Part 10

“sudah sampai” Karina memandang keluar kemudian tersenyum manis ke arah Victor

“terima kasih Vic”

setelah mengatakan itu Karina segera keluar dari mobil, Victor hanya menatap Karina sejenak dan  tidak mengatakan apapun.

Setelah itu mulai menjalankan kembali mobilnya.

Meninggalkan Karina yang masih berdiri di depan rumahnya.

Karina memasuki rumahnya dan menghempaskan tubuhnya ke sofa.

"Meski akhirnya dia kembali bersikap dingin, setidaknya aku bisa melihat dirinya dari dekat"  gumamnya sembari tersenyum

Sementara itu.

Victor baru menyadari jika tubuhnya memanas.

Tanda bahwa malam ini akan muncul bulan purnama sempurna.

Victor mengeram.

Kedua mata merah dan taringnya muncul.

Disekitar punggungnya terasa terbakar, pertanda sayap agungnya ingin segera dibebaskan.

Victor kembali mengeram dan mencengkram setir mobilnya dengan erat.

Di lain tempat

Keempat Demon yang berada di dalam apartemen merasakan hal yang sama.

Namun tidak separah yang dirasakan oleh Victor.

Ray bangun dari duduknya dengan kedua matanya yang sudah memerah sempurna, tanduk yang bertengger di atas kepalanya dan menampilkan kedua taring tajam yang muncul di antara belah bibir nya.

Sayap nya juga sudah bersiap untuk keluar dari persembunyiannya.

Sedangkan Yohan malah sudah menjadi sosok Iblis yang sempurna.

Karena Victor tidak ada di antara mereka, jadilah Yohan memimpin ketiga Demon untuk menemukan dimana Pangeran Kegelapan sekarang berada.

Semua termasuk Vero hanya bisa menurut kata Yohan.

Mereka semua pergi ke tempat dimana Victor kemungkinan berada.

Yaitu kuil kosong.

Kuil yang terletak di perbatasan kota.

Tempat yang sering mereka gunakan untuk berubah wujud tanpa takut di ketahui oleh manusia.

Dan benar saja.

Di dalam kuil itu. Victor sudah berubah sepenuhnya.

Dengan jubah hitamnya, kedua mata yang memerah tajam, .

dengan jubah hitamnya, mata merah tajamnya, tanduk yang gagah dan jangan lupakan sayapnya yang besar dan indah dengan warna hitam gelap kemerahan seperti perpaduan warna hitam dan merah darah.

para Demon yang berada di sekitar Victor merasakan ketakutan.

mereka bisa merasakan kekuatan sayap Victor yang begitu kuat, belum lagi aura Victor yang kuat menguar dari dalam tubuhnya.

bagaimana jika kekuatan Victor benar - benar sempurna nantinya?

pastinya Sang Pangeran Kegelapan akan semakin sulit untuk ditaklukan.

di sisi lain

bangsa Vampir tengah gelisah karena kekuatan yang sangat pekat dapat mereka rasakan.

semua Vampir duduk dengan gelisah.

semuanya pasti juga merasakan itu.

entah dari bangsa manusia atau makhluk lainnya.

yang jelas sekarang Pangeran Kegelapan itu sudah benar - benar kembali menjadi Demon yang sesungguhnya.

karena Gerhana Bulan Merah hanya kurang 2 minggu lagi.

dan malam ini adalah Purnama Sempurna makan Pangeran Kegelapan memutuskan membebaskan sayapnya.

“Sia! kekuatannya pasti sudah sangat besar” kata salah satu Vampir.

dan disetujui oleh Vampir lainnya.

“Pangeran Kegelapan tidak sekuat ini, aku yakin itu. Aku yakin ini Lucifer, dan bukan Pangeran Kegelapan” kata Pemimpin Vampir

“apa kau yakin ini Lucifer? darimana kau tahu jika Pangeran Kegelapan tak sekuat ini?” 

Pimpinan Vampir itu menyeringai

“Hades yang memberitahuku”

*** 

keempat Demon menatap Victor yang sedang memandangi bulan yang hampir berada di posisi sempurna.

mata tajamnya menatap bulan di atas sana.

Yohan dan Zayan tiba - tiba tersentak merasakan amarah melingkupi tubuh Victor.

bahkan Vero yang merasakannya pun langsung memeluk erat kaki Yohan karena takut.

Zayan memberanikan diri berdiri di hadapan Victor.

Ia mencoba menatap mata Victor yang terlihat merah sempurna, pertanda bahwa Sang Pangeran Kegelapan benar - benar marah saat ini.

namun Zayan maupun Yohan tidak bisa mengetahui alasan di balik kemarahan Victor.

padahal tidak biasanya Victor seperti ini.

saat Zayan tengah serius memikirkan perubahan Victor.

tiba - tiba Victor mengeram dan membentangkan sayapnya dan terbang begitu saja, membuat keempat Demon terkejut.

“Kakaaak!!!” teriak Vero

“Kak! kita harus mencegah Kak Victor pergi ke markas Vampir!” kata Vero membuat ketiga Demon membulatkan matanya.

“Apa?! jadi Victor sudah tahu markas Vampir yang akan merampas Karina?!” pekik Yohan

Vero mengangguk.

meski Yohan dan Zayan tak bisa mengetahui apa masalah Victor karena tertutupi oleh sesuatu, tapi Vero masih bisa mengetahuinya karena saudara sekandung Sang Pangeran Kegelapan.

“sebaiknya kita ikuti dia” ajak Ray.

keempat Demon akhirnya setuju dan terbang mengikuti Victor.

sampai akhirnya Victor mendarat di sebuah tempat terpencil.

kedua matanya menyorot tajam bangunan besar yang ada di hadapannya.

Victor tak bergeming dan hanya menatap tajam bangunan tersebut.

sementara Ray dan Yohan sudah memegangi Victor agar tak nekat melakukan apa yang ada di pikirannya saat ini.

sementara itu para Vampir yang berada di dalam bangunan tersebut merasa semakin tercekik karena merasakan kekuatan besar itu semakin dekat dan sangat terasa.

Pemimpin Vampir menyuruh anak buahnya masuk ke sebuah ruangan rahasia agar tidak terlalu merasakan kekuatan Iblis yang kemungkinan sedang berada di sekitar mereka.

Vero memegang tangan Victor.

Victor yang merasakan sebuah tangan kecil yang mencoba menggenggam tangan besarnya menunduk menatap adiknya yang terlihat ketakutan.

Vero memberanikan diri memeluk Kakaknya dan melepaskan tangisnya

air mata yang semerah darah itu mengalir melalui pipi gembulnya.

“Vero takut jika Kakak seperti ini” lirih Vero

Victor menghela nafasnya panjang dan memutuskan untuk berjongkok dan memeluk adiknya.

“maaf jika Kakak membuatmu takut” Victor mengelus punggung kecil Vero

“bagaimana jika sekarang kita berburu saja. aku yakin kau pasti lapar” Vero mengangguk dengan semangat.

dia memang sangat lapar saat ini.

Victor membawa tubuh Vero dalam gendongannya dan memberi kode ketiga temannya untuk mengikutinya.

membuat ketiga nya bernafas lega.

setidaknya Victor tidak gegabah untuk menyerang markas para Vampir itu.

*** 

Bulan Purnama telah sempurna.

Victor bersama Vero sudah berada di dalam sebuah rumah mewah dan megah milik seorang menteri pemerintahan.

Victor mengisyaratkan Vero untuk menuju kamar sang pemilik rumah sementara Victor menuju ke arah kamar putri dari si pemilik rumah.

Cheryl

Victor menatap Cheryl yang tengah terlelap nyenyak dengan seringai mengerikan di wajahnya.

dengan pelan Victor membawa tubuh Cheryl keluar rumah dan membaringkannya di bawah cahaya bulan purnama.

di kedua mata Victor, Jiwa Cheryl begitu lezat jika di santap.

tanpa basa - basi Victor langsung memejamkan kedua matanya dan menyerap Jiwa dan darah Cheryl.

seketika kedua mata Victor semakin berwarna merah menyala, sayapnya berubah menjadi merah darah, dan Victor merasakan kekuatan tengah mengalir di dalam tubuhnya.

tak beberapa lama, Vero keluar dari rumah itu dengan mata merah menyala dan jangan lupakan senyum mengerikan yang terpatri di wajahnya.

Victor yang melihat itu menyeringai dan mengajak Vero untuk segera pergi sana.

Victor menyuruh Vero untuk menunggu di kuil kosong, dan Vero mengangguk menuruti perintah Sang Kakak.

sementara Victor pergi ke rumah Karina untuk menjalankan rencana selanjutnya pada  wanita tersebut.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!