13- Kesal

Kring! kring! kring!

Bunyi alram hpnya Fita berserta geteran yang kuat membuatnya terbangun.

"Saatnya memulai hari ini" batinnya.

Setelah selesai mandi, sarapan Fita pun seera berangkat dengan di antar oleh adiknya Fero.

Terlebih dahulu Fero mengantar Fita ke kampusnya.

"Fitaaaaa" Suara senang yang terdengar dari Siska.

"Wah, senangnya lo sis, ada apa?"

"Bahagia bukan senang lagi Fit! Ferdi nembak gue ternyata loh!"

"Benaran, selamat kalau begitu ya, jadikan motivasi mu belajar!" Fita berkata sambil berjalan menuju kelas mereka.

"Pastiii!" jawab Siska.

Lagi-lagi Fita dan Siska 1 kelas karena mengambil jurusan yang sama.

Waktunya sudah untuk masuk kelas mereka, menuju dosennya datang, dosen yang di tunggu tidak berapa lama pun datang.

"Pagi anak-anak" seru Pak Dosen.

"Pagi Pak!" teriak murid kelas Fita.

Hari ini, hari pertama mereka di bangku kuliah, mereka pun hanya mempelajari dasar-dasar dari pelajaran yang dosennya ajarkan hari ini, waktu berlalu begitu cepat sudah menujukan sebentar lagi akan masuk waktunya istirahat.

Fita dan Siska keluar dari kelasnya, berjalan menuju kantin.

"Hai beb" sapa Ferdi ke Siksa ketika mereka bertemu di kantin kampus.

Siska pun menoleh dan melambaikan tangannya kearah kekasihnya.

"Kalian jadian!?" tanya Rio.

"Iya donk bro, gue kan gantle!" bermaksud menyindir Nico, Ferdi menjawabnya.

"Boleh gabung?" tanya Ferdi ke Fita.

"Boleh"

Siska yang lagi memesan makanan pun kembali.

"loh kog duduk di sini beb?" tanyanya Siska kepada Ferdi.

"Tadi udah izin sama Fita, biar bisa dekat beb!" kata Ferdi

"Mual" kata Rio dan Nico bersamaan.

Nico yang kini memperhatikan Fita, tanpa berkedip, entah kenapa.

"Gue ke toilet dulu ya" kata Fita sambil beranjak dari kursinya.

Ternyata di kantin Widi dan teman-temannya sudah memperhatikan Fita, dan pas Fita ingin ke toilet mereka pun mengikuti kemana arah kaki Fita.

"Arah toilet" seru nela.

"Gue punya ide" kata Widi, sambil berbisik kepada teman-temannya ia berkata.

Hesti melihat Fita telah masuk ke toilet, Widi segera menghampirin bilik yang dimana ada Fita berada.

Ceklek! bunyi pintu yang terkunci dari luar, Fita yang berada didalam pun kaget, "aduh, siapa yang kunciin gue!" batin Fita.

"Rasain lu" seru Widi.

"Kak Widi itu suara kakak, kenapa kakak mengunci gue di sini?" tanya Fita.

"Sama saja kesalahan lo sama yang lalu, apa lo masih tidak mengingatnya?" Widi berkata dari luar pintu sambil sedikit tertawa.

Fita pun berpikir apa ini lagi gara-gara Nico.

"Lo, kemarin pulang di antar Nico kan, uda gue ingatkan jangan dekatin NICO" teriaknya, kebetulan suasana toilet sepi tidak malu Widi berbuat hal jahat terhadap Fita.

"tu kan!" batin Fita.

"Gue tidak mendekatin Nico, Nico saja yang kemarin sore berniat mengantarkan gue pulang dan gue sudah menolaknya, tetapi gue di paksa!" jawab Fita dari dalam toiletnya yang terkunci dari luar.

Fita tidak mengetahui jika waktu dia pulang di antar oleh Nico, Widi melihatnya, jika ia tau Widi melihatnya, dia pun benar-benar tidak akan naik ke motor Nico.

"Gue gak mau tau, ini pelajaran buat lo yang sudah berani mendekatin Nico!" kata Widi.

"Rasain lo, jangan genit-genit ke gebetan Widi!" teriak Hesti.

"Bener" timpal Nela.

Di luar sana ada seorang pria yang sedang menguping pembicaraan antara Fita dan Widi.

"tinggalin dia, ayo kita pergi" ajak Widi ke teman-temannya.

sesampainya mereka di pintu luar, Widi dan teman-temannya bertemu dengan Nico, ya pria tadi yang menguping pembicaraan mereka adalah Nico.

"Wid, gue tegaskan sama lo, Gue sama lo enggak ada apa-apanya, dan jangan pernah berharap gue akan menyukai elo, dengan cara kotor lo ini, dan 1 hal lagi jangan lo sakitin Fita, sampai ini terulang lagi, lo bakal tau apa yang akan gue perbuat ke lo dan teman&teman lo!" dengan mata tajam Nico berbicara.

