Chapter 16 : Jalan-jalan Sekitar Pasar

Seminggu semenjak kembali ke sekte Luhan, aku menjalani hidup santai apa adanya. Kami menerima rumah kediaman sementara, walaupun kecil itu tetap terasa nyaman serta kami diperlakukan dengan baik.

Tentu apa yang aku katakan untuk bagian akhir merupakan kebohongan, pasalnya berkat Master Xie yang kurang ajar, setiap harinya entah aku ataupun Zunbai harus menerima tantangan dari murid-murid kedua master lainnya hingga akhirnya sulit untuk tenang di pagi hari.

Bukan hanya satu angkatan namun senior juga turut ambil bagian dalam hal ini.

"Sialan, sampai kapan ini akan berakhir!" Zunbai mengumpat setelah melemparkan lima orang yang entah siapa ke udara.

Aku meliriknya dari tempatku minum teh.

"Master, tambah lagi tehnya?"

"Aku rasa aku memerlukannya."

Sebelumnya ada beberapa yang menantangku tapi sesaat itu mereka dikalahkan hingga akhirnya murid lainnya memilih untuk mengabaikanku sepenuhnya, walau begitu keributan yang terjadi masihlah mengganggu.

Lima murid muncul di depan Zunbai dengan hormat.

"Saudara Zunbai kami merupakan murid dari nona Liangyi kami menantangmu untuk berduel."

"Jangan banyak concong, langsung gelud... aarggghh."

Siapapun yang bisa mengalahkan kami akan diberi uang banyak. Sekte sekarang lebih mirip seperti lembah neraka kedua untukku.

"Mari pergi ke kota ada hal-hal yang ingin aku beli."

"Itu artinya kita berdua sedang berkencan."

"Menurutmu apa itu berkencan?"

Wan Jiang meletakan tangannya di bibir sembari memiringkan kepalanya, dia selalu bersembunyi selama ini jadi dia bisa dibilang kurang memahami kehidupan manusia.

"Dua orang yang selalu bersama?"

"Kita selalu bersama, jadi apa artinya itu?"

"Ah... artinya selama ini kita selalu berkencan."

"Tepat sekali, pemahamanmu tentang kencan sangatlah dangkal."

"Sesuai yang diharapkan dari master, Anda sangat berwawasan tinggi."

Aku berjalan dengan bangga selagi memainkan daguku, walaupun sebenarnya tidak ada jenggot di sana.

Kami berdua keluar sekte sebelum memasuki area pasar, banyak barang yang ditawarkan di sini kebanyakan merupakan obat-obatan untuk kultivasi serta beberapa artifak yang berguna untuk seseorang meningkatkan terobosan.

Hari ini aku membutuhkan beberapa tanaman herbal, aku ingin meningkatkan kemampuanku meracik Exilir sebelum berpindah untuk membuat racun.

Membuat racun tidak hanya digunakan untuk alat membunuh melainkan racun juga bisa digunakan untuk menyematkan seseorang, aku sempat mengunjungi paviliun perpustakaan sekte dan menemukan hal-hal menarik di sana.

Bahkan hanya dengan membaca aku juga mendapatkan hadiah dari sistem, itu merupakan pemahaman tingkat menengah agar aku bisa membaca semua hal dengan cepat lalu mengingatnya dengan baik.

"Masih belum ketemu, mari coba di sana master."

"Tentu."

Tak lama kemudian sebuah kerumunan telah menghentikan langkah kami. Salah satu dari kerumunan berteriak keras untuk menarik banyak orang ke dekatnya.

"Perhatian, perhatian, siapapun yang datang kemari hari ini telah mendapatkan keberuntungan dari surga, hari ini aku menjual obat-obatan dari paviliun Tiangzi dengan setengah harga, untuk kultivasi, penyembuhan diri, bahkan obat kuat semuanya ada, pilih."

Beberapa segera menanggapinya.

"Aku punya istri 12, apa obat kuatnya manjur."

"Kau tidak sopan, apa kau tahu paviliun obat Tiangzi, jika kau meragukannya kau akan dibunuh... bahkan kaisar memakai obatnya."

"Salahku, aku tidak berani."

"Baguslah kalau kau mengerti, karena kau sudah menghina paviliun Tiangzi harganya jadi naik dua kali lipat, anggap saja sebagai penebusan dosa."

"Aku mengerti."

"Jika kau tidak percaya cobalah di sini."

Dari awal kurasa orang ini memang tidak menipu.

Pria itu memakan obatnya di tempat dan kemudian tubuhnya diselimuti energi luar biasa.

"Aku merasakan hal berbeda, kini bahkan 100 ronde bukan masalah untukku, aku harus menemui istriku sekarang... terima kasih banyak."

Dia melesat dengan kecepatan Sonic.

Dia pasti keturunan landak biru.

Ngomong-ngomong apa dia bilang 12 istri? Lupakan saja.

"Siapa lagi, siapa lagi? Kau mau?"

"Aku kesulitan berkultivasi ke alam langit, adakah ada obat untuk membantuku?"

"Hah? Kau lebih cocok berkultivasi ke alam akhirat sana pergi."

"Kau ingin aku mati."

"Aku cuma bercanda bro, ini novel komedi terlalu serius tidak baik... ambilah obat ini dan kau bisa menerobos dalam waktu dua hari."

"Terima kasih."

"Siapa lagi, yang haus, yang haus, yang lapar, sayang anak juga datang kemari."

Aku yang mengawasi dari kejauhan mendesah pelan.

"Apa kita tidak mampir ke sana master?"

"Di sana mungkin tidak ada sesuatu yang aku inginkan."

Kami kembali berjalan.

