Robert menatap nya dengan rasa frustasi,kenapa anak ini semakin berani. tadi siang bahkan ia memukul perut nya dengan keras dengan tanpa rasa bersalah sedikit pun,lalu sekarang dia malah menentang nya kembali..
"kemari kamu.." titah Robert dingin
Setelah kekagetan tadi,Mahaa dan Hanny sangat berharap saat ini Robert menghukum gadis bodoh tak tau diri ini, jadi saat Robert memanggil nya dengan begitu dingin kedua saudari ini sangat menantikan apa yang akan di lakukan Robert pada nya.
mendengar panggilan dingin itu,Raya Renata bukan nya ciut tapi ia malah maju dan menantang nya..
"kenapa? Kamu mau memukul ku.." Raya Renata menghampiri Robert hingga dekat, ia mendongak pada pria tinggi ini dan menantang nya, ia sudah terbiasa jika Robert memukul nya...
"ayo pukul.." tantang nya
Robert menatap nya dengan alis tertaut, wajah nya penuh amarah. Mahaa dan Hanny sangat geram dan bahkan sekarang berharap Robert sekalian saja membunuh nya.
Robert dan dan Raya Renata saling tatap penuh peperangan selama sepersekian detik, namun tiba-tiba bukan nya perlakuan mengerikan dan hukuman seperti yang Mahaa dan Hanny harapkan..tapi Robert mengulurkan tangan nya dan dan dengan kasar merapikan outer pakaian tidur Raya Renata yang tersingkap dan sedari tadi menampak kan belahan dada nya.Robert terganggu oleh pemandangan itu..
Raya Renata juga kaget, selama dua puluh tahun..ini perlakuan pertama Robert pada nya seperti ini, meskipun Robert terkesan kasar merapikan gaun tidur nya namun itu adalah nyata-nyata bentuk perhatian yang kentara.
Mahaa dan Hanny selain kecewa mereka juga merasa sangat tidak suka dengan apa yang Robert lakukan, namun tetap saja mereka berdua tidak berani protes hanya menatap dengan kesal dan sebal.
"kembali lah ke kamar mu" kali ini Robert lebih melunak..
"tidak mau.." sahut Raya Renata masih tetap sama seperti di awal..
"Raya.." Robert merasa mulai kesal
"aku tidak akan kembali sebelum mereka memperbaiki pintu kamar ku.." kata Raya menunjuk Mahaa dan Hanny
Robert tak tau apa-apa tentang hal ini jadi ia menoleh pada Mahaa dan Hanny
"apa yang terjadi?" tanya Robert pada kedua adik kesayangan nya.
Mahaa dan Hanny kebingungan menjawab namun detik berikut nya Mahaa mem-berani kan diri menjawab nya dengan angkuh
"papa dan mama meminta kami membawa nya kemari apa pun cara nya, pintu nya tidak terbuka jadi kami menyuruh pengawal menghancurkan nya" ia menjawab kemudian mengelus kuku-kuku nya yang indah dengan jemari nya..terlihat sangat sombong dan arogan
Hanny juga tak kalah menatap Raya Renata dengan sinis, seakan mereka mengatakan kalau perlakuan mereka yang menghancurkan pintu bukan lah satu kesalahan..
Mereka adalah puteri kebanggaan dan kesayangan, lalu siapa Raya? berani sekali ia protes dengan ketentuan orang di rumah ini..!?
Robert menghela nafas dan beralih menatap ke arah Raya dengan raut nya yang tanpa ekspresi
"Besok orang-orang akan membetulkan nya.." Robert berkata datar, mencoba ber-negosiasi dengan Raya Renata.
"tidak ada kata besok, aku mau sekarang" jawab Raya Renata, bagi nya mulai sekarang ia akan bertarung dengan orang-orang ini, enak saja mereka?
Sejak dulu selama dua puluh tahun ini ia selalu mengalah, bagian mana dari diri nya yang tidak pernah mengalah dari mereka? jadi sekarang tidak akan pernah lagi.
"besok saja oke" Kata Robert lagi
"betulkan pintu ku sekarang.." Raya Renata mengabaikan Robert dan menatap kepada Mahaa dan Hanny. mereka harus bertanggung jawab atas perbuatan mereka sendiri.
Robert selalu jadi tameng dan benteng terbesar bagi Mahaa dan Hanny, pria ini selalu membela dan mem-benar kan apa pun perbuatan dua saudari nya yang tercela
"kau tidak dengar, kak Robert bilang itu besok" kata Hanny dengan angkuh
"tau nih, gak sabaran banget jadi orang..? lagak nya kayak yang punya rumah aja" dengus Mahaa menimpali
Raya Renata menatap dua orang ini dengan senyuman sinis, mereka begitu sombong dengan kesalahan yang mereka perbuat
"jadi..kalian tidak mau membetulkan pintu kamar ku sekarang?" seringai Raya Renata
Ia dengan cepat melangkah meninggalkan orang-orang ke arah pintu ke luar, Robert belum faham dengan apa yang akan di lakukan oleh gadis ini begitu juga dengan Mahaa dan Hanny.
Robert mengikuti begitu juga Mahaa dan Hanny, rupa nya Raya Renata bergerak ke arah luar dan melihat palu godam yang di tinggalkan tukang di arah sisi menuju taman.
Raya Renata masuk lagi dengan palu godam di tangan nya membuat semua orang kaget. Ia tak mempedulikan orang-orang dan malah menuju ke tangga tempat kamar Mahaa dan Hanny berada. Ia akan menghancurkan pintu kamar mereka.
Mahaa dan Hanny panik, mereka segera berlari mengikuti nya takut di antara kamar mereka yang mana akan di hancurkan lebih dulu.
Mereka meminta tolong penjaga, tapi Robert dengan cepat menyusul Raya Renata..
"Raya.." cegah nya..
Raya Renata tak peduli, ia mengangkat palu godam dan mengarahkan nya ke pintu kamar Mahaa dan...
Duaarrr...!!! satu pukulan palu godam meninju kuat pintu kamar Mahaa, di bawah tangga dua gadis ini berteriak keras hampir bersamaan, mereka baru saja sedang menaiki anak tangga bersama beberapa penjaga tapi sudah mendengar suara pintu yang di pukul keras.
saat pukulan kedua hendak di lancarkan, Robert menahan tangan nya dan buru-buru merebut palu godam tersebut.
Saat Mahaa dan Hanny sampai bersama beberapa pengawal dan penjaga, palu godam sudah berada di lantai dan Robert sedang menahan kedua tangan Raya Renata.
Lalu merasa tangan nya di jepit kuat oleh genggaman Robert,Raya Renata merasa jijik dan mengibas nya.
Robert semakin frustasi dengan prilaku adik yang sedari dulu di benci nya ini, dan ia menjadi kalang kabut menyikapi nya saat prilaku adik nya ini semakin berubah seperti saat ini
Mahaa dan Hanny tak menyangka kalau sosok gadis yang biasa nya culun dan bodoh menjadi se-nekat dan semenakutkan ini.mereka bergidik ngeri menatap ke daun pintu kamar Mahaa yang lecet, pintu itu harus nya sangat mahal, besar, megah dan kokoh tapi sekarang terlihat lecet karena di pukuli dengan palu godam
tadi saat pengawal menghancurkan pintu kamar Raya ia nya hanya mendobrak dan merusak gagang kunci tidak sampai harus merusak daun pintu nya, rupa nya balasan Raya kepada mereka lebih kejam dari yang di bayang kan.
Melihat sosok Raya yang tetap tenang setelah merusak pintu dengan palu godam, Robert menghela nafas nya dan berkata pada para pengawal dan penjaga dengan suara nya yang datar dan berat
"perbaiki pintu nona Raya...sekarang juga..secepat nya!!" titah Robert
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 373 Episodes
Comments
mika
syukurin bls dgn ganas juga😎😎😎
2024-04-18
0
Fifid Dwi Ariyani
trussabar
2024-02-22
1