Vera menangis

Hari ini Vera merasa kesal dengan teman-tamannya yang terus saja membahas kuliah. Mereka sangat bersemangat untuk masuk perguruan tinggi, Bahkan diantara mereka sudah ada yang selesai mendaftar.

"Kalau aku gak kuliah, pasti uang jajan ku akan dikurangi, trus pasti aku harus bantu pekerjaan Bunda, masak, beres-beres rumah, trus ngantar pesanan pelanggan,. Ya ampun, bisa hitam aku kalau terus mondar mandir ngantar pesanan pelanggan Bunda. Semua gara-gara Hana nih,. Dia belum balas Budi malah pergi ke kota dengan alasan kerja.. Kalau aku kerja kira-kira aku kerja bagian apa ya? Aku sih gak mau kerja kek Hana, aku mau kerja diruangan ber AC, gaji besar, trus kerjanya gak sulit,. Tapi kerja apa ya? Tau ah,. Malas banget mikirin kerja, tapi aku lebih malas untuk kuliah, otak ku udah capek untuk belajar.. Tapi malu juga kalau gak kuliah, aduh kok ribet banget hidup ku." ucap Vera yang terus berpikir sepanjang jalan setelah pulang dari sekolah.

Aaaaa Bruk

Vera tiba-tiba oleng dan tercebur ke selokan depan Masjid yang tidak jauh dari rumahnya.

Pak Yahya yang baru keluar dari Masjid setelah sholat Zuhur melihat Vera jatuh, ia segera menolongnya. Membantu Vera keluar dari selokan. Sedangkan motor Vera berjarak dua meter didepannya dengan kondisi ban depan masuk ke selokan. Jamaah mesjid lainnya membantu mengangkat motor dan meletakkan motor Vera dipinggir jalan. Adam mencoba menyalakan motor Vera, beruntung motor itu bisa hidup.

"Kamu bisa pulang sendiri?" tanya pak Yahya

Setelah membantu Vera yang tampak kuat berdiri dengan pakaian basahnya.

"Iya, bisa." jawab Vera dengan wajah pucat karena terkejut tiba-tiba jatuh ke selokan.

Vera berjalan menghampiri motor metiknya yang masih dikerumuni banyak orang.

Pandangan Vera tertuju pada seorang pemuda dengan kulit putih terawat, tinggi dan sangat tampan, masih memegang stang motor milik Vera. Vera mendekati motornya, Adam segera melepaskan tangannya dari stang motor Vera dan mundur beberapa langkah.

"Trimakasih." ucap Vera sambil melihat dengan jelas wajah Adam yang bersih dan sangat ganteng.

"Ya, hati-hati lah." ucap Adam melihat Vera sebentar kemudian pergi ketempat pak Yahya berdiri.

Vera mengangguk dan melaju dengan motor metiknya dengan perasaan malu.

"Bapak kenal dengan anak SMA itu?" tanya Adam saat menghampiri pak Yahya.

"Kenal, dia itu sepupu Hana, namanya Vera." jawab Pak Yahya.

"Oh, sepertinya mereka sebaya." ucap Adam

"Iya, setau ku mereka sekolah di tempat dan tingkat yang sama." jawab pak Yahya.

"Hana pasti kelihatan cantik memakai seragam sekolah, aku jadi pengen lihat Hana memakai seragam sekolah nya." ucap Adam didalam hatinya sambil tersenyum membayangkan ia mengantar dan menjemput Hana yang memakai seragam sekolah

"Ayok pulang." ucap pak Yahya membuat Adam berhenti berkhayal tentang Hana.

Mereka pulang dengan berjalan kaki. mereka melewati rumah pak cik Hana baru setelah itu masuk ke pekarangan rumah pak Yahya.

Vera masih berada dihalaman depan rumahnya, ia mengamati bagian motor nya yang lecet. Vera melihat pak Yahya dan Adam yang berjalan beriringan, Vera terus memperhatikan sampai kedua nya masuk kedalam rumah pak Yahya.

"Ya ampun, cowok ganteng itu, ternyata tinggal disebelah rumah ku.. Aku harus kenalan sama Abang ganteng itu, mandi dulu ah." ucap Vera sambil meninggalkan motornya begitu saja didepan rumahnya

"Dari mana Vera?' tanya Hana heran melihat Rok Vera yang basah.

"Ini semua gara-gara kamu, jadi gak usah sok peduli." jawab Vera sambil berlalu dihadapan Hana, ia masuk ke kamarnya. Vera segera melepas pakaian seragamnya dan mandi.

"Emang aku berbuat apa sama dia? Dasar aneh." ucap Hana dan pergi kekamar Bibi memastikan Bibi telah selesai makan dan meminum obatnya.

"Hana, Bibi mau duduk diteras depan. Ayok bantu Bibi kesana." ucap Bibi merasa sudah ada angsuran dan sedikit bertenaga.

"Baiklah." ucap Hana melihat Bibi telah menghabiskan makan siangnya. Kali ini Bibi hanya memegang tangan Hana untuk berjalan keluar rumah.

