Pagi ini seperti biasa sinta bersiap-siap untuk berangkat kerja namun kali ini Sinta berangkat agak terlambat karena tubuhnya semalam demam tinggi akibat kehujanan saat pulang kerja
Sebenarnya badan sinta masih demam kepalanya masih terasa pusing namun Sinta tidak ingin tinggal dirumah
Rencananya Sinta akan beristirahat di ruang karyawan nanti setelah sampai di toko
Sinta berjalan keluar dari kamarnya dan ingin berpamitan pada bik murni yang sedang menyiapkan sarapan
"bik sinta berangkat dulu ya" pamit sinta meminta tangan bik murni untuk salim, namun bik murni terkejut karena tangan sinta terasa sangat panas seperti bara Api
Bik murni menatap wajah istri majikannya itu dan bik murni melihat wajah Sinta sangat pucat walaupun sinta menutupinya dengan makeup tipis
"badan neng panas sekali,neng jangan pergi kerja dulu ya takutnya neng nanti kenapa-napa di jalan" ucap bik murni sangat khawatir
"sinta tidak apa-apa kok tadi sinta sudah minum obat, tadi maaf ya bik sinta nggak bantuin bibik masak sarapan " jawab Sinta berusaha baik-baik saja
"Neng istirahat aja ya di rumah jangan pergi kerja nanti sakitnya semakin parah " ucap bik murni
"nggak bik, Sinta mau berangkat aja soalnya sinta nggak mau jadi bulan-bulanan ibu mertua" jawab sinta
"ya sudah kalau begitu,tapi neng harus hati-hati ya jangan dulu bawa motor naik taksi online saja " ucap bik Murni dengan kekhawatirannya
"iya bik makasih ya sudah perhatian sama sinta" jawab Sinta
namun saat berjalan keluar dari dalam dapur suami,madu dan ibu mertua Sinta berjalan beriringan menuju meja makan
tiba-tiba saja kepala sinta terasa terputar-putar dan perutnya juga bergejolak hebat rasa mual menyerang Sinta
"oek" sinta membekap mulutnya dengan kedua tangannya karena rasanya ingin muntah
"kamu kenapa sin?!" Tanya dirga khawatir
Sinta tidak menjawab pertanyaan suaminya dan Langsung berlari ke kamar mandi yang ada di dapur dan memuntahkan isi perutnya
Bik murni yang melihat itu segera menyusul Sinta kekamar mandi dan membantu sinta memijit tengkuknya
"makasih bik " ucap sinta pada bik murni
"sama-sama neng ayo bibik bantu neng kekamar" jawab bik murni
sinta berjalan keluar dari dalam dapur sambil di papah oleh bik Murni karena kepalanya rasanya mau pecah
"kenapa tu anak !? Tanya mawar
"ya nggak tau hamil mungkin " ucap mama sita asal
uhuk uhuk
dirga tersedak dan seketika menyembur Wajah mawar yang ada di dekatnya dengan makanan yang ada dalam mulutnya karena terkejut mendengar ucapan ibunya
"mas kamu apaan sih,euhhhh" ucap mawar jijij karena wajahnya penuh makanan hasil semburan dari mulut dirga
"maaf sayang maaf mas nggak sengaja" jawab Dirga membersihkan wajah mawar dengan tissue
"sinta tunggu"panggil dirga saat selesai membersihkan wajah mawar
"ada apa mas!?" tanya sinta dengan suara yang sangat lemah
"kamu kenapa!? "Tanya dirga penuh selidik
"maaf den bukannya menyela pembicaraan aden tapi lebih baik aden dan non sinta bicara di dalam kamar soalnya neng sinta sedang sakit " ucap bik murni
"makanya bik jangan soksoan mau nolongin si gentong bibik jadi keberatan kan memapah tubuhnya hahahaha"celetuk mawar
Bik murni tidak menanggapi ucapan mawar dan langsung berjalan masuk kedalam kamar sinta dan merebahkan tubuh sinta diatas ranjangnya
Dirga juga ikut masuk ke dalam kamar sinta Begitu pun juga dengan mama sita dan mawar namu tiba-tiba mawar berjalan tertatih kerana perutnya sudah sangat besar sehingga ruang geraknya terbatas
mawar masuk kedalam kamarnya dan mengambil sesuatu dari dalam laci meja riasnya lalu masuk kedalam kamar mandi entah apa yang di lakukannya, mungkin sedang kebelet pipis
Dikamar sinta
Dirga berkacak pinggang karena sudah termakan oleh omongan ibunya tadi
"kamu sedang sakit apa sin!? Katakan yang sejujurnya padaku" tanya dirga dengan suara tinggi
"saya masuk angin mas soalnya semalam kena hujan saat pulang "jawab Sinta lemah
"eleh masuk angin, mana ada kamu jangan berbohong kami bisa saja membodohi Putraku tapi saya tidak " ucap mama sita sengaja memperkeruh keadaan
"ayo katakan laki-laki mana yang telah menghamili mu hah karena tidak mungkin saya yang menghamilimu karena saya tidak pernah menyentuhmu walau sekalipun" bentak dirga
"oh atau selama ini kamu menolak saya sentuh jika kita tidur bersama karena kamu tidak ingin ketahuan jika kamu tidak Virgin lagi" ucap dirga menatap remeh sinta
Mawar yang sudah ada di samping Mama sita meradang mendengar jika suaminya selalu ingin menyentuh Sinta,mawar mengepalkan tangannya menahan amarahnya
"astaghfirullah mas,saya tidak hamil mas saya hanya masuk angin "bela Sinta
"eleh mana ada maling mau mengaku jika maling jujur penjara sudah penuh " sahut mama mita
"mas lebih baik kita memeriksa kamarnya saja siapa tau kita dapat bukti karena jika kita meminta dia jujur itu tidak akan mungkin terjadi "ucap sinta mengompori
"iya kamu benar war kita harus mencari bukti dalam kamar ini" jawab mama sita lalu menoleh pada mawar, mawar yang di tatap ibu mertuanya pun tersenyum dan mengedipkan sebelah matanya mama sita langsung paham jika mawar punya rencana
"mas saya benar-benar tidak sedang hamil, saya hanya masuk angin "ucap sinta mencoba membujuk suaminya agar percaya padanya
Bik Murni yang melihat itu semua menitikkan air matanya karena merasa kasian pada Sinta
Setahun mereka bersama sinta sangat baik dan sopan padanya juga suaminya, Sinta tidak menganggapnya seperti pembantu
Sinta menganggap mereka seperti keluarga sendiri
Berbeda dengan istri kedua majikannya yang begitu sombong semaunya sendiri
"kalau kamu memang tidak hamil kenapa kamu mesti merasa takut kami menggeledah kamarmu " ucap mawar tersenyum miring
dirga semakin meradang mendengar ucapan mawar
"katakan Sinta siapa yang telah menghamili mu hah!?"teriak Dirga memegang dagu sinta dengan keras
"sakit mas" ucap sinta berurai airmata
Mawar dan mama sita terus menggeledah dan mengobrak abrik isi kamar Sinta
Lama mereka mengobrak abrik isi kamar sinta tiba-tiba saja mawar memekik memanggil dirga dari dalam kamar mandi
Dirga yang terkejut langsung menghempaskan wajah sinta hingga sinta yang tubuhnya sangat lemah jatuh tertidur di kasurnya
"ada apa mawar " ucap dirga setelah berada di kamar mandi sinta
mama sita juga ikut masuk ke kamar mandi karena penasaran ada apa dengan mawar
"lihat ini mas,saya menemukannya di tempat sampah "ucap mawar memperlihatkan sebuah tespack yang disana ada tanda dua garis merah
dirga semakin menjadi murka melihat itu semua
Sedangkan bik murni dan sinta saling pandang karena bingung apa yang di temukan oleh mawar
" apa ini sinta!?" teriak dirga saat keluar dari kamar mandi
Sinta terkejut saat dirga melemparkan sebuah tespack padanya
"apa ini mas!?" tanya sinta bingung
"tidak usah kamu pura-pura lagi Sinta kami sudah ada buktinya dasar Jal**g, penampilannya sok alim ternyata perbuatannya sangat menjijikkan " hina mama sita lagi
Sinta hanya diam saja karena percuma saja dia bicara karena tidak akan ada yang mau percaya padanya
"astaghfirullah, kuatkan hamba ya Allah " ucap Sinta dalam hati memejamkan matanya sejenak
"Sekarang juga saya talak kamu sinta Maharani dan mulai saat ini kamu bukan siapa-siapaku lagi saya sudah tidak bertanggung jawab dirimu wanita murahan " ucap dirga pada sinta
"jadi sekarang juga angkat kaki dari rumah ku ini karena kamu sudah tidak berharap lagi tinggal dirumah ku ini" ucap dirga lagi setelah itu dirga keluar dari kamar sinta
Mama sita dan mawar tersenyum penuh kemenangan
Mereka merasa sangat puas karena akhirnya sinta terusir dari rumah itu dan mawar menjadi istri dirga satu-satunya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments
Shinta Dewiana
baguslah....cerai yg terbaik daripada jadi pembantu
2024-04-16
2
Tuty Tuty
huuuf geram juga aku jadi nya bagus laaah Sinta terbebas kamu
2024-05-02
1
Ririn Santi
syukurlah ,ini yg terbaik
2024-03-24
2