Tuan dan nyonya Abelard merasa kalau Raya si puteri bodoh itu semakin keterlaluan, ia makin sulit di hadapi
"aku mendapat rekomendasi dukun yang bagus, papa panggil dan bayar mahal mereka" kata nya
"lakukan saja yang menurut mu baik.." jawab tuan Abelard, ia juga merasa kalau Raya terlalu mengerikan semenjak ia menyematkan nama Renata sebagai embel-embel di nama nya.
"aku kuatir ia berlaku sembrono di keluarga Wirazuda dan melibatkan kita" nyonya Abelard memikirkan nya sejak tadi
"biarkan keluarga Wirazuda menghukum nya jika ia berulah..aku akan dengan senang hati kalau keluarga Wirazuda meng-hukum nya di tiang gantungan" tuan Abelard seperti nya tanpa ampun tapi nyonya Abelard tidak setuju..
"dia harus berlaku baik, jangan sampai dia mati di tangan keluarga Wirazuda dan membuat hubungan dan tunjangan politik kita dengan Wirazuda berakhir.." kata perempuan yang harus nya bergelar ibu bagi Raya ini tapi ia begitu kejam sama seperti suami nya yang tak berperasaan pada puteri mereke sendiri.
tanpa menunggu lama nyonya Abelard menyuruh beberapa pelayan nya menyiapkan beberapa barang yang di butuhkan termasuk darah segar dari hewan.
ia kan melakukan ritual malam ini dan mengeluarkan hantu Renata yang bersemayam di dalam tubuh Raya
🪷🪷🪷🪷
Hari ini Robert pulang ke kediaman Abelard, ia sudah sekitar dua minggu berada di luar dengan urusan nya. ia adalah putera pertama menteri Abelard dan memiliki banyak peluang berada di kursi parlemen.
Saat ini ia menduduki jabatan yang besar di jajaran pejabat dan memiliki pengaruh yang cukup besar di dunia politik jadi tak heran waktu nya sudah tak banyak di kediaman Abelard lagi.
Saat ia kembali sudah banyak hal yang di adukan Mahaa dan Hanny pada nya terkait kelakuan Raya dan itu membuat telinga nya memanas. sejak kapan gadis busuk itu menjadi berani? fikir nya.
Sejak kecil ia membenci Raya, karena sejak kelahiran Raya mama nya selalu berteriak tidak jelas dan ketakutan setiap hari,suasana kediaman Abelard berubah lebih mistis dan mencekam karena mama nya selalu ber-interkasi dengan banyak dukun.
Berkali-kali ia bertanya pada sang mama tercinta dan jawaban nya adalah anak itu yang jadi penyebab nya.
Jika saja kedua orangtua nya tak menahan nya ia sudah lama ingin membunuh gadis busuk itu.tapi mana mungkin kedua orangtua nya mengizinkan putera nya yang berharga untuk menjadi pembunuh dengan satu catatan kriminal saja hanya karena urusan Raya yang bagi mereka Raya lebih rendah dari seekor tikus.
Wajah nya penuh amarah hanya dengan membayangkan ke-kurang ajaran nya saja..awas saja kalau gadis itu bertemu dengan nya, ia akan mencekik nya sekuat tenaga sampai ia menyesal telah di lahirkan ke dunia ini.
Raya Renata baru saja selesai menemui bibi Montana di paviliun, seperti hari sebelum nya ia yang mulai senang dengan pakaian bagus hari ini tetap terlihat cantik dengan dandanan natural nya yang flawless, sangat mempesona.
Ia berjalan di jembatan pembatas saat bias matahari pukul sepuluh menyinari nya dengan penuh cahaya yang berkilauan.ia sangat mempesona.