Terpopuler

Comments

Sutono jijien 1976 Sugeng

Sutono jijien 1976 Sugeng

lucu 😁

2024-04-13

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 01 : Kebangkitan Pecundang
2 Chapter 02 : Sebuah Perjalanan Dan Pertemuan
3 Chapter 03 : Ujian Pendaftaran Sekte
4 Chapter 04 : Tangga Kesucian
5 Chapter 05 : Lembah Neraka Dan Pelatihan
6 Chapter 06 : Misi Exilir Selesai
7 Chapter 07 : Teknik Tarikan Pedang
8 Chapter 08 : Sekte Embun Emas
9 Chapter 09 : Warisan Jiang
10 Chapter 10 : Gudang Harta
11 Chapter 11 : Makhluk Buatan
12 Chapter 12 : Wan Jiang
13 Chapter 13 : Masakan Di Tengah Hutan
14 Chapter 14 : Menerobos
15 Chapter 15 : Kembali Ke Paviliun
16 Chapter 16 : Jalan-jalan Sekitar Pasar
17 Chapter 17 : Rumput Liar Sun Glasses
18 Chapter 18 : Pegunungan Lima Jari
19 Chapter 19 : Tuan Muda Dari Kerajaan Hao
20 Chapter 20 : Gua Tersembunyi
21 Chapter 21 : Seorang Tamu
22 Chapter 22 : Adik Perempuan
23 Chapter 23 : Menara Pengetahuan
24 Chapter 24 : Pemimpin Paviliun Tiangzi
25 Chapter 25 : Tiga Ujian
26 Chapter 26 : Yang Ada Di Menara
27 Chapter 27 : Pil Keabadian
28 Chapter 28 : Melawan Kaisar Iblis Agung Pertama
29 Chapter 29 : Pasukan Pemberontak
30 Chapter 30 : Rahasia 9 Alam Void
31 Chapter 31 : Pergi Bersama
32 Chapter 32 : Gagal Pergi
33 Chapter 33 : Alam Bawah Sadar
34 Chapter 34 : Membuka Toko
35 Chapter 35 : Sekte Teratai Hijau
36 Chapter 36 : Mulai Memeriksa
37 Chapter 37 : Jarum Emas Yiling
38 Chapter 38 : Penyihir Terakhir
39 Chapter 39 : Melawan 20 Orang
40 Chapter 40 : Sebuah Seminar
41 Chapter 41 : Mengumpulkan poin sistem
42 Chapter 42 : Energi Dao Yang Melampaui Batas
43 Chapter 43 : Satu Gadis Kucing, Satu Gadis Kesatria Dan Satu Iblis Kaisar
44 Chapter 44 : Kenyataan Sesungguhnya Dari Mingmei
45 Chapter 45 : Kondisi Terbaru
46 Chapter 46 : Negoisasi Yang Gagal
47 Chapter 47 : Melawan Dua Pemimpin Paviliun
48 Chapter 48 : Kehancuran Paviliun Tiangzi
49 Chapter 49 : Desa Di Bawah Gunung
50 Chapter 50 : Hadiah
51 Chapter 51 : Penyulingan Obat
52 Chapter 52 : Pasukan Pengintai Musuh
53 Chapter 53 : Ruang Dimensi Sementara
54 Chapter 54 : Hari Berburu
55 Chapter 55 : Petaka
56 Chapter 56 : Telapak Naga Es
57 Chapter 57 : Aula Beladiri Heinsiang
58 Chapter 58 : Uji Coba Pertarungan
59 Chapter 59 : Serangan Beast
60 Chapter 60 : Akhir Penyerangan
61 Chapter 61 : Musim Dingin
62 Chapter 62 : Orang-Orang Dari Sekte Embun Emas
63 Chapter 63 : Bencana Langit
64 Chapter 64 : Terlewati
65 Chapter 65 : Putri Kaisar
66 Chapter 66 : Orang Jenius Adalah Orang Yang Licik
67 Chapter 67 : Pertarungan Intens
68 Chapter 68 : Kultivator Vs Penyihir
69 Chapter 69 : Mana Yang Asli Dan Palsu?
70 Chapter 70 : Yang Terjadi
71 Chapter 71 : Nama Sesungguhnya
72 Chapter 72 : Tiba-tiba Muncul
73 Chapter 73 : Serangan Pertama Ke Desa
74 Chapter 74 : Pertemuan Dua Sekte
75 Chapter 75 : Hari Aneh
76 Chapter 76 : Misi Tiga Desa
77 Chapter 77 : Raja Iblis Kesombongan Pride
78 Chapter 78 : Perlawanan
79 Chapter 79 : Rapat Gabungan
80 Chapter 80 : Rencana Dari Kekaisaran
81 Chapter 81 : Insiden Masa Lalu
82 Chapter 82 : Daratan Gunung Berapi
83 Chapter 83 : Penyihir Hitam Xionglue
84 Chapter 84 : Pohon Yggdrasil
85 Chapter 85 : Kekejaman Penyihir
86 Chapter 86 : Hal Yang Berharga
87 Chapter 87 : Akhir Pertarungan
88 Chapter 88 : Meninggalkan Kota
89 Chapter 89 : Wilayah Utara
90 Chapter 90 : Obrolan Dua Gadis
91 Chapter 91 : Pergi Berlayar
92 Chapter 92 : Array Alam Surgawi
93 Chapter 93 : Beast Hasil Dari Gacha
94 Chapter 94 : Otoritas Penguasa
95 Chapter 95 : Kaisar Iblis Suci
96 Chapter 96 : Ruang Bawah Tanah
97 Chapter 97 : Kesepakatan Dengan Succubus
98 Chapter 98 : Arus Tanpa Angin
99 Chapter 99 : Bunga Impian
100 Chapter 100 : Lembah Hutan Berduri
101 Chapter 101 : Para Kultivator Beast
102 Chapter 102 : Zhao Suyan
103 Chapter 103 : Tujuan Sebenarnya
104 Chapter 104 : Persiapan
105 Chapter 105 : Penyerangan Tak Terduga
106 Chapter 106 : Kultivasi Tubuh
107 Chapter 107 : Melawan Fenrir Kembali
108 Chapter 108 : Masa Lalu
109 Chapter 109 : Wujud Kedua
110 Chapter 110 : Bagian Akhir
111 Chapter 111 : Hitungan
112 Chapter 112 : Istana Pertama Kemalasan
113 Chapter 113 : Mata Succubus
114 Chapter 114 : 100 Nyawa
115 Chapter 115 : Alpa, Delta dan Testa
116 Chapter 116 : Pergerakan Kekaisaran
117 Chapter 117 : Masa Lalu Yang Tersembunyi
118 Chapter 118 : Kelompok Pengejaran
119 Chapter 119 : Gunung Petir
120 Chapter 120 : Rombongan Mencurigakan
121 Chapter 121 : Keegoisan
122 Chapter 122 : Raja Iblis Nafsu
123 Chapter 123 : Rekan Baru
124 Chapter 124 : Penjara Khusus
125 Chapter 125 : Untuk Sebuah Kebebasan
126 Chapter 126 : Mantan Pilar Kekaisaran
127 Chapter 127 : Lokasi Warisan
128 Chapter 128 : Para Perampok
129 Chapter 129 : Patung Penjaga
130 Chapter 130 : Perang Besar Telah Dimulai
131 Chapter 131 : Persiapan Desa
132 Chapter 132 : Ledakan
133 Chapter 133 : Kematian Raja Iblis Wrath
134 Chapter 134 : Istana Ke Tujuh
135 Chapter 135 : Pihak Kekaisaran
136 Chapter 136 : Penembak Jitu
137 Chapter 137 : Pertarungan Satu Lawan Satu
138 Chapter 138 : Pedang Pemotong Dimensi
139 Chapter 139 : Pesta Kemenangan
140 Chapter 140 : Alam Void Dua
141 Chapter 141 : Amelus
142 Chapter 142 : Kota Hidup Di Gurun Pasir
143 Chapter 143 : Penguasa Kota
144 Chapter 144 : Lomba Makan
145 Chapter 145 : Penyihir Dari Alam Void Dua
146 Chapter 146 : Dibaliknya
147 Chapter 147 : Perjalanan Baru
148 Chapter 148 : Carberus
149 Chapter 149 : Wilayah Terlarang
150 Chapter 150 : Badai Pasir
151 Chapter 151 : Makam Para Dewa Dewi
152 Chapter 152 : Jebakan Makam
153 Chapter 153 : Pertemuan Dengan Penyihir
154 Chapter 154 : Yuanji
155 Chapter 155 : Kemampuan Setengah Dewa
156 Chapter 156 : Tubuh Baru
157 Chapter 157 : Untuk Balas Dendam
158 Chapter 158 : Menuju Alam Void 3
159 Chapter 159 : Kota Guangshi
160 Chapter 160 : Jenderal Huang Lu
161 Chapter 161 : Kota Tanpa Hukum
162 Chapter 162 : Sekte Luapan bumi
163 Chapter 163 : Dua Token
164 Chapter 164 : Alam Void 5
165 Chapter 165 : Formasi Array
166 Chapter 166 : Melawan Kaisar Langit (End)
Episodes

Updated 166 Episodes

1
Chapter 01 : Kebangkitan Pecundang
2
Chapter 02 : Sebuah Perjalanan Dan Pertemuan
3
Chapter 03 : Ujian Pendaftaran Sekte
4
Chapter 04 : Tangga Kesucian
5
Chapter 05 : Lembah Neraka Dan Pelatihan
6
Chapter 06 : Misi Exilir Selesai
7
Chapter 07 : Teknik Tarikan Pedang
8
Chapter 08 : Sekte Embun Emas
9
Chapter 09 : Warisan Jiang
10
Chapter 10 : Gudang Harta
11
Chapter 11 : Makhluk Buatan
12
Chapter 12 : Wan Jiang
13
Chapter 13 : Masakan Di Tengah Hutan
14
Chapter 14 : Menerobos
15
Chapter 15 : Kembali Ke Paviliun
16
Chapter 16 : Jalan-jalan Sekitar Pasar
17
Chapter 17 : Rumput Liar Sun Glasses
18
Chapter 18 : Pegunungan Lima Jari
19
Chapter 19 : Tuan Muda Dari Kerajaan Hao
20
Chapter 20 : Gua Tersembunyi
21
Chapter 21 : Seorang Tamu
22
Chapter 22 : Adik Perempuan
23
Chapter 23 : Menara Pengetahuan
24
Chapter 24 : Pemimpin Paviliun Tiangzi
25
Chapter 25 : Tiga Ujian
26
Chapter 26 : Yang Ada Di Menara
27
Chapter 27 : Pil Keabadian
28
Chapter 28 : Melawan Kaisar Iblis Agung Pertama
29
Chapter 29 : Pasukan Pemberontak
30
Chapter 30 : Rahasia 9 Alam Void
31
Chapter 31 : Pergi Bersama
32
Chapter 32 : Gagal Pergi
33
Chapter 33 : Alam Bawah Sadar
34
Chapter 34 : Membuka Toko
35
Chapter 35 : Sekte Teratai Hijau
36
Chapter 36 : Mulai Memeriksa
37
Chapter 37 : Jarum Emas Yiling
38
Chapter 38 : Penyihir Terakhir
39
Chapter 39 : Melawan 20 Orang
40
Chapter 40 : Sebuah Seminar
41
Chapter 41 : Mengumpulkan poin sistem
42
Chapter 42 : Energi Dao Yang Melampaui Batas
43
Chapter 43 : Satu Gadis Kucing, Satu Gadis Kesatria Dan Satu Iblis Kaisar
44
Chapter 44 : Kenyataan Sesungguhnya Dari Mingmei
45
Chapter 45 : Kondisi Terbaru
46
Chapter 46 : Negoisasi Yang Gagal
47
Chapter 47 : Melawan Dua Pemimpin Paviliun
48
Chapter 48 : Kehancuran Paviliun Tiangzi
49
Chapter 49 : Desa Di Bawah Gunung
50
Chapter 50 : Hadiah
51
Chapter 51 : Penyulingan Obat
52
Chapter 52 : Pasukan Pengintai Musuh
53
Chapter 53 : Ruang Dimensi Sementara
54
Chapter 54 : Hari Berburu
55
Chapter 55 : Petaka
56
Chapter 56 : Telapak Naga Es
57
Chapter 57 : Aula Beladiri Heinsiang
58
Chapter 58 : Uji Coba Pertarungan
59
Chapter 59 : Serangan Beast
60
Chapter 60 : Akhir Penyerangan
61
Chapter 61 : Musim Dingin
62
Chapter 62 : Orang-Orang Dari Sekte Embun Emas
63
Chapter 63 : Bencana Langit
64
Chapter 64 : Terlewati
65
Chapter 65 : Putri Kaisar
66
Chapter 66 : Orang Jenius Adalah Orang Yang Licik
67
Chapter 67 : Pertarungan Intens
68
Chapter 68 : Kultivator Vs Penyihir
69
Chapter 69 : Mana Yang Asli Dan Palsu?
70
Chapter 70 : Yang Terjadi
71
Chapter 71 : Nama Sesungguhnya
72
Chapter 72 : Tiba-tiba Muncul
73
Chapter 73 : Serangan Pertama Ke Desa
74
Chapter 74 : Pertemuan Dua Sekte
75
Chapter 75 : Hari Aneh
76
Chapter 76 : Misi Tiga Desa
77
Chapter 77 : Raja Iblis Kesombongan Pride
78
Chapter 78 : Perlawanan
79
Chapter 79 : Rapat Gabungan
80
Chapter 80 : Rencana Dari Kekaisaran
81
Chapter 81 : Insiden Masa Lalu
82
Chapter 82 : Daratan Gunung Berapi
83
Chapter 83 : Penyihir Hitam Xionglue
84
Chapter 84 : Pohon Yggdrasil
85
Chapter 85 : Kekejaman Penyihir
86
Chapter 86 : Hal Yang Berharga
87
Chapter 87 : Akhir Pertarungan
88
Chapter 88 : Meninggalkan Kota
89
Chapter 89 : Wilayah Utara
90
Chapter 90 : Obrolan Dua Gadis
91
Chapter 91 : Pergi Berlayar
92
Chapter 92 : Array Alam Surgawi
93
Chapter 93 : Beast Hasil Dari Gacha
94
Chapter 94 : Otoritas Penguasa
95
Chapter 95 : Kaisar Iblis Suci
96
Chapter 96 : Ruang Bawah Tanah
97
Chapter 97 : Kesepakatan Dengan Succubus
98
Chapter 98 : Arus Tanpa Angin
99
Chapter 99 : Bunga Impian
100
Chapter 100 : Lembah Hutan Berduri
101
Chapter 101 : Para Kultivator Beast
102
Chapter 102 : Zhao Suyan
103
Chapter 103 : Tujuan Sebenarnya
104
Chapter 104 : Persiapan
105
Chapter 105 : Penyerangan Tak Terduga
106
Chapter 106 : Kultivasi Tubuh
107
Chapter 107 : Melawan Fenrir Kembali
108
Chapter 108 : Masa Lalu
109
Chapter 109 : Wujud Kedua
110
Chapter 110 : Bagian Akhir
111
Chapter 111 : Hitungan
112
Chapter 112 : Istana Pertama Kemalasan
113
Chapter 113 : Mata Succubus
114
Chapter 114 : 100 Nyawa
115
Chapter 115 : Alpa, Delta dan Testa
116
Chapter 116 : Pergerakan Kekaisaran
117
Chapter 117 : Masa Lalu Yang Tersembunyi
118
Chapter 118 : Kelompok Pengejaran
119
Chapter 119 : Gunung Petir
120
Chapter 120 : Rombongan Mencurigakan
121
Chapter 121 : Keegoisan
122
Chapter 122 : Raja Iblis Nafsu
123
Chapter 123 : Rekan Baru
124
Chapter 124 : Penjara Khusus
125
Chapter 125 : Untuk Sebuah Kebebasan
126
Chapter 126 : Mantan Pilar Kekaisaran
127
Chapter 127 : Lokasi Warisan
128
Chapter 128 : Para Perampok
129
Chapter 129 : Patung Penjaga
130
Chapter 130 : Perang Besar Telah Dimulai
131
Chapter 131 : Persiapan Desa
132
Chapter 132 : Ledakan
133
Chapter 133 : Kematian Raja Iblis Wrath
134
Chapter 134 : Istana Ke Tujuh
135
Chapter 135 : Pihak Kekaisaran
136
Chapter 136 : Penembak Jitu
137
Chapter 137 : Pertarungan Satu Lawan Satu
138
Chapter 138 : Pedang Pemotong Dimensi
139
Chapter 139 : Pesta Kemenangan
140
Chapter 140 : Alam Void Dua
141
Chapter 141 : Amelus
142
Chapter 142 : Kota Hidup Di Gurun Pasir
143
Chapter 143 : Penguasa Kota
144
Chapter 144 : Lomba Makan
145
Chapter 145 : Penyihir Dari Alam Void Dua
146
Chapter 146 : Dibaliknya
147
Chapter 147 : Perjalanan Baru
148
Chapter 148 : Carberus
149
Chapter 149 : Wilayah Terlarang
150
Chapter 150 : Badai Pasir
151
Chapter 151 : Makam Para Dewa Dewi
152
Chapter 152 : Jebakan Makam
153
Chapter 153 : Pertemuan Dengan Penyihir
154
Chapter 154 : Yuanji
155
Chapter 155 : Kemampuan Setengah Dewa
156
Chapter 156 : Tubuh Baru
157
Chapter 157 : Untuk Balas Dendam
158
Chapter 158 : Menuju Alam Void 3
159
Chapter 159 : Kota Guangshi
160
Chapter 160 : Jenderal Huang Lu
161
Chapter 161 : Kota Tanpa Hukum
162
Chapter 162 : Sekte Luapan bumi
163
Chapter 163 : Dua Token
164
Chapter 164 : Alam Void 5
165
Chapter 165 : Formasi Array
166
Chapter 166 : Melawan Kaisar Langit (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!