Zheyara sedikit shock saat mengetahui daun apa yang digunakan untuk membalurkan wajah dan leher Miangji yang sudah menghijau itu.
Zheyara mengetahui daun apa itu, itu adalah daun mata sari merak putih.
Daun mata sari merak putih adalah salah satu obat langka yang digunakan untuk pengobatan yang tingkatnya juga sudah sangat parah dan tidak ada obatnya seperti yang sedang dialami oleh Miangji.
Meskipun harga daun itu sangat mahal dan juga sangat susah didapatkan, tetap saja fungsi asli daun itu tak lebih hanya untuk meredakan dan menetralkan reaksi yang ditimbulkan racun saja, tidak untuk menyembuhkan apalagi digunakan sebagai penawar racun.
Racun ini penawarnya sangat susah untuk didapatkan. Kalaupun ada yang bisa membuat penawar racun ini juga membutuhkan waktu yang sakral dan langka.
Karena selain untuk membuatnya yang harus menunggu bulan purnama merah tiba, begitu juga untuk membuat penawarnya yang hanya bisa di waktu tertentu yaitu pada saat tahun kabisat yang hanya terjadi 4 tahun sekali.
Tentunya juga hanya bisa dibuat di dua waktu saja yaitu pada saat matahari terbit atau terbenam.
Zheya terdiam seperti sedang memikirkan sesuatu, "Kemungkinan besar orang yang memberikan racun ini juga mempunyai penawarnya, tetapi mengingat susahnya penawar itu dibuat jadi itu belum pasti."
"Maaf ayah, apakah ayah sudah menyelidiki tentang kasus ini? Apakah ayah sudah menemukan pelaku atau pun jejaknya?" tanya Zheyara pada Kaisar Rembaya.
"Ayah sudah menyuruh beberapa mata-mata ayah untuk menyelidiki kejadian yang menimpa Miangji sore ini Zheya, bahkan ayah juga turut mencari tahunya sendiri sedikit demi sedikit, tetapi ayah belum mendapatkan bukti dan jejak yang jelas tentang pelaku itu dan racun itu," jelas Kaisar Rembaya.
"Apakah kau mengetahui sesuatu tentang hal ini anakku, atau kemungkinan-kemungkinan besar penyebabnya? Dan tentang racun itu?" Kaisar Rembaya mencecarnya dengan banyak pertanyaan.
"Aku memang mengetahui sesuatu, tapi maaf ayah, hatiku menolak untuk mengatakannya sekarang, dan aku rasa sekarang ini aku tidak perlu untuk berbicara yang aneh-aneh dulu termasuk tentang teh beracun yang diminum Miangji itu."
"Aku juga menemukan sedikit kejanggalan dari tempat itu, tempat di mana sebelumnya aku juga menemukan gelas berisi teh itu sore itu, andai saja aku mencurigainya waktu itu, pasti adik Miangyi tidak meminumnya dan terkena racun itu."
"Aku juga masih belum bisa percaya sepenuhnya jika yang meracuni Miangji adalah musuh yang memiliki dendam kusumat pada keluarga kami, karena prajurit yang berjaga di kekaisaran ini juga sangat ketat, mungkin saja ada salah satu anggota keluarga kekaisaran sendiri yang berkhianat."
"Astaga, warna tubuh Miangji sudah berubah menjadi biru, sepertinya racun itu bereaksi dengan sangat cepat aku harus segera mendapat penawarnya sebelum racun itu merenggut nyawa adik Miangji, aku tidak akan membiarkannya." Zheya menggelengkan kepalanya.
"Zheya, apakah kau tahu sesuatu?"
tanya Kaisar Rembaya lagi sambil menatap mata Zheyara dengan penuh harap dan rasa ingin tahu.
Zheyara pun tersadar dari lamunannya.
"Tidak ayah, aku tidak mengetahuinya, maaf aku harus pergi sekarang."
Ucap Zheya lalu buru-buru bangkit dari duduknya lalu bergegas keluar ruangan meninggalkan mereka semua dan para tabib yang sedang mengobati Miangji.
Mereka pun terheran-heran melihat Zheyara yang tergesa-gesa pergi meninggalkan ruangan itu, mereka menduga bahwa Zheyara mengetahui sesuatu yang tidak mereka semua ketahui.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments