“entahlah … mungkin karena kita saudara?”
Victor mengacak surai Zayan
“kau benar, karena kita saudara”
Zayan menatap Victor menuntut penjelasan
“aku bertemu dengan Belial” jawab Victor singkat membuat Zayan mengerutkan alisnya.
“untuk apa?” Victor membuka tutup botol kedua dan meminumnya
“meminta penjelasan” Zayan meraih botol lain dan ikut minum
“lalu apa katanya?” Victor menghela nafasnya jengah mengingat penjelasan Belial tadi.
“Legion melarangnya menjelaskan padaku alasannya, tapi Belial memberikanku beberapa kata kunci yang harus aku cari sendiri jawabannya, seperti kekuatan abadi, kekuatan tersembunyi, dua jalan roh yang begitu kelam, pengganti” jelas Victor pada Zayan yang tengah menggaruk kepalanya tak mengerti dengan penjelasan Victor.
“apa maksudnya? kenapa Legion dan Belial sama saja?!!” Victor hanya dapat tersenyum melihat saudaranya yang ikut frustasi sama dengan dirinya.
“kau pasti sangat bingung” Zayan menepuk bahu saudara tirinya memberi semangat
“aku heran kepadamu. di hadapan Demon maupun manusia lain kau sangat dingin dan seolah tak peduli. tapi saat bersamaku kau manja seperti bayi besar dan sangat berperasaan. Apa kau benar Demon?” tanya Victor yang membuat Zayan memukul lengan saudara tirinya itu
“Ya!! Tentu saja aku Demon!! Kenapa? kau tidak suka? sebaiknya kau berkaca karena kau juga sama saja!!” Victor merangkul bahu Zayan
“aku semakin meragukan jika kau Demon jika kau seperti ini” Zayan mendengus karena Victor terus saja mengejeknya.
“aku seperti ini hanya pada saudaraku saja asal kau tahu!” sungut Zayan membuat Victor terkekeh.
memang benar jika Zayan selalu bertingkah menggemaskan jika sudah berkumpul dengannya ataupun Yohan. Zayan seperti lupa akan jadi dirinya sendiri yang seorang Demon.
tapi saat bersama manusia maupun Demon lain, sisi Demon nya benar - benar muncul.
Ia akan menjadi sangat dingin dan cuek pada sekitarnya.
apalagi saat bertarung. Zayan tak kenal ampun, sama seperti dirinya.
“baiklah …. baiklah kau memang Demon”
“oh iya … tadi kau bilang Belial mengatakan kekuatan abadi? mungkin saja alasan kau harus memakan Roh suci itu kau akan mendapatkan kekuatan abadi”
Victor berfikir sejenak.
alasan yang masuk akal
dia akan menyimpan alasan ini dan akan mencari tahu sisanya.
“tidak sia - sia Ibu Savira melahirkan anak yang pintar” ujar Victor
“Ya!! kau ingin berkelahi denganku?”
belum sempat Zayan melayangkan pukulan
Victor dengan cepat mengunci leher Zayan dengan lengannya
mereka melakukan pertengkaran dan perdebatan kecil seperti saudara pada umumnya.
namun jika hal ini dilihat oleh Vero. adik kandung Victor
Ia yakin Vero akan sangat marah karena merasa kakaknya dikuasai oleh Demon lain.
jadi Yohan dan Zayan terkadang tidak punya kesempatan untuk bergurau dengan Victor saat mereka berada di Castle.
tapi selama di bumi, Yohan dan Zayan bebas melakukan sesukanya tanpa takut Vero akan melihat mereka bersama kakak kandungnya.
Victor memang Demon yang sangat menyeramkan.
tapi Ia tidak pernah bersikap acuh pada keluarganya, terutama Ibu dan juga saudaranya.
kadang hal itu membuat Yohan dan Zayan heran, sebenarnya Victor itu Demon atau malaikat?
tapi saat dalam medan tempur atau memangsa, Yohan dan Zayan langsung percaya seratus persen bahwa Victor seratus persen Iblis saking menyeramkan nya.
“kira - kira Vero marah tidak ya saat tahu jika di bumi aku dan Yohan menguasai mu” Victor terkekeh sedikit melonggarkan kuncian nya pada leher Zayan.
saat hendak menjawab. sebuah suara menginterupsi nya.
