Part 18

"Tolong jelaskan padaku" pinta Karina

Ketiga Demon itu saling bertatapan, dan akhirnya Zayan mengangguk dan berjalan mendekati Karina.

Membawa wanita itu untuk duduk di salah satu sofa yang ada di kamar Victor.

"Kau sudah lihat bukan?  jika kami bukan manusia seperti dirimu, kami adalah Demon. Makhluk yang selama ini sedang kau cari kebenarannya karena tanda yang ada di lehermu memang pemberian dari Demon. Lebih tepatnya Victor yang memberikan tanda itu padamu"

Karina memandang Victor yang sedang dipapah ke atas ranjang oleh Yohan dan Ray dengan pandangan kecewa

"Victor menyembunyikan hal ini demi kebaikanmu" lanjut Zayan

"Kebaikan apa? Aku kecewa … aku sangat kecewa karena dia membohongiku, dia seolah berpura - pura tidak mengetahui apapun tapi ternyata dia sendiri yang merencanakan semuanya"

"Aku minta maaf atas nama Victor, tapi semua yang Ia lakukan memang untuk kebaikanmu, Victor membantah Ayahnya demi dirimu, sekalipun Ia tahu Ia akan musnah dia rela demi menjaga dirimu. Jujur saja sebelum bertemu denganmu Victor memang sudah merencanakan hal buruk. Tapi setelah dekat denganmu Ia bahkan menentang Sang Lucifer Ayahnya sendiri. Bahkan dia sempat berpesan untuk melindungi jiwamu dari Vampir dan Demon yang menginginkan darah dan jiwamu. Dia memilih musnah dari pada mengikatmu bersamanya karena dia ingin menjaga perasaan dan kehidupanmu" ucap Zayan

Setidaknya memberikan sedikit bumbu - bumbu kebohongan bisa membuat Karina sedikit percaya dan berubah pikiran.

Apapun akan  Ia lakukan demi keselamatan Victor.

Karina terdiam dan menundukkan kepalanya.

Ia masih tidak menyangka jika Victor melakukan banyak hal demi dirinya.

Jujur ia tidak bisa memutuskan apa yang harus Ia lakukan sekarang.

Perasannya masih sama.

Masih menyimpan rasa untuk Victor.

Ia tidak mungkin membiarkan Victor musnah begitu saja.

Tapi … 

ia juga masih ingin hidup seperti manusia normal.

Karina tidak ingin berubah menjadi Demon dan meninggalkan kehidupan manusianya.

*** 

Di Kerajaan Kegelapan

Vero terus saja mencari tahu apa yang terjadi pada terjadi pada kakaknya.

Ia tahu ada sesuatu yang buruk tengah menimpa sang kakak.

Ia benar - benar takut terjadi sesuatu pada kakaknya.

Dengan berbekal sedikit keberanian Vero memutuskan untuk memberanikan diri mencuri kunci gerbang Kerajaan untuk pergi menuju bumi menemui kakaknya.

Ia tidak peduli jika Ia akan dihukum nantinya, yang terpenting adalah Ia harus menemui Victor.

Vero melihat penjaga gerbang masih dalam keadaan waspada.

Ia terus berusaha berfikir dan mencari cara agar bisa menyelinap keluar.

Setelah berpikir cukup lama, akhirnya Ia menemukan cara untuk melakukannya.

Vero mengecoh penjaga.

Setelah berhasil secepat kilat Ia pergi keluar.

Ia masih hafal bagaimana caranya ke tempat kakaknya berada.

"Kak …. Tunggu aku … aku harap kau baik - baik saja"

Setelah menempuh beberapa menit

Vero muncul di dalam apartemen Victor melalui jendela yang terbuka secara tiba - tiba.

Nera yang berjaga di balik jendela hanya membiarkan anak bungsu dari Raja Kegelapan untuk masuk, dan kembali berjaga jikalau ada Demon lain yang menyerangnya untuk berusaha masuk.

"Vero?"

Vero membolakan kedua matanya saat melihat keadaan kakaknya yang terbaring lemah di atas tempat tidurnya.

Ternyata apa yang Ia baca benar - benar terjadi pada kakaknya.

Bahkan lebih mengerikan dari yang digambarkan salah satu buku yang Ia baca.

Vero memutuskan untuk mendekati kakaknya, mengabaikan ketiga Demon dan Karina yang menatapnya penuh tanda tanya.

Ia menyentuh tubuh kakaknya, namun dengan cepat langsung menarik tangannya saat merasakan suhu badan Victor yang sangat panas.

