Seminggu semenjak kembali ke sekte Luhan, aku menjalani hidup santai apa adanya. Kami menerima rumah kediaman sementara, walaupun kecil itu tetap terasa nyaman serta kami diperlakukan dengan baik.
Tentu apa yang aku katakan untuk bagian akhir merupakan kebohongan, pasalnya berkat Master Xie yang kurang ajar, setiap harinya entah aku ataupun Zunbai harus menerima tantangan dari murid-murid kedua master lainnya hingga akhirnya sulit untuk tenang di pagi hari.
Bukan hanya satu angkatan namun senior juga turut ambil bagian dalam hal ini.
"Sialan, sampai kapan ini akan berakhir!" Zunbai mengumpat setelah melemparkan lima orang yang entah siapa ke udara.
Aku meliriknya dari tempatku minum teh.
"Master, tambah lagi tehnya?"
"Aku rasa aku memerlukannya."
Sebelumnya ada beberapa yang menantangku tapi sesaat itu mereka dikalahkan hingga akhirnya murid lainnya memilih untuk mengabaikanku sepenuhnya, walau begitu keributan yang terjadi masihlah mengganggu.
Lima murid muncul di depan Zunbai dengan hormat.
"Saudara Zunbai kami merupakan murid dari nona Liangyi kami menantangmu untuk berduel."
"Jangan banyak concong, langsung gelud... aarggghh."
Siapapun yang bisa mengalahkan kami akan diberi uang banyak. Sekte sekarang lebih mirip seperti lembah neraka kedua untukku.
"Mari pergi ke kota ada hal-hal yang ingin aku beli."
"Itu artinya kita berdua sedang berkencan."
"Menurutmu apa itu berkencan?"
Wan Jiang meletakan tangannya di bibir sembari memiringkan kepalanya, dia selalu bersembunyi selama ini jadi dia bisa dibilang kurang memahami kehidupan manusia.
"Dua orang yang selalu bersama?"
"Kita selalu bersama, jadi apa artinya itu?"
"Ah... artinya selama ini kita selalu berkencan."
"Tepat sekali, pemahamanmu tentang kencan sangatlah dangkal."
"Sesuai yang diharapkan dari master, Anda sangat berwawasan tinggi."
Aku berjalan dengan bangga selagi memainkan daguku, walaupun sebenarnya tidak ada jenggot di sana.
Kami berdua keluar sekte sebelum memasuki area pasar, banyak barang yang ditawarkan di sini kebanyakan merupakan obat-obatan untuk kultivasi serta beberapa artifak yang berguna untuk seseorang meningkatkan terobosan.
Hari ini aku membutuhkan beberapa tanaman herbal, aku ingin meningkatkan kemampuanku meracik Exilir sebelum berpindah untuk membuat racun.
Membuat racun tidak hanya digunakan untuk alat membunuh melainkan racun juga bisa digunakan untuk menyematkan seseorang, aku sempat mengunjungi paviliun perpustakaan sekte dan menemukan hal-hal menarik di sana.
Bahkan hanya dengan membaca aku juga mendapatkan hadiah dari sistem, itu merupakan pemahaman tingkat menengah agar aku bisa membaca semua hal dengan cepat lalu mengingatnya dengan baik.
"Masih belum ketemu, mari coba di sana master."
"Tentu."
Tak lama kemudian sebuah kerumunan telah menghentikan langkah kami. Salah satu dari kerumunan berteriak keras untuk menarik banyak orang ke dekatnya.
"Perhatian, perhatian, siapapun yang datang kemari hari ini telah mendapatkan keberuntungan dari surga, hari ini aku menjual obat-obatan dari paviliun Tiangzi dengan setengah harga, untuk kultivasi, penyembuhan diri, bahkan obat kuat semuanya ada, pilih."
Beberapa segera menanggapinya.
"Aku punya istri 12, apa obat kuatnya manjur."
"Kau tidak sopan, apa kau tahu paviliun obat Tiangzi, jika kau meragukannya kau akan dibunuh... bahkan kaisar memakai obatnya."
"Salahku, aku tidak berani."
"Baguslah kalau kau mengerti, karena kau sudah menghina paviliun Tiangzi harganya jadi naik dua kali lipat, anggap saja sebagai penebusan dosa."
"Aku mengerti."
"Jika kau tidak percaya cobalah di sini."
Dari awal kurasa orang ini memang tidak menipu.
Pria itu memakan obatnya di tempat dan kemudian tubuhnya diselimuti energi luar biasa.
"Aku merasakan hal berbeda, kini bahkan 100 ronde bukan masalah untukku, aku harus menemui istriku sekarang... terima kasih banyak."
Dia melesat dengan kecepatan Sonic.
Dia pasti keturunan landak biru.
Ngomong-ngomong apa dia bilang 12 istri? Lupakan saja.
"Siapa lagi, siapa lagi? Kau mau?"
"Aku kesulitan berkultivasi ke alam langit, adakah ada obat untuk membantuku?"
"Hah? Kau lebih cocok berkultivasi ke alam akhirat sana pergi."
"Kau ingin aku mati."
"Aku cuma bercanda bro, ini novel komedi terlalu serius tidak baik... ambilah obat ini dan kau bisa menerobos dalam waktu dua hari."
"Terima kasih."
"Siapa lagi, yang haus, yang haus, yang lapar, sayang anak juga datang kemari."
Aku yang mengawasi dari kejauhan mendesah pelan.
"Apa kita tidak mampir ke sana master?"
"Di sana mungkin tidak ada sesuatu yang aku inginkan."
Kami kembali berjalan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 166 Episodes
Comments
Sutono jijien 1976 Sugeng
lucu 😁
2024-04-13
1