Sikap ayah dan ibunya berubah semenjak adik keduanya yang bernama Surya Saputra meninggal dunia kerena tenggelam di kolam ikan di halaman depan rumah mereka
Saat itu sinta dan Surya bermain kejar-kejaran di halaman rumah bersama baby sitter mereka karena berebut mainan
Sinta dan Surya hanya beda setahun,tubuh Sinta yang mungil dan bulat membuatnya terlihat seusia dengan sang adik
Waktu itu usia sinta masih 5 tahun dan surya berusia 4 tahun
Surya yang berlari menghindari sinta tanpa sengaja terpeleset dan jatuh kedalam kolam ikan dan kepalanya sempat terbentuk dinding kolam yang terbuat dari semen
Baby sitter mereka tidak ingin disalahkan karena sedari tadi hanya sibuk bermain ponselnya saja tidak memperhatikan sinta dan Surya langsung mengatakan jika sinta yang telah mendorong Surya hingga terjatuh kedalam kolam karena tidak terima mainannya di rebut oleh adiknya itu
Sinta yang waktu itu masih sangat kecil dan tidak tau apa-apa bahkan membela dirinya saja ia tak mampu
" ampun bu ampun hiks hiks hiks Sinta tidak pelnah dolong sulya bu,sulya telpeleset hingga jatuh ke kolam hiks hiks hiks sinta tidak salah bu ampun hiks hiks hiks " Sinta menangis sesenggukan saat Bu Sawitri tanpa ampun memukulnya
Tubuh sinta lebam dan membiru karena cambukan yang diberikan oleh sang ibu dan semenjak hari itu bu Sawitri dan pak Herman Kusuma ayah sinta tidak mempedulikannya lagi
Jika sinta berbuat kenakalan sedikit saja tampa ampun pak Herman dan Bu Sawitri memukuli tubuh mungilnya
Hanya Mang karman dan Bik imah yang selalu merawat luka-lukanya dan menghiburnya
"neng sinta yang kuat ya,neng harus tabah dan sabar karena Allah itu sangat menyayangi hambanya yang punya sikap sabar dan tabah "ucap Bik imah menguatkan Sinta setiap kali sinta habis dipukuli walaupun hanya hal sepele saja
Sampai akhirnya Bu Sawitri melahirkan selvi, Bu Sawitri tidak pernah mengizinkan Sinta untuk mendekati adiknya itu
Selvi sangat dimanjakan segala yang di inginkannya selalu dikabulkan tanpa peduli ada hati yang semakin terluka karena sikap mereka dan ibu Sawitri kembali melahirkan seorang putra sikap mereka semakin semena-mena pada Sinta
Karena ajaran Mang karman dan Bik imah sinta tidak pernah menaruh dendam dan benci pada kedua orang tua dan adik-adiknya bahkan Sendy sangat menyayangi kakaknya itu
Sendu sering menyisihkan uang yang diberikan oleh ayah san dan ibunya lalu diberikan kepada kakaknya Sinta namun berbeda dengan sikap dan sifat selvi yang selalu semaunya bahkan memperlakukan kakaknya layaknya seorang pembantu
"jangan-jangan kamu itu anaknya mang Karman dan Bik imah bukan anaknya ayah dan ibu,kamu itu di adopsi ya sama ayah dan ibu dari pembantu kita"ucap selvi ketika itu
sinta melirik ayah dan ibunya seolah meminta pembelaan dari kedua orang tuanya namun mereka hanya diam dan tetap makan dan tak berniat sedikit pun menyangkal perkataan selvi hingga membuat selvi semakin menjadi-jadi
Hanya sendy yang terlihat marah namun tidak bisa berbuat apa-apa
Sinta hanya menangis dalam diam sesekali menyeka air matanya yang jatuh kedalam piring makanannya
Jika mereka makan bersama sinta harus meninggalkan meja makan terakhir kali jika melanggar maka hukuman menantinya tapi jika kedua adiknya yang meninggal meja makan terlebih dahulu itu tidak akan menjadi masalah bagi orang tuanya
"neng sinta yang sabar ya Banyak-banyak berzikir dan beristighfar minta pada Allah agar hati mereka di lembut kan san hati neng di jadikan jauh lebih kuat dan sabar agar neng tidak menyimpan dendam karena itu perbuatan dosa "ucap Bik imah menasehati Sinta berharap Sinta menjadi wanita tangguh dan kuat
"iya bik makasih ya selalu menasehati dan menyayangi Sinta,sinta sayang bibik banyak-banyak " ucap sinta tersenyum terpaksa
"iya neng bibik juga sayang neng sinta karena bibi sudah menganggap neng seperti anak kandung bibik" ucap bik Imah berderai air mata begitu pun dengan sinta karena sinta mendapatkan kadih sayang yang tulus dari orang lain bukan dari ke dua orang tuanya
Nenek dan kakek dari ibunya pun sangat membencinya bahkan paman bibi dan sepupu-sepupunya sangat membencinya Sinta tidak tau mengapa mereka membenci dirinya
Namu kakak dan nenek dari sang ayah sangat menyayanginya begitu pun dengan adik semata wayang ayahnya sangat menyayanginya juga
...----------------...
Setelah minum obat peredah nyeri pada perut yang diberikan oleh Bik imah dan makan nasi , berangsur sakit perut yang dirasakan sinta berkurang
"Bik tolong liat apa mereka masih di ruang keluarga atau sudah maauk kamar mereka masing-masing "pinta sinta pada Bik imah
Bik imah pun berjalan masuk dan memperhatikan sekeliling dan ternyata sudah sepi dan itu pertanda jika mereka semua sudah masuk kedalam kamar mereka masing-masing
Bik imah bergegas menemui sinta dan memberi tahukannya
"neng semua sudah masuk kedalam kamar mereka masing-masing, neng sinta sebaiknya beristirahat juga,apa mau bibik temani kekamar!?" tanya bik imah merasa iba pada nona mudanya itu
"tidak usah bik, Sinta bisa sendiri ! Bibik pasti juga sudah Lelah seharian bekerja mengurus semuanya,bibik sebaiknya masuk dan beristirahat Sinta juga mau masuk kedalam kamar
Makasih ya bik selalu ada untuk Sinta,sinta sayang bibik banyak-banyak " ucap Sinta lalu mencium pipi Bik imah yang sudah mulai keriput
"sama-sama neng,bibik juga sayang neng banyak-banyak " jawab Bik Imah
"oh lagi reuni ya,ibu dan anak lagi kangen-kangenan " ucap sekvi tiba-tiba saja datang kebelakang karena penasaran mendengar orang berbicara di belakang rumah orang tuanya
Sinta tidak menanggapi ucapan adiknya itu, begitu pun dengan Bik Imah mereka hanya diam saja karena mereka tau ucapan mereka percuma karena tidak akan ada habisnya dan buang-buang tenaga saja
selvi yang tidak mendapatkan respon dari sang kakak merasa semakin marah, Selvi masuk kembali kedalam rumah dengan menghentak- hentakkan kakinya karena kesal
Setelah Selvi pergi,sinta pun masuk kedalam rumah dan masuk kedalam kamarnya yang berada di bawah tangga berdekatan dengan kamar pembantu, kamar yang sangat sederhana
beda dengan kamar Selvi dan sendy berada di lantai dua dengan interior dan desain yang mewah serta isi yang lengkap
di kamar sinta hanya ada satu ranjang singgel dan satu buah lemari pakaian yang berukuran sedang dan sebuah meja belajar,di kamar sinta pun dilengkapi dengan kamar mandi kecil dan sebuah kipas angin yang membantu sinta menghalau panas
Sinta tidak pernah protes dengan semua itu, bahkan sinta merasa senang karena berada dilantai bawah dan itu memudahkannya untuk membantu bibik di dapur dan pastinya tidak merepotkannya naik turun tangga
Sinta selalu berusaha berlapang dada hingga sakit hatinya tidak begitu dalam, selama ini sinta bekerja paruh waktu di sebuah mini market
Sinta akan datang ke mini market itu bekerja saat pulang sekolah dan pulang sebelum Azhar
Orang-orang dirumah besar Bu Sawitri dan pak Herman tidak ada yang peduli dengan sinta walaupun sinta setiap hari pulang sore bahkan sampai malam jika sinta lembur tak ada yang pernah menegurnya
Hanya Bik Imah dan Mang karman yang selalu perduli dan mengkhawatirkannya
Sinta tidak pernah mem
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 165 Episodes
Comments
Nendah Wenda
sabar Sinta suatu saat buah kesabaranmu akan ada tinggal nikmati hasilnya
2024-06-24
1
Maz Andy'ne Yulixah
Owalah gitu ceritanya,kelalaian Baby Sister malah mitnah Sinta,sebener'nyq Ortu juga salah,Anak sendiri kok suruh Momong Wong liyo🙄🙄
2024-06-23
1
Shinta Dewiana
nyesek banget deh...kesalahan beby sister di limpahkan ke anak yg msh begitu kecil tanpa menyelidiki terlebih dahulu...dr umur 5 thn..kejamnya ortu..
2024-04-16
3