Robert tiba di depan bersama dua orang pengawal dan tangan kanan nya, awal nya ia merasa sedikit tak mengenali gadis yang menawan yang melangkah di sana, tapi saat semakin dekat ia mengenali fitur dan postur tubuh nya..
gadis itu adalah gadis yang sama, gadis yang ia benci tapi mengapa ia sangat berbeda? dari cara jalan dan gerak-gerik nya seakan ia orang lain.
apakah ini yang kedua saudari nya bilang kalau Raya sedang di rasuki hantu wanita yang kejam? namun jujur saja Robert sampai terperangah saking terkesima akan pesona nya. Ia hampir tertipu oleh pesona nya jika saja ia tak sadar itu adalah Raya saudari nya yang sangat ia benci hingga ke tulang nya.
Di mata nya Raya ini selalu membuat mama nya hilang kendali, Raya selalu membuat onar dan memancing amarah papa mereka. Robert sangat tidak suka kebisingan, ia ingin ketenangan namun bagi nya Raya lah orang yang sering memicu keributan itu.
Raya yang biasa nya jika melihat Robert akan menyapa nya sopan tapi kelihatan nya saat ini ia tidak seperti itu.Raya seperti melihat Robert tidak terlalu banyak ekspresi..dan menyapa tanpa rendah hati seperti biasa..ia terkesan beda
"halo kakak.." sapa nya dengan tekanan suara yang berbeda dari biasa nya.dalam bayangan nya saat menyapa sangat banyak luka yang membekas yang di berikan oleh kakak laki-laki yang sangat ia cintai ini.
Robert sangat tampan, ia seperti sosok kakak yang melindungi adik-adik nya di dalam cerita anak-anak yang sering ia baca sewaktu kecil namun pada kenyataan nya kakak nya yang tercinta hanya melindungi dua adik yang lain nya dan ia tak termasuk di dalam nya. Robert kakak nya sangat membenci nya...dan juga terkesan jijik pada nya.
Sejak dulu Robert selalu memeluk dan menci-um Mahaa dan Hanny dengan penuh kasih serta memberi mereka pujian berulang kali, tapi dengan nya Robert seringkali mendorong, memukul dan bahkan menghina nya dengan kata kejam bahkan seringkali menyumpahi nya agar cepat mati.
Robert tau Raya hampir mati di medan balap dan ia tak berharap gadis ini bangun di kemudian hari dan malah terlihat kuat dan terkesan sok seperti saat ini.
Memang nya apa yang ia lakukan menyapa nya dengan tanpa kesopanan seperti itu, keberanian dari mana?
Dengan kasar ia langsung membalas sapaan Raya dengan satu tamparan keras di wajah..
"Hanny dan Mahaa benar..kamu sudah mulai kurang ajar" sinis nya setelah menampar Raya
Robert belum sadar yang berdiri di depan nya bukan Raya yang dulu. Raya merasa pipi nya memanas.., jika biasa nya ia hanya diam, gemetar, takut dan menangis setelah di pukul Robert tapi kali ini ia hanya balas menatap Robert seraya mengusap pelan pipi nya yang cantik..pipi nya terlihat merah bekas tamparan Robert barusan.
Tidak ada kesedihan di mata nya dan ia menatap Robert dengan tenang..namun penuh cibiran..
"aku hanya menyapa mu tapi kau menampar ku"protes nya dengan senyuman
Jujur saja Robert merasa kenapa si busuk dan memuakkan ini menjadi sangat cantik dan menawan?
"kamu tidak cukup sopan, ku dengar baru-baru ini kamu juga bertindak kurang ajar pada papa, mama dan para saudari mu" tuding nya
Raya Renata menatap nya,apa peduli nya? Ia sopan saja selalu di pukuli dan menerima rasa sakit, akan lebih baik dan menyenangkan jika ia bertindak semua nya seperti ini.
Ia fikir..sejak dulu Raya saja selalu di siksa padahal ia cantik dan tidak jelek seperti nya yang hidup sebagai Renata, mungkin jika ia yang Renata ada di sini mereka tak akan memandang nya dan akan menyiksa nya lebih parah dari yang Raya terima, mereka pasti menganggap nya lebih hina dari seonggok bangkai binatang.
"kakak, kamu sangat kejam selama dua puluh tahun ini.." lirih nya..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 373 Episodes
Comments
Fifid Dwi Ariyani
trusberkarya
2024-02-22
1