"kami mohon maaf ,sebagai ahli tenaga medis kami sudah berusaha semaksimal mungkin , tapi tuhan punya kehendak lain , sekali lagi kami minta maaf ,dan kini pasien di nyatakan sudah meninggal dunia" dengan penuh rasa sesal sang dokter menyampaikan kondisi Mayang.
" Ibuuuuuuuuu..........., nggak ! ibu gak boleh ninggalin aku, bangun ibu... bangun " Seketika itu Ineke langsung berteriak memanggil ibunya yang sudah tiada . Di dekapnya tubuh dingin ibunya , di guncang supaya ibunya bangun.
" Innalillahi wainnailaihi roji'un.....teteh ...kenapa teteh ninggalin kita...tega teteh ama kita " dengan gemetar karna menangis , Nur menyentuh tangan Mayang yang sudah dingin. Begitu nelangsa Nur meratapi kepergian kakaknya , hanya Mayang saudara kandung satu satunya. Dia tak beda jauh dengan Ineke yang juga terlihat tak berdaya di pelukan jenazah ibunya .Di rangkulnya ponakan yang kini menjadi yatim piatu itu
"Sabar Ineke ..iklasin ibu ya biarkan ibu pergi dengan tenang , kemaren ibu ngrasain sakit luar biasa tapi sekarang udah gak sakit lagi , sabar ya ada mama ,nenek dan juga bibi yang masih sayang ama neng ya" dengan sedikit ter isak ,Bella mencoba hibur Ineke ,di tatap nya Bella dengan tangis sesegukan , lalu dia menghambur kedalam pelukan Bella. Sementara neneknya hanya bisa menangis sambil mengusap usap punggung Ineke
" Mana mungkin aku bisa melewati semua ini ma , tanpa ibu aku bukan apa apa , kenapa tak henti ujian untuk ku ma..... Kenapa ma .... Kayak nggak ada ujungnya bagai tak bertepi" Inekke kembali meratap .Di balik pintu ada sesorang yang memperhatikan interaksi keduanya , entah apa yang ada di fikirannya ,berkali kali dia mengusap rambutnya sendiri.
" permisi ....maaf kami akan mencabut selangnya " dua orang perawat datang untuk membereskan selang yang masih berada di tubuh MAyang. Setelah selesai kemudian tubuh Mayang di tutup kain putih
" mohon maaf silahkan menyelesaikan administrasi nya , karna jenazah akan di antar ke rumah duka , trimakasih kami permisi" perawat kemudian ijin pergi setelah mengatakan itu
" baik trimakasih" jawab Herman sebelum perawat meninggalkan ruangan tersebut.
" Ya udah kita semua pulang dan tunggu di rumah aja , siapin untuk keperluan pemakaman yok" semua beranjak dari ruangan , kecuali Ineke dia yang masih berdiri di sisi Mayang . Di singkapnya kain penutup putih itu , dia kembali duduk lalu di cium ibunya berulang kali sebelum berdiri dan di pandangi ibunya , kemudian dia tutup kembali wajah ibunya lalu pergi dengan Nur yang dari tadi menunggu Ineke
" hayuk neng" di balas anggukan oleh Ineke dan mereka berdua pergi meninggalkan jenazah Mayang .
Setelah menyelesaikan administrasi mereka semua pulang ke kediaman almarhumah . Sampai di rumah sudah banyak para pelayat yang datang , tadi Nur sempat mengabari suaminya bahwa Mayang sudah meninggal .
Semua orang mengucapkan bela sungkawa atas meninggalnya Mayang . Kemarin sebelum di bawa ke rumah sakit mayang sempat menengok tetangga yang sakit . Bahkan yang sakit sekarang sudah mulai membaik, tapi takdir berkata lain bagi Mayang.
Sepulang dari menengok orang sakit Mayang membeli bakso karna selera makannya sedang berkurang , setelah makan bakso Mayang kembali membuka warung nya .Saat sedang melayani pembeli tiba tiba Mayang merasa lemas keringat dingin keluar dan sakit bagian dada , dia sempat minta tolong tapi tidak lama kemudian dia sudah tak sadarkan diri.Lalu dia di bawa ke rumah sakit oleh adiknya setelah di beri tahu oleh tetangga nya.Sampai di rumah sakit dia yang sudah kritis langsung di bawa ke ruang ICU. Nur yang sangat panik langsung menghubungi Bella . Lantas dia berpikir apa yang membuat Mayang kembali terkena serangan jantung (ntahlah outhornya juga kehabisan ide untuk menjelaskan) . Hingga dia di nyatakan meninggalpun belum ada yang tau apa yang menyebabkan penyakit jantungnya kambuh sampai akhirnya dia meninggal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments