02- Pertemuan pertama

Fita dan Siska pun berkeliling terlebih dahalu melihat lihat apa yang bisa mereka beli atau mereka butuhkan.

Setelah puas berkeliling dan tidak ada yang mereka ingin beli, akhirnya mereka ke area permainan.

"wowwww asiknya kalau kita punya mobil begini ya Fit" Siska berkata sambil tetap fokus ke depan layar dan setir mobil dalam permainan nya.

"Bermimpi saja dulu kita Sis" Fita

Mereka bermain balap mobil

"Hahahaha, asik!" Berseru bersama.

Setelah puas bermain mereka pun keluar dari area permainan

"Sudah agh capek ketawanya" Kata Fita sambil tertawa bersama.

sambil menghentikan aktifitas mereka di permainan.

Mereka pun berjalan santai menuju ke sebuah tempat untuk bersantai dan minum bersama.

"Sis, lo mau pesan apa, gue jus alpukat aja" Fita bertanya kepada Siska

"Es sanghai aja deh, sepertinya enak banyak buahnya" sambil membayangakan lagi makan es sanghainya Siska menjawab.

Tidak berapa lama mereka menunggu pesanan masing-masing pun sudah datang.

"Mari makan" seru Fita.

Mereka menyantap makanan dalam diam, sambil sesekali memperhatikan sekeliling, tiba-tiba saja bahu fita tersentak, walau tidak keras hanya kekagetan yang ia dan siska rasakan.

"Aduh!!! Siapa si main nabrak-nabrak bahu ku, gue lagi menikmatin jus ku" Fita merasa geram.

Siska terdiam karena dia melihat dua orang pria tampan depan matanya.

Mode marahnya sudah mau keluar meledak

"Ferdi, ngapaen lo dorong gue, liat nya jadinya nabrak orang lain kan" kata pria yang barusan menabrakkan dirinya ke fita.

"Duuuhh! Sorry enggak sengaja gue dorong elu, soalnya pas kita jalan ini kanan kiri kursi sempit bah" sambil cengir si Ferdi.

"Sorry! Maaf, maaf ya enggak sengaja!" Pria itu meminta maaf dengan rasa bersalahnya. "Ini tadi temanku enggak sengaja ke dorong gue"

"Maaf ya sekali lagi"

Fita hanya diam aja karena masih menahan emosinya.

"Lo berdua minta maaf enggak sama Fita" bentak Siska.

Langsung saja Fita berkata

"Apa lo bilang maaf? Lo tau enggak bahu gue sakit dan disini jadi berantakan gara-gara lo berdua yang kurang kerjaan" jawab Fita ke dua pria itu.

"Iya maafkan kami ya ladies, maaf teman gue ini loh yang nabrak, kenalin gue Ferdi Putra Angga dan lo pada siapa namanya?"

Dengan bangga Ferdi mengenalkan dirinya. Orang pertama yang diajak berkenalan adalah Siska.

"Siska Pratiwi" jawab Siska, dengan muka ketus.

"Gue saja belum jawab permintaan maaf kalian, lo sudah berani berkenal" pandang Fita ke Ferdi

"Sudahlaah maafkan kami, jangan galak-galak" jawab pria tadi

"Gue Nico Prahtama dan lo" sambil mengulurkan tangannya ke Fita.

"Fita Angela" singkat padat dan jelas Fita menjawab.

"Oke gue maafin kalian, lain kali kalian jangan bercanda sampai kelewat batas, dalam keadaan tempat bergini lagi!" Kata Fita.

"Sudah yuk Sis, kita pulang saja, capek gue, enggak mood lagi" langsung aja Fita berjalan dan langsung diikutin Siska dibelakangnya

Kedua pria itu pun benggong saja melihat kepergian mereka.

Nico dan Ferdi pun langsung pergi meninggalkan tempat itu juga, tetapi tiba-tiba Ferdi mengajak Nico untuk mengejar Fita dan Si gaska, karena Ferdi berniat meminta nomor telepon Siska.

Setelah melihat kedua gadis itu.

"Siska boleh minta nomor telepon lo enggak?" Dengan mata puppy eyes.

"Haha, lucu liat Ferdi begitu!" Batin Siska

Sedangkan dalam batin Fita "ngapaen itu dua orang mengejar kami si"

"Sudag puas minta nomornya" teriak Nico dari jarak jauh karena enggak mau ketemu Fita dan Siska.

"Oke bro, sudah,hehe" sambil ketawa Ferdi.

"Sis mengapa sih elo kasi nomor lo ke Ferdi, modus kali itu orang" Fita kesel.

"Enggak apa-apa lah Fit, lagian Ferdi ganteng apa lagi waktu tadi pakai puppy eyesnya, yak ampun unyu kali pengen cubi" jawab Siska

"Ya sudah ayok pulang kita, capek dengan kejadian tadi" Fita sambil berjalan

"Iya de, tapi ada-ada saja lo fit, gitu saja capek" jawab Siska

Fita sudah tidak menjawab langsung saja berjalan menuju parkiran mengambil helm dan kunci motornya lalu menghidupkan motornya dan melajukannya menuju rumah mereka masing-masing, tentunya tidak melupakan Siska.

