Episode Dua Belas

Sesampainya di Apartemen, Bintang menyimpan barang yang ia beli tadi. Sambil memakan es krim strawberry, sementara Marley, pria itu sedang memotong buah. 

“Bibin, kalau sudah selesai pergilah ke kamar.” Ucap Marley, Bintang mengangguk mengerti. 

Marley tersenyum tipis, ia berlalu pergi sembari membawa minuman soda dan potongan buah tadi. Bintang menghabiskan cepat es krim nya, ia juga sudah mengantuk. 

Didalam kamar, Marley membuka laptop nya. Banyak sekali email yang dikirimkan oleh Alga, ia langsung memijat pelipisnya. 

“Alga suka kali membuat pekerjaan ku menumpuk begini.” Ucap Marley, ia mengeluh kali ini. 

Marley menghela napas panjang, lalu mulai berkutat dengan dokumen nya serta jari jemari yang sibuk diatas keyboard. 

Bintang mengintip sebentar sebelum masuk, ia melihat Marley yang sibuk dengan laptop nya dan tumpukkan kertas. Bintang menghela napas lega, ia takut sekali jika Marley meminta Hak nya. 

Perlahan Bintang masuk, ia menghampiri Marley. Memerhatikan apa yang dilakukan pria itu, hingga mata Marley tertutupi oleh rambut panjang Bintang. 

“Jika begini, gimana aku mau bekerja, Bibin sayang?” Tanya nya, seketika Bintang langsung menjauh kan dirinya dari Marley. 

Bintang tertawa kecil, ia duduk disebelah Marley dengan tangan yang ikut memegang apa yang Marley pegang. 

“Benda itu bisa mengetik?” Tanya nya sambil menunjukkan kearah laptop. 

Marley mengangguk mantap, “kau tidak tahu laptop? Apa disekolah tidak pernah diajarkan?” Tanya Marley, dengan cepat Bintang menggelengkan kepalanya. 

“Aku tidak sekolah, hanya lulus SMP saja. Karna kampung ku sangat pelosok, hal seperti ini tidak pernah kulihat.” Jelas Bintang, tanpa malu sedikit pun. 

Marley merasa kasihan, karna jaman sekarang ini jarang sekali ada anak yang tidak bersekolah sampai SMA. Untuk bertahan hidup akan sulit, itu sebabnya Bintang sangatlah polos. 

Bintang terus menceritakan kehidupan kelam nya, Marley mendengarkan nya dengan baik. 

Tiba-tiba ide brilian muncul dibenak nya, ide yang sangat bagus untuk kehidupan Bintang nanti. 

“kau akan les private nanti, belajar seperti anak SMA pada umumnya. Tapi, di Apartemen saja.” Ucap Marley, tentunya Bintang sangat senang. 

“Benarkah?”

“Iya, aku akan menyuruh Alga untuk mencari guru les terbaik. Bibin ku akan belajar, ingat. Jangan bermain mulu, belajar itu penting.”

Bintang bersorak kesenangan, belajar adalah hal yang ia suka. Tapi, ibu tirinya selalu melarang nya. Dan malah menyuruh ayah Bintang untuk menghentikan sekolah nya. Kata nya, untuk menghemat pengeluaran. 

Saat itu Bintang tak berdaya, karna ayah nya juga tidak pernah membela nya sedikit pun. Bintang selalu melihat teman-teman nya yang berangkat sekolah, sementara dirinya harus menanam padi di sawah. 

Hingga kini Bintang dipertemukan dengan Marley, pria tampan yang memberikan segala nya kepada nya. Bintang sangat senang, ia mengucapkan kata terimakasih yang banyak kepada Marley. 

“Sekarang tidurlah, sebenarnya malam ini aku ingin minta jatah itu.”

Bintang seketika terdiam, ia takut sekali. Tapi, setidaknya ia harus membalas kebaikan pria itu pada nya. 

