“Au sakitnya, kepala ku” Shi Jin membuka matanya pelan ia bergerak untuk duduk, kepalanya sangat sakit di karenakan mimpi buruk yang ia alami
“Eh?, luka ini?, dan?” Ia sontak melihat ke sekeliling, dan dalam sekejap matanya terbelalak saat menemukan jika hal yang baru ia alami adalah hal yang nyata, luka di tanganya nyata dan bangunan nuansa klasik ini juga sangat nyata, apa yang sebenarnya terjadi
“Nona, nona syukurlah nona akhirnya sadar” Seorang gadis berjalan dengan terburu buru mendekatinya
“Kau siapa?”
“Nona apakah anda melupakan saya”
“Bukan begitu tapi aku memang tak mengingat jika aku kenal dengan… agg kepala ku” Ia memegangi kepalanya yang terasa di hantam sesuatu dan dalam sesaat matanya kembali terpejam
Gadis pelayan yang baru datang langsung menghambur keluar dengan panic, ia berteriak minta di panggilkan tabib ia memang sangat takut jika hal buruk terjadi pada sang nona.
Setelah beberapa saat Shi Jin kembali membukakan matanya, dan hal yang pertama kali ia lihat adalah seorang wanita paruh baya yang memajang wajah yang sangat cemas
“Yan er, jangan banyak bergerak, tubuh mu sedang tidak baik baik saja”
“Ibu?”
“Ya”
“Apakah aku bisa memeluk mu?” Shi Jin berucap tampa sadar,
Sebelumnya ia masih tak mengenali orang orang akan tetapi dalam tidurnya beberapa waktu ia malah menemukan fakta jika pemilik tubuh ini sudah meninggal dunia, ia menitipkan ayah dan ibunya, bahkan juga menceritakan sekilas tentang tunangannya yang tak lain adalah bajingan Wen itu
“Ayah ibu aku sangat merindukan kalian”
"Yan Er, syukurlah, ayah dan ibu sangat mencemaskan Yan Er, berjanjilah di masa depan jangan melakukan hal hal yang berbahaya lagi ibu mohon" Seorang wanita paruh baya berucap dengan lembut, bahkan ia malah menjadi begitu terlena dengan kehangatan ini
"Yan Er, mengapa?, apakah kau merasa tidak nyaman?" Si wanita paruh baya menatapnya dengan tatapan tanya,
Ia tak terlalu suka dengan tatapan mata Shi Jin pada dirinya, ia adalah seorang ibu, tentu saja amat cemas saat melihat putrinya berada di dalam bahaya, terlebih sudah mempertaruhkan nyawanya
“Ibu, aku pasti sudah membuat mu sangat sulit” Shi Jin menggenggam tangan wanita paruh baya di hadapannya,
Ia mendapatkan beberapa ingatan tentang pemilik tubuh ini saat berada di jurang sebelumnya, ia sudah mengenal semuanya, ayah, ibu, keluarga dan kerabatnya, bahkan ia tak akan lupa dengan pria bajingan yang membuangnya begitu saja
Karena sudah di sini apa lagi yang bisa di lakukan selain balas dendam, kedua orang itu begitu menjijikan, maka Shi Jin akan bermain dengan mereka, lihatlah bagai mana ia menjatuhkan orang hina itu sampai sejatuh jatuhnya
“Nak jangan katakan apapun Yan er pasti sangat menderita, maafkan ibu yang tak menjaga mu”
“Ayah, apakah ayah tak mau memeluk ku” Shi Jin berucap pelan sembari menengadah menatap ayahnya dengan tatapan tanya, ia memiliki kesempatan ini, ia tak pernah tau betapa baiknya hidup bersama ayah dan ibu, di masa lalu hidupnya sulit membuatnya hanya bisa menjadi kuat untuk bertahan
“Lihatlah, inilah buah dari kekeras kepalaan mu” Tuan besar Lu berucap dengan nada kesal, ia sudah menasehati putrinya, pria seperti pangeran Web bukanlah pria yang bisa bersyukur, hanya saja Putrinya begitu tenggelam dalam rasa cinta dan membuatnya begitu bodoh
“Ayah kau malah memarahi Yan Er, memang ini semua adalah kesalahan yang di buat oleh ku, aku akan menerima apapun keputusan ayah, aku akan menerima hukuman atas tindakan ku” Shi Jin menatap ayahnya dengan tatapan lekat,
Ia akan menerima dan akan bertanggung jawab atas kesalahan yang telah Lu Yan lakukan, anggap saja ia sedang membalas budi karena sudah memberikan sebuah kehidupan yang baik untuknya
“Tuan?, Lu er sudah seperti ini dan kau masih memarahinya?” Nyonya Lu menatap suaminya dengan tatapan sebal,
Putri mereka baru kembali dari ambang kematian, bagai mana mungkin bisa mendapat perlakuan buruk seperti ini
“Dia begitu bersikeras dengan pangeran tak berguna itu dan lihatlah hasilnya?, memilih untuk bersama pangeran Wen Zhichen itu hanya akan membuat kau berada dalam keadaan sulit, bukankah ayah sudah memperingatkan mu?, memiliki hubungan dengan pangeran manipulatif dan tak berguna seperti dia bukan pilihan yang baik” Tuan Lu berucap, ia sudah mengingatkan putrinya berkali kali
Wen Zhichen bukan pria baik, dia bukan pria yang pantas untuk di cintai, akan tetapi mengapa Lu Yan begitu keras ingin dia
“Bajingan itu ternyata dia tunangan ku, sialan, di kehidupan manapun aku hanya menjadi orang bodoh yang jatuh cinta padanya, dan terikat dengannya, sebenarnya apa yang baik dari bajingan itu, bahkan ia m berselingkuh dengan gadis lain saat memilikinya, dasar bajingan, bukan hanya nama ternyata ia memiliki sikap yang mirip, bajingan akan selalu menjadi seorang bajingan, baiklah karena ia sangat ingin bermain main maka aku akan meladeninya, ia sangat ingin meninggalkan ku kan?, maka akan ku buat dia berada dalam ketidak berdayaan yang menyakitkan, aku menghadapinya di dua kehidupan, di kehidupan sebelumnya belum memiliki kesempatan untuk menyelesaikan maka aku akan membayar lunas di kehidupan ini” ia membatin,
Ia tak akan menjadi gadis yang murah hati seperti sebelumnya, jika ingin bermain kejam maka ia akan meladeninya dengan tangan terbuka, melepaskannya saa ini hanya akan memudahkan dirinya, sebagai mantan pacar yang baik ia akan membalas semuanya dengan sempurna,
“Kenapa kau masih diam?” Tuan Lu menghela nafas pelan, sedari tadi ia berbicara banyak akan tetapi tak ada respon apapun dari Lu Yan Feng
“Ayah, lihatlah?, tangan Yan er penuh dengan memar apakah ayah masih akan memarahi Yan er?” Shi Jin berucap dengan nada nan begitu menyedihkan,
Ia adalah anak kesayangan dan ia sudah sangat tau bagai mana menghadapi kemarahan seseorang yang sangat menyayangi kita
“Beristirahat dengan baik, luka Yan Er akan sembuh dalam beberapa minggu dan selama itu kau tidak di izinkan untuk meninggalkan kediaman” Tuan lu mengambil keputusan,
Ia tak ingin putrinya kembali pada keadaan yang berbahaya, jadi ia memutuskan untuk mengunci Lu Yan untuk beberapa waktu, setidaknya sampai tubuhnya benar benar pulih
“Baik”
“Ayah akan menemui yang mulia untuk memutuskan pertunangan dengan bajingan itu”
“Ayah, kau bisa menghukum apapun tapi jangan memutuskan pertunangan ini, aku sangat mencintainya” Meskipun ingin muntah saat mengatakannya akan tetapi pertunangan ini tak bisa di putuskan dengan tergesa gesa
Jika pertunangan putus bukankah itu sama saja dengan melewatkan kesempatan untuk menekan nya dan demi dendam pribadi dan tubuh ini ia tak akan melepaskan Wen Zhichen dengan mudah, bajingan ini sangat suka menggigit tangan penolongnya
Mendengarkan ucapan sang putri tuan tua Lu hanya bisa menghela nafas pelan dan meninggalkan kediaman dengan penuh kekesalan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments