Episode 13

Kali ini Dion tak bisa lagi menolak saat sang papa yang menyuruhnya .Walau dengan wajah yang di tekuk dia menyuruh Ineke naik ke atas motor sport miliknya .Dengan sedikit was was Ineke berjalan mendekat ke arah di mana Dion menyalakan mesin motornya

"Buruan napa gw tinggal juga lo" Dion sudah berada diatas motornya sambil menyerahkan helm untuk Ineke ,tidak ada kesan manis manisnya sama sekali galak mah iya .

" Buru buru amat sih ,lagian jam kelas gw masih lama" walau selisih umur mereka lumayan agak jauh Ineke 19 tahun sedangkan Dion 24 tahun , tapi karna Dion yang selalu mengajak perang lebih dulu jadilah Ineke enggan menghormatinya .

" Bodo amat ..mau lu masuk ntar siang juga gw gak peduli, yang penting lu jangan jantungan aja ampe kampus" Baru saja duduk sudah langsung di tarik gasnya ,Ineke yang posisinya belum siap menabrak punggung Dion . Langsung dia mendapat cubitan di lengan nya ,tapi yang di cubit hanya diam saja sambil melajukan motornya dengan kecepatan yang lebih.

Semakin lama kecepatannya semakin di atas rata rata , Ineke yang takut jatuh akhirnya tangan dia melingkar di perut Dion sambil dia pejamkan mata.

Sampailah di kampus lebih cepat dari biasanya , karna Dion mengendarai motor nya seperti pembalap . Benar kata Dion ,hampir saja Ineke jantungan sampai dia langsung jongkok untuk menetralkan spot jantungnya yang hampir copot . Tatapanya tak lepas ke arah Dion sudah sampai di kampus ,bukan ke parkiran tapi Dion mau pergi lagi . Ineke yang masih terlihat pucat masih sempat meneriakinya .

"kak lu mau kemana ? Mau bolos kelas ya " Tanpa di sadari Ineke memanggilnya kakak

"Brisik bukan urusan lo ,bawa sini tu helm " Dengan malas Ineke memberikan helm nya

"Mau jemput pacar dlu lah , gara gara lu jadi telat kan jemput cewe gw , benerin tu baju udah kaya mak rombeng " lanjutnya sebelum kemudian pergi

"huu bucin lo ! pantesan bawa motor udah kaya messi , mau jemput bini nya ternyata, ha _ ha_ laku juga dia .... eh emang iya gw berantakan" Ineke bicara sendiri setelah Dion pergi .Dia lupa dengan paras Dion yang menawan ,dulu saja dia sempat terpesona.

"yee ngomong sendirian , mana berantakan gini dari mana buk" Della temenya yang baru datang mengejak penampilannya.

"Eh bantu benerin dong ,tadi kang ojek sialan bawa motor udah kaya balapan aja gedeg gw" Omelnya padahal kang ojegnya menawan, oppa versi indonesia tentunya.

" lu naik ojeg , tumben ! Eh masih ada waktu 45 menit lagi kelas kita , mending kita minum dulu yuk di kantin" ajak Della sambil membantu merapikan bajunya yang berantakan

"nongki gitu ! kuy lah biar rada turun tensi gw" Di balas anggukan sama Dilla ,mereka pun menuju arah kantin yang belum terlalu ramai.

Sementara itu Bella yang sedang sibuk di butiknya di kejutkan olah suara handpone nya yang berbunyi ,kedua alisnya mengkerut saat melihat nama yang tertera di layar ponselnya

" Teh nur....ya assalamualaikum ada apa teh" Samar samar Bella mendengar suara orang menangis

"halo teh kenapa teh" ulangnya

"waalaikum salam bu huuuu, ini bu huuu teh mayang ! Teh mayang masuk rumah sakit lagi, sekarang kritis bu huuuu" sambil menangis , adiknya Mayang memberi tahu Bella

"astagfirullah hal'adhim teh , bener yang teteh bilang , ya udah teh Nur tenang dulu ya , aku kabarin mama dulu ntar kita semua ke situ ya teh , teteh berdoa terus aja ya teh ya allah teh Mayang" Bella langsung mengabari mertua dan suaminya saat itu juga .Begitu pun Ineke yang baru selsai dengan mata kuliah nya . Dia sangat syok begitu nenek menelponnya barusan .Rasanya susah sekali kakinya melangkah , dia hanya duduk di lantai sambil menangis .Tak lama setelah itu ada sebuah motor berhenti di dekatnya , ya dia Dion yang di suruh ibunya untuk menjemput Ineke

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!