatan pada tempat-tempat yang ditonton itu, mendadak blur.

Serangan tubuh seketika berhenti pelan. Anak itu terpengaruh dalam obat biusnya.

Dia terlelap cepat, tanpa bersuara berisik.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!