Merasakan hal itu membuat Vero menitikkan air matanya.

Bagaimana bisa kakaknya masih bertahan dengan rasa panas ini?

Dengan pelan Vero membaringkan tubuhnya di samping tubuh Victor.

Tangannya kembali terulur menyentuh wajah kakaknya.

Memilih mengabaikan rasa panas pada tangannya.

Vero kembali menangis, sayapnya yang masih belum Ia sembunyikan menguncup layu, seakan ikut bersedih.

Zayan  tak tega melihat Vero

Si Demon jahil dan periang berubah menjadi murung seperti itu.

Lebih baik melihatnya usil daripada bersedih.

Yohan menatap Karina penuh harap

"Vero sangat membutuhkan Victor sebagai pelindung dan juga pembimbingnya. Meski kami semua adalah Demon, kami tetap membutuhkan Victor untuk mempertahankan peradaban kami. Apalagi Vero, Kakaknya adalah  segalanya bagi Vero. Aku tidak bisa membayangkan jika Vero tanpa kakaknya akan seperti apa dirinya, Belum lagi istana kami. Victor adalah calon Raja Kegelapan yang abadi, tanpa dia kami semua akan musnah" jelas Yohan.

Karina menatap Yohan dengan tatapan kosong.

"Apa yang akan Victor lakukan padaku?" Tanya Karina dengan nada dingin.

"Tadinya Ia ingin memakan jiwamu, tapi setelah Ia dekat denganmu. Dia lebih memilih musnah daripada harus menyakiti dirimu. Lotus di lehermu hanya sebagai pengikat agar Ia selalu bisa melindunginya. Victor hanya akan bertahan 7 hari, dengan merasakan rasa sakit yang hadir setiap jamnya dan akan selalu bertambah. Hanya kaulah yang bisa membebaskannya dari rasa sakit karena kuncup Lotus di punggungnya"

Karina terdiam beberapa menit

Setelah itu memutuskan berjalan menghampiri Vero.

Ia memeluk Vero yang berbaring di samping Victor.

"Selamatkan Kakakku …. Tolong selamatkan dia. Aku tidak ingin kakakku musnah. Aku yakin kakakku tidak akan memakan jiwamu. Aku mohon" 

Vero masih berwujud Demon seutuhnya, tapi anehnya Karina tidak merasa takut.

Karina mencium kening Vero kemudian membelai wajahnya dengan lembut.

Karina kemudian mengangguk dan tersenyum membuat semua yang melihat hal itu melongo.

"Aku mau jiwaku diikat dengan Victor. Aku sangat menyukai kakakmu Vero, meski aku kecewa padanya karena sempat merencanakan  sesuatu yang buruk padaku. Tapi aku rasa itu tidak sebanding dengan pengorbanannya saat ini. Aku rela menjadi apa saja untuknya, asalkan Ia selamat dan bisa tetap menjadi pelindung kalian semua" Vero tersenyum lebar kemudian memeluk Karina dengan erat.

"Terima Kasih" ucap ketiga Demon bersamaan.

"Karina" bisik Victor

"Apa kau benar - benar sudah yakin akan melakukan ini? Kau akan menjadi bagian dari kami jika kau melakukan upacara pengikatan jiwa" tanya Yohan

"Aku yakin"

"Baiklah, bersiaplah kita akan pergi ke Kerajaan Kegelapan untuk melakukan upacara pengikatan jiwa"

Karina mengangguk.

Meski tak bisa dipungkiri sekarang Ia sangat takut.

(Maafkan Karina Papa Mama) batin Karina

Karina dipakaikan jubah hitam yang sama dengan yang digunakan oleh para Demon.

Sesekali Ia memejamkan kedua matanya dan menghembuskan nafasnya perlahan.

Mencoba mengusir rasa ragu di pikirannya.

"Apa semua sudah siap?" Tanya Ray 

Semua mengangguk termasuk Karina

"Sekali lagi aku tanya, apa kau sudah yakin dengan keputusanmu?" Tanya Yohan memastikan jika saja Karina ingin berubah pikiran.

Walaupun pertanyaannya tidak berguna karena, jika saja Karina memutuskan untuk membatalkan keputusannya, Ia akan tetap menyeret wanita itu ke Kerajaan Kegelapan untuk tetap melakukan upacara pengikatan jiwa.

Terpopuler

Comments

putri arni

putri arni

serius, karina mau berubah jadi demon? /Cry/

2024-02-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!