Bibi tersenyum melihat teriknya matahari siang yang sudah beberapa hari ini tidak bisa dilihatnya, angin berhembus dengan kencang mengibaskan rambut mereka.

Meraka duduk lesehan diteras rumah.

"Hana, lihatlah bodi motor Vera, tergores. sepertinya dia jatuh. Kapan ya kejadiannya?" tanya Bibi yang melihat lebih dulu goresan di motor Vera.

Hana teringat Vera pulang dengan Rok basah siang ini.

"Aku tidak tahu Bi, tapi sepertinya Vera baik-baik saja sampai siang ini." jawab Hana

"Syukurlah, kalau Vera baik-baik saja. Mungkin hanya motor nya yang tumbang. Hana, sebentar lagi acara perpisahan sekolah mu, Bibi harap kamu bisa mengikuti acara perpisahan itu, itu momen yang hanya terjadi sekali dalam hidup mu." ucap Bibi

"hmm, aku juga berharap bisa ikut acara perpisahan Bi, jika aku tetap disini sampai acara perpisahan tiba aku takut nanti tidak diterima untuk bekerja lagi. Tapi jika aku kembali ketempat kerja, aku takut tidak di izinkan pulang karena sudah izin sekarang." jawab Hana bingung harus bagaimana

"Apa kau menyimpan nomor hp bos mu? Biar Bibi yang memberitahu bos mu, semoga dia bisa memberi mu izin tambahan sampai acara perpisahan mu tiba ." ucap Bibi

Acara perpisahan Hana hanya tinggal empat hari lagi.

Ucapan Bibi membuat Hana ingat, jika Ihsan pernah memberinya kartu nama. Bagi Hana pemilik sekaligus bos utamanya adalah Ihsan karena Ihsan lebih tua dari Adam, Hana ingat sewaktu Umi datang kekantor menyebutkan jika Ihsan dan Adam adalah anaknya.

"Bi, tunggu disini dulu ya. Aku mau kedalam mencari kartu nama bos ku." jawab Hana

Bibi mengangguk, Hana segera kekamar Bibi nya. Semenjak datang dari kota barang Hana memang diletakkan dikamar Bibi dan Hana tidur dikamar Bibi untuk menjaga Bibi.

Hana mengeluarkan semua barangnya dari dalam tas untuk menemukan kartu nama itu.

"Alhamdulillah dapat. Semoga pak Ihsan mau memberiku Izin tambahan dari yang di berikan kak Adam sebelumnya." ucap Hana.

Hana kembali ke teras.

"Bibi, ini nomor bos ku." ucap Hana sambil menyerahkan kartu nama Ihsan kepada Bibinya.

Vera yang dari tadi mengikuti Hana keluar rumah langsung mengambil kartu nama itu.

"Vera kau tidak sopan sekali, berikan kartu itu pada Bibi." ucap Hana geram dengan ulah Vera yang main serobot.

"IHSAN PRATAMA, manager RM. Lintas Sekawan. Wauuu,. Hebat juga kau punya kartu nama seorang manajer. kenapa kau bisa memiliki kartu nama manajer mu? Kau menggodanya?" ucap Vera membaca kartu yang ia pegang, membuat Hana makin geram.

"Jaga mulut mu Vera, aku tidak serendah itu. Kembalikan kartu nama itu " ucap Hana dengan suara lantang.

"Jika kau mau ambil saja." ucap Vera sambil membawa kartu nama itu kearah selokan depan rumahnya.

Hana berlari mengejar Vera, keduanya saling berebut kartu nama itu, Hana terlalu kuat untuk menjadi lawan Vera.

Vera meremas kuat kartu nama itu dan melemparnya ke selokan. Itu jalan satu-satunya yang terlintas dibenak Vera agar Hana tidak mendapatkan kartu nama itu karena tenaga Vera semakin kalah.

"Ampun Hana, kartu itu tidak lagi ditangan ku. Lihatlah." ucap Vera mengembangkan kedua jari tangannya dengan posisi ia telah tertelungkup di tanah dan Hana duduk diatas punggungnya.

"Sialan, diaman kau membuangnya?" ucap Hana sambil menjambak rambut Vera

"Aauuuu sakit, lepaskan Hana." ucap Vera sambil menahan rambutnya agar tidak semakin ditarik Hana.

Hana segera meredam emosinya dan mencari kartu nama itu di sekitar mereka bergulat dan di selokan.

Vera meringis karena tubuh dan kepalanya terasa sakit dihajar Hana. Vera memeluk Bunda nya dan menangis di pelukan Bundanya.

Bibi menenangkan Vera dan menasehatinya agar tidak lagi mengganggu Hana.

"Makanya jangan suka usil, Hana itu tenaganya kuat, gak kayak kamu loyo. Sudah nangisnya, malu dilihat orang." ucap Bibi menenangkan Vera.

Hana melihat Bunda yang memeluk Vera dengan penuh kasih sayang. Hana merasa iba dengan nasibnya, benar atau salah dia tidak akan pernah mendapat pelukan sehangat itu dari ibunya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!