Teman-teman Widi hanya diam saja, mereka sangat takut melihat Nico saat ini.

"Tapi Nic, gue suka sama lo!" kata Widi.

"Gue enggak!" jawab Nico dan berlalu ke dalam toilet wanita dimana Fita berada.

Widi dan teman-temannya pun terdiam, Widi merasa sangat malu di perlakukan begini.

"Tolongggggg! siapa saja di luar tolong gue!" sambil mengedor-gedor pintu toiletnya Fita berteriak.

Ia tau tadi sebelum masuk toilet, toilet ini sepi dan memuluskan rencana Widi.

Krek! pintu terbuka, " makasi sudah nolong gue" sekali Fita perhatikan siapa yang menolongnya ternyata Nico.

"Lo, gak kenapa-kenapa kan?" tanya Nico sedikit cemas.

"enggak" jawab Fita pendek.

"mengapa lo disini, jangan nambah masalah buat gue, dari awal ketemu elo sampai sekarang gue selalu dapat masalah" kesal Fita.

"Maaf Fit" Nico meminta maaf dengan langsung memegang jari jemari Fita, dia pun terkejut langsung menariknya.

Mereka pun terdiam sesaat, Fita pun segera saja keluar tanpa ingin berbicara lagi dengan Nico. Ternyata tadi setelah Fita pamit ke toilet, Nico pun ikut pamit ke toilet, dan betapa terkejutnya dia melihat hal tersebut di toilet. Nico pun menyusul di belakang Fita.

"Kog lama Fit?" tanya Siska.

"Tadi gue di kerjain sama Widi dan teman-temannya, mereka mengunci gue dalam toilet dan untungnya memang ada yang nolong gue, tapi orang itu juga yang buat gue dalam masalah ini" kata Fita.

Nico hanya bisa menghela nafas panjang, ia tidak ingin membuat Fita makin kesal terhadapnya.

"Apa beraninya mereka begitu?" tanya Ferdi.

"Apa si gak berani dari seorang Widi, cewek agresif! Terang Rio.

"Tunggu aja nanti ku balas, ini bukan hanya sekali tapi udah ke 2 kali!" jawab Siska.

"Bener beb?" tanya Ferdi ke Siksa.

Fita sedang mengatur nafasnya, menenangkan dirinya.

"Bener beb, nanti la gue ceritain ke elo!" kata Siska ke Ferdi.

Fita memesan ulang makanannya, dia memesan mie kaldu dengan cabe 7 butir, ia ingin makanan yang sangat pedas ketika dia sedang kesal.

"Gila, banyak cabenya, mienya sebungkus" kata Ferdi langsung.

"hust" Siska sambil meluruskan telunjuknya di depan bibirnya, agar Ferdi diam dulu, dan yang lain mengerti.

Siska sangat paham jika saat ini Fita sedang sangat kesal, jika Fita merasa dia sangat kesal, dia suka makan, makanan peda-pedas.

"huaaaa, suut", pedas sekali bagi Fita di lidahnya.

Semua yang melihatnya hanya diam dan ada yang mengelengkan kepalanya.

"Udah tenang dikit gue!" Fita yang selesai makan mienya.

Episodes
1 01- Fita Angela
2 02- Pertemuan pertama
3 03- Nico Prahtama
4 04- Pertemuan yang kedua
5 05- Galau
6 06- Pilihan Fita
7 07- Ujian
8 08- Setelah Lulus
9 09- Bertemu Lagi
10 10- Bertemu Lagi 2
11 11- Suasana Baru
12 12- Masa Orientasi
13 13- Kesal
14 14- Merasa di lindungin
15 15- Mama Nico
16 16- Semakin Dekat
17 17- Sedikit Menjaga Jarak
18 18. Waktu Senggang
19 19- Sebuah Masa Lalu
20 20- Harus Bagaimana
21 21- Masa Libur Telah Usai
22 22- Masalah Rendi
23 23- Harus Kuat
24 24. Lebih Bersemangat Lagi
25 25- Membuka hati
26 26- Membuka Hati 2
27 27- Bahagiakah Kita
28 28- Dilarang Berteman
29 29- Mama Fita
30 30- Memilih Menjaga Jarak
31 31- Seperti Tidak Saling Mengenal
32 32- Bermimpi Tentang Nico
33 33- Melamar Kerja
34 34- Tidak Sengaja Bertemu
35 35- Setelah Pertemuaan kembali
36 36- Berada Dikantor
37 37- Ketahuan Mama
38 38- Sebuah Pernyataan
39 39- Diam-Diam Menjalin Cinta
40 40- Kencan
41 41- Kecurigaan Mama Fita
42 42- Berbohong Lagi
43 43- Undangan Pernikahan
44 44- Pesta Pernikahan Siska Dan Ferdi
45 45- Tidak Mendapat Izin
46 46- Memberanikan Diri Bertemu Mama Fita
47 47- Memberanikan Diri Bertemu Mama Fita 2
48 48- Tiba-tiba Dijodohkan
49 49- Tiba-tiba Dijodohkan 2
50 50- Mengurung Diri
51 51- Mengurung Diri 2
52 52- Berdamai Dengan Keadaan
53 53- Makan Malam Keluarga
54 54- Kedekatan Keluarga Fita Dengan Cristian
55 55- Kabar Mengejutkan
56 56- Ketertarikan Cristian Terhadap Zelfi
57 57- Tentang Zelfi dan Cristian
58 58- Mengejar Cinta Zelfi
59 59- Lagi-lagi Fita Kecewa
60 60- Keputusan Akhir Fita
61 61- Kecurangan Akan Terbongkar
62 62- Kesedihan Hati Fita
63 63- Kerinduan Tetapi Apa Daya
64 64- Saatnya Pergi
65 Maaf
66 65- Di Bandara
67 66- Merasa Ada Yang Hilang
68 67- 4 tahun berlalu
69 68. Kecelakaan
70 69. Operasi
71 70. Siapa Pendonornya?
72 71. Ternyata
73 72- Nico Sadar
74 73- Waktu untuk Nico & Fita
75 74- Bukan Angin Segar
76 75. Fita ???
77 76- Kesembuhan Fita
78 77- Ingatan Fita
79 78. Saling Memaafkan
80 79- Restu
81 80- Lamaran
82 81- Pernikahan Fita & Nico ( End)
83 Curhat ku
84 Novel Baru ku
85 karya baru ya teman-teman, terima kasih
86 Hal Baru
Episodes

Updated 86 Episodes

1
01- Fita Angela
2
02- Pertemuan pertama
3
03- Nico Prahtama
4
04- Pertemuan yang kedua
5
05- Galau
6
06- Pilihan Fita
7
07- Ujian
8
08- Setelah Lulus
9
09- Bertemu Lagi
10
10- Bertemu Lagi 2
11
11- Suasana Baru
12
12- Masa Orientasi
13
13- Kesal
14
14- Merasa di lindungin
15
15- Mama Nico
16
16- Semakin Dekat
17
17- Sedikit Menjaga Jarak
18
18. Waktu Senggang
19
19- Sebuah Masa Lalu
20
20- Harus Bagaimana
21
21- Masa Libur Telah Usai
22
22- Masalah Rendi
23
23- Harus Kuat
24
24. Lebih Bersemangat Lagi
25
25- Membuka hati
26
26- Membuka Hati 2
27
27- Bahagiakah Kita
28
28- Dilarang Berteman
29
29- Mama Fita
30
30- Memilih Menjaga Jarak
31
31- Seperti Tidak Saling Mengenal
32
32- Bermimpi Tentang Nico
33
33- Melamar Kerja
34
34- Tidak Sengaja Bertemu
35
35- Setelah Pertemuaan kembali
36
36- Berada Dikantor
37
37- Ketahuan Mama
38
38- Sebuah Pernyataan
39
39- Diam-Diam Menjalin Cinta
40
40- Kencan
41
41- Kecurigaan Mama Fita
42
42- Berbohong Lagi
43
43- Undangan Pernikahan
44
44- Pesta Pernikahan Siska Dan Ferdi
45
45- Tidak Mendapat Izin
46
46- Memberanikan Diri Bertemu Mama Fita
47
47- Memberanikan Diri Bertemu Mama Fita 2
48
48- Tiba-tiba Dijodohkan
49
49- Tiba-tiba Dijodohkan 2
50
50- Mengurung Diri
51
51- Mengurung Diri 2
52
52- Berdamai Dengan Keadaan
53
53- Makan Malam Keluarga
54
54- Kedekatan Keluarga Fita Dengan Cristian
55
55- Kabar Mengejutkan
56
56- Ketertarikan Cristian Terhadap Zelfi
57
57- Tentang Zelfi dan Cristian
58
58- Mengejar Cinta Zelfi
59
59- Lagi-lagi Fita Kecewa
60
60- Keputusan Akhir Fita
61
61- Kecurangan Akan Terbongkar
62
62- Kesedihan Hati Fita
63
63- Kerinduan Tetapi Apa Daya
64
64- Saatnya Pergi
65
Maaf
66
65- Di Bandara
67
66- Merasa Ada Yang Hilang
68
67- 4 tahun berlalu
69
68. Kecelakaan
70
69. Operasi
71
70. Siapa Pendonornya?
72
71. Ternyata
73
72- Nico Sadar
74
73- Waktu untuk Nico & Fita
75
74- Bukan Angin Segar
76
75. Fita ???
77
76- Kesembuhan Fita
78
77- Ingatan Fita
79
78. Saling Memaafkan
80
79- Restu
81
80- Lamaran
82
81- Pernikahan Fita & Nico ( End)
83
Curhat ku
84
Novel Baru ku
85
karya baru ya teman-teman, terima kasih
86
Hal Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!