“Tapi aku sedang sibuk, mungkin besok. Jadi persiapkan dirimu.” Lanjut nya,Bintang menghela napas lega. Setidaknya ia aman malam ini, sekalipun malam besok harus gemetar ketakutan lagi. 

Bintang merangkak naik keatas kasur, ia berbaring menatap kearah Marley yang sedang meminum minuman kaleng. 

Bintang memerhatikan setiap gerak-gerik suaminya, sambil tersenyum tipis. 

Hingga mata Bintang mulai mengantuk, ia tertidur begitu saja. Karna seharian ini ia begitu lelah, banyak hal yang terjadi. 

Marley melirik sebentar kearah Bintang, ia tersenyum kala Bintang sudah tertidur pulas. 

“Cepat sekali, sepertinya baru saja berbaring.” Ucap Marley, ia tertawa. 

Marley berusaha fokus dengan pekerjaan nya, ia harus lembur untuk besok. Ada rapat penting yang untung nya akan dilakukan di siang hari, jadi ia besok bisa tidur sedikit lama. 

~

Sementara itu, David sedang berada di Apartemen Vanya. Pergulatan panas baru saja terjadi, dengan dua ronde. 

David menyalakan rokok nya, ia menghisap batang rokok itu lalu membuang asap nya sembari memikirkan wanita cantik itu. 

“Bintang?”

Vanya langsung bangkit kala mendengar David menyebutkan nama wanita lain, ia menatap tak suka. 

“Siapa Bintang?” Tanya Vanya tak suka, ia ikut mengambil sebatang rokok itu. Lalu ikut melakukan hal yang sama seperti David lakukan, itu tidak heran.. Karna Vanya memang sering melakukan nya. 

“Bintang adalah wanita yang dibeli oleh Marley, ternyata dia sangat cantik.” Jelas David, ia suka sekali dengan segala hal yang ada dalam tubuh Bintang. 

“Kau yakin?”

“Yakin sekali, cara Marley melindungi nya sangat berbeda. Aku jadi penasaran, hal apa yang dilakukan Bintang sampai Marley bisa berekspresi seperti tadi.” Kata David membuat Vanya marah, ia membuang puntung rokok itu asal. 

“Aku harus beri pelajaran kepada wanita itu, sudah berani merebut Marley dari ku.” Ucap Vanya, ia mengepalkan tangannya erat. 

“Aku juga ingin memiliki Bintang, ingin merasakan kenikmatan tubuh nya.” timpal David, Vanya berdecak sebal. 

Wanita itu bangkit dengan menutupi tubuh nya dengan selimut, ia pergi menuju dapur untuk mengambil minuman soda. David hanya diam memerhatikan Vanya, ia yakin sekali jika Vanya sedang dilanda api kecemburuan. 

David bangkit, ia memakai pakaian nya kembali. Lalu menghampiri Vanya yang sibuk dengan kaleng soda, ia membuang kaleng soda itu asal. 

“Marley itu pria yang tidak bisa menolak kenikmatan, jadi untuk mendapatkan nya kembali itu mudah..”

“Dengan cara apa? Katakan pada ku!”

“Serang dia melalui kelemahan nya, jika kenikmatan tidak ampuh.. Maka serang hal favorit nya.” Saran dari David diterima dengan baik oleh Vanya. 

Vanya sudah buta menyukai Marley, siapa yang tak ingin menjadi milik pria itu.

Seorang penerus Bercio, orang yang sangat terhormat dengan segala kejayaannya. 

Tentunya Vanya iri dengan teman nya Ruby, yang bisa mendapatkan Damian Salvatore. Seharusnya ia juga bisa mendapatkan Marley dengan mudah, sekalipun hanya istri yang tidak dicintai oleh nya. 

David tersenyum puas karna Vanya mendengarkan perkataan nya, ia berlalu pergi dari Apartemen itu. Kenikmatan sudah ia dapatkan, apa lagi yang ditunggu. 

“Lakukan saja, aku akan menunggu Bintang dicampakan oleh Marley.” Ucap David, ia tersenyum puas. 