Setelah menurunkan Siska, Fita pun pulang menuju rumahnya.

"Ma, Pa, Fita pulang" sambil masuk menuju kamarnya untuk segera mandi menghilangkan penat yang ia rasa karena kejadian dengan Nico dan Ferdi.

"Ia nak" jawab serempak papa mama Fita.

papa Fita biasa di panggil Johan Sebastian.

"Fitaaaa, makanan sudah siap, cepat makan selagi sayur masih panas hangat, nanti kalau sudah dingin enggak enak loh" mama sambil menata sayur di meja makan.

"Iya ma!" Fita Sambil berjalan keluar dari kamar setelah ia mandi.

Papa dan adik Fita sudah menunggu di meja makan, Fita mempunyai adik laki-laki bernama Fero Sebastian.

"Iihhh kakak ini lama keluar dari kamar, kami sudah lapar ini, iyakan pa" seru Fero ke Fita sambil juga meminta dukungan papanya.

Papanya hanya menggangguk sambil senyum sedikit, maklum papa Fita orang yang tidak banyak bicara tetapi sangat sayang kepada kedua anaknya.

"Sudah-sudah, ayok makan! Katanya sudah lapar, kog malah ribut" mama sambil duduk d kursi makan.

Selesai makan semuanya , Fero kembali ke kamarnya biasa pekerjaan anak laki-laki , dia sangat suka dunia game, sedangkan mama papa dan Fita masih setia di meja makan.

"Fit, kog mama perhatiin kamu dari pulang mall tadi bete gitu" tanya mama sambil mengupas buah jeruk

"Itu loh ma, tadi siang di mall, Fita lagi asik-asiknya minum jus, tiba-tiba ada yang nabrak bahu Fita, padahal Fita lagi duduk itu, sakit loh ma, gara-gara dua orang cowok seusia Fita la, bercanda sambil jalan di kanan kiri yang banyak kursi itu, eh gak sengaja temannya ke dorong kena deh Fita" Fita bercerita.

Papa Fita hanya memperhatikan dua wanita yang disayanginnya sedang mengobrol

"Lalu orangnya ada minta maaf enggak" tanya mama

"Ada ma" sambil senyum Fita menjawab mamanya karena tiba-tiba dia mengingat kejadian tadi dan merasa lucu walau juga ada kesalnya.

"Lagian kamu paling tadi pun enggak sakit gimana itu bahu, kamu sajakan yang langsung marah-marah" celoteh mama.

Karena mama dan papa Fita sangat mengetahui bahwa anaknya ini sangat la keras orangnya, kuat, mandiri enggak mungkin hanya hal kecil dia rasakan terus.

"Iya ma " jawab Fita.

"Papa mau ke kamar dulu mau menelepon teman papa"

"Ok pa" jawab mama dan Fita berbarengan.

Episodes
1 01- Fita Angela
2 02- Pertemuan pertama
3 03- Nico Prahtama
4 04- Pertemuan yang kedua
5 05- Galau
6 06- Pilihan Fita
7 07- Ujian
8 08- Setelah Lulus
9 09- Bertemu Lagi
10 10- Bertemu Lagi 2
11 11- Suasana Baru
12 12- Masa Orientasi
13 13- Kesal
14 14- Merasa di lindungin
15 15- Mama Nico
16 16- Semakin Dekat
17 17- Sedikit Menjaga Jarak
18 18. Waktu Senggang
19 19- Sebuah Masa Lalu
20 20- Harus Bagaimana
21 21- Masa Libur Telah Usai
22 22- Masalah Rendi
23 23- Harus Kuat
24 24. Lebih Bersemangat Lagi
25 25- Membuka hati
26 26- Membuka Hati 2
27 27- Bahagiakah Kita
28 28- Dilarang Berteman
29 29- Mama Fita
30 30- Memilih Menjaga Jarak
31 31- Seperti Tidak Saling Mengenal
32 32- Bermimpi Tentang Nico
33 33- Melamar Kerja
34 34- Tidak Sengaja Bertemu
35 35- Setelah Pertemuaan kembali
36 36- Berada Dikantor
37 37- Ketahuan Mama
38 38- Sebuah Pernyataan
39 39- Diam-Diam Menjalin Cinta
40 40- Kencan
41 41- Kecurigaan Mama Fita
42 42- Berbohong Lagi
43 43- Undangan Pernikahan
44 44- Pesta Pernikahan Siska Dan Ferdi
45 45- Tidak Mendapat Izin
46 46- Memberanikan Diri Bertemu Mama Fita
47 47- Memberanikan Diri Bertemu Mama Fita 2
48 48- Tiba-tiba Dijodohkan
49 49- Tiba-tiba Dijodohkan 2
50 50- Mengurung Diri
51 51- Mengurung Diri 2
52 52- Berdamai Dengan Keadaan
53 53- Makan Malam Keluarga
54 54- Kedekatan Keluarga Fita Dengan Cristian
55 55- Kabar Mengejutkan
56 56- Ketertarikan Cristian Terhadap Zelfi
57 57- Tentang Zelfi dan Cristian
58 58- Mengejar Cinta Zelfi
59 59- Lagi-lagi Fita Kecewa
60 60- Keputusan Akhir Fita
61 61- Kecurangan Akan Terbongkar
62 62- Kesedihan Hati Fita
63 63- Kerinduan Tetapi Apa Daya
64 64- Saatnya Pergi
65 Maaf
66 65- Di Bandara
67 66- Merasa Ada Yang Hilang
68 67- 4 tahun berlalu
69 68. Kecelakaan
70 69. Operasi
71 70. Siapa Pendonornya?
72 71. Ternyata
73 72- Nico Sadar
74 73- Waktu untuk Nico & Fita
75 74- Bukan Angin Segar
76 75. Fita ???
77 76- Kesembuhan Fita
78 77- Ingatan Fita
79 78. Saling Memaafkan
80 79- Restu
81 80- Lamaran
82 81- Pernikahan Fita & Nico ( End)
83 Curhat ku
84 Novel Baru ku
85 karya baru ya teman-teman, terima kasih
86 Hal Baru
Episodes

Updated 86 Episodes

1
01- Fita Angela
2
02- Pertemuan pertama
3
03- Nico Prahtama
4
04- Pertemuan yang kedua
5
05- Galau
6
06- Pilihan Fita
7
07- Ujian
8
08- Setelah Lulus
9
09- Bertemu Lagi
10
10- Bertemu Lagi 2
11
11- Suasana Baru
12
12- Masa Orientasi
13
13- Kesal
14
14- Merasa di lindungin
15
15- Mama Nico
16
16- Semakin Dekat
17
17- Sedikit Menjaga Jarak
18
18. Waktu Senggang
19
19- Sebuah Masa Lalu
20
20- Harus Bagaimana
21
21- Masa Libur Telah Usai
22
22- Masalah Rendi
23
23- Harus Kuat
24
24. Lebih Bersemangat Lagi
25
25- Membuka hati
26
26- Membuka Hati 2
27
27- Bahagiakah Kita
28
28- Dilarang Berteman
29
29- Mama Fita
30
30- Memilih Menjaga Jarak
31
31- Seperti Tidak Saling Mengenal
32
32- Bermimpi Tentang Nico
33
33- Melamar Kerja
34
34- Tidak Sengaja Bertemu
35
35- Setelah Pertemuaan kembali
36
36- Berada Dikantor
37
37- Ketahuan Mama
38
38- Sebuah Pernyataan
39
39- Diam-Diam Menjalin Cinta
40
40- Kencan
41
41- Kecurigaan Mama Fita
42
42- Berbohong Lagi
43
43- Undangan Pernikahan
44
44- Pesta Pernikahan Siska Dan Ferdi
45
45- Tidak Mendapat Izin
46
46- Memberanikan Diri Bertemu Mama Fita
47
47- Memberanikan Diri Bertemu Mama Fita 2
48
48- Tiba-tiba Dijodohkan
49
49- Tiba-tiba Dijodohkan 2
50
50- Mengurung Diri
51
51- Mengurung Diri 2
52
52- Berdamai Dengan Keadaan
53
53- Makan Malam Keluarga
54
54- Kedekatan Keluarga Fita Dengan Cristian
55
55- Kabar Mengejutkan
56
56- Ketertarikan Cristian Terhadap Zelfi
57
57- Tentang Zelfi dan Cristian
58
58- Mengejar Cinta Zelfi
59
59- Lagi-lagi Fita Kecewa
60
60- Keputusan Akhir Fita
61
61- Kecurangan Akan Terbongkar
62
62- Kesedihan Hati Fita
63
63- Kerinduan Tetapi Apa Daya
64
64- Saatnya Pergi
65
Maaf
66
65- Di Bandara
67
66- Merasa Ada Yang Hilang
68
67- 4 tahun berlalu
69
68. Kecelakaan
70
69. Operasi
71
70. Siapa Pendonornya?
72
71. Ternyata
73
72- Nico Sadar
74
73- Waktu untuk Nico & Fita
75
74- Bukan Angin Segar
76
75. Fita ???
77
76- Kesembuhan Fita
78
77- Ingatan Fita
79
78. Saling Memaafkan
80
79- Restu
81
80- Lamaran
82
81- Pernikahan Fita & Nico ( End)
83
Curhat ku
84
Novel Baru ku
85
karya baru ya teman-teman, terima kasih
86
Hal Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!