Malam harinya di rumah Nico, dia sedang tiduran di kasur empuknya sekilas teringat kejadian tadi siang di mall yang ia alami bersama Ferdi.
Ya, Ferdi sahabat Nico, sama halnya dengan persahabatan Fita dan Siska.
Tetapi Nico dan Ferdi masih mempunyai seorang sahabat bernama Rio Hermawan.
Sekilas tercetak senyum di wajah Nico teringat akan wajah Fita yang cantik, putih, mulus.
Membayangkan kapan bisa bertemu lagi dengan Fita dan Nico mengingat mengapa ia tidak seperti Ferdi saja yang blak-blakan langsung meminta nomor hp Siska.
Nico berfikir Ferdi sepertinya sedang beruntung, karena sifat beraninya Ferdi.
Tok-tok!! Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dikamarnya.
"Boleh masuk bang" tanya adik nya Nico
"Masuk la" seru Nico
"Ada apa dek, cari abang?? Sambil bersandar di atasan kasur.
"Mama ajak abang makan tu" jawab Nico sambil memegang hp nya.
"Ya uda, Zelfi pergi de!!" Ok adik kesayangan ku, bilang mama dan papa, abang masih kenyang ya, thanks"
Ketika adiknya si Zelfi telah keluar, Nico teringat ingin melakukan sesuatu, dia mencari pensilnya untuk mengambar, mengambar biasa aja, tetapi gambarannya sangat bagus.
Oh iya nama adiknya Nico ialah Zelfi Anastasya masih bersekolah SMP, sedangkan Nico sudah kuliah berada di semester 2.
Orang tua Nico, mamanya bernama Cinthia Putri dan papanya bernama Wijaya Pratama.
Ketika zelfi sampai di meja makan, orang tuanya pun menanyakan kemana Nico dan Zelfi menyampaikan apa yang tadi di beritahu oleh abangnya.
orang tuanya pun mengerti dan langsung lanjut saja makannya.
Di kamarnya Nico, dia sedang mencari pensilnya.
Tetapi pensil yang ia cari urung di temukan. Dalam batin Nico berkata "hadeh, kemana si pensilku, yang sering ku pakai mengambar" sambil mengacak rambutnya yang sudah rapi. Di bongkarnya sana sini belum ketemu juga, setelah ia membongkar isi tasnya baru di temukan pensilnya yang biasa ia pakai mengambar.
Nico mulai mengambar dengan hatinya sambil membayangan apa yang ia gambar, yang ia gambar adalah seorang gadis cantik, yang tiba-tiba selalu teringat dipikirannya.
Jantungnya berdetak lebih cepat, seperti perasaan cemas, takut, perasaan lain, atau dia lagi jatuh cinta.
Dia menyangkal dalam hatinya tidak mungkin bagi dia, baru ketemu bisa langsung jatuh cinta, apa lagi cewek galak begitu.
Hpnya berbunyi menandakan ada Whastsappnya masuk, sekali dilihatnya ternyata si Ferdi yang menanyakan apakah besok acaranya jadi dan kemana sabahat mereka yang satunya yaitu Rio.
Nico pun membalas Whatsappnya
"Jadi kog di sebuah SMA ya, si Rio lagi sibuk katanya, biasa yang punya pacar, la kita jomblo sejati maka nya chat berdua kan! Hahahaaha", balas nico sambil ngakak sendiri.
"La, ok la kalau begitu, gue mau tidur dulu sampai besok bro, jangan telat loh" tutup Ferdi.
"Mengganggu orang lagi mengambar saja si Ferdi ini, untung sahabat kalau bukan sahabat langsung gue jitak tu anak, hampir bikin konsentrasi ku hilang" batin Nico.
Nico melanjutkan mengambar dengan tenang dan lebih fokus.
Setelah lama mengambar dalam keheningan, gambarnya pun selesai.
Bangga pada gambarannya sendiri sambil senyum dan bertekad untuk sesuatu hal.
Malam semakin larut, Nico pun merebahkan dirinya diatas kasur, sambil berdoa berharap besok atau besoknya lagi bisa bertemu seseorang yang ia harapkan dapat ia temui lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
_rus
Sudah aku like Thor 👍🏽👍🏽
tetap semangat pokoknya 💪🏽💪🏽
Salam hangat dari "Sebuah Kisah Cintaku" 😁🙏🏽
2020-11-20
0
suina
lanjut
2020-09-08
0