~

Jangan lupa vote yaaa😚

Episodes
1 Episode Satu
2 Episode dua
3 Episode Tiga
4 Episode Empat
5 Episode Lima
6 Episode Enam
7 Episode Tujuh
8 Episode Delapan
9 Episode Sembilan
10 Episode Sepuluh
11 Episode Sebelas
12 Episode Dua Belas
13 Episode Tiga Belas
14 Episode Empat Belas
15 Episode Lima Belas
16 Episode Enam Belas
17 Episode Tujuh Belas
18 Episode Delapan Belas
19 Episode Sembilan Belas
20 Episode Dua Puluh
21 Episode Dua Satu
22 Episode Dua Dua
23 Episode Dua Tiga
24 Episode Dua Empat
25 Episode Dua Lima
26 Episode Dua Enam
27 Episode Dua Tujuh
28 Episode Dua Delapan
29 Episode Dua Sembilan
30 Episode Tiga Puluh
31 Episode Tiga Satu
32 Episode Tiga Dua
33 Episode Tiga Tiga
34 Episode Tiga Empat
35 Episode Tiga Lima
36 Episode Tiga Enam
37 Episode Tiga Tujuh
38 Episode Tiga Delapan
39 Episode Tiga Sembilan
40 Episode Empat Puluh
41 Episode Empat Satu
42 Episode Empat Dua
43 Episode Empat Tiga
44 Episode Empat Empat
45 Episode Empat Lima
46 Episode Empat Enam
47 Episode Empat Tujuh
48 Episode Empat Delapan
49 Episode Empat Sembilan
50 Episode Lima Puluh
51 Episode Lima Satu
52 Episode Lima Dua
53 Episode Lima Tiga
54 Episode Lima Empat
55 Episode Lima Lima
56 Episode Lima Enam
57 Episode Lima Tujuh
58 Episode Lima Delapan
59 Episode Lima Sembilan
60 Episode Enam Puluh
61 Episode Enam Satu
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91~ Tamat
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Episode Satu
2
Episode dua
3
Episode Tiga
4
Episode Empat
5
Episode Lima
6
Episode Enam
7
Episode Tujuh
8
Episode Delapan
9
Episode Sembilan
10
Episode Sepuluh
11
Episode Sebelas
12
Episode Dua Belas
13
Episode Tiga Belas
14
Episode Empat Belas
15
Episode Lima Belas
16
Episode Enam Belas
17
Episode Tujuh Belas
18
Episode Delapan Belas
19
Episode Sembilan Belas
20
Episode Dua Puluh
21
Episode Dua Satu
22
Episode Dua Dua
23
Episode Dua Tiga
24
Episode Dua Empat
25
Episode Dua Lima
26
Episode Dua Enam
27
Episode Dua Tujuh
28
Episode Dua Delapan
29
Episode Dua Sembilan
30
Episode Tiga Puluh
31
Episode Tiga Satu
32
Episode Tiga Dua
33
Episode Tiga Tiga
34
Episode Tiga Empat
35
Episode Tiga Lima
36
Episode Tiga Enam
37
Episode Tiga Tujuh
38
Episode Tiga Delapan
39
Episode Tiga Sembilan
40
Episode Empat Puluh
41
Episode Empat Satu
42
Episode Empat Dua
43
Episode Empat Tiga
44
Episode Empat Empat
45
Episode Empat Lima
46
Episode Empat Enam
47
Episode Empat Tujuh
48
Episode Empat Delapan
49
Episode Empat Sembilan
50
Episode Lima Puluh
51
Episode Lima Satu
52
Episode Lima Dua
53
Episode Lima Tiga
54
Episode Lima Empat
55
Episode Lima Lima
56
Episode Lima Enam
57
Episode Lima Tujuh
58
Episode Lima Delapan
59
Episode Lima Sembilan
60
Episode Enam Puluh
61
Episode Enam Satu
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91~ Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!