“Kak Victooor!!!
***
Sebelumnya, di Kerajaan Kegelapan
Vero terus saja menangis meraung - raung.Mata merahnya terus mengalir air mata yang berwarna merah darah.
Vero yang masih belia itu terus saja memukul - mukul ayahnya.
Berharap sang ayah luluh dan mengijinkannya turun ke bumi. Tempat dimana kakaknya berada.
Levia menatap Lucifer dengan pandangan memohon.
"Sudahlah Damian, biarkan Vero melihat kakaknya, Ia pasti sangat merindukan Victor. Aku juga sangat merindukannya. Ayolah!! Apa kau tidak merindukan ketiga putramu di sana?" Damian menghela nafasnya.
"Aku merindukan mereka juga. Baiklah kita pergi ke bumi bersama Levia" Vero memekik senang karena akhirnya sang Ayah lebih terlihat seperti Ayah dan bukan Raja Kegelapan saat tidak berada di tahta.
Meskipun Vero Demon yang masih kecil, tapi Vero paham jika ayahnya hanya bisa menjadi sosok Ayah jika bukan di tahta.
jika di tahta Ayahnya adalah Lucifer Sang Raja Kegelapan dan Ibunya Leviathan Ratu Kegelapan.
tapi jika sedang berada di luar tahta, Ayahnya adalah Damian dan Ibunya Anna sebagai Ayah dan Ibu dari dirinya dan Kakaknya.
sebenarnya Vero benci dengan gelar Ayah dan Ibunya. Lucifer dan Levia.
karena membuat mereka jauh darinya dan Kakaknya.
Ia bersyukur karena Kakaknya belum mempunyai gelar resmi, masih berposisi sebagai Prince Darkness.
saat Victor harus dihukum oleh Ayahnya.
Vero menangis karena tak ingin ditinggalkan oleh Victor.
maklum saja, Ia selalu menghabiskan waktunya dengan Kakaknya itu, maka dari itu Vero selalu merindukan Victor.
seperti sekarang ini.
Ia sudah berada di ruangan dimana Victor dan Zayan berada.
“Kak Victor”
Victor membelalakkan matanya kaget melihat Vero dengan senyuman lebarnya berada di ruangan nya bersama Ayah dan Ibunya.
“Vero! Ayah! Ibu?! kalian disini?” Sang Ibu tersenyum hangat dan memeluk putra kesayangannya.
“apa kabar Vic?” tanya Sang Ibu membuat Victor tersenyum
“beginilah Ibu” Victor memeluk Anna erat
“Kak … hiks … Vero merindukan Kakak" Victor memeluk Vero erat dan berulang kali menciuminya.
"Kakak juga" Vero menatap Victor dengan pandangan sedih. Ia begitu merindukan Kakaknya. Lalu arah pandangnya menatap Zayan yang masih berada di belakang Victor dengan sengit.
"Cih … kau pasti senang kan, bisa mendapatkan segala perhatian dari Kakak ku" kata Vero sinis membuat Zayan menyeringai ke arah Vero.
"Tentu saja, aku sangat diperhatikan oleh Kakak mu disini" mendengar itu Vero melotot ke arah Zayan.
"Yaa!! Kau!!
Victor hanya terkekeh melihat tingkah Vero dan Zayan yang tidak pernah bisa akur.
Victor kemudian menatap sang Ayah.
"Sampai kapan aku harus berada di bumi Lucifer?" tanya Victor dengan nada dingin khas dirinya.
Damian menatap tajam putranya itu.
"Sampai kau benar - benar sudah bisa mengendalikan nafsumu akan Roh manusia. Kau pikir aku tak tau bahwa kau selalu mendapat teguran dari si malaikat maut itu?"
Victor mendengus mendengar pernyataan Ayahnya.
Vero pun menatap Ayahnya dengan tatapan memohon agar sang Kakak bisa kembali ke istana kegelapan.
"Kau masih harus menemukan jawaban dari apa yang Belial katakan padamu. Dan kau juga akan mengetahui siapa sebenarnya dirimu di bumi. Jadi gunakan waktumu dengan baik. Kau boleh kembali saat kau benar - benar sudah bisa mengontrol nafsumu atau nanti di saat tahtamu terancam dan aku tidak bisa mengatasinya"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments